The Rain

OOT: bacalah side story Amon yg kubuat sendiri dgn skill seadanya,kalau jelek bilang aja langsung,g usah pake basa-basi.
sebenernya g pengen di post sih,tp diblg ayuri post aja ya udah deh...................

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - -- - -

"Tendang kesana!"

"Iya!"

"Gol~!"

Teriak beberapa bocah yg sedang bermain sepak bola dengan asyiknya,tawa senang mereka terdengar di seluruh taman bermain.
Tidak jauh dari mereka,seorang bocah bermata merah dan rambut hitam legam tengah duduk di ayunan sendirian.
Sejak tadi ia memperhatikan beberapa anak yg bermain sepak bola,

"......................." ia hanya diam menatapi anak-anak yg tengah asyik itu.

Pandangan matanya kosong,ia terlihat seperti bocah yg kesepian.
Perlahan ia berdiri dari ayunan,memberanikan diri mendekati beberapa bocah yg bermain sepak bola,

"...Ng..Boleh aku ikut...?" tanyanya sedikit malu.

Anak-anak yg sedang menikmati permainan mereka itupun merasa terganggu melihat kehadiran bocah itu,mereka melihatnya dengan sinis

"Nggak boleh!!Setan nggak boleh ikut main!!" seru seorang anak,

"Iya,kamu Amon si setan nggak boleh main!!" sahut seorang anak lainnya,

"Benar!Ibu bilang kami tidak boleh dekat-dekat kamu!!Nanti kami bisa mati seperti keluargamu & Hiroshi,dasar pembawa sial!" lanjut yg seorang lagi,

"Hei,ayo kita lempari dia dgn batu!!!" celetuk seorang anak sambil memegang sebuah kerikil,ia melempar kerikil itu tepat ke kepala bocah bernama Amon tadi,
Disusul oleh semua anak.

Darah segar mengalir dari kepala Amon yang terluka,"..................." Amon bocah hanya tertunduk diam menahan rasa sakit,sementara anak-anak lain terus melemparinya.
Di dalam hatinya Amon berpikir kenapa cuma dia yg harus dikucilkan seperti ini,

TIK,

Tetesan air jatuh dari langit,

TIK,TIK,TIK,

Hujan turun gerimis,

"Gawat hujan!Nanti kita sakit,ayo pulang!" usul seorang bocah,

"Tapi bagaimana dengan dia?" tanya seorang bocah sambil menunjuk Amon,

"Biarkan saja!Ayo kita pulang!" bocah-bocah itu pun berlarian meninggalkan Amon yg terluka sendirian,

Perlahan-lahan hujan pun semakin deras mengguyur taman itu,Amon lalu berdiri dengan tatapan sedih

"Hujan-san....." ucap Amon pelan,

"Terima kasih,Hujan-san telah menolong ku dari mereka...." sambungnya sambil mendongak.

"Kalau tidak ada Hujan-san,mungkin aku bisa lepas kendali....."


Amon lalu berlari ke sebuah pos berbentuk jamur untuk berteduh,ia duduk di bangku di dalam pos itu.
Bocah berumur 7 tahun itu mengambil sebuah sapu tangan putih dari kantungnya,lalu mulai mengelap lukanya yg mengeluarkan darah.

TIK,

Tetesan hujan jatuh tepat di dahi Amon kecil,

"Hujan-san....."

"Kau mengkhawatirkan ku?Aku tidak apa-apa kok...." ujar Amon dgn senyum yg dipaksakan,dan seolah mengerti yg dikatakan hujan.

TIK,

Sekali lagi tetesan air hujan jatuh ke dahi Amon,

"Ah,Hujan-san tahu aku berbohong yah....." ekspresi Amon terlihat sedih,

"Lukaku memang sakit,tapi......"

"Disini lebih sakit lagi...." sambung bocah itu sambil meremas dadanya,
Perlahan air mata mengalir dari matanya,

TIK,

Tetesan air hujan kembali jatuh ke dahi Amon,
Bocah itu segera menyeka air matanya,

"Aku tidak apa-apa kok,Hujan-san...." ucap Amon sambil menaikkan kedua kakinya & memeluk lututnya,

"Ngomong-ngomong Hujan-san,boleh aku bertanya sesuatu?"

TIK,
Satu lagi tetesan air yg jatuh,

Amon diam sejenak,ia seperti melamunkan sesuatu,
"Hujan-san,takdir Hujan-san adalah untuk jatuh ke bumi ini berkali-kali tanpa henti,membantu manusia untuk tetap hidup......."

"Apakah takdirku adalah untuk mempunyai 'Mata Kutukan' ini......juga tidak mempunyai teman?....."

"Apa kita tidak bisa mengubah takdir kita Hujan-san?"

TIK,TIK,
Dua tetesan air yg jatuh kali ini....

"Begitu,jadi tidak bi-....."

TIK,
Belum sempat Amon menyelesaikan kalimatnya tetesan air jatuh ke kepalanya,

"Menurut Hujan-san kita memang tidak bisa mengubah takdir tapi kita bisa menjalani takdir itu sendiri dengan jalan yang berbeda meskipun pada akhirnya tujuan akhir kita tetap sama dengan yg takdir tetapkan?"

"Aku tidak mengerti......."

"Bisa Hujan-san jelaskan?"

TIK,
Lagi-lagi tetesan air jatuh,

"Hee,Hujan-san pelit!Masa' baru dikasih tahu waktu aku dewasa nanti sih........" ujar Amon.

TIK,
tetesan air jatuh ke kepala Amon,

"Baik,aku akan hidup dengan saran Hujan-san!" jawabnya semangat.

"Tapi,.....tidak ada orang yang mau berteman denganku........"

TIK,setetes lagi jatuh ke kepala Amon.

"Benarkah itu?Suatu hari aku akan bertemu dengan orang-orang yg ingin menjadi temanku?Hujan-san tidak bohong kan?" tanya bocah itu antusias.

Tiba-tiba bocah berambut hitam itu berdiri,ia melihat langit mendung

"Terima kasih ya,Hujan-san....."

"Karena sudah membuatku lebih baik...." kali ini Amon tersenyum sungguhan.

"Hujan-san....sudah mau pergi ya?" tiba-tiba Amon kembali sedih.

TIK,TIK
Dua tetesan jatuh ke kepala Amon kali ini,

"Begitu ya............."

"Hujan-san...."

"Aku harap bisa bertemu lagi,karena Hujan-san sudah kuanggap temanku...."

TIK,
Kali ini hanya satu tetesan yg jatuh,

"Janji yah?" Amon tersenyum.


TIK,
tetesan air terakhir jatuh ke pundak Amon,Bocah itu terdiam sejenak lalu beranjak keluar dari pos itu,
Ia mendongak melihat langit yg sudah kembali biru dan dihiasi matahari,perlahan Amon berjalan keluar dari taman itu.
Amon lalu menoleh melihat langit sekali lagi,

"Sampai Jumpa lagi,Hujan-san....."


-THE END-





*malu sendiri bacnya,jelek banget......*

bagus bgt!~
Dramatik!
Good Job Momon!

Yang agak keganggu sih pas baca yg amon ngomong sama hujan...menurut gw sih lebih baik pake "wahai hujan..." atau apalah daripada "hujan -san"kesannya gimana gitu...gak' cocok..

Keseluruhannya bagus...ada yg kurang dikid2..kyk latar tempatnya kurang digambarin...tp Ok...sry klo gw komen gini..padahal gak pernah bikin..-__- kpn2 gw bikin juga dah

wkkk suka

mungkin bisa diperbaikin paragrafnya. tp itu lebih ke arah masalah teknis sih

gapapa
komen aja seburuk-buruknya
biar makin jago buatnya,

klo pakai 'wahai hujan' g cocok utk anak 7 tahun ku blg,
lebih cocok pake hujan-san^^ karena terdengar polos

......... g bisa komen, gelap, tapi tetep berusaha yah^^
bagus^^ *peluk uka-amon*

@amon

ak sih nyaranin yg masih satu kata dibuat satu line aja. misalnya

Quote :

TIK! Tetesan hujan turun.

skali lagi itu cuma masalah teknis kok

Oke deh,
<---maklumlah baru bikin......

Gokil, Amon!!
Sekarang gw tahu kenapa Amon menyukai hujan ^^

Nauka benar, coba paragrafnya diperbaiki supaya bisa enak dibaca ^^

Khe khe khe,namanya juga bocah,g kyk sekarang....
oke,jd pargrafnya diperbaiki...
yg lain?

GYAA!!

Walaupun formatnya agak aneh, misalnya abis tanda baca ga ada spasi, tapi...

TT___________________________TT

saya tersentuh!! pas dia ngomong sama hujannya [peluk2 amon]

[ditendang]

pantes suka sama hujan Dx;; ternyata begini...

ayo berjuang amon!!

Tapi hujannya g muncul2
mungkin makin lama makin benci kli yah^^

Secara jujur, ini salah satu sidestory yang gw suka ^^
Tapi, tanda baca-nya rada kacau.
Coba deh diperbaiki, biar enak dibaca

Akimoto Amon wrote:

klo pakai 'wahai hujan' g cocok utk anak 7 tahun ku blg,
lebih cocok pake hujan-san^^ karena terdengar polos

Kenapa gak 'Hujan' aja ?

Saya tersentuh pas baca - w - ~

Amon kacian banget cii T_T
Karena stress dikucilkan, jadi ngomong sama hujan? *digampar*

Gyahahah,
Nice xD
Udah kukomen kan kmaren di Y!M?

Spasi setelah tanda baca !!