Workshop

Chopin memasuki suatu ruangan yang terletak cukup jauh dari ruang kelas-ruang kelas yang lainnya. Ruangan tersebut terletak di ujung gedung. Sepertinya sudah cukup kuno, tetapi ruangan tersebut tertata rapi.

Chopin meletakkan tas selempangnya di meja tepat di depan pintu masuk ruangan tersebut. Ia merentangkan tangannya, kemudian mengeluarkan buku catatan dari tasnya, yang sudah bukan lagi Magical Bag. Ia berjalan menuju sebuah tong besar atau lebih dikenal sebagai 'Cauldron' di bahasa asing.

"Hmm...untuk PR besok, aku disuruh membuat cairan penyembuh, dengan kualitas tinggi, berwarna hijau, dan mempunyai bau yang manis...Apa-apaan ini!? Ini sangat spesifik!" Ucap Chopin kepada dirinya sendiri ngamuk-ngamuk.

Ia meletakkan catatannya di meja, kemudian ia mengambil beberapa bahan-bahan dari laci-laci. Sepertinya, ini adalah tempat dimana Chopin menyimpan barang-barang yang ia telah kumpulkan entah dimana. Setelah selesai, ia berjalan menuju tong besar itu lagi, meletakkan bahan-bahannya di meja yang berada di sebelah tong.

"Hmm...1,5 ml cairan jamur, 350 ml air, 30 ml cairan ekstrak daun 'Abs-trak', dan...1 botol cairan panas..." Chopin mengukur beberapa bahan yang ia akan masukkan kedalam tong. Setelah selesai ia pun memasukkan semuanya kedalam.

"Kemudian diamkan selama...1 jam!? Ahah, ini terlalu lama, padahal aku masih ada PR lain yang harus dikerjakan...mungkin..." Ucap Chopin, badannya berjalan kearah laci di sebelah kirinya, ia mengambil cairan berwarna perak, dan biji-bijian berwarna-warni.

"Huhuhu...bahan-bahan ini kalau tidak salah bisa mempercepat pemanasan obat dan memberi efek obat yang lebih hebat! Hahaha, Cairan Quick-e-Quick jangan mengecewakan aku! Masuklah kamu~ dan kamu juga Biji Biri-Biru-Biri!" Chopin pun memasukkan bahan-bahan itu kedalam.

Tetapi yang ia tidak tahu adalah...

*BLAAAAAAAMM*

"E-Ehh..." Chopin hanya bisa terdiam melihat ledakkan yang terjadi di dalam tong tersebut, untungnya ledakkan tersebut hanya mengotori ruangan tersebut dengan debu-debu hitam bekas ledakkan dan asap. Tetapi, ledakkannya cukup keras, hingga mungkin ada seseorang yang mendengarnya.

Mient mendengar ledakan tersebut dan segera berlari ke ruangan itu dan membuka pintunya.
"Ada apa?!" Tanya Mient dengan panik. Ternyata dalam ruangan itu ada Chopin.

"Ho. Chop! Sedang apa?" Mient berjalan ke arah Chopin dan bertanya,
"Ledakan apa barusan? Jangan kau hancurkan ruangan ini..." Ucap Mient.

Quote :

"Ho. Chop! Sedang apa?" Mient berjalan ke arah Chopin dan bertanya,
"Ledakan apa barusan? Jangan kau hancurkan ruangan ini..." Ucap Mient.

"Ahahah...aku tadi sedang mengerjakan PR aku, disuruh membuat cairan penyembuh. Dan...saat aku membuat...meledak, hahaha..." Ucap Chopin masih shcok dan tidak dapat bergerak. Tubuhnya pun masih tertutupi debu hitam dan kotor dimana-mana.

Chopin kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba menyadarkan dirinya, ia kemudian menghadap ke arah Mient.

"Kalau tentang ruangan ini, tidak apa-apa, ruangan ini sudah tidak banyak dipakai lagi oleh pihak sekolah, dan yang merawatnya sejak kutemukan adalah aku sendiri. Nanti aku yang bertanggung jawab. Tenang saja." Jelas Chopin kepada Mient.

Quote :

"Ahahah...aku tadi sedang mengerjakan PR aku, disuruh membuat cairan penyembuh. Dan...saat aku membuat...meledak, hahaha..."

"hoee.. Kok bisa meledak?" Tanya Mient pada Chopin.
"Sebaiknya kamu bersihkan dulu mukamu yang... hitam dulu." Ucap Mient sambil tertawa kecil.

Quote :

"Kalau tentang ruangan ini, tidak apa-apa,
ruangan ini sudah tidak banyak dipakai lagi oleh pihak sekolah, dan
yang merawatnya sejak kutemukan adalah aku sendiri. Nanti aku yang
bertanggung jawab. Tenang saja." Jelas Chopin kepada Mient.

"Tenang.. Tenang.. Kalo sampai membuat ruangan lain dalam bahaya kan gawat.." Ucap Mient.

Quote :

"hoee.. Kok bisa meledak?" Tanya Mient pada Chopin.

"Ahaha...itu mungkin karena aku tambahkan, 'Bahan Rahasia' yang seharusnya tidak ada di buku prosedurnya...hehehe..." Jelas Chopin kepada Mient, ia menggaruk-garuk pipinya itu sambil memikirkan hal lain.

Quote :

"Sebaiknya kamu bersihkan dulu mukamu yang... hitam dulu." Ucap Mient sambil tertawa kecil.

"Ah iya! Nyahaha..." Ucap Chopin tertawa, ia kemudian mengambil handuk yang berada di sudut ruangan, ia membasahi handuk tersebut di keran terdekat dan membersihkan mukanya.

Quote :

"Tenang.. Tenang.. Kalo sampai membuat ruangan lain dalam bahaya kan gawat.." Ucap Mient.

Chopin yang masih membasahi mukanya, kemudian mengalihkan mukanya ke arah Mient.

"Ya...iya juga sih, makanya aku pakai ruangan ini. Kalau aku bekerja di laboratorium sekolah, bisa-bisa aku diberi detention sama pihak sekolah...nyahaha..." Jawab Chopin kepada Mient.

Quote :

"Ahaha...itu mungkin karena aku tambahkan,
'Bahan Rahasia' yang seharusnya tidak ada di buku
prosedurnya...hehehe..." Jelas Chopin kepada Mient, ia menggaruk-garuk
pipinya itu sambil memikirkan hal lain.

Mient terdiam sebentar, kemudian berkata,
"hmm.. Mungkin takarannya salah. Atau memang penyebabnya ada kesalahan bahan yang dimasukan.." Ucap Mient.
"Boleh kulihat harus jadi seperti apa obatnya?" Tanya Mient pada Chopin.

Quote :

Mient terdiam sebentar, kemudian berkata,
"hmm.. Mungkin takarannya salah. Atau memang penyebabnya ada kesalahan bahan yang dimasukan.." Ucap Mient.

"Mmm...kurasa bukan itu. Karena aku sudah mengukur semuanya dengan tepat. Ya, yang seperti aku bilang, pasti penyebabnya adalah 'Bahan Rahasia' yang aku masukkan..." Jawab Chopin kepada Mient, meletakkan handuk yang ia ambil tadi ke meja terdekat.

Quote :

"Boleh kulihat harus jadi seperti apa obatnya?" Tanya Mient pada Chopin.

"Oh...tentu!" Ucap Chopin, ia berjalan menuju meja dimana ia meletakkan buku catatannya. Kemudian ia menyerahkannya kepada Mient.

"Nih, ini adalah kualitas dan hasil yang seharusnya dihasilkan oleh cairan penyembuh tersebut." Jelas Chopin sambil menunjukkan ke arah tulisan yang menjelaskan tentang hal tersebut.

Quote :

kualitas tinggi, berwarna hijau, dan mempunyai bau yang manis.

Quote :

"Nih, ini adalah kualitas dan hasil yang
seharusnya dihasilkan oleh cairan penyembuh tersebut." Jelas Chopin
sambil menunjukkan ke arah tulisan yang menjelaskan tentang hal
tersebut.
kualitas tinggi, berwarna hijau, dan mempunyai bau yang manis.

"Hmmm... Hijau dan bau yang manis, lalu.. Apa saja yang kau masukan?" Tanya Mient pada Chopin.
"Biar kubantu, kalau kau mau.." Ujarnya kemudian.

Quote :

"Mmm...kurasa bukan itu. Karena aku sudah
mengukur semuanya dengan tepat. Ya, yang seperti aku bilang, pasti
penyebabnya adalah 'Bahan Rahasia' yang aku masukkan..." Jawab Chopin
kepada Mient, meletakkan handuk yang ia ambil tadi ke meja terdekat.

"Dan... Bahan rahasia apa yang kau masukan kesini?" Tanya Mient lagi.

Quote :

"Hmmm... Hijau dan bau yang manis, lalu.. Apa saja yang kau masukan?" Tanya Mient pada Chopin.

"Hmm...yang aku masukkan...1,5 ml cairan jamur, 350 ml air, 30 ml cairan ekstrak daun 'Abs-trak', dan 1 botol cairan panas. Semua bahan yang terpakai akan menghasilkan cairan penyembuh warna hijau dan bau manis kata guruku. Tetapi...untuk kualitas tinggi aku kurang tahu..." Jelas Chopin kepada Mient.

Quote :

"Biar kubantu, kalau kau mau.." Ujarnya kemudian.

"Oh, kalau kau tak keberatan ya...aku tak mau memakasamu untuk membantuku." Lanjut Chopin kepada Mient.

Quote :

"Dan... Bahan rahasia apa yang kau masukan kesini?" Tanya Mient lagi.

"Oh...untuk 'Bahan Rahasia'-nya..." Ucap Chopin, menampakkan muka sweatdroppednya dan menggaruk-garuk kepalanya.

"Cairan Quick-e-Quick dan Biji Biri-Biru-Biri. Mungkin kau pernah dengar, karena aku mendapatkan itu semua di sekitar lingkungan sekolah dan Woods. Kedua bahan itu...mempercepat pemanasan dan meng-20x lipatkan efek suatu obat." Jelas Chopin kepada Mient.

"hmmm.. Mau coba diulang lagi? Yang namanya percobaan pasti ada gagal dan ada berhasil." Ucap Mient sambil tersenyum pelan.
"Kalau cairan penyembuh berwarna biru sudah ada, ayo kita coba bikin yang warna hijau." Ujar Mient sambil menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

Quote :

"Cairan Quick-e-Quick dan Biji Biri-Biru-Biri.
Mungkin kau pernah dengar, karena aku mendapatkan itu semua di sekitar
lingkungan sekolah dan Woods. Kedua bahan itu...mempercepat pemanasan
dan meng-20x lipatkan efek suatu obat." Jelas Chopin kepada Mient.

"Justru itu bisa berbahaya jika diminum. Kalau efeknya di 20 kali lipatkan, bisa-bisa tubuh kita malah ngga kuat dan bisa tambah sakit." Ucap Mient.
"Kalau tadi meledak seperti itu, jangan-jangan kalau diminum akan meledakan tubuh juga.." Ujar Mient sambil memulai membuat obat penyembuhan tersebut.

"Coba yang mudah dulu, ada daun pandan?" Mient bertanya pada Chopin.
"Kau tentu sudah tahu, khasiat daun pandan selain memberi warna hijau juga bisa memberi aroma yang enak." Ucap Mient.

Quote :

"hmmm.. Mau coba diulang lagi? Yang namanya percobaan pasti ada gagal dan ada berhasil." Ucap Mient sambil tersenyum pelan.
"Kalau cairan penyembuh berwarna biru sudah ada, ayo kita coba bikin yang warna hijau." Ujar Mient sambil menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

"Ahah, iya juga sih...baiklah! Ayo kita buat yang baru lagi! Sini aku bantu, Mient!" Ucap Chopin yang kemudian mengambil beberapa alat-alat yang berada di laci-laci bawah, kemudian meletakkannya di sebelah meja tong.

Quote :

"Justru itu bisa berbahaya jika diminum. Kalau efeknya di 20 kali lipatkan, bisa-bisa tubuh kita malah ngga kuat dan bisa tambah sakit." Ucap Mient.

Chopin kemudian memusatkan perhatiannya kepada penjelasan Mient, mukanya langsung menampakkan muka sweatdropped.

"Hahaha...wah, bahaya juga kalau begitu. Untung saja tapi meledak, kalau jadi obat beneran dan ada yang minum kan...hahaha..." PIkir Chopin berkeringat.

Quote :

"Kalau tadi meledak seperti itu, jangan-jangan kalau diminum akan meledakan tubuh juga.." Ujar Mient sambil memulai membuat obat penyembuhan tersebut.

"M-Meledak di tubuh!? Hiii! Oke, itu cukup menakutkan..." Ucap Chopin terkejut dan sejenak membayangkan bila itu terjadi.

Quote :

"Coba yang mudah dulu, ada daun pandan?" Mient bertanya pada Chopin.
"Kau tentu sudah tahu, khasiat daun pandan selain memberi warna hijau juga bisa memberi aroma yang enak." Ucap Mient.

"Ah, baiklah. Daun pandan ya? Hmm...bagaimana dengan daun suji? Bukannya itu juga memberi warna hijau? Tapi, aku kurang tau kalau akan memberi aroma yang harum..." Jelas Chopin, mengambil daun pandan dari laci dan memberinya ke Mient.

"Bahaya kan? Makanya jangan asal." Ucap Mient dengan muka serius.

Quote :

"Ah, baiklah. Daun pandan ya? Hmm...bagaimana
dengan daun suji? Bukannya itu juga memberi warna hijau? Tapi, aku
kurang tau kalau akan memberi aroma yang harum..." Jelas Chopin,
mengambil daun pandan dari laci dan memberinya ke Mient.

Mient menerima daun pandan dari Chopin, kemudian memasukannya ke dalam tong tanpa mengatakan apa-apa.

Mient begitu konsentrasi dalam proses pembuatan obat dan tidak berbicara apa-apa. Barulah ia bicara setelah beberapa menit.
"Lalu, apa saja bahan-bahan baku nya?" Tanya Mient pada Chopin.

Quote :

"Bahaya kan? Makanya jangan asal." Ucap Mient dengan muka serius.

"Baik, baik..." Ucap Chopin mengangguk-ngangguk, kemudian menggaruk-garuk kepalanya.

"Wah, sepertinya kalau sudah tentang obat dia langsung serius yah...apakah berhubungan dengan Alicenya?" Pikir Chopin sambil memperhatikan Mient.

Quote :

Mient menerima daun pandan dari Chopin, kemudian memasukannya ke dalam tong tanpa mengatakan apa-apa.

Mient begitu konsentrasi dalam proses pembuatan obat dan tidak berbicara apa-apa.

"Ahahah...tak ada terima kasih ataupun jawaban atas pertanyaanku...hahaha..." Pikir Chopin tertawa sendiri di dalam pikirannya.

Quote :

Barulah ia bicara setelah beberapa menit.
"Lalu, apa saja bahan-bahan baku nya?" Tanya Mient pada Chopin.

"Oh! Bahan bakunya..." Chopin terkejut dengan Mient yang tiba-tiba berbicara, ia tadi masih bengong memikirkan yang sebelumnya.

"1,5 ml cairan jamur, 350 ml air, 30 ml cairan ekstrak daun 'Abs-trak' dan 1 botol cairan panas. Bahan-bahannya sudah kusiapkan di meja sebelah tong." Jelas Chopin mendekati meja yang berada di sebelah tong, kemudian menunjuk pada bahan-bahannya.

"Ya, mestinya ini cukup untuk membuat obatnya menjadi hijau, tinggal tambahkan ramuan dengan bahan bakunya." Ucap Mient.

Quote :

"1,5 ml cairan jamur, 350 ml air, 30 ml cairan
ekstrak daun 'Abs-trak' dan 1 botol cairan panas. Bahan-bahannya sudah
kusiapkan di meja sebelah tong." Jelas Chopin mendekati meja yang
berada di sebelah tong, kemudian menunjuk pada bahan-bahannya.

Mient menoleh ke arah meja yang berada di sebelah tong,
"Kalau begitu, darisini Chopin saja. Aku kan tidak tahu bagaimana proses membuat obatnya." Ujar Mient yang kemudian duduk di kursi.

"Nanti aku bantu membuat obatnya berkhasiat tinggi." Ucap Mient pada Chopin sambil cengar-cengir.

Quote :

"Ya, mestinya ini cukup untuk membuat obatnya menjadi hijau, tinggal tambahkan ramuan dengan bahan bakunya." Ucap Mient.

"Ah, oke baiklah..." Ucap Chopin sambil melihat ke arah gentong dan melihat kedalam sejenak. Ia menarik kepalanya kembali dari tong.

"Wah...baunya harum. Ternyata tentang daun pandan itu benar juga..." Pikir Chopin sambil menggaruk-garuk pipinya.

Quote :

Mient menoleh ke arah meja yang berada di sebelah tong,
"Kalau begitu, darisini Chopin saja. Aku kan tidak tahu bagaimana proses membuat obatnya." Ujar Mient yang kemudian duduk di kursi.

"Hah? Aku? Baiklah kalau begitu..." Ucap Chopin yang kemudian menggantikan Mient dari tempatnya. Ia memasukkan semua bahan kedalam tong dengan hati-hati dan dengan takaran yang sudah ditentukan. Ia mengatur apinya dengan benar dan membaca lagi direksi yang diberikan.

"Nah..." Ucap Chopin yang membalikkan badannya ke arah Mient.

"Pada saat disini nih, aku mengambil langkah yang salah atas ketidaksabaranku, nyahaha! Kita tinggalkan ini selama satu jam." Jelas Chopin kepada Mient.

Quote :

"Nanti aku bantu membuat obatnya berkhasiat tinggi." Ucap Mient pada Chopin sambil cengar-cengir.

"Oh? Apakah dia ingin...mempergunakan Alicenya?" Pikir Chopin dengan terkejut.

Quote :

"Pada saat disini nih, aku mengambil langkah
yang salah atas ketidaksabaranku, nyahaha! Kita tinggalkan ini selama
satu jam." Jelas Chopin kepada Mient.

"Ya, sekarang jangan gegabah ya." Ucap Mient sambil terenyum dan menatap Chopin.

"satu jam ya... Selama itu ngapain ya.." Gumam Mient.

Quote :

"Ya, sekarang jangan gegabah ya." Ucap Mient sambil terenyum dan menatap Chopin.

"Hoo...baiklah..." Ucap Chopin sambil memencet-mencet jari telunjuk kirinya dengan jari telunjuk kanannya, ia merasa sedikit bersalah.

Quote :

"satu jam ya... Selama itu ngapain ya.." Gumam Mient.

"Nonton TV mau?" Tanya Chopin kepada Mient, ia berjalan ke arah lemari besar di sudut ruangan dan mengeluarkan TV ukuran kecil, kabel dari TV itu kemudian dicolokkan ke soket dinding.

"Mau popcorn? Taiyaki? Steak? Salad? Kentang Goreng? Potato Chips untuk mengemil mungkin?" Tanya Chopin lagi sambil membuka lemari, mengeluarkan potato chips.

Dirinya duduk anteng di depan TV menyalakan TV dan langsung mengganti ke channel kartun.

"Yay! Ada Spongebob!" Ucap Chopin dengan semangat.

---

OOT: Jangan nanya kenapa Spongebob~ ^^;

Quote :

"Nonton TV mau?" Tanya Chopin kepada Mient, ia
berjalan ke arah lemari besar di sudut ruangan dan mengeluarkan TV
ukuran kecil, kabel dari TV itu kemudian dicolokkan ke soket dinding.

Mient hanya diam melihat sikap Chopin yang seperti anak-anak itu.

Quote :

"Yay! Ada Spongebob!" Ucap Chopin dengan semangat.

Sponge.. bob? Mient terdiam sejenak, kemudian berkata,
"Aku jalan-jalan saja ya. Menjenguk Wanijima-san, mungkin... Kalau berniat, ikut saja." Ucap Mient yang kemudian berjalan ke pintu dan keluar dari ruangan tersebut.

"oh! Jangan lupa kunci jendela dan pintunya, Chopin." Ujar Mient pada Chopin.
--out--

Quote :

"Aku jalan-jalan saja ya. Menjenguk Wanijima-san, mungkin... Kalau berniat, ikut saja." Ucap Mient yang kemudian berjalan ke pintu dan keluar dari ruangan tersebut.

"oh! Jangan lupa kunci jendela dan pintunya, Chopin." Ujar Mient pada Chopin.
--out--

"Ah? Oh, mau menjenguk Wanjiima-san? Aku ikut dong!" Ucap Chopin, ia mematikkan TV-nya, kemdudian beranjak menyalakan timer pada tong suapaya sehabis satu jam, api langsung mati.

Chopin mengambil tas selempangnya dan memegangnya dnegan kedua tangannya.

"Magical Bag, Activate!!" Teriak Chopin, yang mengubah tas selempangnya itu menjadi Magical Bag.

"Hmm...mungkin Wanjiima-san mau Taiyaki lagi, aku bawa beberapa snack ah!" Pikir CHopin memasuki segunung snack kedalam Magical Bagnya.

Quote :

"oh! Jangan lupa kunci jendela dan pintunya, Chopin." Ujar Mient pada Chopin.
--out--

"Ah! Iya!" Teriak Chopin yang keluar dari Workshop, mengunci jendela kemudian ia mengunci pintu masuknya.

"Tunggu aku!" Teriak Chopin lagi ke arah Mient.

[Out]

Mient memasuki ruangan dan berjalan ke arah meja tempat ia membuat ramuan itu barusan.
"Hmm, sepertinya sudah." Mient mengaduk-aduk ramuan itu sebentar, kemudian ia mengambil sebotol cairan dan menambahkan beberapa tetes pada ramuan itu.

"...." Mient terdiam sebentar saat membuat ramuan penyembuh tersebut. Beberapa saat kemudian ia berbicara lagi dengan Chopin,

"Kurasa.. Ini sudah.. Bagaimana?" Mient bertanya pada Chopin sambil menuangkan sedikit dari ramuan yang tidak meledak itu kedalam sebuah tube kosong dan memberikannya pada Chopin.

Kotori yg sedang berjalan2 di gedung itupun melihat ada mient dan chopin

"Hee.... sedang apa kalian berdua disini.... ??? " Ujar kotori

"Ramuan apa itu??? " Lanjutnya

Chopin memasuki ruang workshop, matanya sudah sayup-sayup dan dirinya mulai menguap, matanya berkaca-kaca akibat menguap.

Quote :

"Hmm, sepertinya sudah." Mient mengaduk-aduk ramuan itu sebentar, kemudian ia mengambil sebotol cairan dan menambahkan beberapa tetes pada ramuan itu.

"Ah? Sudah jadi ya? Coba lihat sebentar..." Ucap Chopin sambil melihati obat tersebut dan kemudian diteteskan sesuatu kedalam obat tersebut.

Quote :

"Kurasa.. Ini sudah.. Bagaimana?" Mient bertanya pada Chopin sambil menuangkan sedikit dari ramuan yang tidak meledak itu kedalam sebuah tube kosong dan memberikannya pada Chopin.

"Ah...makasih! Pasti dengan ini aku dapat mendapatkan nilai 'A' dengan mudah! D-Dan...ugh..." Ucap Chopin berterima kasih kepada Mient, tetapi dengan tiba-tiba ia mulai terjatuh.

"Penyakit itu..." Pikir Chopin memegangi kepalanya, lalu ia berdiri lagi.

Quote :

"Hee.... sedang apa kalian berdua disini.... ??? " Ujar kotori

"Ramuan apa itu??? " Lanjutnya

"Kotori?" Ucap Chopin yang melihat Kotori dengan mata sayupnya.

Quote :

"Ah...makasih! Pasti dengan ini aku dapat
mendapatkan nilai 'A' dengan mudah! D-Dan...ugh..." Ucap Chopin
berterima kasih kepada Mient, tetapi dengan tiba-tiba ia mulai terjatuh.

Mient hanya terdiam shock melihat Chopin jatuh.
"Cho..Chopin?" Ucap Mient.
"Chopin! Kenapa kau?!" Ucap Mient yang langsung mendekati Chopin yang jatuh.

Quote :

"Hee.... sedang apa kalian berdua disini.... ??? " Ujar kotori

"Ko--Kotori! Tolong, ini!" Ucap Mient yang sudah panik.

Quote :

Mient hanya terdiam shock melihat Chopin jatuh.
"Cho..Chopin?" Ucap Mient.
"Chopin! Kenapa kau?!" Ucap Mient yang langsung mendekati Chopin yang jatuh.

"Aku tak apa-apa...hanya sedikit pusing. Sudah, aku bisa berdiri sendiri kok." Ucap Chopin yang kemudian seperti apa yang dikatakannya langsung berdiri.

Quote :

"Ko--Kotori! Tolong, ini!" Ucap Mient yang sudah panik.

"Tak usah Kotori...h-hei! Bagaimana kamu bisa kesini? Ini kan tempat pribadiku untuk beristirahat!" Tanya Chopin kepada Kotori, matanya tiba-tina bersinar.

Quote :

"Aku tak apa-apa...hanya sedikit pusing. Sudah,
aku bisa berdiri sendiri kok." Ucap Chopin yang kemudian seperti apa
yang dikatakannya langsung berdiri.

"Benar tidak apa-apa? Kau tampak pucat..." Ucap Mient pada Chopin.

Quote :

"Tak usah Kotori...h-hei! Bagaimana kamu bisa
kesini? Ini kan tempat pribadiku untuk beristirahat!" Tanya Chopin
kepada Kotori, matanya tiba-tina bersinar.

"Tempat pribadi?"
"Kalau begitu, aku juga minta maaf sudah masuk kesini." Mient menundukan kepalanya sejenak.