Waiting for Matsuda Yuuki

Dari Central Town, Yoshino duduk sendirian di pinggir jalan, sambil menunggu seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Matsuda Yuuki

Yuuki...Kembalilah dengan selamat... pikirnya...

"Maaf membuatmu menunggu, Yoshino" kata Yuuki kepada Yoshino

"Jadi apa maumu? mungkin kita bisa melakukannya..." kata Yuuki kemudian

"Yaa...Kita petik beberapa bunga di sana, yuk!" kata Yoshino kemudian, sambil menunjuk bunga-bunga di sana

"Kau memang tidak pernah berubah dari dulu, selalu suka memetik bunga..." kata Yuuki sambil tersenyum

"Baiklah, kita petik bunga ini dulu ya..." ujar Yuuki sambil menunjuk ke arah bunga mawar yang ada tak jauh dari sana

"Itu juga bagus, kita petik berapa enaknya?" tanya Yoshino seraya memandang Yuuki

"Sebanyak yang kau inginkan" ujar Yuuki kemudian

"Baiklah..." ujar Yoshino sambil tersenyum (lagi!!), lalu ia petik beberapa bunga mawar

"Ano, maaf...Tapi tanganku sudah tidak kuat lagi untuk menggenggam bunga mawar sebanyak ini..."

"Tidak kuat? Hmmm..." ujar Yuuki sambil tersenyum hangat

"Kalau begitu, mau kubantu?" tanya Yuuki sambil membawakan setengah dari bunga-bunga itu

"Eeh? Ya sudahlah..." pipi Yoshino memerah

"Selanjutnya, kita petik yang mana lagi?" tanyanya

"Yah...Kita petik bunga anggrek bulan yang di sana...20 buah, dan melatinya 30 buah ya..." ujar Yuuki sambil menunjuk anggrek bulan dan melati di sana

"Baiklah kalau itu maumu..." kata Yoshino, sambil memetik bunga-bunga itu

"Sudah selesai, lalu?" tanyanya

"Kau capek?" tanya Yuuki, yang nampaknya sedikit khawatir dengan keadaan Yoshino

"Tidak kok" kata Yoshino sambil tersenyum

"Ini sudah rutinitasku. Sejak kecil aku selalu disuruh memetik bunga..."

"Begitu? Jadi...Apa kau hidup sehari-harinya demi bunga...??" tanya Yuuki

"Dari kecil, aku memang hidup untuk bunga. Aku akan marah apabila seseorang menginjak bunga...Dan akan sedih apabila bunga yang sudah kupetik layu..."

"Yoshino..." Yuuki mulai membuka mulutnya

"Bukannya aku cemburu, tetapi bunga itu hanya benda mati kan? Bagaimanapun juga, bunga itu berbeda dengan kita manusia. Memang, bunga dan tumbuhan lain, hewan serta kita semua diciptakan oleh Tuhan dan menjadi makhluk hidup di tempat kita berada...Namun, kau bisa bayangkan...Manakah tanaman yang bisa berbicara, berpindah tempat atau berteriak kepada sesamanya?"

"Mungkin kau benar...Tanaman tidak pernah bisa berbicara, berpindah tempat dan berteriak seperti manusia..." kata Yoshino

"Dunia ini memang sudah betul-betul terbalik, manusia memanfaatkan kecerdasannya untuk membunuh siapapun yang tidak berdosa, atau melawan kehendaknya..." ujar Yoshino sambil menunjukkan raut wajah yang sedih

"Kau juga benar...Namun, ada beberapa manusia yang rela berkorban bagi orang lain, dan beberapa sikap baik lainnya. Tipe seperti ini sadar akan dirinya sebagai manusia yang disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan..."

Kemudian Yuuki memandang ke langit

"Lihatlah bintang-bintang di langit itu! Jagad raya menertawakanmu karena kau terlalu obsesif pada bunga yang bahkan tidak bisa berkata-kata..."

"Karena itu, maukah engkau berubah dan meninggalkan kebiasaan burukmu?" tanya Yuuki

"Tentu saja. Doakan aku ya!" ujar Yoshino kemudian

Ah, bahkan aku tidak bisa membalas kata-katanya...Ia seolah-olah sangat baik bagiku...

"Tentu saja..."

Dan ia pun keluar dari situ (OUT)

"Terima kasih Yuuki, sekarang aku merasa lebih baik..." ujar Yoshino, lalu keluar mengikuti kekasihnya itu

Yoshino menunggu Yuuki lagi, seperti biasanya, ia merangkai bunga-bunga yang tadi sudah dipetiknya. Dengan Alicenya, dia bisa menumbuhkan kembali bunga-bunga yang telah layu tadi. Ia merangkainya dan mengikatnya dengan tali

Karena lama, ia pun meninggalkan tempat itu lalu menuju ke Special Ability Place