Beginning

Setting: Cafe
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Eanae melihat ke arah jam tangannya, lalu beralih berpandangan pada Nall.

"...Lama ya. Perasaan hanya lemon tea deh." celetuk Eanae setengah mengeluh (padahal dia tidak memesan apapun).

"apwa inwi caffe nywa ? gwimwana nwihh ! akwu mawu pweswennya ..." (padahal ia tidak niat ke cafe )

Karena bosan, Eanae mulai memainkan alat-alat makan (baca: garpu, sendok, pisau) yang terletak di atas meja cafe. SUNGGUH. IDE. YANG. BURUK.

Tapi syukurlah tidak terjadi apa-apa. Moodnya sedang lumayan bagus sehingga ia tidak mengaktifkan Alicenya secara tiba-tiba lagi.

Saat itulah ia melihat Tenma.

Disini bayi-bayi juga ikutan sekolah? pikirnya bingung. Sekolah macam apa ini! Kenapa sih aku bisa masuk ke sekolah seperti ini?! Menyebalkan!

!! "uuhw .... gwak jwadi ahh .... cwaffe nya jewek ..."

di cafe , ia mulai tahu bahwa cafenya kotor .

Tanpa sengaja Yoshino melihat Tenma, seorang anak kecil yang tadi bersama Eanae. Ia menarik tangan Tenma yang hendak kabur

"Tidak apa-apa kalau cafe ini kotor, mari kita bersihkan bersama-sama. Aku tahu mechamu bisa membersihkan cafe yang kotor ini" kata Yoshino pada Tenma

Dari hutan, Yuuki berjalan untuk menemui Yoshino di Cafe

"Halo, Yoshino! Sedang apa kau disini? Tunggu, kenapa cuma aku ya yang cowok?" kata Yuuki dengan pandangan eswete ke dirinya sendiri

"Oh, hai Yuuki. Aku sedang membersihkan cafe ini, tetapi belum seorangpun yang bersedia membantuku" jawab Yoshino sambil mengambil sapu dan pengki...

"Kalau begitu, boleh kubantu?" tanya Yuuki

Yuuki membersihkan kotoran-kotoran yang berada di kafe itu. Yuuki lihat ada tempat sampah, langsung ia buang kotoran yang tadi terkumpul ke tempat sampah.

"Sudah beres" katanya sambil tersenyum

"Waah...Aku ketinggalan jauh. Yuuki memang cepat sekali ya kalau bergerak..." kata Yoshino

Ia kemudian melihat ke arah Yuuki dan berkata, "Kau tidak patroli lagi, Yuuki? Soalnya aku juga akan ke sana"

Yuuki menganggukkan kepalanya, tandanya ia setuju

"Yah, mari kita patroli bersama-sama! Lagipula di sana juga ada temanku yang menunggu..." kata Yuuki

Quote :

"Halo, Yoshino! Sedang apa kau disini? Tunggu, kenapa cuma aku ya yang cowok?" kata Yuuki dengan pandangan eswete ke dirinya sendiri

Eanae tidak sengaja menguping. JLEB! Perkataan itu langsung menusuk perasannya.

Si-sialan... Ini semua gara-gara orangtuaku! Sudah membuatku seperti ini, pake ngirim aku ke tempat ga jelas pula! batinnya kesal sambil mengalihkan pandangannya ke Nall yang duduk di depannya. Iseng, ia kembali memainkan perangkat makannya. Pertama-tama pisau dan garpu ia ketuk-ketukan ke meja.

SUNGGUH. SANGAT. BODOH.

Karena emosinya terpancing, Alice milik Eanae kembali beraksi.

PRANG!

Mendadak seluruh garpu, pisau dan sendok yang terletak di meja cafe terbang melayang.

SIAL!!! APA YANG TELAH KULAKUKAN?! umpat Eanae sambil berdiri. Firasatnya tidak enak.

Benar saja, selang beberapa waktu kemudian pisau, garpu, dan sendok makan itu bergerak dan melesat ke arahnya.

Eanae panik dan langsung lari-lari ga jelas di sekitar cafe.

"GYAAAA!!! KENAPA INI HARUS TERJADI LAGI?!" jeritnya sambil berlari.

Ia lalu tidak sengaja tersandung hingga jatuh. Sementara itu para pisau, garpu, dan sendok masih terus mengejarnya...

(i'm coming from school....)

dengan cepat Tobi Kaitou menangkap benda-benda tajam itu.

"fuh... kau tidak apa-apa?"

seorang lelaki datang menolong,dia adalah Tobi Kaitou...

eh..tapi 1 garpu masih terbang

Eanae masih belum bisa tenang dan langsung lari merangkak ke bawah meja.

JLEB!

Garpu itu lalu menancap ke kaki meja dan menggores sedikit pipi Eanae. Eanae sudah tidak peduli lagi dengan lukanya. Ia lalu merangkak keluar dari bawah meja.

"...e-eh... Terima kasih ya," ujarnya tulus. "Aku masih belum bisa mengendalikan Aliceku. Sering muncul mendadak," lanjut Eanae sambil tersipu.

Ia lalu memperhatikan Tobi. Wah... Dari seragamnya, kelihatannya dia memang benar kakak kelas.

Eanae buru-buru berdiri dan membungkuk hormat, "Terima kasih banyak, senior."

"sudahlah... itu bukan hal yg penting..."
"wajahmu...kau tidak apa-apa?"
kaitou mengeluarkan tisu & me-lap luka anak itu...
setelah itu Kaitou berdiri & berkata....
"lain kali hati-hati, ya..."

cowo, ya?tapi manis juga..gumam Kaitou...

"oh ya, kau Eanae dari Special Ability, ya?"


oot : ini ingatan fotografis, yg pasti d jalan cerita sy pernah mmbaca daftar murid

sedang ingin makan kue, Kaoru pun masuk ke dalam cafe dan memesan kue.

"hmm, Alice ini lumayan juga..." gumam Kaoru smbil meminum teh.

selagi meminum teh, ia melihat 'kejadian' tersebut.

berbahaya juga nih... kata Kaoru, kemudian menghabiskan hidangannya dan pergi dari Cafe itu.

OUT.

OOT: kg ad orang......

Quote :

"oh ya, kau Eanae dari Special Ability, ya?"

"He? Senior tahu dari mana tentang aku? Padahal aku baru masuk hari ini," ujar Eanae spontan. "...iya sih aku dari kelas special ability..." lanjutnya dengan ragu. Meskipun lebih tepatnya; dangerous for SELF.

"lalu... lukamu tidak apa-apa kan?" tanya Tobi Kaitou.
"seandainya anak berkemampuan pengobatan itu ada disini..."
Tobi Kaitou ingt ia pernah melihat seorang murid brkekuatan pengobatn saat ia mmbaca daftar murid.

"oh ya namaku Kaitou, Tobi Kaitou..."senyum Kaitou

"Aku pulaaaang!!" kata Yuuki

"Jadi bagaimana, apakah Tobi-senpai sudah dapat teman lagi? Lalu, bocah tadi sudah menghilang?" tanya Yuuki kemudian

"Ah, Yuuki...Kau di sini rupanya,"

Mendadak raut wajah Yoshino berubah menjadi kalem, berbeda sekali dengan ketika ia ada di hutan tadi. Ia memperkenalkan diri pada Eanae dan Kaitou.

"Na~na~na~na~~~" Chisa menyanyi-nyanyi sendiri sambil melangkah riang di Central Town.
Melihat beberapa orang berkumpul, diapun menghampiri yang lain.
"Ada apa, ya?"

"Lagi memperkenalkan diri, memangnya kenapa?" jawab Yuuki

"Kalau mau gabung di sini saja, lagipula...Kau ini, mirip pacarku lho," katanya sambil memegang dagu Chisa

"APA MAKSUDMU, BUOOODDOOHHH!!!!" teriak Yoshino sambil menendang Yuuki sekeras-kerasnya

Sound effect: CLING!!!

"AAAAuuhhhh...." Yuuki pun terpelanting jauh, dan tanpa sadar ia sudah berada di HOSPITAL...

"Eeeeh..kayaknya..aku sudah membuat semuanya seperti ini yah?" kata Chisa polos (seperti biasa)
"Duh.....Gimana yah..."

"Nah, sekarang tidak ada yang mengganggu kita lagi," kata Yoshino sambil tersenyum

"Kau yang di sana, sudahlah. Lupakan, pacarku memang begitu. Setiap ada gadis yang menurutnya mirip aku langsung ia goda,"