Under the Moonlight

Kuri keluar dari persembunyiannya sambil menatap badge mereka satu persatu.

"Benar-benar single star. Nekat sekali, padahal sudah malam begini," pikir Kuri.

"Kau mengenal mereka, Mako?" tanyanya sambil menepuk pundak Makoto, mencoba mengambil perhatian (karena Makoto uda mulai keluar napsunya).

"Ung?" Makoto berbalik ke Kuripura.
"Kalau Ayuri-chan sih tahu. Tapi yang lain...Aku kurang yakiin..." kata Makoto.
"Tapi yang ini manis kaan?" Makoto memeluk Aoi. "Huum, Tapi aku masih lebih milih Ayuri-chan deh"

Quote :

"oh... kenapa diliatin?"

"heheh.... asik aja kalo liat orang pacaran..." jawabnya sambil tertawa kecil.

Quote :

"Tapi yang ini manis kaan?" Makoto memeluk Aoi.

"he... apa-apaan sih orang ini??" batinnya sambil berusaha menghindar dari makoto.

OOT: kuri bsok skul? tadi rere bilang liat elo di afs.. disalamin tuh..

"gyah.. nge..ngeliat apa aja??"

"gak ngeliat adegan lain kan?" tanya sefron ke aoi sambil berkeringat dingin

Kuri memperhatikan Aoi dan Ayuri bergantian.

"Mako, kalau kamu bersama gadis yang ini," ujarnya sambil menunjuk Aoi. "Bisa-bisa orang-orang terkena diabetes." lanjutnya dengan wajah serius.

"Mm, namamu siapa?" tanyanya pada Aoi.

Quote :

"gyah.. nge..ngeliat apa aja??"

"hm.... liat yang ngobrol, pegangan tangan, ciuman, hm.... apalagi ya??" ucapnya menggoda sefron.

Quote :

"Mm, namamu siapa?" tanyanya pada Aoi.

"eh...a...aku, namaku Aoi.." jawabnya dengan nada gemetaran.

"Ta..tapii...Aoi-chan..Dia imuuut!" Makoto semakin mencengkram Aoi. maaaf kalau terjadi sesak nafas
"Huum, memang kenapa sih? Tadi...Kenapa kalau single star?" tanya Makoto SOK polos

Kuri yang meskipun bertampang bego tp ga sebego itu untuk ga sadar dirinya ternyata bisa bikin orang takut (?) jadi sedikit linglung melihat Aoi yang menjawab dengan nada gemetar.

"Wa-waduh, memangnya tadi aku ngomong apa? Aku salah ya?" pikirnya panik. Alhasil dia malah jadi mendiamkan Aoi.

Ia menggigit bibir bawahnya dan beralih pada Makoto.

"Yah... Single star itu," Kuri kembali menggigit bibirnya. "Hak-haknya masih terbatas. Termasuk untuk bisa keluar masuk ke dalam hutan seperti ini."

"a..a..ah..ti..tidak liat yang..." ucapan sefron terputus karena melihat ada student agent disini

"Tapi banyak yang ke Woods kok" kata Makoto.
Dia ingat-ingat waktu bertemu dan menyeret Azuma dari Woods.
"Masa? Nggak boleh ya?" Makoto masih sok polos.
"Aku...Nggak mau tahu ah! Kabuur!" Tapi Makoto berhenti...
Makoto berbalik ke Ayuri, dan mencium pipinya.
"Daag!" Makoto pun keluar.

Quote :

"a..a..ah..ti..tidak liat yang..." ucapan sefron terputus karena melihat ada student agent disini

"hm... liat yang apa??" tanyanya penasaran.

Kuri melirik ke arah Sefron.

"Aku tidak mau melihat apa yang tidak semestinya perlu aku lihat dan aku evaluasi. Jika kamu memiliki masalah sosial dengan sesama murid disini, itu bukanlah urusanku," jelasnya. "Jangan khawatir, aku cukup fleksibel kok. Kurasa aturan pun harus melihat sikon."

"Akan tetapi," Kuri menatap Aoi dan Sefron bergantian. "Aku tetap penasaran buat apa anak-anak single star keluar ke hutan malam-malam begini."

"Pengecualian untuknya," lanjut Kuri sambil menunjuk ke arah Ayuri. "Aku ingin tahu alasan kalian berdua."

"memangnya kenapa? akan dihukum? lagipula.. bisa dijelaskan, kenapa single star tidak boleh ke woods saat malam?" sefron meminta penjelasan ke kuripura

"aku juga ngga sering ke woods, baru kali ini ke woods malam2... ngga boleh ya??" ucap Aoi dengan nada lembut dan pelan.

"Bahaya saja," ujar Kuri menjelaskan. "Hutan sekolah alice itu sedikit tidak terduga, dan sebagai single star, kalian masih belum terlalu bisa mengendalikan alice kalian."

"Kalau terjadi sesuatu pada kalian, pihak sekolah juga yang menanggung bebannya," lanjutnya.

Kuri tampak berpikir sesaat.

"Tapi itu sih urusan sekolah. Yang penting aku sudah mengingatkan kalian. Sisanya aku tidak mau ikut-ikutan."

"Oh.. okeh.. udah ngerti kok.. toh.. elo juga udah menjalankan tugas sebagai student agent.... en kayaknya kita juga udah ngerti... ga ada hukuman gitu kan?" kata sefron lagi kepada kuri

"Untuk sementara... tidak," ujar Kuri sambil mengeluarkan notes kecil dari sakunya dan tampak menuliskan sesuatu di dalamnya.

"Untuk sementara." ulangnya sambil berjalan menjauh dari mereka.

[out]

"hm.... di sini peraturannya ketat juga ya..." batinnya sambil menunduk dan merenungkan ucapan dari student agent itu.

"hey....kamu..." ujarnya pada sefron "tadi belum jawab pertanyaanku,, maksudmu tidak liat apa??!" tanyanya seakan nyindir sefron.

"Uhh.... paling nama gw dicatet..."
"klasik bangeet nih skula.." kata sefron pada dirinya.

[quote]"hey....kamu..." ujarnya pada sefron "tadi belum
jawab pertanyaanku,, maksudmu tidak liat apa??!" tanyanya seakan
nyindir sefron.[quote]

"li...at...li..li..." sefron terbata-bata..

"liat yang selain ini gak?" kata sefron kemudian mencium bibir aoi..

"whoah..!!! cabul...!!!" teriak Aoi sambil memukul sefron lalu mengusap bibirnya yang dicium.

"whoa... tadi nanya.. maaf ya?" kata sefron sambil tersenyum.

"maafan?" tanyanya kembali ke aoi sambil mengulurkan tangan

"hmph..!!" Aoi mengulurkan tangannya dengan kesal. "huh... untung roxas ngga liat...!!! awas aja kalo ada yang liat.." ucapnya mengancam sefron.

"hng? suka sama roxas yaaa?" kata sefron balik menggoda.

"dugh...!!! kamu itu yang ngga malu..!!! lagian belum kenal udah berani nyium orang sembarangan, 'kan malu kalo diliat orang...!!!" ujarnya kesal.

"yah.. jangan malu donk.. ciuman adalah hal biasa..."

"bukan hal besar.. tapi kalau.. xxxxxx lain lagi ceritanya"