Have a Broken Heart...again?

Makoto berjalan menelusuri Central Town.
"Huweee.....Aku masih sediiih" kata Makoto sambil menghapus air matanya.
"Kalau seandainya aku bisa bertemu lagi dengannya...." pikir Makoto.

Mient yang sedang berjalan - jalan di Central Town pun menemui Makoto dan menghampirinya.

"Makoto? Kamu kenapa?" Tanya Mient pada Makoto

Chopin sampai di Central Town untuk berjalan-jalan untuk mengetahui lebih lanjut tentang lingkungan Abstract School. Ia sangat terkesan akan besarnya Central Town.

"Huah... Ini Central Town? Yang bener aja, besar banget! Bener nih, sekolah ini emang lain dari yang lain." Ucap Chopin dalam hati sambil melihat-lihat kios-kios dan toko-toko yang berada di Central Town.

Chopin kemudian membuka notenya dan membaca guide tentang Central Town, di dalamnya tertera,"Central Town! Bisa disebut sebagai bagian shopping center di Abstract School. Permen penidur, apel berbicara, bahkan manisan terenak di Abstract School dapat dibeli disini!"

"Hahahah... Kayaknya ini lebih tepat kalo dijadiin iklan daripada guide. Kagak membantu sama sekali."Ucap Chopin dalam hati dengan menampakkan muka yang malas.

(Setelah selesai menjelajahi Central Town...)

"Hmm... kayaknya udah cukup ngejelajahin Central Town. Sekarang ke Main Building." Ucap Chopin sambil membca notenya.

Tak lama kemudian, Chopin melihat seseorang menangis saat ia ingin pergi dari Central Town, dan karena kejadian tersebut pandangannya langsung mengarah pada orang tersebut.

"Ummm...apakah ada yang bisa saya bantu?"

Quote :

"Mmm... apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Ng.. Temanku, Makoto tampaknya sedang bersedih." Mient masih disebelah Makoto, tidak menatap Chopin.

Kemudian, ia melihat ke arah Chopin.
Nyah, siapa dia? Aku belum pernah melihatnya. Mungkin anak baru..

"ng, aku Einzbergh Mientsvielle. Kamu?"
Mient menjulurkan tangannya ke arah Chopin, mengajak salaman.

Quote :

"Ng.. Temanku, Makoto tampaknya sedang bersedih." Mient masih disebelah Makoto, tidak menatap Chopin.

"Oh...begitu." Ucap Chopin dengan tangannya dibelakang kepala, masih bingung dengan situasinya.

Chopin merasa terlalu mencampurkan dirinya terhadap masalah orang lain, tetapi sifatnya yang selalu ingin membantu orang yang sedang sedih atau kesusahan membuat dia susah untuk menoleh atau membiarkan orang tersebut.

Quote :

Kemudian, ia melihat ke arah Chopin.
Nyah, siapa dia? Aku belum pernah melihatnya. Mungkin anak baru..

"Duh...aku merasakan sesuatu yang aneh dari gadis itu. Kenapa dia menatapku seperti itu ya?"

Quote :

"ng, aku Einzbergh Mientsvielle. Kamu?"
Mient menjulurkan tangannya ke arah Chopin, mengajak salaman.

Chopin terkejut melihat gadis yang berada disebelah orang yang ia ingin tolong tersebut mengulurkan tangannya. Ia pun langsung mengulurkan tangannya juga dan menyentuh tangan Mient, bersalaman.

"Aku Chopin, Chopin Rosenkrantz. Murid transfer baru dari Inggris, kelas B - Junior High School. Salam kenal! Umm... kamu sendiri?" Tanya Chopin sambil melepaskan tangannya dari tangan Mient.

Quote :

"Aku Chopin, Chopin Rosenkrantz."

DEG!
Na.. Namanya Chopin..
Mient memegang erat buku sketchnya. Ia teringat kembali pada orang yang disukainya dulu.

Chopin.. Itu hubungannya sama piano, bukan biola!! Batin Mient.

Quote :

Murid transfer baru dari Inggris, kelas B - Junior High School. Salam kenal!

"B-Junior High School? Sekelas dong denganku." Mient tersenyum paksa. Ia ingin kabur dari tempat itu.

Quote :

Umm... kamu sendiri?"

"...." Mient terdiam.
Rasanya tadi aku yang memperkenalkan diri duluan deh... Pikir Mient.

"Hmmm.. Sekolah ini besar, bisa dengan mudah tersesat. Mau kuajak keliling dulu? Tampaknya Makoto sudah lebih tenang..." Ucap Mient.

Chopin merasa lebih tak enak, ia dapat merasakannya sendiri dalam situasi yang agak canggung tersebut. Ia kemudian teringat dengan pertanyaannya yang bodoh tadi,"Umm... kamu sendiri?" Ia lupa bahwa Mient sudah memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

"Aaah... duh, malu. Hahaha, dasar nih aku kalo baru ketemu sama seseorang selalu malu dan gak mikir-mikir dulu sebelum berkata... Haah." Ucap Chopin dalam hati dengan tubuhnya yang mulai berkeringat malu.

Quote :

"Hmmm.. Sekolah ini besar, bisa dengan mudah
tersesat. Mau kuajak keliling dulu? Tampaknya Makoto sudah lebih
tenang..." Ucap Mient.

"Ehh... boleh. Tapi bener temanmu itu sudah lebih baikkan?" Tanya Chopin untuk mengkonfirmasi.

Quote :

"Ehh... boleh. Tapi bener temanmu itu sudah lebih baikkan?" Tanya Chopin untuk mengkonfirmasi.

"err... Ya, kurasa tak apa. Makoto kan orang yang kuat." Mient tersenyum ke arah Makoto." Mient menoleh ke arah Makoto.

"Makoto, aku duluan ya. daah~" Mient melambaikan tangannya pada Makoto.

"Kita lihat kelas dulu saja ya. Yuk." Mient meninggalkan Central Town.

--out--

Quote :

"err... Ya, kurasa tak apa. Makoto kan orang yang kuat." Mient tersenyum ke arah Makoto." Mient menoleh ke arah Makoto.

"Oh, baiklah kalau begitu. Aku ikut apa yang kamu katakan saja..." Ucap Chopin dengan suara ragu-ragu.

Chopin melihat Mient, kenalan barunya itu meninggalkan dan berlari keluar dari Central Town. Chopin pun berhendak mengikuti Mient dan meninggalkan Makoto.

"Mungkin aku juga harus pamitan dulu kepada Makoto..." Ucap Chopin dalam hati sambil memutarkan badannya ke arah Makoto.

"Ah, Makoto...salam kenal ya! Aku harus pergi dulu dengan Mient, mudah-mudahan kamu nanti baik-baik saja ya. Daaah...!" Ucap Chopin yang kemudian berlari menuju arah keluar Central Town mengikuti Mient.

[Out]

"Mient-chan..." Makoto cuma swt dia ditinggal.
Karena merasa legaan melihat Mient, Makoto keluar.
[out]