Abstract School RPG AS TELAH PINDAH KE http://yotsuba-indo.chocoforum.net !!!! |
| | The Unfulfilled Wish | |
| | Pengirim | Message |
---|
Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: The Unfulfilled Wish Mon Apr 14, 2008 4:26 pm | |
| NOTE: Saya sendiri nggak tahu ini POV sapa... pengennya sih Kazu tapi pengen Seiji juga... bingung...
No more...
Tubuhnya tidak pernah terasa sedingin ini...
I don’t want to see your tears anymore...
Matanya tidak pernah sekosong ini...
And as I hold you in these arms, I feel regret...
Bibir yang selama ini selalu lembut, tidak pernah sekaku ini...
Why?
Dan belum pernah dirasanya, air mata mengalir dengan bebasnya dari matanya seperti ini...
Why couldn’t I protect you?
***
“Uhuk...!”
Tangan pucatnya merah, basah oleh darah yang keluar dari mulutnya. Dengan susah payah ia menyeka darah yang masih tersisa di sudut bibirnya, supaya tidak ketahuan teman sekamarnya.
Tanpa terasa, pipinya basah oleh air mata, dan hanya satu hal yang melintas di benaknya,
'Mengapa? Legenda itu...hanyalah sebuah kebohongan belaka...'
***
Dia duduk di bangku taman, membaca buku di pangkuannya sembari menghirup udara segar. Tapi...sepertinya buku itu hanyalah kamuflase... Mata birunya memang terarah pada teks di buku itu, tapi arah konsentrasi matanya tidak jelas ke mana. Dahinya mengerut, seperti orang yang berpikir keras.
"Hoi..." terdengar suara dari belakangnya, dan sepasang tangan yang kuat melingkarkan diri di bahunya. "Jangan berpikir terlalu keras. Kapasitas otakmu tidak siap untuk itu, tahu."
Dia tersenyum dan menutup bukunya, lalu menyenderkan kepalanya hingga kehangatan dahi orang yang di belakangnya bisa terasa.
"Kok kamu jahat, Kazu?"
"Jahat di mana? Bukannya itu memang kenyataan?"
Kedua tangan itu meninggalkan bahunya dan kehangatan beranjak dari belakangnya, sebelum berpindah ke sebelahnya. Sekali lagi dia tersenyum ketika tangan orang di sebelahnya melingkari bahunya, memberikan perasaan aman yang selalu dirindukannya.
"Kazu, menurutmu...lebih baik kebohongan yang membuat tersenyum atau kenyataan yang mengundang tangisan?"
Pemuda berambut coklat tua di sebelahnya mengerutkan dahinya, berpikir keras sebelum menjawab dengan cuek,
"Sebagai manusia, kemauanku tentu saja untuk selalu mendengar sesuatu yang membuat senang. Tapi kalau memang itu kenyataan, semenyedihkan apapun, kita harus menerimanya, bukan?"
"..."
"Pertanyaamu makin aneh, Seiji... Ada apa?"
"Mmm..." Dia menggeleng, tidak mau membuat mata hitam yang amat dicintainya itu dipenuhi rasa khawatir. "Tidak kok... Tidak ada apa-apa...kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku, oke?"
"..." mata itu menatapnya tidak percaya. "Baiklah...kalau begitu... Asal kau jangan tiba-tiba bikin orang jantungan saja..."
"Kamu sendiri, tadinya ke sini ngapain?" kali ini gilirannya bertanya.
"Ada toko baru yang dibuka di Central Town, buatannya seorang lulusan yang alicenya adalah menciptakan berbagai jenis es krim..." kata Kazu dengan cuek. "Tadinya sih kalau tidak keberatan, minggu depan aku akan mengajakmu ke sana..."
"..." Dia bengong, menatap Kazu tidak percaya.
"Yah, kalau mau saja sih..." tambah Kazu.
Dia pun tersenyum lagi, senyum yang benar-benar keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam, dan mencium pipi pemuda itu, membuatnya langsung merah padam menyaingi tomat.
"Woi, apaan sih tiba-tiba?" kata Kazu gugup sambil memegangi pipinya.
"Kazu...aku suka sikapmu yang perhatian itu..." Dia terkekeh manis layaknya seorang wanita. "Siap menerimaku...membuatku merasa kalau di dunia ini masih ada orang yang butuh aku...aku senang sekali..."
"Seiji..."
Dirasanya bibirnya hangat oleh sesuatu yang lain, dan dia tahu, kalau mereka memiliki perasaan yang sama...
***
"Uhuk!"
"Hm?" Yuikichi (OC di Kazu's Days at High School) menoleh mendengar suara itu. “Perasaanku saja...atau bukan ya?”
Yuikichi berjalan ke tempat yang diperkirakannya sebagai sumber suara. Dia berjalan, dan berjalan, dan seiring dengan semakin jauh dia berjalan, suara batuk itu makin terdengar. Dan ketika dia sampai di ujung lorong, dia mendapatkan...
...seseorang tengah berlutut, dan darah bercipratan di lantai di depan orang itu. Dan dari rambut pirangnya, Yuuichi tahu, kalau orang itu adalah...
“O...oi... Seiji! Ada apa ini?” teriaknya sambil menghampiri sang murid teladan.
Pemuda berambut pirang itu tidak menjawab. Dia hanya menoleh, lalu menatap tangannya yang berlumuran darah. Dia menyeka darah itu dengan sapu tangan yang dikeluarkan dari kantongnya dan, tanpa bicara apa-apa, dia berdiri dan mulai meninggalkan Yuikichi.
“...boleh aku minta sesuatu?” tanya Seiji setelah beberapa lama.
“Huh?” Yuikichi hanya bisa terbengong.
“Tolong...jangan beritahu Kazu mengenai ini...”
“Eh?”
Tanpa menunggu jawaban ‘Ya’ yang pasti dari Yuikichi, Seiji pun pergi.
***
“Ada kekacauan lagi di Area 12...” kata Udang-sensei.
(OOT: Udang-sensei! Aku rindu memasangmu di cerita!!!)
“Aaah...” jawab Seiji, dan dia sudah tahu apa yang akan dikatakan Udang.
“Seharusnya memang aku yang ke sana... Tapi aku ada perlu...” kata Udang, sok sibuk dengan kertas-kertas di depannya, padahal itu semua kertas kosong. Seiji tahu, tapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Tepatnya, dia tidak bisa membantah, atau menolak.
“Baik, saya yang akan ke sana.” Seiji membungkuk sebelum meninggalkan ruangan.
BLAM!
“Sampai kapan aku harus berakting seperti ini...?” gumam Udang-sensei. “Sekalipun ini perintah Kepala Sekolah...tetaplah keterlaluan... Anak itu...aku yakin waktunya tinggal sedikit...”
***
“Huwaaa!!! Ampuuun!!!” teriak segerombolan anak pengacau yang langsung kabur begitu Seiji muncul dengan sepiring pie beracun di tangannya.
“Jangan kira kalian bisa kabur...” gumam Seiji dan dia melemparkan pie itu ke arah anak-anak itu, dan sukses membuat mereka pingsan hanya dengan mencium aroma pienya. “Huh... Memang hanya perlu sedikit sih... Tapi...”
Secara mendadak, dadanya terasa sakit, dan dia pun terjatuh, sama seperti anak-anak yang pingsan akibat pienya. Dia terbatuk lagi, dan darah pun membasahi mulutnya.
‘...mengapa?’ keluhnya dalam hati.
Tangannya berusaha menggapai langit...
‘...tolonglah... Setidaknya sampai kami pergi nanti...kumohon...’
Dan dia pun ditelan kegelapan.
***
Seiji perlahan membuka matanya, dan mendapatkan dirinya terbaring di tempat tidur Hospital.
Rasa sakit di dadanya sudah mulai hilang, memang. Tapi dia sendiri tahu...kalau dia tidak lagi memiliki banyak waktu.
Maka, dia bergegas keluar dari ruangan itu, pergi untuk mencari...
***
Kazu melempar jauh puntung rokok yang sudah habis dihisapnya. Sebetulnya hari itu memang dia sedikit kesal. Maklum, sudah keliling-keliling akademi, tetap saja dia tidak mampu menemukan Seiji.
Tiba-tiba saja, seseorang memeluk punggungnya, dengan kekuatan hantaman yang besar, membuat dia jatuh, begitu pula pemeluknya.
“W...woi! Ini siapa sih!!!” teriak Kazu sambil berusaha untuk bangun.
“Ehehehe... Ini aku...” Pemeluknya mengangkat tudung kepala yang dipakainya dan...
“Seiji?” gumam Kazu heran. “Ngapain kamu...?”
“Ne, Kazu... Daripada lama-lama minggu depan, mendingan kita pergi sekarang... Lebih cepat lebih baik lho...” kata Seiji sambil memajang tampang imut andalannya, dengan wajah yang sedikit merona merah.
“Wha...?” belum sempat Kazu menjawab, dia sudah ditarik pergi oleh Seiji.
***
“Whuaa... Es krim peach ini enaak!” kata Seiji sambil memakan es krimnya. “Kalau punyamu?”
“Rasa kopinya pas...” jawab Kazu dari balik gelas es krimnya. “Ah, Seiji, di pipimu... Kau makan benar-benar seperti anak kecil ya...”
“Eh?”
Kazu mengambil tisu yang ada di atas meja dan menyeka sisa es krim peach yang nyasar ke pipi Seiji. Wajah Seiji langsung memerah begitu tangan Kazu menyentuh pipinya, dan dia berusaha menyembunyikannya di balik gelas es krim miliknya.
“Hm?” Kazu tersenyum jahil melihat wajah merah Seiji. “Hoi, hoi... Yang kemarin menciumku duluan bisa memerah wajahnya seperti ini?”
“Yah... Kau tahu sendiri kan...” jawab Seiji sambil menundukkan kepalanya, supaya wajahnya yang merah padam tidak terlihat. “Lagian kalo udah tau aku lemah sama sentuhan begitu...kenapa malah diisengin?”
“Seru sih~” jawab Kazu jahil. “Habisnya kamu manis banget pas mukamu merah begitu...”
Wajah Seiji, yang sudah merah, tambah merah mendengar perkataan Kazu.
“Tuh kan, manis~” goda Kazu.
“Uuuh... Kazu!!!”
Gelak tawa keluar dari mulut mereka berdua saat itu...begitu bebas, karena mereka tidak tahu akan masa depan... | |
| | | Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Mon Apr 14, 2008 4:29 pm | |
| Maaf double post... soalnya tadi katanya kepanjangan...mesti dua kali deh... ***
“Kekacauan di daerah gedung SMA,” kata seorang guru pada Seiji. “Kau diminta untuk membereskannya.”
“...baik...”
Belum pernah dirasa Seiji, begitu beratnya melangkah menuju tempat tugasnya berikutnya. Memang, ingatannya akan kencan pertamanya bersama Kazu menjadi suatu pendorong semangat baginya untuk bertahan hidup, tetapi tetap saja, tubuhnya tidak lagi bisa tahan. Dia tahu itu, tubuhnya sudah mencapai batas...dan sedikit saja dia mengeluarkan Alicenya...dia akan...
Hujan deras menerpa daerah itu. Sulit dibayangkan bagaimana seseorang berbuat kekacauan di tengah hujan yang bisa dibilang badai itu. Uh oh, dan rupanya kekacauan ini adalah...mengamuknya seekor godzilla buatan anak technical yang lepas kendali. Herannya, harus Seiji yang dipanggil untuk membereskan masalah itu...
Dalam hatinya masih memohon supaya tubuhnya mau bertahan, dia pun mengeluarkan sepiring nasi goreng yang mengeluarkan asap ungu. Sakit di dadanya tidak tertahankan. Rasanya dia mau menggigit lidahnya sampai putus.
Seiji berusaha untuk melemparkan piring itu ke arah godzilla yang lepas kendali, tapi tangannya tidak bisa dikontrol. Dan kakinya...melemah, membuat dia perlahan jatuh ke tanah. Sekalipun dia berusaha untuk menahannya, darah tetap keluar dari mulutnya, bercucuran membasahi tangannya.
Godzilla yang tadi meraung dan mengarahkan cakarnya ke arah Seiji, melukai punggung pemuda itu. Seiji berteriak kesakitan dan godzilla itu meraung seolah senang karena menang, dan mengarahkan kakinya untuk menginjak Seiji.
...dan tiba-tiba dia merasakan kalau dia dibawa pergi oleh seseorang, menghindari dari telapak kaki godzilla itu.
“...” Seiji menatap orang yang baru datang itu. “Kazu?”
“Untung aku datang tepat waktu...” kata Kazu. “Godzilla itu...titik lemahnya pasti ada di tengah dahinya...”
Kazu, yang rupanya sudah mengambil piring nasi goreng beracun Seiji, pun melemparkan piring itu tepat ke tengah-tengah dahi Godzilla, membuat reptil besar itu jatuh terbanting ke tanah sebelum berubah menjadi kumpulan kertas.
“Kuh...” Seiji berusaha menahan batuk darahnya, tapi percuma, darah tak henti-hentinya mengalir, baik dari lukanya maupun dari mulutnya.
“Oi, oi!” kata Kazu panik. “Bertahanlah! Aku akan membawamu ke Hospital!”
Sebelum Kazu bisa lari secepat angin, Seiji menahan tangannya, dan menggelengkan kepalanya, membuat pemuda di hadapannya menatapnya bingung.
“Sudah...tidak perlu, Kazu... Memang ini waktunya...” bisik Seiji lirih. “Aku...sudah merasakannya... Racun yang tersimpan dalam tubuhku sudah berbaur dengan darahku...dan aku tahu, aku tidak punya waktu lagi...”
“Bicara apa kau!” Kazu berteriak tidak percaya. “Jangan bicara yang aneh-aneh, Seiji. Kau sendiri yang waktu itu bilang tidak apa-apa, lalu kenapa sekarang kau...justru...”
“Seribu burung bangau...” gumam Seiji. “Permohonanku waktu itu adalah...supaya aku tidak pernah terpisah darimu...apapun yang terjadi...tapi...”
Air mata mulai keluar dari sudut mata Seiji, sekalipun dia tersenyum kecut.
“Rupanya kau benar...legenda itu bodoh, dan tidak bisa dipercaya.”
“Cukup! Jangan bicara lagi!” kata Kazu keras. “Aku akan membawamu ke hospital, apapun yang terjadi.”
“Tapi Kazu...” Seiji berbisik lirih di telinganya. “Aku tidak mau...saat-saat terakhirku dikelilingi oleh orang-orang yang tidak kusenangi... Aku tidak mau... Aku ingin...hanya kita berdua...”
Seiji tersenyum, kali ini dengan senyuman yang tulus.
“Makanya...lebih baik...jangan bawa aku ke sana...”
“Apa benar-benar tidak ada harapan lagi?” tanya Kazu sedih, matanya sudah mulai berkabut. “Kenapa...kau jadi begitu pesimis?”
“Bukan pesimis, tapi aku tahu kalau ini adalah akhirku...” Seiji tertawa kecil, namun hasilnya adalah bajunya semakin dipenuhi darah. “Tapi aku senang, Kazu... Setidaknya, aku...dan kamu bisa merajut kenangan bersama bukan?”
Seiji mencium pipi Kazu, membuat daerah itu terbasahi oleh darah dari mulutnya.
“Es krim peach yang enak... Aku ingin memakannya lagi, sesungguhnya...” kata Seiji, tersenyum sekalipun air mata mengalir dengan bebasnya dari matanya. Tapi satu kebiasaannya tidak hilang, wajahnya memerah, sekalipun dia semakin pucat karena mendekati kematian.
Ketika dilihatnya Kazu tidak merespon, dia pun membelai pipi pemuda itu.
“Kazu, bukankah setiap kali aku memerah wajahnya seperti ini, kau tersenyum dan tertawa...?”
“Bagaimana aku bisa tersenyum...bodoh...” jawab Kazu kesal.
“Kumohon Kazu...tersenyum...” Permintaan mendadak Seiji itu membuat Kazu terheran-heran. “Habisnya... Aku ingin...terakhir kali melihatmu...kamu tersenyum...supaya aku tidak khawatir meninggalkanmu...”
Sebelum sempat melanjutkan kalimatnya, Seiji didiamkan oleh sepasang bibir hangat di bibirnya. Dan dia pun luluh ke ciuman itu.
“Senyum...itu yang kau inginkan?” setelah bibir mereka terpisah, Kazu pun tersenyum simpul. “Permintaanmu...tercapai?”
“Terima kasih...” Seiji tersenyum sekali lagi, sebelum menutup matanya, dan nafasnya pun berhenti.
Kazu tidak berbicara apa-apa. Dia hanya menunduk dan memeluk tubuh Seiji erat-erat. Dan sekali lagi, dia mencium pemuda itu.
Like the flames I lost you to, sadness overwhelms me, too The rain sends shivers down my spine and seeps into my memory Who was it that loves you so? Who was it that hates you so? I gasp in pain- the memories begin to swirl inside my mind
Ciuman yang terakhir...terasa begitu dingin, beku, dan penuh darah.
Should I believe in what we did then? And if I do, leave you behind and feel regret again? Is this the way to say goodbye, love? When you and I had promises yet to fulfil?
Hujan menyembunyikan air matanya. Pipinya saat itu basah oleh campuran air hujan, air mata, dan darah. Namun dia tidak peduli. Dia kembali memeluk Seiji, sekalipun tahu kalau yang bersangkutan tidak akan pernah membalasnya lagi.
That kiss you placed upon my heart, there still remains a lonely mark Can't seem to lose the memories of when we met in the dark And as I sigh, I can feel you once again But it fades just as fast as it began
“Apa yang selama ini kulakukan?” gumam Kazu. “Aku sudah...ingkar janji...melindunginya...padahal tidak ada yang kulakukan... Lantas kenapa aku tidak ditusuk seribu jarum...?”
Why are we born into this life? Why do we die into the night? It seems the only one who ever knows these things is the rain Which takes my tears, keeps them oh so far at bay Until love fades away
Kazu tersenyum kecut dan membelai pipi Seiji, menyeka darah yang tersisa di sana.
Gaze into the flames of blue, all my memories to view The rain comes pouring down like stinging needles falling from the sky Who was it that screamed in fear? Who was it that dreamed in tears? I hear the voices but the faces have been washed away for years
“Legenda memang hanyalah bohong belaka...”
I fear there's nothing that I can do Soaked by the rain I stand upon the concrete, sobbing now It seems so long since I last held you And even longer since the last time that you smiled...
Kazu berdiri, dan membawa Seiji bersamanya.
This rain that hides my tears away, this rain that turns the world to grey Those happy memories of you and I are slashed in the night Fading so fast, as I watch them, helplessly All my tears have begun to overflow
“Dan aku...gagal...melindunginya...”
This rain that washes pain away, this rain that blows the flames away And lets the dreamers dream of songs to sing, releases the life And takes my tears, keeps them oh so far at bay Until love fades away. Until love fades away...
***
Gagal...
Telah gagal...
Cukup sudah...
Kazu mencoba merenggangkan rantai yang mengikat lehernya, tapi tidak berhasil. Tanpa ekspresi, dia pun menatap kosong ke depan, tangannya hanya memainkan ujung celananya yang robek.
“Hei, kamu...”
Dia menoleh.
I wonder, why is the sky so vast? Even though I tried to yell, my voice didn't come and the tears poured out.
“Mau bebas?”
I wonder where the birds are flying off to, as they freely slice through the wind? One can't return to the same place as it once was in days gone by.
Dia hanya tersenyum kecut.
“Orang gagal sepertiku...bebas apanya...?”
“Sayang sekali...padahal aku akan melepaskanmu dari sini...dan membuatmu bisa menghirup kembali udara luar... Mungkin dengan itu, kau bisa menebus kegagalanmu.”
Seseorang mengulurkan tangan kepadanya.
“Bagaimana? Keluarlah dari sini dan jadilah seorang guru, lalu cobalah sekali lagi...carilah orang yang bisa kau lindungi, sebagai perbaikan atas kegagalanmu itu...”
Even if I give up my dream like this, I won't suppress my soaring heartbeat. Someday, I want to reach as high as the clouds. I'll spread wide the wings in my heart and journey once again
Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
I will reach it, without fail.
Tapi, hei... Dia menerima tangan itu.
I've searched for pieces of myself, counting the endless nights all the while. These feelings are becoming so certain I almost lose myself. Right now, without fail, I will walk forward, however far.
END
Maaf kalo agak dipaksain! Udah jam 11...dah nggak kuat mikir... Tapi bagian terakhirnya, ada yang penasaran tentang kejadian apa itu sebenarnya?
Yang dicetak miring diambil dari lagu It’s Too Late sama Alone~ Lagu lama yang masih saya suka sampe sekarang~ | |
| | | Mitsu single star student
Jumlah posting : 370 Age : 32 ability : Laten Class : A-High School Alice : Leaf Manipulation Alice Registration date : 21.03.08
Char Sheet Star Rank: Single Star Location: in your back! Self Quote: Foolish, blind person
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Mon Apr 14, 2008 6:26 pm | |
| Godzilla... Godzilla?? ------------- Jadi begini toh, jadinya.. Bagus, bagus, kematian yang indah, coba ga ada bagian ciuman yaoinya, pasti lebih indah (lha?) Bagian terakhirnya, siapa yang berkata seperti itu? | |
| | | Kozuki Makoto Dangerous Special Student
Jumlah posting : 1175 Age : 33 ability : Dangerous Class : A-High School Alice : Genetic Engineering Alice Registration date : 02.04.08
Char Sheet Star Rank: Special Star Location: meneketemprot Self Quote: Semua orang pasti membenciku.....aku memang payah.....
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Mon Apr 14, 2008 7:21 pm | |
| bagtus, bikin terharu *hikshks* suara hati: oy oy, aya, lw bukannya dah tobat dr yaoi ya? | |
| | | Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 1:31 pm | |
| @mitsucchi: mau tau yang berkata begitu itu siapa? silahkan tunggu cerita ini versi jelasnya di Kazu's Days at High School~ dan ciumannya justru jadi kunci penting lho~ sesuai lagunya *dijitak* | |
| | | Mitsu single star student
Jumlah posting : 370 Age : 32 ability : Laten Class : A-High School Alice : Leaf Manipulation Alice Registration date : 21.03.08
Char Sheet Star Rank: Single Star Location: in your back! Self Quote: Foolish, blind person
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 3:14 pm | |
| Itachi-san udah tobat dari yaoi?? (berita dari mana tuh?) Jadi entar jelas di Kazu's Days at High School? Bagus, bagus.. ditunguin aja deh.. | |
| | | Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 3:18 pm | |
| saya? tobat dari yaoi? dunia hancur juga belum tentu saya tobat.. tunggu ajah.. yang pasti anda mungkin shock | |
| | | Mitsu single star student
Jumlah posting : 370 Age : 32 ability : Laten Class : A-High School Alice : Leaf Manipulation Alice Registration date : 21.03.08
Char Sheet Star Rank: Single Star Location: in your back! Self Quote: Foolish, blind person
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 3:34 pm | |
| - Hidekazu Kaishou wrote:
- saya? tobat dari yaoi? dunia hancur juga belum tentu saya tobat..
Ada perasaan buruk.. Pasti ada BL lagi di KDaHS (singkat, singkat ) Wait, jangan bilang yang ngomong si udang?? | |
| | | Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 3:38 pm | |
| udang? nggak mungkin lah!!! peran sepenting itu mana mungkin udang!!! kalo diperhatiin baik-baik, mungkin bisa tebak... ayo, ayo~ | |
| | | Mitsu single star student
Jumlah posting : 370 Age : 32 ability : Laten Class : A-High School Alice : Leaf Manipulation Alice Registration date : 21.03.08
Char Sheet Star Rank: Single Star Location: in your back! Self Quote: Foolish, blind person
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 3:47 pm | |
| *hem...* nebak asal.. Hiino? *masa' sih* | |
| | | Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 3:49 pm | |
| lha? kenapa nyasar ke hiino? ini kejadian sebelum kazu jadi guru... duh, pasti nggak bisa! | |
| | | Mitsu single star student
Jumlah posting : 370 Age : 32 ability : Laten Class : A-High School Alice : Leaf Manipulation Alice Registration date : 21.03.08
Char Sheet Star Rank: Single Star Location: in your back! Self Quote: Foolish, blind person
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 4:22 pm | |
| Emang ga mungkin yah? Ehto.. Kepala Sekolahnya kali??? *bingung* Udah ah, nunggu update aja <-orang yang engga bisa nebak | |
| | | Hikarichi Ayuri single star student
Jumlah posting : 5344 Age : 31 ability : Dangerous Ability Class : A - Senior High Student Alice : Transformation Alice Registration date : 15.12.07
Char Sheet Star Rank: Single Star Location: Like I care... Self Quote: Bagaimana aku bisa tersenyum jika orang2 yang kucintai tidak ada?
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 6:09 pm | |
| ini cerita lepas dari side story satunya lagi? Uh... *speechless* Bagus, mengharukan tapi...kenapa harus yaoi sih?!!! DX *ditabok* | |
| | | Wanijima Hiino Student Agent
Jumlah posting : 4523 Age : 31 ability : Dangerous Ability Class : B - Junior High School Alice : ressurection alice Registration date : 02.11.07
Char Sheet Star Rank: Student Agent Location: Lagi g kemana mana ^^;; Self Quote: Aku memang lelaki paling malang di akademi ini...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Tue Apr 15, 2008 6:17 pm | |
| ...kmaren hinao jadi guest, uda baca Speechless ah.. Gila, keren abis... Yaoi yg keren... Endingnya...g ngrti | |
| | | Hidekazu Kaishou Teacher
Jumlah posting : 2822 Age : 38 ability : Laten Ability Class : A-Senior High School Homeroom Teacher Alice : Smoke Alice Registration date : 14.03.08
Char Sheet Star Rank: Teacher Location: jalan2 gak jelas ke mana Self Quote: I believe in...nothing...
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish Wed Apr 16, 2008 6:31 am | |
| @mitsucchi: hampir benar...mungkin? @ayuri: daripada cerita lepas, lebih tepat disebut lanjutan kisah mereka... kenapa harus yaoi? karena saya suka yaoi @hiino: ga masalah kalo ga ngerti endingnya... malah bagus~ sengaja soalnya | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: The Unfulfilled Wish | |
| |
| | | | The Unfulfilled Wish | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |
|