CHOCOLATEKediaman Keluarga Amamiya
=====================
Kediaman Keluarga Amamiya, malam hari. Suasana gelap gulita karena lampu telah dimatikan seluruhnya. Terdengar bunyi 'srak-srak' dari arah dapur, seperti ada seseorang yang sedang membuka sesuatu.
kriet....
Terdengar suara berderit dari pintu yang dibuka. Seseorang datang dengan membawa lampu senter dan menyoroti orang yang ada di dapur itu. Terlihat seorang anak laki-laki yang sedang memakan coklat. Wajah dan sekitar mulutnya berlumuran krim-krim coklat, dan bungkus-bungkus coklat berserakan di sekitarnya. Wanita yang tadi membawa senter itu memandangi anak itu dengan senyum dan urat kemarahan yang terlukiskan di wajahnya.
Wanita itu kemudian menyalakan lampu di dekatnya. Wajah dari si pencuri itu semakin terjelas yang sudah diketahuinya sejak awal, Azuma.
"AZU-CHAN!! lagi-lagi kamu memakan cokelat diam-diam!!", wanita itu berteriak. Sebuah Teriakan yang menggelegar ke seluruh rumah sehingga hampir membuat seisi rumah itu terbangun.
"habis kan lapar....", Jawab Azuma polos sambil terus melanjutkan memakan cokelat.
Wanita yang ternyata adalah kakak pertamanya itu semakin pusing. Ia mulai mengacak rambutnya yang memang sudah berantakan itu. lalu menghela Nafas.
Tiba-tiba terdengar seperti bunyi langkah kaki dari beberapa orang yang berbarengan datang ke tempat itu. Dengan bersama-sama pula ketika sampai ke tempat itu mereka mengatakan, "ada apa?".
Kakak pertama Azuma hanya menggeleng-geleng kepala melihat adik-adiknya yang ikut-ikutan ke tempat itu karena teriakannya tadi dan menunjuk ke arah Azuma.
"hup.."
Salah seorang Kakak Azuma Melompat seperti ninja ke arah Azuma setelah melihat kakak pertamanya menunjuk ke arah Azuma. Ia kemudian jongkok di depan Azuma, dan melap sedikit bekas cokelat di wajah Azuma dengan jarinya.
"na~ Asuna-neesama, mungkin kamu begitu ketat melarangnya", ujar kakak kedua Azuma melihat ke arah Kakak pertamanya itu sambil mengemut jarinya dan tersenyum.
Asuna, Kakak pertama Azuma hanya bisa menghela Nafasnya sekali lagi, dan menjawab,"kalau begini terus persediaan makanan kita bisa habis"
"nyem...cokelat?", ucap Kakak ke-empat Azuma ikut-ikutan mendatangi Azuma. Ia menjilati sedikit bekas cokelat di wajah Azuma. Azuma tersipu malu, wajahnya memerah. Kakak ke-empatnya itu tersenyum jahil dan mencubit pipi adiknya itu gemas. "aih...Azu-chan imut sekali"
[to be continue]
Sori, nanti gw lanjutin. Untuk sementar itu dulu. Lagi buru-buru