Looking out for HimeSa

setting: kelas special

-----------------------------------

Eanae masuk pelan-pelan.

Kosong.

Kemana yang lain?

Dengan ragu, Eanae mencoba memanggil-manggil, "Senior HimeSa!"

"Maaf ya Eanae, tapi Himesa tidak ada di sini..." kata Yoshino, yang sudah kembali dari Central Town

"Itu cowok kecil banget ya?" tanya Nanami, sambil menunjuk-nunjuk ke arah Eanae dan bersuara sangat kecil sehingga tidak dapat didengar orang

Kemudian Nanami maju, dan mengulurkan tangannya, "Nama kamu siapa?"

"Ah! Eanae-kun! Yoshino-senpai!Nanami-san! Halo~~ Aku tak menyangka semuanya disini! aku kesini cuma mau duduk-duduk saja~~ ehehehehheehehehe~" kata Chisa dengan kepolosannya seperti biasa.
"Ada apa ya?"

Eanae menatap Nanami dengan mata setengah bengong lalu menjawab pelan, "...Eanae."

Seperti biasanya, Eanae membungkuk hormat karena takut dilabrak.

...aku merasakan hal yang buruk kalau darinya. Tapi apa ya?

Eanae lalu beralih ke Yoshino, "Kemana Senior HimeSa? Aku mau tanya soal festival padanya."

OOC: Nanami dari besi kan? dia robot kan?

"haha... aku disini...!!"

tiba-tiba Himesa muncul dari jendela, tidak peduli ini lantai berapa

"Hai Chisa, Eanae, Yoshino, lalu yang satu lagi..."

"Ah! Senior HimeSa!" ujar Eanae senang. "Sudah kutunggu dari tadi."

Eanae lalu berlari kecil ke arah HimeSa.

"Aku mau tanya~!"

Mendadak Eanae ceria ga jelas (lagi)

"Himesa, perkenalkan. Dia ini, Nanami Aso. Tapi panggil saja--"

Tiba-tiba kata-kata Yoshino terputus karena Nanami menutup mulutnya dan mengatakan, "Urusai!! Jangan sebut nama manusiaku!"

"Buat semua, panggil saja aku Nanami! Salam kenal!" ujar Nanami ceria

"salam kenal " ujarnya kepada Nanami.

"kau ingin tanya apa, eanae?"

Chisa lalu berjalan ke tempat duduknya dan mulai membaca novel yang dia bawa.
"Untuk apa ya Eanae mencari Himesa?Jangan-jangan...ah, nggak ah! Aku intip saja ah...."

Eanae mundur menjauh dari Nanami. Berada di dekatnya entah kenapa membuat Eanae merinding.

Quote :

"kau ingin tanya apa, eanae?"

"Eh... Soal festival," ujar Eanae ragu. "Katanya akan kelas kita akan membuat... maid cafe. Apa maksudnya sih?"

Eanae memandang HimeSa dengan pandangan bulat. Mukanya persis seperti anak2 cewek dan tidak menunjukan umur aslinya. Seperti masih kelas 2 SD.

"Ohh yeahhh!! MAID CAFE!! Di sana ada banyak robot maid ya!! AKU IKUT!!!" ujar Nanami semangat

"Eanae-chan, jangan-jangan kamu nggak pernah lihat robot maid!! Biar kujawab sini!!" ujar Nanami

"Maid Cafe itu sudah terkenal di kalangan kami, para robot maid lho!! Pokoknya di sana bakal dipasang beberapa robot maid untuk melayani pelanggan, atau sekedar menjaga pos, pokoknya di sana penuh dengan robot maid!!" ujar Nanami lagi

"Aku mau ajak kakakku ah, nanti!" ujar Nanami

Quote :

Maid Cafe itu sudah terkenal di kalangan kami, para robot maid lho!! Pokoknya di sana bakal dipasang beberapa robot maid untuk melayani pelanggan, atau sekedar menjaga pos, pokoknya di sana penuh dengan robot maid!!" ujar Nanami lagi

"Apa maksudmu dengan 'kami'? Jangan bilang kamu robot!" tanya Eanae setengah menjerit diikuti dengan lompatan ke belakang membuatnya makin jauh dari Nanami. "Dan disini kan tidak ada robot(selain kamu). Apa yg membuat itu pertunjukan khas kelas special?"

"Kalau aku betul robot kenapa memang? Tepatnya, aku ini robot tipe A-50!" ujar Nanami

"Tentu saja itu khas!! Karena aku bisa ketemu teman-temanku di sana!!Dan satu lagi, si urakan nyebelin kurang ajar itu...AKAN KUHAJAAARRR!!! (namanya belum dipikirin)" ujar Nanami lagi

Chisa yang mendengar (dan tampaknya melihat) semuanya, lumayan kaget mengetahui Nanami adalah robot.
"Aku tak tahu itu! huwaa......Tapi memang benar kita mengadakan maid cafe! menari~~k aku jadi tak sabar.....baju maid kan lucuu"

"Haaaiii Chiiiiiisaaaa!!" ujar Nanami, kata-katanya dipanjang-panjangkan

"Kamu mau ketemu teman-temanku?" ujarnya lagi

"Baka...Bukannya dia yang bikin, dasar..." ujar Yoshino sambil menjitak Nanami

Quote :

"Eh... Soal festival," ujar Eanae ragu. "Katanya akan kelas kita akan membuat... maid cafe. Apa maksudnya sih?"

"benar, itu ide dari Kaoru,kan?"

jawab Himesa, sambil melirik robot yg ada

di sebelah Yoshino

"Waaah! Jadi benar-benar yah?" kata Chisa lalu menaruh bukunya. (bikin kaget aja ni anak)
"Lalu apa yang harus disiapkan? Aku tak sabar menunggu festival!"

Quote :

"Kalau aku betul robot kenapa memang? Tepatnya, aku ini robot tipe A-50!" ujar Nanami

"Tentu saja itu khas!! Karena aku bisa ketemu teman-temanku di sana!!Dan satu lagi, si urakan nyebelin kurang ajar itu...AKAN KUHAJAAARRR!!! (namanya belum dipikirin)" ujar Nanami lagi

"GYAAAAA!!!" Eanae jerit panik dan langsung buru2 tiarap dibawah meja. "Jangan hajar aku! Lebih tepatnya--JANGAN DEKAT-DEKAT DENGANKU! Radius 3 meter! Radius 3 meter!"

Eanae melempar suatu benda ke arah Nanami yang rupanya adalah sebuah meteran.

"Ingat! Radius 3 meter!" katanya dengan raut wajah yang sangat, sangat ketakutan. Sebenernya sih Eanae berniat mengancam, tapi entah kenapa malah seperti dia yang terancam (dan memang bener sih dia yang lebih terancam dibandingkan Nanami).

Quote :

"benar, itu ide dari Kaoru,kan?"

jawab Himesa, sambil melirik robot yg ada

di sebelah Yoshino

Masih di bawah meja, Eanae tampak bingung dengan pernyataan HimeSa.

"Loh? Kukira ini 'ajang pertunjukan alice' kan? Terus apa hubungannya dengan alice kalian? Ma-maksudku: alice kita?" tanyanya bingung.

Eanae wrote:

Masih di bawah meja, Eanae tampak bingung dengan pernyataan HimeSa.

"Loh? Kukira ini 'ajang pertunjukan alice' kan? Terus apa hubungannya dengan alice kalian? Ma-maksudku: alice kita?" tanyanya bingung.

"Bukannya kita menunjukkan alice kita sebagai penghibur di cafe nanti? Iya kan?"

"...pertunjukan?"

Whut the... Memangnya apa yang bisa ditunjukan dari alice kita--lebih tepatnya aliceku? batin Eanae.

Entah kenapa muncul bayangan dirinya diikat di sebuah tiang dan orang2 berlomba-lomba melempar kaleng2 kosong ke arahnya. Jadilah game: MELEMPAR KALENG KE MAGNET. 1 KALI LEMPAR 20 RABBIT. ADA HADIAHNYA BAGI YANG BERHASIL MELEMPAR TERBANYAK: FOTO BARENG CEWE2 SPECIAL ABILITY.

Eanae langsung merinding membayangkan itu.

"Terus... kan harus pake baju maid? Bagaimana dengan yang... cowok?"

Tetapi Nanami tidak merasa sakit, dan malah membalikkan meteran itu ke arah Eanae...

"Betulan ada yang bisa buat maid? Nanti kulihat yaaa!!" ujar Nanami

"Nanti kuanalisa tipe mereka..." ujarnya lagi

Quote :

Tetapi Nanami tidak merasa sakit, dan malah membalikkan meteran itu ke arah Eanae...

"Betulan ada yang bisa buat maid? Nanti kulihat yaaa!!" ujar Nanami

OOT: melemparnya bukan dalam tujuan menyerang loh, dalam tujuan ngasih.

Eanae panik melihat segala macam tindak-tanduk nanami. Bahkan ia panik begitu melihat Nanami melemparkan meterannya kembali.

"GYAAA!!! JANGAN! JANGAN DIKEMBALIKAN! BUATMU SAJAAA!" Eanae jerit lagi dan langsung makin ngumpet di bawah meja. Kursi ia tarik agar menutupi wajahnya.

"Kenapa bisa ada robot di kelas special ability sih?"

Eanae wrote:

"...pertunjukan?"

Whut the... Memangnya apa yang bisa ditunjukan dari alice kita--lebih tepatnya aliceku? batin Eanae.

"Eh...iya juga...." Chisa manyun kebingungan.

Quote :

"Terus... kan harus pake baju maid? Bagaimana dengan yang... cowok?"

"Eeeh....eeeh....mungkin....baju butler?"

Eanae sedikit lega mendengar itu. yah... setidaknya mereka tidak seperti orang tuaku di rumah

Sementara itu Eanae masih ketakutan dengan Nanami.

"...Na-nanami... kamu terbuat dari... apa?" tanyanya dengan suara gemetar.

"Jangan khawatir! A-50 dibuat semirip mungkin dengan manusia kok...Demikian juga sumber hidupnya dari jantung dan diberi otak buatan yang menyerupai otak dan cara berfikir manusia!" jelas Nanami

"Kau tahu, tentu saja...Kalau terluka akan mengeluarkan darah, tapi warnanya bukan merah, bisa saja kuning...Atau hijau, bahkan pink!" ujarnya lagi