Under the Moonlight

OOT:Mang alicenya apaan?Ga ngerti gunanya..^^;; lagian gw ga gila kok..
----------------------
"Kenapa kau...menciumku hah?!?"

Ukh,gara2 dia..aku tdk bs bergerak..

"Kau pikir hanya karena menghentikan gerakan bs mebuatku kalah hah?"

Pedang tak terlihatnya sejak td msh dipegang. Setelah membayangkan bentuknya yg memanjang dan membengkok kearah Luna,dia pun menyayat kaki Luna.

"Benar kan?"

Sepertinya Miyu tidak sadar akan Shu yang telah lepas.

"Game over, kid"

Shu mengarahkan tinjunya pada ulu hati Miyu, dan memukulnya dengan keras.
Biasanya, orang yang menerima pukulan seperti itu pasti sudah pingsan.

"Gomenne..... memang tidak sopan untuk memukul perempuan, tapi kakak tidak punya pilihan lain."

OOT= tu-tunggu!! ini semakin mmbingungkan!!! Maksudnya sekarang, Miyu jadi mengaktifkan 2 bentuk serangan alice ya?
MMM... Kalau Miyu melukai Luna, Miyu bisa merasakan sakit yang sama dengan yang dirasakan Luna, dan Luna bisa mentransfer rasa sakitnya..... Kan tubuhnya terhubung seperti boneka santet... ^^

"........................."
"Jangan. nanti kau akan merasakan sakit 2x dari yang kurasakan"
kata Luna, menunduk tak berekspresi.

"Hentikan, kumohon..." Luna memasuki pikiran anak itu. Dia bisa merasakan perasaan hati anak itu..

Sangat gelap.

Luna ingin mengatakan sesuatu pada Shu, tapi cowok itu sudah menonjok Miyu. Cepat-cepat Luna menonaktifkan alicenya.

OOT:Gw biarin Shu lps,tp gantinya Luna kena sayat..^^
-----------------------------------------
"Heh,dia lepas yah..biarlah..toh ga mungkin dia meninggalkan cewe yg menyelamatkannya lalu kabur.."

DEG!BRUKK!

Efek gara2 Miyu menggunakannya alice berlebihan akhirnya terjadi jg.Miyu akhirnya pingsan di tempat itu jg, ditengah malam.

Apa yg harus kupilih?Menjadi org spt dulu, atau spt sekarang?tp aku memilih diriku yg sekarang.

Tidak!Jika aku spt ini,sama saja dgn pembunuh berdarah dingin!

Tp bagaimanapun jg,aku merasa bebas sekarang...

OOT: Miyu, Shu tuh lepas untuk mukul kamu ^^.

"Dik, apakah organ perasamu macet?"

Kata Shu, memandangi Miyu yang semi-pingsan.
Efek Alice, sepertinya Miyu pingsan stagnan.
Harusnya dia masih mendengar perkataan orang lain.
Padahal, dia berani bertaruh Miyu pingsan karena pukulan Shu ke ulu hatinya.

"Apa yang kita lakukan padanya sekarang, Runa-san...? Rumah sakit?"

"Ja..jangan kira..aku kalah karena..kau..me..mukulku yah.."ujarnya putus2

"Coba kalau..serangan Sei td dan...cewe itu(Luna)tdk menciumku...ukh..aku msh bs berdiri..sayang aliceku kebanyakan dipakai..."

Bruk. Luna terduduk.
"Yang benar saja. untung aku menon aktifkan aliceku tepat waktu. kalo ga, aku juga akan merasakan tinju itu..." katanya sambil menatap cewek itu.

"sudah, jangan bicara lagi, kau tambah sakit lho" lanjutnya pada cewek itu.

"ng?? yah tentu saja kita bawa dia ke RS.. kau juga luka, tuh."
lanjutnya pada Shu lagi sambil berdiri dan merapikan penampilannya.

"Shu... anak ini...." Luna menghentikan kata-katanya.

Miyu mendengar percakapan mereka samar2.

Quote :

"Shu... anak ini...." Luna menghentikan kata-katanya.

"Apa yg ingin kau..katakan hah?"

Ukh!Aku tdk bs bergerak sama sekali..menyedihkan sekali..aku ditolong oleh org yg kulukai..

"Hah... hah... Apa kau dengar apa katanya? Diam hah... hah.. diam dulu, kondisimu sedang buruk. hah... hah..."

Secara paksa, Shu menutup kelopak mata gadis itu.

"Kenapa, Luna-san... Hah......... hah........ anak ini apa....? Hah... hah........ anak ini mencoba untuk..... hah...... hah........... membunuh kita?"

Shu memandangi siswi SMP itu.
Siswi penuh bloodlust beberapa menit yang lalu, yang mulai memudar, dan terlihat seperti seorang biasa yang tidak bisa memulai perlawanan apapun lagi.

"Hah.... hah..... hah.... sebenarnya ada apa dengan anak.... hah... hah... dengan anak ini?"

Dia menoleh pada Lunamaria.
Shu sadar mereka berdua bisa saja mati saat itu.

"Kau..kenapa mau menolongku..nanti aku bs pergi sendiri kok..aku tdk butuh bantuan dr lawanku tau!"meskipun sdh setengah pingsan, Miyu msh saja berbicara dgn ketus.

"Hah..hah..kalian meremehkanku ya..hah.."

"kau diam saja.. lagi sakit juga. ga usah sok kuat." kata Luna pada cewek itu dan menjitaknya agar dia pingsan.

"dia hanya sedang.. bingung??"

"aku merasakan perasaannya tadi... (kasian)" Luna tidak menyelesaikan kata-katanya, dia tau anak itu malah akan berontak kalau dia melanjutkan kata-katanya lebih jauh.

"Hei, ayo kita kembali.. sebelum tertangkap petugas patrol yang lain.." lanjut Luna, memapah anak itu.

"ng.. kau benar-benar anggota patroli???" tanyanya pada Shu, dengan pandangan skeptis.

OOT=weits, tunggu!! cowok tadi kemana? SEI???

"hah... seperti yang dia bilang, anak kecil, hah... hah.... diam.... hah.... ini bukan medan perang... hah.. hah... kami tidak punya obligasi untuk membunuhmu.... hah... hah.... sekarang istirahatlah, dan tunggu sampai hah... hah... kami bisa membawamu ke RS..."

Shu mengalihkan perhatiannya pada Lunamaria.

"Ya... hah... hah.... sudah kubilang, hah.... hah.... tidakkah kau melihat badge tadi... hah.. hah... bukan untuk sok keren... hah... tapi untuk bayaran 25 R permalam.... Runa-san..... hah..... hah... kita gotong sekarang...? hah... hah... sudah terlalu malam.... hah...hah... tunggu... hah....."

Shu mengarahkan tinju lain pada ulu hati Miyu, dengan kekuatan yang jauh lebih rendah daripada yang dia lakukan sebelumnya.

"hah... hah... harusnya ia benar benar pingsan sekarang... hah.... dia harus diam atau dia akan sakit parah.... hah... hah..."


OOT: Anggap aja Sei ilang...

"Jadi kau tidak perlu meminjam uang lagi!! Haha.." kata Luna, tertawa lepas untuk pertama kalinya, pada orang pertama yang melihat tawanya.

"ayo kita pergi... kau baik-baik saja? kau ngosngosan banget..." tampang Luna sudah berubah lagi.

Miyu bersikeras tdk mau diam biarpun sdh dipukuli berkali2 *kyk maling *

"Akh..kalau kalian memukulku..hah..malah makin sakit...bodoh!"

"Shuddup, little girl."

Shu memukul ulu hatinya lagi.
"Runa-san... hah.... sebaiknya aku yang.. hah... membawanya..."

"Hah..hei!..hentikan..sakit..tau..atau terpaksa aku ..gunakan..cara lain agar kalian..berhenti..biarpun...aku bs ..kehilangan...nyawa.."

"Sini, biar aku bawa anak itu."

Dengan paksa Shu melepaskan papahan Lunamaria dan memapahnya sendiri.

"Kau akan Rumah Sakit. Kid."

(OUT)

@ shuu= "mmmm... di hospital nanti mainkan musikmu, Shu"

@ shuu= "biar dia tidur"

@ shuu= "dia terlalu memaksakan tubuhnya.. bahaya.."

@ shuu= "kau jangan menggetoknya lagi!!!"

@ cewek aneh ^^= "diam kau atau kucium lagi!! Biar nurut padaku!!"

(OUT)

"Heh..lepaskan!"

"dasar pemaksa."

"Aku tidak mau dicium cewe!"
(out)

"aneh...", batinnya dari kejauhan melihat orang2 yang tadi sudah pergi.

Ia lalu pergi dan menghilang di tengah kegelapan malam.

--out--

"wah.... indahnya" kata Aoi sambil menatap langit.
"tapi kog di sini sepi sekali ya??" gumam Aoi.
karena ketakutan Aoi-pun meninggalkan woods



(OUT)