Problem Solved (?)

Quote :

"Ingat Eanae, janganpernah membuat wanita menangis loh..." Ujar Ryube tersenyum.

"Hiaaa? Dari mana kamu tau namaku?" tanyanya bingung.

Ia lalu balik lagi ke Kaname, "Kaname sendiri suka siapa?"

"Hah... ternyata gak ya. Tidak sesuai dengan perkiraanku." Ujar ryube pelan.
Ia kembali memperhatikan mereka. Seperti ada sesuatu di antara mereka.

"Yang itu rahasia." Jawab Kaname isngkat dan padat.

Pandangannya dilayangkan ke Ryube, melihat dari atas-sampai-bawah.

"Eanae, kau kenal dia?" Tanya Kaname sambil menunjuk Ryube.

"Hei, kamu tau darimana namaku?" tanya Eanae lagi.

Ryube mendengar pertanyaan dari Eanae.
"Sepertinya dugaanku tepat." Ujar Ryube pelan.
Ia lalu mendengar mendengar pertanyaan dari anak perempuan itu.
"Aku kan kakak kelas kalian... Wajar saja." Ujar Ryube.

"Tapi kok kamu ga keren ya. Ga kayak Senior Raven," ujar Eanae. Saat mengucapkan nama "raven" entah kenapa ada tekanan khusus untuk menambah kesan wibawa (?).

"Hei, hei. Jangan samakan aku dengan dia. Aku lebih suka menjadi diriku sendiri." Ujar Ryube marah.

Ia menggunakan Alicenya. menciptakan twister kecil yang seukuran dengan Eanae agar ia berputar-putar di dalamnya.

"Senior, bisa tolong hentikan itu?" Tanya Kaname dengan penekanan di setiap katanya.

"hah... untung ada cewek itu. Kalau tidak, kamu akan berputar-putar terus di situ..." Ujar ryube sedikit kesal. Ia paling benci apabila disamakan dengan orang lain.

Ia menghentikan menggunakan Alicenya kepada Eanae.

Eanae kesal dengan Ryube, tapi diam saja karena toh dia memang ga bisa ngapa2in.

Ryube memperhatikan mereka. Sepertinya Eanae masih pusing akibat diputar-putar oleh Twister.
"sebaiknya kamu jangan menyamakan aku lagi dengan orang lain." Ujar Ryube kesal.
Ryube mengambilkan segelas jus untuk Eanae dan menyodorkan untuknya.
"ini, minumlah." Ujar ryube pelan.

Kaname mendekat Eanae.

"Eanae, kamu ga apa-apa?" Tanya Kaname ke Eanae.

Eanae diam dan mengamati gelas itu dengan tatapan ngambek.

"Kamu tahu darimana namaku?" tanya Eanae untuk ketiga kalinya.

"Kan aku sudah bilang. Kita ini sama-sama Special Ability. Jadi, aku tahu namamu. Aku kan harus mengetahui semua nama yang ada di sini..." Ujar Ryube datar.
"Ini minumlah..." Ujar Ryube.

Eanae ngambek n malah ke Kaname, menjaga jarak dengan Ryube.

-____-" << ekspresinya sekarang.

"Eanae? Kok malah kayak gitu?" Tanyanya, tanpa ekspresi xD

"...Ga kenapa-kenapa," jawab Eanae dengan gumaman pelan sambil menatap Ryube dengan pandangan curiga.

Kesan pertama yg buruk bagi kedua belah pihak.

Kaname jadi bingung dengan sikap Eanae, rasanya saat datang ke kelas ia senang, lalu tiba-tiba jadi serius, sekarang jadi ngambek.

"Manusia memang aneh," gumamnya pelan. Padahal sendirinya juga manusia.

"..." Kaname memikirkan cara agar Eanae tidak begini terus, karena yang ia dengar, emosi negatif bisa membuat alice tidak bisa dikontrol lagi.

"Kaname, Kaname," panggil Eanae sambil menarik-narik tangannya. (Eanae 20 cm lebih pendek dari Kaname)

Kaname masih terdiam saat Eanae menarik lengan bajunya.

Dan ketika Eanae menarik lengan bajunya kedua kali kaname baru sadar.

"Humn? Ada apa?" Tanyanya.

"Pergi yuk, jalan-jalan," ajak Eanae. "Ryube juga jalan-jalan yuk."

Entah apa yang mengembalikan Eanae ke moodnya yang bagus. ^^;;

"Eh, jalan-jalan?" Tanyanya.

"Kemana?"

Eanae menjauh dari Ryube.
"Ya... kalau kamu tidak mau menerima minuman dariku gak apa-apa." Ujar ryube.
Ia memperhatikan Eanae. "Ternyata memang masih anak-anak ya..." Ujarnya sangat pelan.
Lalu, Eanae mengajaknya jalan-jalan bersama. Ryube tersenyum. Anak-anak mengajaknya jalan-jalan.
"Baiklah...kalau begitu. Aku akan ikut jalan-jalan dengan kalian." Ujar ryube tersenyum.
"Bagaimana kalau kita ke hutan? Atau ke kota?" Tanya Ryube kepada mereka.

"Kemana saja deh," ujar Eanae. Ia lalu melihat ke arah Kaname, "Kaname sukanya kemana?"

Eanae menjawab bahwa ia suka ke mana saja. Lalu, bertanya kepada anak perempuan itu kemana mereka akan pergi. Ternyata Eanae suka dengan anak itu ya... Gumam Ryube sambil tertawa pelan.
Ia kini tinggal menunggu keputusan dari anak perempuan itu.