When The Sun Shine?

Kotori yg mendengar suara .... Melihat kearah asal suara tersebut....

Melihat Seorang anak perempuan yg kepalanya berdarah.....

Lepas dari punggung Hiino lalu menyamperi Kira

"Kau tidak apa2 ??" sambil menyodorkan sapu tangan

Quote :

" ... i.. ini... acara perjodohan.. atau.....?" tanya Misaki kepada Chopin asal

"Ehh...bukan juga sih, tepatnya..." Balas Chopin kepada Misaki, yang kemudian pandangannya mengalih ke arah Kira yang terjatuh di tanah. Ia langsung menghampirinya.

"Hei! Kira, hati-hati kalau berjalan..." Ucap Chopin kepada Kira yang membantunya berdiri. Kemudian Chopin kembali berdiri memperhatikan Hiino, Kotori, dan Chiaki.

Quote :

Chiaki memandang Kotori.

"Kalau kau memang menyukai Hiino... Maka..." Chiaki terdiam sebentar. Kemudian, dia tersenyum kecil. "Sana, jadian. Kalau memang kalian sudah saling menyukai..."

"Huu...Chiaki sepertinya marah...orang itu..."

Kira yang dibantu bangun oleh Chopin masih loyo dan sempoyongan.

"Guh~~ Cerobohnya...", kata Kira datar. Kira melihat sekelilingnya dan melihat Kotori yang menyodorkan sapu tangan untuknya.

"Aku tak apa-apa.. Aku bawa sapu tangan sendiri kok..", Kira mengelap jidatnya yang berdarah itu.

"Darahnya banyak... Oiya.. Namaku Kira Matsuki, namamu??", tanya Kira ke Kotori.

"Namaku Kotori , Isurugi Kotori " Kata Kotori

"Phew Makin rame aj disini >< " Pikir kotori

Hiino cuma diam, dan saat Kira datang, ia mendekati Kira.

...luka...?

Hiino melepas penutup matanya untuk membantu kerja trombosit Kira, dan lukaitu tertutup dengan cepat...

"nggak apa-apa?"

Mient memandang Kira yag kejedot batu itu.. Kemudian mengahmpirinya,
"Kira, tidak apa-apa?" Tanya Mient yang kemudian mengambil sebuah tube berisi ramuan. Ramuan tersebut diteteskan ke dahi Kira.
"Kurasa ini bisa menyembuhkanmu." Ujar Mient yang menutup tube tersebut dan memasukannya kembali ke dalam tas.

Quote :

"Kalau kau memang menyukai Hiino... Maka..."
Chiaki terdiam sebentar. Kemudian, dia tersenyum kecil. "Sana, jadian.
Kalau memang kalian sudah saling menyukai..."

Chiaki... Kau cemburu ya, ada yang suka pada Wanijima-san seperti itu.. Atau.. Pikir Mient.

Kira yang tidak bisa menyeimbangkan dirinya dengan baik terjatuh lagi.

BUGH!

Untung kali ini jatuhnya dengan bagus. Karena darahnya keluar banyak, Kira pusing dan menggelatakkan badannya di rerumputan.

"Sedang pada apa sih di sini??", tanya Kira.

kira-chan wrote:

"Sedang pada apa sih di sini??", tanya Kira.

"Tidak sedang apa-apa kok." jawab Chiaki.

Entah mengapa, tiba-tiba dia juga ikut terjatuh ke tanah, sama seperti Kira. "Ng...? Ada apa ini...? Apa mungkin karena capek karena terlalu lama berdiri yah...?"

Quote :

Kira yang tidak bisa menyeimbangkan dirinya dengan baik terjatuh lagi.

BUGH!

Untung kali ini jatuhnya dengan bagus. Karena darahnya keluar banyak, Kira pusing dan menggelatakkan badannya di rerumputan.

"Ah! Kira, hati-hati dong! Coba ya, terjatuh lagi...dan darahmu!" Ucap Chopin terkejut melihat darah yang keluar dengan banyak.

Chopin emngeluarkan sesuatu dari dalam Magical Bagnya, yaitu suatu daun yang mempunyai efek mempercepat pembekuan darah. Ia langsung mendekatkan daun tersebut ke luka Kira.

"Oke, ini akan mempercepat pembekuan darah...jangan jatuh lagi!" Ucap Chopin tersenyum.

Chopin kemudian mengalihkan pandangannya ke Chiaki yang tiba-tiba jatuh.

"Chiaki? Tak apa-apa?" Tanya Chopin kepada Chiaki dengan khawatir.

"Chopin melebihkan... Aku nggak apa-apa kok..", katanya datar.

"Lagi ceroboh aja..", ucapnya lagi.

Kira yang melihat Chiaki terjatuh langsung duduk.

"Kamu nggak apa-apa??? Umm~~ tapi... kita pernah ketemu nggak ya??", kata Kira sambil mengingat-ingat apakah dia pernah bertemu dengan Chiaki.

"Tidak apa kok. Lututku cuma terasa lemas. Mungkin, karena terlalu lama berdiri. Maaf, jadi mengkhawatirkan..." ucap Chiaki.

"Ngomong-ngomong... Kita belum saling berkenalan 'kan? Siapa nama kalian?" tanyanya pada Chopin dan Kira.

"Semenjak kira dateng topiknya jadi berubah lagi deh >< " Kata kotori

"Padahal tadi dah seru lho disini khukhu " Lanjut kotori

Quote :

"Padahal tadi dah seru lho disini khukhu "

"Kamu melihat apa yang telah terjadi disini?" Tanya Mient pada Kotori.
"Chiaki tidak apa-apa? Tiba-tiba jatuh begitu?" Kemudian Mient duduk disebelah Chiaki.

"Ah!! Namaku Kira, Kira Matsuki.. Kalau kamu??', tanyanya balik ke Chiaki. Kira baru sadar bahwa kalung limiternya hilang akibat dia terjatuh yang pertama tadi.

"Kalung?? Kalung limiterku mana??? Gawat!!", Kira berusaha berdiri tetapi dia belum sanggup untuk berdiri akhirnya terjatuh lagi.

"Ughh... Aku ceroboh... Harus nyari kalung limiterku...", Kira benar-benar memaksakan dirinya untuk berdiri. Kira berhasil berdiri walaupun masih lemas dan mencoba ke tempat di mana dia terjatuh dan mencari kalung limiternya.

Quote :

"Tidak apa kok. Lututku cuma terasa lemas. Mungkin, karena terlalu lama berdiri. Maaf, jadi mengkhawatirkan..." ucap Chiaki.

"Oh, baiklah kalau begitu. Bila ada yang perlu, bialng saja ya!" Ujar Chopin kepada Chiaki tersenyum.

Quote :

"Ngomong-ngomong... Kita belum saling berkenalan 'kan? Siapa nama kalian?" tanyanya pada Chopin dan Kira.

"Aku Chopin, Chopin Rosenkrantz. Dari Kelas B - Junior High School. Technical Type. Kamu sendiri...Chiaki bukan? Tadi aku dengar namamu di percakapan sebelumnya." Jelas Chopin kepada Chiaki sekaligus berkenalan.

Chiaki menatap Kotori tajam. "Sudahlah. Lupakan yang tadi."

Quote :

"Chiaki tidak apa-apa? Tiba-tiba jatuh begitu?" Kemudian Mient duduk disebelah Chiaki.

"Cuma lutut lemas. Tidak apa..." ucap Chiaki sambil tersenyum kecil.

Dia melihat ke arah Kira dan Chopin.

"Oh... Aku Yamashita Chiaki. Salam kenal." ucapnya.

"Kalung..... Kalung.........", Kira frustasi mencari kalungnya. Badannya masih lems sehingga dia jalan dengan sempoyongan.

"Kalung itu di mana yaa??", Kira berusaha keras mencari kalungnya di sekitar situ.

"Kalungmu seperti apa ?? " Tanya kotori

"Seperti ini kah " Mengambil kalung yg ada disemak2

Quote :

Dia melihat ke arah Kira dan Chopin.

"Oh... Aku Yamashita Chiaki. Salam kenal." ucapnya.

"Ah, iya! Salam kenal juga!" Ucap Chopin kepada Chiaki menggulurkan tangannya.

"Oh dan tenang saja, yang tadi aku lihat, akan ku rahasiakan kok! Kamu tidak perlu khawatir. Oke?" Ucap Chopin kepada Chiaki dengan suara yang pelan.

"Kalung~~", Kira menghampiri Kotori yang menemukan kalung lalu langsung menjatuhkan dirinya lagi karena lemas.

"huff...", Kira menghela nafas. Kira teringat Shota.

"Shota... Apakah dia baik-baik saja???", batin Kira. Kira memasang wajah sedih saat mengingat Shota.

Chopin wrote:

"Oh dan tenang saja, yang tadi aku lihat, akan ku rahasiakan kok! Kamu tidak perlu khawatir. Oke?" Ucap Chopin kepada Chiaki dengan suara yang pelan.

Chiaki menghela napas. "Terima kasih."

Dia berdiri dan berjalan menuju sebuah pohon untuk berteduh. Dia kembali duduk di bawah pohon dan terdiam, merasakan angin siang berhenbus pelan. "Hari yang... Melelahkan..."

Tak lama kemudian, dia beranjak keluar, pergi meninggalkan hutan.

[Out]

"Kenapa kau Kira >>??? " Tanya Kotori

"Jangan bersedih... Sedih bukanlah jawaban dari segalanya " Ujar kotori

Kotori jadi mengingat masa lalu

Quote :

"Jangan bersedih... Sedih bukanlah jawaban dari segalanya " Ujar kotori

Ah.. Kata-katanya.. Sama seperti yang selalu dikatakannya... Ucap Mient dalam hati, yang kemudian tertidur.

"Tidak... Tiidak ada apa apa...", ucap Kira lemas.

"Aku tau sedih bukan jawaban dari segalanya... Tetapi... mau bagaimana lagi~~", ucap Kira lagi.

Kira melihat Mient tertidur lalu tiba-tiba mengeluarkan biolanya dan memainkan lagu Ave Maria.

"Ah... ave maria ..... " Ujar Kotori....

Mengeluarkan Biola dari sebuah kapsul penyimpanan.....

Dan berduet dengan kira