*sigh* Si Hiino pingsan lagi... Buset...

Kazu menendang terbuka pintu ruangan di Hospital itu, seperti yang pernah dilakukannya.

Dan seperti saat itu juga, dia merebahkan Hiino ke tempat tidur di ruangan itu.

"Huff..." Kazu duduk di kursi yang ada di sebelah tempat tidur itu. "Dasar... Tapi mantera Kira tadi...tidak kusangka berhasil..."

Kira menghampiri Kazu-sensei dan Hiino.

"Kazu-sen.. Hiino... Hiino gimana??", tanya Kira hampir mau menangis melihat Hiino yang pingsan.

Kazu berjengit melihat Kira mau menangis.

"Em, Kira...jangan nangis yah... Mungkin ini efek samping Alicenya... Kan tadi dia menghidupkan begitu banyak meja dan kursi..."

Kazu menatap Hiino.

"Ceroboh menggunakan alicenya ya... Dasar...mirip sekali..."

Chopin yang sampai di Hospital, memelankan langkahnya dan berhenti tepat di depan ruangan. Ia ingin melihat apakah keadaan murid yang pingsan tadi baik-baik saja.

"Huh...cape juga, hmm? Sepertinya..." Ucap Chopin yang seidkit mengintip kedalam ruangan dimana murid yang pingsan dirawat.

"Oh iya, aku harus hati-hati supaya tidak membuat suara seperti waktu itu di ruang seni rupa...hahaha." Ucap Chopin menggaruk-garuk kepalanya.

Mata belum terbuka. Hiino meraba-raba sekitarnya hingga mencapai selimut yang ada di dekatnya. Ia menarik selimut itu dan tidur membelakangi Kazu yang duduk di sebelah tempat tidurnya. Wajahnya memerah karena lelah.

"kalian..." ucap Hiino pelan

"Hm?" Kazu melirik Hiino. "Akhirnya sadar juga... Tidurlah dulu, kalau kau memang belum kuat."

Lalu dia mengalihkan pandangannya ke pintu.

"Hei, bocah di sana... Ngapain ngintip-ngintip?"

Hidekazu Kaishou wrote:

"Ceroboh menggunakan alicenya ya... Dasar...mirip sekali..."

"Mi.. Mirip siapa??", tanya Kira dengan polos dan memandangi Kazu-sensei dengan tatapan lucu yang sangat imut.

Kira melihat Hiino yang sudah sadar.

"Hiino!! Kamu sadar!! Fuh...", kata Kira sambil menghela nafas panjang.

Quote :

"Mi.. Mirip siapa??", tanya Kira dengan polos dan memandangi Kazu-sensei dengan tatapan lucu yang sangat imut.

"Seseorang, Kira-chan..." jawab Kazu lembut. "Tapi mungkin sebaiknya kau tidak tahu."

Kira ngambek mendengar jawaban Kazu-sen. "Nyuh~~ Ya sudah.. Aku tak bisa memaksa..", tiba-tiba Kira mencium pipi Kazu-sen dan Hiino.

"Hehe.. Selamat~~", kata Kira sambil senyum-senyum sendiri.

Quote :

Lalu dia mengalihkan pandangannya ke pintu.

"Hei, bocah di sana... Ngapain ngintip-ngintip?"

Terkejut, Chopin tidak sengaja menendang sapu yang kebetulan berada di luar ruang rawat.

*KLANG*

"Aaaaa...wah, aku emang gak bisa lepas dari sikap ceroboh. Ehehe...dan orang itu...cukup marah dari mukanya. Mungkin aku harus minta maaf..." Ucap Chopin yang menampakkan muka sweatdroppednya.

Ia kemudian menampakkan dirinya di depan ruang rawat, dan melambaikan tangannya kepada Kira dan orang yang sedang duduk tersebut.

"Halo...Kira, dan halo...umm..." Ucap Chopin kepada Kira dan kepada lelaki yang ia belum kenal yang ia bermaksud untuk menanyai namanya.

"Chopin~~", kira refleks memeluk Chopin yang datang. Sifat dia sedang childish.

"Ini kazu-sen sama Hiino..", kata Kira memperkenalkan mereka.

"GYAKH!" Kazu kaget dicium Kira. "Ki...kira-chan... Apa-apaan...?"

Sekalipun dia nargetin cowok, tapi tetap saja...setelah berapa lama nggak disentuh cewek...

Quote :

"Halo...Kira, dan halo...umm..." Ucap Chopin kepada Kira dan kepada lelaki yang ia belum kenal yang ia bermaksud untuk menanyai namanya.

"Hem... Kamu dari kelas mana, heh?" tanya Kazu mendadak.

"aku belom mau mati, makanya aku bangun" jawab Hiino

"sensei....

Kau diam saja, jangan dekat-dekat denganku. Aku ya aku, jangan samakan dengan yg lain" ujar Hiino di balik selimutnya

"jangan dekat-dekat, atau kalian mati" ucapnya pada semua yg ada di sana. Remaja itu terus sembunyi di balik selimut

Quote :

"jangan dekat-dekat, atau kalian mati"

"Ancaman kah?" Kazu tersenyum kecut. "Heh...kematian... Aku sudah mati sekali... Jadi tidak ada salahnya mati lagi..."

Kazu melambaikan controller Hiino dan memakaikannya ke pemuda itu.

"Tapi, ancaman yang bagus."

"Hihihihi... Kazu-sen blushing.. Lucu~~", sifat Kira benar-benar seperti anak kecil sekarang.

"Hiino?? Aku nggak pa-pa mati kok.. lagipula aku nggak ada tujuan hidup..", kata Kira sambil memandangi Hiino dengan tampang innocent yang membuat Hiino merasa kasian dan tidak mampu menggunakan alice kepada siapa pun di ruangan itu. Kira mengusap-usap kepala Hiino dengan pelan yang membuat Hiino tenang.

Quote :

"Hem... Kamu dari kelas mana, heh?" tanya Kazu mendadak.

"Uwah...dia kelihatan marah. Timingnya jelek nih... dan...dan...dia...guru!?"

"Namaku Chopin, Chopin Rosenkrantz. Kelas B- Junior Hig School. Senang bertemu dengan anda, sense..." Ucapan Chopin terhenti.

Chopin kaget dengan apa yang dikatakan Kira bahwa lelaki yang ada disebelahnya adalah seorang guru. Ia terkejut karena lelaki tersebut masih kelihatan muda untuk menjadi seorang guru.

"A-a-anda...maksudku Kazu-sensei guru!? Gak salah ya? Kalo aku lihat masih kelihatan terlalu muda. Di tempat aku sekolah dulu guru-gurunya tuh tua dan botak-botak jadi..." Ucap Chopin tanpa memikirkan apa yang dia katakan terlebih dahulu.

Quote :

"jangan dekat-dekat, atau kalian mati" ucapnya pada semua yg ada di sana. Remaja itu terus sembunyi di balik selimut

"Menyeramkan..."

Quote :

"A-a-anda...maksudku Kazu-sensei guru!? Gak salah ya? Kalo aku lihat masih kelihatan terlalu muda. Di tempat aku sekolah dulu guru-gurunya tuh tua dan botak-botak jadi..." Ucap Chopin tanpa memikirkan apa yang dia katakan terlebih dahulu.

"Nggak salah sih... Enak aja botak dulu mesti jadi guruu... Sekalipun si udang dulu botak juga sih..." jawab Kazu santai.

"Kazu-sen.. Cium Hiino..!", kata Kira dengan polos. Kira mulai menjilati tangannya seperti kucing. Kebiasaan buruknya muncul lagi.

*digetok Hiino*

Wajah Hiino berubah marah-panik mendengar kata-kata Kira barusan.

"kamu ngomong apa ?!" bentak remaja itu

"Nyuruh Kazu-sen nyium hiino..", kata Kira polos dan innocent.

Quote :

"Nggak salah sih... Enak aja botak dulu mesti jadi guruu... Sekalipun si udang dulu botak juga sih..." jawab Kazu santai.

"Nyahaha...aku soalnya nggak biasa liat guru-guru yang masih muda sih. Jarang banget." Ujar Chopin dengan polosnya.

"Oh iya, dia ngajar kelasku gak ya? Kayaknya nggak...aku juga belum pernah melihatnya sejak dulu. Hmm..."

Quote :

"Kazu-sen.. Cium Hiino..!", kata Kira dengan
polos. Kira mulai menjilati tangannya seperti kucing. Kebiasaan
buruknya muncul lagi.

"A-a-aah!? Kira, apa-apaan tuh? Nyuruh gurunya sendiri cium muridnya!? Agh...aku terseret lagi dalam situasi yang ajaib nan aneh..." Ucap Chopin sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Chopin kemudian menghampiri Kira dan menggetok kepalanya dan membisikinya.

"Kira, gak sopan kali...ada-ada aja kamu." Ucap Chopin sambil tersenyum kepada anak yang barusan pingsan tadi.

"..."
Hiino tersenyum sinis. Tangannya meraba ke arah kerah baju kira, tepatnya di bagian lencana star milik kira

"sebenarnya aku tidak berani mengatakan ini karena kamu cewek. Tapi..kalau hal yg kau katakan itu terlaksana... kuambil bintangmu" ucapnya kasar

Quote :

"sebenarnya aku tidak berani mengatakan ini
karena kamu cewek. Tapi..kalau hal yg kau katakan itu terlaksana...
kuambil bintangmu" ucapnya kasar

"Ah!? Dia...serius dapat melakukan hal seperti itu!? Siapa ya dia? Hmm...aku rasa aku baru sadar bahwa aku belum diberikan bintang. Bahkan, aku tak pernah memikirkan tentang "star system" tersebut." Ucap Chopin dalam hati dengan kaget.

Chopin kemudian melepaskan tangan Hiino dari baju Kira dengan lembut seperti melerai.

"Tenang, tenang. Kamu kan baru saja sembuh, jadi jangan terlalu banyak gerak. Dan maafkan teman aku ini. Ia emang agak...oh aku tahu...umm..." Chopin membuka Magical Bagnya yang masih aktif dan mencoba mengeluarkan sesuatu.

"Haap! Ini dia!" Ucap Chopin yang mengeluarkan kue Taiyaki dari tasnya dan memberikannya ke Hiino.

"Mau Taiyaki? Enak kok!" Ujar Chopin tersenyum.

"...kau cukup baik juga" ucapnya tersenyum dan duduk di atas tempat tidurnya. Hiino menerima Taiyaki itu dan terdiam sebentar melihat makanan ringan bentuk ikan itu dan seketika memakannya satu gigitan saja.

"kau tahu kelemahanku, ya... siapa namamu...?" tanya Hiino setelah menelan gigitan pertamanya...

Quote :

"kau tahu kelemahanku, ya... siapa namamu...?" tanya Hiino setelah menelan gigitan pertamanya...

"Ah, namaku? Namaku Chopin, Chopin Rosenkrantz. Kelas B - Junior High School. Salam kenal! Kamu sendiri?" Ucap Chopin yang kemudian mengambil tempat duduk yang berada di ruangan itu dan duduk dengan tenang.

Chopin kemudian menggulurkan tangannya kepada anak tersebut, ingin mengajaknya berjabatan tangan.