Crimson Moon Wilderness

"KUNOGI MIYU!"

Shu meraung keras.
Tangan kanannya bergetar.
Biola kesayangannya ia bawa tangan kirinya, tangan kanannya tak sanggup untuk menerima beban apa pun.
Keringat dingin muncul dari wajahnya,
Seperti hujan yang saat itu sedang turun.

Matahari berada di timur rendah.
Ia baru saja terbit.
Namun, bagi Shu, bisa saja saat ini waktunya untuk tenggelam.

'Dia ada disini'

Shu meyakinkan diri.
Lalu, memasuki hutan.......

(OOT= nimbrung yah. bosen.)

"ngapain juga aku ke sini..." Luna heran sendiri kenapa dia suka tempat ini.

Mishuto Dzuragunfuerudo wrote:

"KUNOGI MIYU!"

"eh?" dia mendengar seseorang berteriak.
"cowok pamer!! kenapa dia...." Luna merapatkan tubuhnya ke balik pohon.
"dia ga seperti biasanya........"

"aku ga boleh nyampurin urusan orang........" Luna memutuskan menyingkir ke bagian hutan yang lain.

(OUT)

Matahari telah berada di atas langit barat.
Sore menjelang; tanda siang hari perlahan mati.

Walau matahari bersinar agak terang, di dalam hutan akademi cukup gelap.
Sebenarnya hutan ini cukup problematik untuk para pelajar disini, tidak pernah ada pembelajaran yang terkait dengan hutan ini dan segala kegiatan lainnya. Seperti sebuah tempat yang disakralkan.

Yah, tempat yang disakralkan umumnya tidak pernah berakibat baik bagi manusia: kutukan, unsur magis, dan segalanya tercampuradukkan di dalamnya.

Bagaimana pun juga;

Di mata Shu, sebuah bulan berwarna merah terus membawanya berkeliling.


Untuk pertama kali, Shu memainkan sebuah perburuan.
Dimana, manusia sendiri yang diburu dalam permainan itu.

Quote :

"KUNOGI MIYU!"

Miyu berjalan perlahan mendekati lelaki yg meneriakkan namanya..

"Huh...kau mencariku kan?Aku bs merasakannya...jd apa kau ingin melanjutkan battle malam itu?"tanyanya dingin

"Atau....kau ingin menangkapku ya..."

"Humph."

Shu melepas biolanya dari tangan kirinya.
Udara mulai terasa dingin.

"Kunogi Miyu- kau ditahan atas penggunaan Alice diluar ketentuan. Serahkan dirimu."

"Kau pikir aku akan menyerahkan diri bgt saja?Bukankah kau blg yg hrs dikalahkan adalah penyakitnya?"tanya Miyu

OOT:Apaan tuh nmnya?

BTT:
"Terserah apa katamu..yg jls aku tdk akan berhenti begini sampai kau menepati janjimu yg telah kau ucapkan.."

"Aku akan menepatinya jika kau mengabulkannya."

Tatap Shu, tangan kanannya masih sangat bergetar.

"Hanya jika kau mengabulkannya. Atau...."

Shu mengeraskan tinjunya.

"Mungkin tidak ada yang keluar dari hutan malam ini."

OOT: Inversion Impulse

"Tapi sayang sekali..aku tdk mau mengabulkannya...dendamku blm terbalas..jd aku tdk akan menyerah!"

Miyu mengeratkan tangannya...Kemampuannya semakin meningkat kali ini..sebenarnya sekarang dia bs membuat benda lgsg dgn pikirannya tanpa perantara.Tp hal itu akan memakan byk tenaga.Jd Miyu mengurungkan niatnya.

"Jd...bs kita mulai sekarang?"tanya Miyu sdh tidak sabar.

"Kalau kau memanggilku cm utk membicarakan hal itu lagi..aku pergi.."ujarnya tak peduli.

"Interesting."

Shu langsung melesatkan kakinya.
Dan memukul Miyu tepat pada lehernya.

"Consider that as a start."

As you wish..

Miyu mengubah ranting jd pedang..dan kali ini adalah TS(Thunder sword).

"Dia bergerak dan menyayat tangan kanan Shu.

"Sebenarnya aku malas bertarung dgnmu..apa tdk ada cara lain?"tanya Miyu.

Miyu mengubah semua pakaiannya menjadi sekeras Orichalum.

"Masih berlagak seperti jagoan."

Shu melihat tangan kanannya.
Darah mengucur dari lengannya.

"Tapi.... sekuat apapun kamu.... Bukankah wajahmu tidak dapat dilindungi?"

Shu mengarahkan tinjunya pada kedua pipi Miyu.

Sial..tidak berguna jg ya..padahal utk jaga2..

"Apa kau sdh mengajukan surat penangkapan ke kantor guru?tanya Miyu sambil menyayat tangan kiri Shu.Listrik yg ada dipedangnya itu menyetrum seluruh tubuh Shu.

"Mwahahaha----HAHAHAHAHA!"

Akh.
Shu dapat merasakan sebuah kekakuan dalam tubuhnya.

Sebuah siksa.

"Ya.... apa urusannya denganmu?"

Dia kembali melesatkan kakinya dan menyerah Miyu pada bagian hidung.

"membosankan....", batin sei yang tiba2 sudah ada di atas pohon dan melihat dari kejauhan.

"apa ini yang dinamakan bertarung? heh, kurasa tidak", batinnya lagi sambil tersenyum sinis.

"Apa kau tdk tau kalau aku yg meletakkan surat itu dan aku yg menulisnya..sebuah surat yg menanyakan ttg keadaan kelas..kau pasti tdk akan menyangka aku menulisnya kan.."

Miyu mengubah akar pohon utk mengikat Shu sgt erat di pohon.Dan Miyu kembali menyayat kaki kanan Shu.Saking tajamnya pedang tsb, bs dibilang kaki Shu terluka sgt dalam dan hampir putus.

Miyu melompat mundur.

"Apa kau membaca isinya?"tanya Miyu sambil tertawa.

Quote :

"membosankan....", batin sei yang tiba2 sudah ada di atas pohon dan melihat dari kejauhan.

"apa ini yang dinamakan bertarung? heh, kurasa tidak", batinnya lagi sambil tersenyum sinis.

"Kau lg..aku tdk punya urusan dgnmu...ini pertarungan one on one..jgn ikut campur!Atau kau ingin ditangkap jg?"

"Kuh."

Shu mengabaikan rasa sakit di kaki kanannya.

"Jangan bicara pada orang lain ditengah sebuah pertarungan."

Dengan tangan kirinya yang belum terluka, Shu memutuskan akar pohon itu.

Dan melayangkan sebuah tinju yang amat keras pada hidung Miyu.

"-Idiot."

"heh... ketus sekali omonganmu...", balas sen sambil senyum mesem-mesem.

"terlalu lemah....", ujarnya.

"hanya orang bodoh yang ingin ikut..."

"Akh..sial..kali ini jgn menyesal kalau aku memotong tanganmu yah.."ujar Miyu.

ZRATH!Miyu menyayat lg tangan kiri Shu hingga putus..*wedew..serem DX*

"masih tersisa tangan kanan?Padahal aku lg malas..tp kau memaksa.."ujar Miyu ZRATH!Kali ini tangan kanan Shu yg 'hampir' putus.

Miyu melompat ke belakang, "sudah menyerah?Aku malas.."ujar Miyu lalu naik ke atas pohon.

Miyu melihat Sei.

"Kalau gt pergi sana!Mengganggu saja..kalau mau,kau saja yg habisi..lagipula aku lg malas.."

Darah.
Shu dapat merasakan dia telah memuntahkan darahnya.
Bagaimana pun, Miyu terlalu kuat.
Ia yakin ia pasti kalah, namun
Semuanya persis seperti yang ia rencanakan.

“Keputusanmu yang paling fatal adalah mencoba mengalahkanku, anak kecil.”





Setelah ia mengelap darahnya dengan lengannya.
Shu berlari, dan


“嘆キノ壁ハ　積ミ上ゲラレテ”

Tinjunya ia keraskan, seraya berlari menuju Miyu.

”愚カノ神ハ　奉ラレル”

Dug, dug, dug.

Shu berlari dengan tenaga sisa yang ia miliki.

”生きるは毒杯杞憂の苦しみを”

Ia menempatkan tinju tangan kanannya pada kening Miyu.

”飲み干す術を誰が授けよう”

Pipi kanan

Pipi kiri.

Darah terus mengucur dari mulut Shu.

”太陽に棲むと云う賢者の鷲”

Kali ini, tinju ganda pada bahu kanan Miyu.

”羽搏きだけが谺する”

... Serta bahu kirinya.

”この双つの眸に宿った”

Mata Shu mulai mengeluarkan air mata.
Seraya terus melancarkan pukulan pada bahu kanan dan bahu kiri
Miyu,

”闇と光その何方どっちで”

Gelap.
Malam terlalu gelap.
Namun warna darah tidak dapat disamarkan.



”僕は未来を...
見つめるべきなのだろう?”

Yang ada dalam pikiran Shu.
Bisakah ia hidup esok hari?

”渇き切った瓦礫の街”

BLUG BLUG BLUG

Suara pukulan bertubi tubi Shu pada Miyu,

”点と線を繋ぎ合わせ”

Garis garis merah terlintas di pandangannya.
Merusak pandangannya, seakan membuatnya buta.



”意味など無い事ばかり溢れてゆく”






Tidak berarti.
Semua rasa sakit ini tidak berarti.

”炎のごとき孤独”

Pelipis kanan, pelipis kiri, tinju Shu tidak dihentikannya.
Dengusan kelelahan mulai terdengar dari nafasnya.

Terbakar… Dia dapat rasakan organ organnya terbakar.

”抱く体鎮めては”


Shu merasa melihat Miyu menutup matanya...
Apakah ia telah kehilangan kesadaran dirinya?

”暗渠へと滴ってく雫”



Tik, tik, tik.
Malam itu, awan mendung mulai terpecah
Hujan mulai turun.

”掲げる毒杯この生は満ちても焦がれる死の夢は流れ着く。
砦に喰い込む爪孤高の鷲羽搏きだけが舞い上がる。”

Rasa sakit dalam diri Shu terasa seperti racun.
Otaknya terasa mendidih.

”あの蒼穹に磔刑にしてくれたまえ,
天と地が結ぶ場所に僕は立つ”

Dia mengangkat kerah Miyu, mengangkatnya, dan melemparkannya ke
tanah.

"Ukh..pukulan bertubi-tubi...tapi aku tdk selemah itu!"teriak Miyu

Kali ini Miyu murka.

"Kau membuatku marah dan terpaksa melawanmu lg...padahal...TUJUAN UTAMAKU KE SINI HANYA UTK MENUNTUT ILMU!!!KALAU SAJA MEREKA TIDAK MEMBUNUH ORANG TUAKU!!!!"teriakan Miyu menggema di langit yg turun hujan.

"Kali ini aku tdk lagi takut mati..."ujar Miyu.

Dan kali ini dia memegang 2 pedang.Yang satu WS(Water Sword)dan TS yg di support dr hujan.

Miyu memotong kedua tangan dan kaki Shu.Dia tdk peduli lagi membunuh orang...Padahal dia tdk mau lg,tp mereka memaksanya...

"Kau tdk pernah menyerah ya..mungkin kau lbh kuat dan lbh hebat dariku..tp aku tdk mau org yg tidak berguna sepertimu ikut campur dalam urusan perasaanku sendiri!!!"

"Apa dgn begini kau msh mau menyerang?"tanya Miyu...Air matanya menetes dikedua pipinya..namun ditutupi oleh rintik2 hujan.
-----------------------------------------------
OOT:Jgn marah ya..abis gw terbawa perasaan sih..^^

"Stop..!!", ujar Sen yang sudah tidak tahan lagi.

ia turun kebawah dan memukul leher miyu sehingga ia tersungkur ke tanah.

"sungguh bodoh", ucapnya dengan dingin.

"Kan sdh kubilang jgn ikut campur..."ujar Miyu sambil menahan sakit.

"Entah kapan aku bs membalas dendam ini pd mereka...seandainya kakak(Ren) tau pasti..."kata2 Miyu terhenti.

Pasti kakak akan menghentikanku....

"memang ini, bukan urasanku...tapi", ujar sen. "aku masih mempunyai hak untuk ikut menghentikan kalian"

Sen terdiam sejenak dan berpikir.

"anak lemah...", jawabnya dingin ambil kembali membenarkan posisinya dan berdiri.

"oleh karena itu kau akan kalah dari pertarungan ini"
, ucapnya tanpa melihat ke arah miyu maupun shu.

"Diam disana, Sen."

Shu menatap Sen, memintanya berhenti.

”花実のような記憶たちは 焼かれ,爛れ,抜け殻だけ。
あの日の魂はどこへ行ったのだろう?”

Bukan Miyu.
Siapa pun orang ini, di abukan Miyu.
Alibinya tidak menghasilkan apa apa.
Dia menyerang orang tidak bersalah kemarin.

...Runa-san.

”冷たい膚はだ寄せて触れて胸の傷と傷を合わせ。
再び辿るべき地図... ここに刻む。”

Dengan kakinya yang masih dapat bergerak,
Ia menendang perut Miyu, memastikan ia terjatuh kembali.

”世界は見えぬ翼
その黒影に隠された
純白の一羽射止めよ”

DRAG DRAG DRAG.
Shu menginjak betis dan lengan Miyu.

”生きるは祝杯口移しの快楽乾く嗤いも息も絶え絶えに。
まぐわいあう慰みの掌に虚しさだけが膨らんで。”

Luar biasa sakit.
Siksaan ini hampir tidak tertahankan.

”ああ... 玉砕と美しく散りゆくならば
恍惚の先にまだ君が居る”

Kali ini Shu terus menginjak perut Miyu.
DRUG, DRUG, DRUG

”嘆キノ壁ハ突キ崩サレテ
愚カノ民ハ鏖サレル”


...Lalu mengarahkan sebuah tendangan ujung kaki pada pipinya.


”掲げる祝杯わが生は満ちても果敢はかない死の遊戯は果てもなく。
砦に喰い込む爪孤高の鷲羽搏きだけが舞い上がる。”

Dia juga tidak ada masalah dengan kematian.
Namun, sebentar lagi kemenangan ada di tangan seseorang.

”あの蒼穹に磔刑にしてくれたまえ”


Sebentar lagi, hanya sebentar lagi.


”罪と罰を生む時代を僕は見る.”


SRAT.
Dengan kakinya, ia menorehkan sebuah luka pada leher Miyu.


Shu tersenyum.
Pemenangnya telah ditentukan.


“Anak bodoh... seharusnya kau membunuhku dari tadi.”

Mati.


Sekarang Miyu akan mati.
Shu telah mengucapkan mantra “Kekalahan.”

Mantra ketika seseorang sedang kalah. Sebuah mantra dari delapan legendaris yang masih bertahan.

“Kau lihat tangan ini?”

Shu menunjukkan kedua tangannya yang telah pulih.


“Ya; walau untuk sementara, semua bakatmu aku dapat tiru, Miyu...

Dan itu termasuk Alicemu.

OOT: Sepuluh Mantera itu adalah sebuah miyos nyata, mereka dibagi menjadi mantra buruk, "Siksa, Mimpi Buruk, Kekalahan, Kerusakan, Mati," dan mantra baik, "Kasih Sayang, Mimpi, Kemenangan, Kesucian, Hidup."

Tapi.... yang diatas bukan spellnya.... yang diatas cuman spell yang dibuat, heuheuheu........

Buak...

Sen menendang Shu sehingga ia mundur beberapa langkah.

"kau bodoh...", ucapnya tanpa emosi.

"kalau aku tidak salah dengar kau ingin menghentikannya bukan...", ujarnya ia melihat tajam ke arah shu.

"tapi, kelihatannya aku salah menilaimu. ternyata kau sama dengannya"