Takdir Seorang Anak

Side storynya Neeve neh^^...maap klo agak brantakan

--------------------------

Anak kecil itu memandang keluar jendela dg wajah yg iri melihat anak2 lain bermain di taman. Anak itu tampak kesepian...

"Neeve !! Neeve !! Kemari !!!" panggil seseorang dari dapur.
Anak itu berlari kecil menghampiri orang yg memanggilnya.
"Ada apa ayah??" tanyanya dg wajah polos.

Org yg ia panggil ayah tampak marah,lalu org itu menampar anak brnama Neeve itu hingga jatuh terjerembab.
"Dasar bodoh!! Apa ini yg kau masak?! Rasanya seperti sampah!!" bentak 'ayah' Neeve.

Neeve berdiri dg wajah ketakutan. Ia gemetaran.
"Aanu...tadi...garamnya habis...jadi masakannya kurang..."

BRAKK !!!

Belum selesai Neeve berbicara,ayahnya sudah memukulnya hingga mulut Neeve berdarah & ia terjatuh.
"Dasar tak berguna !!" seru ayahnya sambil berjalan menuju pintu.

Neeve yg masih terduduk hanya menahan sakit sambil menyeka darah di mulutnya. Ia tidak bisa mampu menangis lagi,krn hampir setiap hari disiksa seperti ini.

Lalu Neeve membereskan meja makan dan mulai membersihkan rumah. Ayahnya sudah pergi ke kota utk bekerja. Neeve tdk bisa keluar krn pintu pasti dikunci dari luar.

Begitulah kehidupan Neeve selama 5 th bersama ayahnya. Sebenarnya dia anak angkat,org tua kandungnya meninggal saat usianya 1 th. Selama ini,ia dirawat org yg ia panggil ayah itu dg kejam.

"...sst... Neeve!!"
Di luar jendela,tampak seorang anak kecil memanggil Neeve.
"Raichito?!"
Neeve menghampiri jendela tempat Raichito terlihat dan membukanya.
"Ngapain kamu??"

Raichito tersenyum. Tapi langsung hilang saat melihat lebam di pipi Neeve.

"Ayahmu memukul lagi??" tanya Raichito dg wajah cemas.

Neeve tersenyum pahit,ia merasa tak perlu menjawab.

Raichito adalah tetangganya yg bangsawan. Mereka berkenalan tahun lalu saat Neeve diam2 keluar rumah. Mereka bersahabat krn sama2 kesepian.

"Neeve...tidak apa2?" tanya Raichito lagi.
"Tenang,aku sudah biasa begini..." ujar Neeve,tersenyum.
"Mau main keluar??" lanjut Neeve.

Raichito tersenyum lebar. Neeve dg hati2 memanjat keluar jendela.

"Nah,ayo main !!" ajak Raichito saat Neeve berhasil keluar.

Mereka bermain di halaman belakang rumah Neeve yg dekat dg kamar Raichito.

Tak terasa hari hampir sore..

"Raichito,aku pulang dulu ! Nanti ketahuan ayah lagi..." pamit Neeve sambil menuju jendela rumahnya,lalu memanjat masuk.

Raichito juga kembali ke kamarnya melalui lubang di pagar pembatas.

Entah besok mereka bisa bermain lagi atau tidak...


..TBC..

------------------------------

Gimana??
Berantakan y??
Gw bikinnya pas sela2 ngerjain peer matematik siiy...^^

Keren kok ^^
Cerita 2 anak yang udah bersahabat sejak kecil

Lanjutin ya!

Hmm...
Persahabatan Neeve ama Chito asal mulanya gak gw jelasin sih..^^;;
Biar si chito ntar yg bikin,soalnya ni crita juga idenya dia.

Side storynya keren neeve...
KIra2 bakalan dilanjutin nggak...?

aaawwwsssss ini SANGAT berpotensi menjadi BL. di dunia ini, bagi Neeve cuma ada Raichito... <3 <3 <3 <3


Yak. sekian komentarku.

@ajur : udah pasti gw lanjutin lah...

@nau : ya,boleh jg idemu... Ntar gw bikin

ya, ya, ya... kutunggu ya.

Malamnya,di rumah Neeve,setelah ia membereskan makan malam,Neeve duduk di kasurnya. Neeve memandang cermin,mendadak bayangannya di cermin bergerak sendiri. Neeve tdk begitu terkejut,sebab hal ini sudah beberapa kali terjadi.

"Kau dipukul lagi tadi pagi?" tanya bayangannya itu.
Neeve membuang muka,tdk menjawab pertanyaan bayangannya itu.

"aku bisa membunuhnya kalau kau mau meminjamkan tubuhmu sebentar..."

Neeve tdk menghiraukan kata2 bayangannya itu. Ia hanya tersenyum pahit.
"Tidak usah membantuku...ini memang takdirku..." ujar Neeve,pelan.

Bayangannya dalam cermin hanya menyeringai.
"Hem...begitu?? Aku tdk akan membantumu kalau begitu,aku hanya 'gagak' yg akan menyampaikan pesan kematian..."

Neeve tdk mengerti maksud kata2 itu hanya tersenyum seperti biasa.
"Gagak?? Raven,kau memang gagak..." canda Neeve.

Bayangannya yg bernama Raven itu kali ini tertawa. Neeve bingung.
"Kau lucu..." ujar Raven.

Neeve merasa senang juga,'teman'nya yg lain tertawa.

Malam semakin larut,Neeve akhirnya tertidur lelap,walau tubuhnya penuh luka bekas hajaran ayahnya...seperti biasa...

..TBC..

Hee~ Bagus low~
@Nau-chan: bener juga bisa jd bl... *ntah knp jd suka BL gara2 momon&Nau-chan

Hemm...

Apa bneran gw bikin crita BL y?? Menghancurkan image neeve deh,gw...
*dihajar neeve n raichito*

ya...gw ikut jadi BL fanz !!*dicincang ampe kalis*

Gw g niat ikut,ah.,

Normal koq,gw... soalnya lbh asik girls love

Neeve Mounsier wrote:

soalnya lbh asik girls love

wkwkwkwkwk.....aku jugah lumayan suka ......MinamiXYutaka! wootwoot!

Stop ah,ngomongin hal2 'gitu'...^^;;

Komenin aj,side story Neeve...
*merinding bayangin BL*

loh? kok bayangin BL merinding tp Girls' Love engga?

ya uda deh

*bayangin penggerak Neeve pacaran ama penggerak Hiino*

Nnan : Kirana !!
Gw bunuh lw !!!

kkyaaa~~~ *jerit ala sinet*

jangan bunuh aku~~~ ak ini lemah, baik hati, rajin menabung, rajin mengaji, suka memberi zakat, n klo hari minggu rajin ke gereja

Hah? ?

Rajin ngaji koq minggu ke gereja? ?
Emang bisa pny 2 keyakinan??
*bingung*

...


BTT~ *ngalihin pembicaraan*

mm... Bagus juga. Meskipun ada Raichito, Neeve masih tetap menjadi pemeran utama. Ga jomplang peran. *basa basi*

Nau...

Basa basi lo basi bgd. . .

Gah !!

udah jangan banyak cing cong lanjutin aja ceritanya~~~ *brusaha ngalihin*

Woi, Neeve! Lanjutin ceritanya ^^
Ceritanya bagus kok

Lanjutin donk...

BYURR !!

Neeve terbangun gelagapan krn disiram air.
Mendadak,ia diseret ayahnya turun dari kasur.

"Turun kau !! Dasar anak tak tahu diuntung !!!" bentak ayahnya.
"Aduh,aduh... Ayah !! Sakit..." erang Neeve kesakitan.

Setelah sampai di dapur,Neeve dipukul ayahnya menggunakan tongkat. Neeve tdk dapat melawan. Ia hanya menangis menahan sakit.

"Kau ini,selama aku bekerja ternyata bermain keluar ya?!" bentak ayahnya setelah ia memukuli Neeve.
"ma...maaf ayah..." ujar Neeve pelan.

Ayahnya malah memukulinya lagi,hingga tubuh Neeve lebam2. Neeve mendadak tdk dpt merasakan tubuhnya. Tubuhnya bergerak tdk sesuai keinginannya.

"biar aku bereskan..." ujar Raven yg muncul tiba2.

Raven menangkis tongkat yg memukul tubuh Neeve yg sekarang ia kuasai. Ayah Neeve terkejut. Raven lalu balas memukulnya keras2 hingga ayah Neeve terhuyung.

"khukhu,ternyata alice Neeve sudah muncul..." ujar ayah Neeve.
"alice?" Raven tampak bingung mendengar kata itu.
"Ya,kemampuan khusus yg tdk normal...alice... Kau wujud alice Neeve kan?? Ternyata,setelah aku membunuh ayah-ibu Neeve,masih ada alice di dekatku..." jelas ayah Neeve.

Neeve terkejut mendengar kata2 ayahnya. Raven semakin bingung saja.
"Jadi,ayah-ibu Neeve meninggal krn kau??" tanya Raven.

Ayah Neeve tertawa,Raven mencekiknya.
"Kubunuh kau kalau tidak bicara !" ancam Raven.

"Ya...aku menyabotase mobil mereka." cerita ayah Neeve.

"Jadi...ayah yg membunuh orangtua kandungku??" ujar Neeve dlm pikiran Raven.

Raven lalu mencekik ayah Neeve lagi. Ia tdk melepaskannya walau ayah Neeve berontak,hingga ia terkulai lemas.

Namun Raven tahu kalau ia masih hidup. Raven mengambil pisau dapur,lalu menusuk jantung ayah Neeve tanpa ampun. Kali ini,ayah Neeve pasti tewas.

"Khukhukhu..." Raven tertawa puas.

Neeve ketakutan melihat tubuhnya yg digerakkan Raven telah membunuh ayahnya. Raven tdk berekspresi ketakutan atau apapun. Ia malah menyeringai puas.

"Raven...kembalikan tubuhku !!" ujar Neeve di pikiran Raven.
"Sekarang,aku yg mengendalikan tubuhmu...kau tdk bisa kembali..." balas Raven licik.

Mendadak,pintu rumah didobrak. Ada beberapa org masuk.
"kami dari alice academy...akan membawa Neeve Mounsier !" ujar salah 1 dari mereka.

Lalu ia memegang tangan Neeve(yg dikendalikan Raven)dan menariknya.
Raven berontak.

"Sepertinya,alice anak ini sedang aktif..." ujar yg lainnya.

"Double-personality alice,sepertinya." timpal yg lain lagi.

Mendadak Neeve kembali dpt mengendalikan tubuhnya,yg sekarang gemetar ketakutan.

"tenang,alice-mu sudah di non-aktifkan. Sekarang kita pergi." ujar org yg memegang tangannya.

"alice academy itu...apa??" tanya Neeve polos.
"tempat org2 dg kekuatan sepertimu..."

Neeve tdk mengerti maksudnya,tapi ia tahu akan dibawa pergi dari sini. Tapi ia tdk melawan,walau ia teringat Raichito. Neeve ingin bertemu dg sahabatnya itu utk yg terakhir kali. Tapi ia memendam keinginannya. Ia hanya berjalan mengikuti org2 itu.

TBC..

Bagus bagus ^^
Tapi lain kali kalau bikin cerita jangan banyak singkatannya yah ^^
jadi kurang bagus klo gitu...