My True Self

Side story tentang Chisa lagi nih~
Silakan komennya~

-----------------

"Chise itu! Kemana dia keluyuran! Sebagai kucing lagi! Siapa yang bisa menemukan dia!" mamaku ngomel-ngomel.
"Sudahlah, tenang dulu. Dia tidak mau masuk akademi kan? Jangan dipaksakan" kata papaku.
"Tapi...Baiklah, Chisa, kamu siap-siap dikamar dulu yah!" kata mamaku yang mulai tenang.

Kakakku menghilang? Nanti juga ketemu lagi.

Aku sudah menyiapkan segalanya, yang kubutuhkan sedikit waktu untuk merenung

Aku selama ini, anak yang manis, rapih, dan kata tetanggaku yang termasuk otaku; moe dan loli. Aku nggak mengerti artinya moe dan loli apa, sih.

Tapi aku ingin jadi diri yang lain.

Aku bosan akan diriku.

Aku ingin paling tidak...Seperti kakakku.

Yang tidak dianggap 'malaikat cahaya' saat penduduk di kota ini tidak mengetahui 'alice'

Karena.....

Chise-neesan itu bebas.

Aku ingin mengikuti dirinya.

..........

Bisa tidak yah aku seperti kakak, di akademi nanti?

Tiba-tiba, aku menemukan secarik kertas.

Kertas itu bertuliskan:

"Chisa, maaf yah, Chise-neesan kamu ini membaca diarimu. Hehehe!

Tuh kan! Kakak selalu melakukan apa yang diinginkannya! Aku ingin sepertinya! Aku pun melanjutkan membaca.

"Kayaknya kamu ingin seperti kakak. Jangan, lebih enak jadi kamu! Kumohon, Chisa, jadi dirimu sendiri, yah? Hehehe. Terus tersenyum! Ini pesan terakhir kakak sebelum kakak kabur!
Chise

Aku terdiam sebentar.

Lalu tersenyum.

Kalau kakak saja mau jadi diriku, kenapa nggak? pikirku.

Aku memang polos.....

Akupun berjalan keluar dan memasuki mobil.

Mungkinkah aku jadi seperti kakak?

Siapa yang tahu?

---------------

Aku tersenyum sendiri mengingat hal-hal tersebut.

"Engg....Chisa-chan? Kenapa kamu tersenyum sendiri?" kata senpai berambut pink.

"Eh, nggak!" kataku tersenyum.

"Katanya kita mau ngincer murid yang nyebelin itu?" kata senpai seram yang suka mengemut lolipop.

"Hoo...Memang jadi yah?" kata kakaknya Eanae-kun.

"Eh?" kata Kaname-senpai.

"..." senpai cewek yang seram itu cuma diam.

"Cih! Kalau begitu ngapain ajak kita semua!" kata senpai yang sepertinya sering dicium-cium oleh kakaknya Eanae-kun.

"Memang untuk apa kita mengincar senpai itu?" kataku polos.

"Suka-suka kita dong! Kan kita bisa sebebas mungkin!" kata kakaknya Eanae-kun lantang.

Iya juga yah? Aku mungkin lebih bebas dari kakak?

"Bego! Ntar ketahuan orangnya!" kata senpai-yang-sering-dicium-cium lagi

"Ah, Momon kok ngambek sih~" kakaknya Eanae-kun mengejar si Momon-senpai (kakak yang tadi dicium2, omong2 seperti monyet yah namanya?)

Aku tersenyum lagi. Kali ini, tertawa.

Chise-neesan, aku juga bebas seperti kakak sekarang!

Seekor kucing yang ngelindur di perempatan kota tiba-tiba bersin.

FIN

-----------

Maaf klo semua member SMT nggak masuk T___T cuma pilih beberapa ^^;

wkk gapapa

momon~~~ *cium*

*loh?*

hehehehe... btw klo mau tau penyebab kehomoan Nauka bisa dilihat di side story "hei" n uda finish looh *promosi ga penting*

uda tau ^^
hehehehhe...aku emang suka adegan paling akhir yg kata Momon dikejar2 Nauka....
apalagi Chisanya g tau nama asli momon, dikirain momon itu namanya bukan panggilannya

Ceritanya bagus kok ^^
Sayang para member SMT gak keluar beberapa

Momon kasian banget *ngakak*

Kayaknya dimana2 si Momon slalu jadi incerannya nauka ya..
Bagus chisa...terusin..!!

Soal Momon, gw udah mempersiapkan gambar yang menghebohkan buat dia *evil mode: on*

Momon~ maafkan gw kalo gw berbuat jahat hehehe~

Habis ini mau bikin certia ttg SMT-Edo version.
tp agak susah ngganti namanya, tunggu aja ya ^^;

Ok2 ^^
Kita tunggu cerita loe!

Asalkan ada momon-nauka....gak masalah..

Chise yah.. gw nunggu kemunculannya .... ^^

Bagus juga ilustrasinya ^^
Gw menunggu cerita lainnya