Happy Family

meskipun nauka lom diaprov, tp nae uda. nie cerita ttg kluarga mereka yg ampun-ampunan.

---------------------


Happy Family

Di suatu pelosok kota kecil, hiduplah satu keluarga yang tidak memiliki marga sama sekali. Saat ditanya darimana asal keluarg mereka, tidak ada dari meraka yang tahu jawabannya. Kakeknya katanya uda ke jurang sementara neneknya lagi jalan2 sama bidadari. jd mereka ga bisa nanya.

Meskipun demikian, mereka adalah keluarga yang solid.

Kata keluarga memang penuh arti. Segala rasa baik yang manis maupun pahit ada. Tapi bagi beberapa orang rasa itu terasa sangat…

“ASIN!” jerit sang mama sambil melemparkan mangkuk sup ke arah Nauka. Nauka pasrah saja

Eanae yang mendengar keributan di dapur segera masuk dan mendapati kakaknya bagai Cinderella yang tergeletak di lantai.

Dengan raut wajah khawatir, Nae berkata, “Ma, kasian Kakak.”

“Iye, iye, kasian aku,” timpal Nauka dengan muka sok dimelas-melasin, Alisnya dikerutin. Persis deh kayak kain pel yang lagi dipegangnya.

Mama menatap tajam pada Nauka, dan anak sulung itu langsung diam dan menunduk.

“Kenapa Mama harus melempar mangkuk sup itu pada Kakak sih? Kalau masakannya keasinan ya tinggal bikin lagi, kan?” Tanya Eanae lagi.

“BERISIK LOE!” bentak Mama. Tampaknya ia kesal sekali.

Eanae kaget dan tanpa sengaja mengaktifkan alicenya. Seluruh perabot dapur melayang dan berlari mengejarnya.

“GYAAAAAAAAHHH!!!” jerit Eanae panik sambil berlari meninggalkan dapur.

Sementara itu Papa masuk ke dalam dapur karena mendengar jeritan si bungsu.

“Mah, kenapa tuh si Nae jerit-jerit?” tanyanya khawatir.

“Kok tumben Papa khawatir dengan Nae?” celetuk Nauka.

“DIEM LOE,” bentak Papa. Lalu suaranya melembut, “Kenapa sih Ma? Kok Mama uda jailin Eanae pagi-pagi gini?”

Sang mama berkacak pinggang, “Papa ga seneng?”

“Ya engga dong! Kok Papa ga diajakin jailin Nae?!” ujar Papa ga kalah sewot. “Lagian ngapain Nauka tergeletak ga jelas gitu? Kok basah sih? Ini apaan?”

“Itu sup, pa,” jawab Nauka.

BLETAK! Sendok kayu yang biasa dipakai untuk mengaduk sup melayang tepat ke waah Nauka.

“YANG DITANYA GUE, LOE DIEM AJA!” Mama marah-marah ga jelas lagi. “Pa, itu si Nauka. Masa dia bikin sup asin banget. Rada-rada pedes pula.”

“Loh? Terus kenapa?” Tanya Papa bingung. Rupanya si Papa masih rada warasan dikit.

Nauka diem sambil cekikikan sementara Mama makin kerut.

“Ya kalo asin pake garem sih gapapa…” cetus Mama.

Papa makin bingung, “Loh? Emangnya asin pake apa lagi? Masa pake gula?”

Mama menarik nafas dalam-dalam, “Nauka pake bumbu spesial katanya.”

“APA?! TUH ANAK ATU NYOLONG OBAT FIRDAUS GUE LAGI?!"

"Ga, kok. Nauka ga ngejus obat firdausnya papa. kan sekarang dia lagi bikin sup."

"Terus apaan dong?"

Nauka ngakak sendiri, sementara Mama kelihatan mau muntah.

“Bumbunya dibuat dari KERINGET DIA SENDIRI, PAH! SUMPAH ASIN BANGET”

ya ampun ^^; kluarga aneh ^^;
khasnya qii bener ^^;

Buset dah, keluarga aneh ^^;

Semuanya itu punya Alice ya?

iye. tp bonyoknya uda kehilangan alice. sama kayak nae.

skarang jadi orang normal (?)

Itu keluarga apa keluarga tuh? ^^;
Gak ayah, ibu, anaknya sama aja anehnya...

Tapi kocak juga