Under the Moonlight

Sei berjalan-jalan di sekitar hutan, ntah apa yang akan dia lakukan.

Pandangannya masih putih, ia hanya berjalan tanpa tau tujuan.

satu..

terdengar suara anak kecil, padahal tidak ada seorang pun disana. tampaknya itu hanya bayangan yang dikhayalkan sei karena sedang dalam kondisi setengah sadar.

dua..

seorang anak berpakaian putih-putih, dengan rambut juga memperlihatkan dirinya. badannya terlihat transparan.

tiga...

anak itu kemudian menarik tangan sei tanpa tau apa sebabnya, membawa sei ke suatu tempat, dimana rembulan bersinar terang.

sesampainya di tempat itu, kemudian anak itu menghilang. dan membiarkan sei sendirian.

(OOT: ini bukan episode horor loh, ya ^^; )

Sepertinya disini aman utk mencari lawan..

Miyu mulai mempersiapkan invisible swordnya.

"sekalian berlatih.."gumamnya

"Akan kucoba tebas pohon ini.."

ZRATT!GEDEBUM!

Suara pohon yg tumbang memecahkan keheningan malam

Sei masih belum tersadar, ia tidak peduli akan adanya suara pohon tumbang atau gunung meletus sekalipun..

bahkan ia tidak sadar, kalau dirinya sudah berada di tempat itu.

".... hah.... hah..."

Shu melihat ke arah belakang.

"Sepertinya Runa-san sudah jauh dibelakang. Seemed that I lost her."

.... baru dia berjalan beberapa langkah.

"He...? Pohon tumbang...? Petir...?!"

Tidak ada awan diatas.

"Baik...... pasti salah seorang dari Dangerous Ability ada disini."

Dia langsung memandang sekeliling...
Hening.
Sekilas, sepertinya tidak ada siapa pun.

Kayaknya ada org dtg..ah,biarlah..

Miyu kembali menebas beberapa pohon.Dalam sekejap pohon disekelilingnya..kira2 30 pohon tumbang bersamaan.

"Sword ini bs kupanjangkan sesuka hatiku yah..humph..praktis jg."

BRAK.

"KORE WA NAN DE???"

Lagi lagi suara pohon tumbang.
Kali ini sepertinya lebih dari satu.
Sekali lagi, Shu mengadah ke langit.
Tidak ada awan.
Dia merasa sangat bodoh.

"So what was that..... hantu...?"

Shu menampak pipinya untuk menyingkirkan anggapan seperti itu.

Dia menoleh ke kanan dan...
Seorang wanita berseragam.
Sepertinya anak SMP.

"Ukh. Hawa bloodlustnya sangat tinggi...... kira kira siapa dia?"

Shu merasa mual.
Perasaanya mengatakan untuk tidak mendekatinya.

*Bloodlust = keinginan membunuh/melukai/bertarung.

Luna sampai ke the Woods... Dan tidak percaya apa yang dilihatnya.

"Apa-apaan iniiiii?!!" tanyanya pada dirinya sendiri...
"Di mana ada cowok pamer pasti ada kekacauan..."

Luna terus melangkah, mendengar suara pohon tumbang dan petir, yang langsung membuatnya berlari.. menghindar dari kehancuran itu.

dan, dia menangkap sosok seseorang.. yang membuatnya tersenyum sangat tipis.

OOT:Bukan pake piyama..Miyu ga terlalu suka piyama,dan bukan petir..^^;; terserahlah..^^;;
----------------------------------
Miyu yg tidak ingin keberadaaannya diketahui, menoleh kepada Shu yg hendak kabur.

"Pergi dr sini!Mengganggu saja!"ujar Miyu jengkel

...................

"Humph..ternyata malam ini malam keberuntunganku..akgirnya aku menemukan org yg cocok utk jd korbanku.."ujar Miyu sambil tersenyum dingin mendekati Shu

"Jgn lari!Atau kau akan menyesal melakukan hal itu!"teriaknya gusar

Quote :

Luna sampai ke the Woods... Dan tidak percaya apa yang dilihatnya.

"Apa-apaan iniiiii?!!" tanyanya pada dirinya sendiri...
"Di mana ada cowok pamer pasti ada kekacauan..."

Luna terus melangkah, mendengar suara pohon tumbang dan petir, yang langsung membuatnya berlari.. menghindar dari kehancuran itu.

dan, dia menangkap sosok seseorang.. yang membuatnya tersenyum sangat tipis

"Ada satu org lagi...bagus..kali ini sasaranku bertambah..memang malam yg sgt menguntungkan.."katanya sambil menatap Meka dgn tajam.

"Kau kan..."

Shu mendengar sebuah sosok lain memasuki hutan.
Hanya dengan suara "krasak, krasak" dari daun yang jatuh.
Dia tahu ada orang lain disana.

DUG.

Shu merasa sesuatu dibelakang akan membawanya pada masalah besar yang sama.
Saat retina matanya terbiasa dengan gelapnya hutan.
Dia menangkap....

"What in the name of...."

Lunamaria.

"Hah.... hah.... hah..... Sebenarnya terkadang aku heran berapa kaki yang dia punya ketika tidak dalam wujud manusia."

Shu mulai beranggapan Lunamaria adalah seorang makhluk yang datang dari bulan untuk menguasai bumi.

"Oke, hide and seek.... Kesimpulan, Kanan: Seorang gadis SMP dengan
bloodlust yang menyeramkan, Belakang: Seorang, atau, seekor naga
bermulut dua omnivora, Depan: Hutan yang terlalu gelap.... Kiri."

Shu langsung mengambil langkah ke kiri, dengan suara yang seminimum mungkin.

OOT: Miyu, fixed ^^

Sei berjalan ke kerumunan itu, tampaknya ia sudah mulai sadar.

Ia berdiri dibelakang miyu. dan menggores sedikit wajahnya menggunakan kukunya yg tajam. pipi miyu mengeluarkan darah. Sei kemudian menjilati darah tersebut.

"darah yang keluar darimu, baunya sungguh enak..", ucapnya sambil tersenyum sinis.

Quote :

Sei berjalan ke kerumunan itu, tampaknya ia sudah mulai sadar.

Ia berdiri dibelakang miyu. dan menggores sedikit wajahnya menggunakan kukunya yg tajam. pipi miyu mengeluarkan darah. Sei kemudian menjilati darah tersebut.

"darah yang keluar darimu, baunya sungguh enak..", ucapnya sambil tersenyum sinis.

"SIAL!JGN GANGGU AKU!KAU MEBUATKU KEHILANGAN MANGSA!"teriaknya.

"Sei..apa yg kau lakukan?Akh!pergi kau dr sini!"kata2nya tiba2 berbeda dgn sebelumnya.

Miyu melihat Shu yg sdh lari.

"HEI SUDAH KUBILNG JGN LARI KAN?"

Miyu mengubah sepatunya jd sepatu roket utk mengejar Shu dalam sekejap saja.Tiba2 Miyu sdh di depan Shu.

"Jangan bergerak atau kutebas lehermu!"ujar Miyu sambil menyiapkan tangannya di depan kepala Shu. Invisible swordnya sengaja digunakan mengecoh lawan.

"Jgn bergerak,atau kau akan melukai dirimu sendiri dgn berjalan ke arah tanganku.."

OOT= @Shu Lari mluluuu.. huhuuu..

Luna tak percaya cowok pamer itu masih punya kekuatan untuk lari, tapi toh sekarang ada beberapa orang lain di hadapannya.

"........." Luna hanya memandang cowok eh cewek itu.
Sekarang Luna jadi bingung si cowok pamer itu lari karena dirinya atau karena mereka yang di depannya. Luna hanya mengangguk singkat pada mereka...

Tapi melihat pemandangan yang cukup membingungkan.
"Mereka bertarung??"

OOT= @ Shu ntar dulu, sekalian kenalan sama Miyu n Sei, klo mereka mau... heheee....

Sambil bersiaga, Miyu pun memperhatikan Meka.

"Kamu kan...yg di No Laws Area ya...murid yg punya summoning alice.."Miyu berusaha mengingat.

"Apa kau mencari pemuda ini?"tanyanya.

OOT: @ Luna-san: Abis Alicenya serem semua siih , kalah level niih...

Quote :

"Jangan bergerak atau kutebas lehermu!"ujar Miyu sambil menyiapkan
tangannya di depan kepala Shu. Invisible swordnya sengaja digunakan
mengecoh lawan."

"Peringatan yang bagus."

Shu melakukan gerakan PBB "Hadap kiri" dan berlari menuju selatan.

Seharusnya Lunamaria ada jauh di bagian "selatan" lain.

"Cih.... mimpi apa aku semalam. Jadi buruan anak SMP? Sungguh sebuah lelucon yang tidak pantas ditertawakan."

Dia menoleh tangannya sambil berlari.

"Sungguh sangat disayangkan Alice-ku bukan untuk bertarung. Lari adalah bagian dari strategi. It looks like I have to enjoy this night by running around by the woods. "

Quote :

"SIAL!JGN GANGGU AKU!KAU MEBUATKU KEHILANGAN MANGSA!"teriaknya.

"Sei..apa yg kau lakukan?Akh!pergi kau dr sini!"kata2nya tiba2 berbeda dgn sebelumnya.

"kau tau namaku...", balasnya dengan dingin. "kenapa kau tau namaku..."

Quote :

Miyu melihat Shu yg sdh lari.

"HEI SUDAH KUBILNG JGN LARI KAN?"

Miyu mengubah sepatunya jd sepatu roket utk mengejar Shu dalam sekejap saja.Tiba2 Miyu sdh di depan Shu.

"Jangan bergerak atau kutebas lehermu!"ujar Miyu sambil menyiapkan tangannya di depan kepala Shu. Invisible swordnya sengaja digunakan mengecoh lawan.

"Jgn bergerak,atau kau akan melukai dirimu sendiri dgn berjalan ke arah tanganku.."

Sei tersenyum sinis meliht kelakuan mereka, ia menggunakan rantainya.

dengan kecepatan tinggi, dan tanpa diketahui shu dan miyu. rantai itu menebus tubuh mereka berdua. walaupun tidak mengenai jantung mereka, tapi sudah cukup untuk mengenai organ lain.

"heh, gagal ya...", ujarnya pelan namun tetap dengan pandangannya yang tajam.

OOT= A-AKu bingung!! ><

"...!!" Luna terperanjat melihat cewek dan cowok itu tiba-tiba mengejar Shu.

"a-apa?! hei, dia mangsaku!!!" Dengan kesal. akhirnya Luna ikut mengejar cewek dan cowok yang mengejar Shu...

Dan Luna sudah menghadapi dua orang itu, membelakangi Shu.

"........" dengan agak terengah-engah Luna menatap tajam orang-orang yang baru ditemuinya itu.

OOT= nimbrung dalam pertarungan....

Shu sempat terperanjat dengan lemparan rantai itu.

"Cih. Masih terlalu cepat sepuluh tahun, boy!"

Dengan marah, dia menendang rantai itu.

"Battlefield... eh?"

Dia mencari pohon besar terdekat untuk menyusun strategi baru.

"Runa-san. Aku harus mencari cara untuk berbicara dengan dia... Ini bukan tempat yang pantas untuk kita berdua sekarang."

Shu menoleh pada Lunamaria dan...

"OI!!!! KALAU KEBANYAKAN MAKAN COKLAT NANTI OBESITAS LHO...!! RUNA-SAN UDAH ADA GEJALANYA.....! BERATNYA BERAPA... 78 KILO?"

Dengan juluran lidah, Shu menoleh kebelakang dan mulai berlari.

"KENAPA KAU IKUT CAMPUR HAH?!?!LUKAI SAJA DIRIMU SENDIRI KALAU MAU MELIHAT DARAH!"

Ukh..sial..kuurus dia nanti..

Miyu kembali mengejar Shu yg sdh cukup jauh berlari.Kali ini dia tdk berkompromi lg.Invisible sword yg td digunakannya utk menumbangkan berpuluh2 pohon, sudah berhasil menyayat kaki kiri SHu sehingga dia terjatuh.

"Sudah kubilang jgn lari kan..ini akibatnya..atau kau ingin yg lbh parah?"tanya Miyu sambil memberikan tatapan yg sgt tajam

(OOT: gile , gmn caranya nendang rantai itu? ^^; sei sendiri ga bisa hentiin kalau udah gitu. mana kecepatan tinggi lagi)

(OOT: kirain udah berenti rantainya... heu.... gapapa kan? ^^)

"Apa?!!" teriaknya, ga jelas siapa yang ditujunya.

".......!!!" Luna kaget melihat cewek itu benar-benar melukai Shu.

"Terpaksa!!" Luna menyergap cewek gila itu, memegang wajahnya erat-erat, dan...

Menciumnya....

Lalu Luna melompat. Berdiri tegap, cewek gila itu mengikuti gerakannya. Dia tidak bisa bergerak.

"Kumohon. ini sudah keterlaluan.."

OOT= pada tau alicenya Luna, kan?

"Hah... hah.... hah.... hah.... hah....."

Shu kehilangan nafasnya.
Dia sudah terlalu banyak berlari.

"Lumayan untuk ukuran anak SMP--- dan seorang perempuan."

Tanpa kata, pandangan Shu mengucapkan "terima kasih" pada Lunamaria.

Rasa sakit dari kaki kirinya mengirim pesan "sakit" pada otaknya.

"AKKKH!..."

Tapi Shu masih bisa berdiri.

'Rupanya, siapa pun dia, tidak pernah mendengar tentang Revolusi Uni Soviet..... Luka seperti ini masih belum apa apa...', bisiknya dalam hati.

Dia memandang perempuan itu.
Perempuan yang berwajah polos.
Namun dingin dalam pengertian lain.

'Kalau ini tidak selesai........... hah..... selesai sudah..... aku tidak berencana untuk menghabiskan besok di bangsal rumah sakit! senjata. aku butuh senjata yang dapat menghentikannya.'

Dia langsung teringat akan badge patrolinya.

"Cukup! Mishuto Dzuragunfuerudo, anggota patroli malam. Hentikan kegilaan ini atau kalian akau berada di ruang detensi besok!"

Mumpung di hutan,aku bs melakukan kombinasi ini.

Miyu membayangkan tanah yg diinjak mereka(selain Miyu)berubah menjadi lumpur hisap.dan dia mengubah pohon2 menjadi benda yg bs mengikat mereka semua disitu.

Quote :

"Cukup! Mishuto Dzuragunfuerudo, anggota patroli malam. Hentikan kegilaan ini atau kalian akau berada di ruang detensi besok!"

"Oh,ya coba saja..."

Miyu membuat pohon2 tsb mengikat Shu dgn erat sehingga tdk bs lari.

Dan utk Luna, jg sama.

"....." masih menatap tajam pada cewek yang menyerang Shu.

"Shu, sebaiknya kamu ke rg. kesehatan.. itu luka karena alice, bisa berbahaya.." katanya pada Shu.

"kau ini, yang benar saja... benar-benar mau membunuh Shu?" tanyanya tak percaya pada cewek di depannya. Lalu Luna berbalik, membantu Shu berdiri.

"...." sambil melotot pada Shu, mengisyaratkan ''aku tidak mau ikut masuk ke detensi!".

!!!!!

Luna tau ada yang mengaktifkan alice lagi.
Tampaknya Luna terlambat menghindar.

OOT=alice Luna yang di Miyu jg masih aktif ^^;;
Gyaaa... Shuuu It's all ur fault!!!! Heeeeeelp

"Bisa kuatur nanti, Runa-san..... terima kasih banyak--- dan yang ku maksud untuk detensi adalah kedua orang disana..."

Shu mencoba tersenyum padanya.
Senyum yang sama ketika mereka pertama bertemu.

Setelah kalimatnya pada Lunamaria selesai, Shu memandangi ikatan itu.

"Hah......... hah..... jangan katakan..... Alice kamu...... Alice untuk membuat sesuatu menjadi bentuk solid...?"

Luar biasa.
Anak ini, luar biasa.
Membuat sesuatu menjadi bentuk solid, atau, tracing, adalah sebuah ability laten.
Namun, ability ini dapat dimasukkan ke dalam ability berbahaya.
Terutama jika anak ini yang mengendalikannya.

'Tidak kusangka lari dari Runa-san akan berakibat seperti ini'

Shu, mencoba untuk membiasakan kulitnya terbiasa akan tekstur fiber pohon yang mengikatnya.

Dan memutuskannya.

'Terima kasih, Revolusi Uni Soviet'

Dengan sesantai mungkin, Shu mendekati Miyu.