Central Town Garden-Alice Training (?)

"Disini kan luas, mungkin bisa latihan!" kata Chisa ceria sambil tersenyum kepada Eanae.
"Tinggal kita cari....umm...mana ya kaleng besi...kaleng besi..." Chisa mencari bekas sampah kaleng.

"Kaleng besi, kaleng besi..." Eanae ikut-ikutan bergumam secara tidak sadar. "EH?! Tunggu! Buat apa kaleng besi?!"

"Kan buat latihan?" kata Chisa polos
"Kan tak bisa latihan tanpa target alicenya?"

"...Bukannya kalau lepas kontrol nanti malah akan lebih kacau lagi ya, Chisa?" balas Eanae tak kalah polos. "Nanti dimarahi."

"Eh iyaaa......Terus gimana dong? Apa kita cari controller saja? hehehe....jadi kalau controller banyak, bisa terkontrol....cari saja yang lucu-lucu, cocok kan sama kamu? hehehe~~"

Eanae tersipu. Tapi ia segera menyembunyikan wajahnya.

"...Eh, tapi aku tidak punya banyak uang loh." ujarnya mencoba mengalihkan pikiran.

"Iya juga ya?" kata Chisa polos.
"Kalau begitu..kita harus tunggu sampai jatah uang dibagikan yah.....uhh....gimana yah......Kita latihan saja kali ya...umm..." Chisa berpikir sambil berputar-putar. Tanpa disangka, kaleng besi (yang tadi sempat dicari) terinjak olehnya dan membuatnya terpeleset ^^;

"Wa! A-awas!" Eanae berusaha menangkap Chisa, tapi karena tubuhnya kecil malahan ikutan jatuh. Karena kaget itu alice Eanae kembali teraktifkan, tapi kali ini dalam jumlah kecil karena tadi sudah habis dipakai.

PLETAK! Beberapa kaleng kecil melesat ke arah kepalanya.

"..A-aduh... Tapi setidaknya sekarang sudah dapat beberapa kan?" ujar Eanae sambil mengusap-usap kepalanya. "Lalu sekarang bagaimana?"

"Aku juga tak tahu......" kata Chisa.
"Enaknya gimana ya......aku binguuung......" kata Chisa sambil berputar-putar lagi.
"Alicemu sudah bisa dikontrol sekarang? tadi kan kamu sudah mengaktifkannya lagi......latihannya kita coba dulu....Tapi kamu tak apa-apa kan?" kata Chisa lagi dengan nada khawatir.

"...Itu sih karena kadarnya sudah 'sedikit'." jelas Eanae seadanya. "Seperti dalam game, jika SPnya tinggal sedikit, mejiknya ga gitu gede lagi."

"Oh...begitu..." kata Chisa terlalu polos.
"Jadi bagaimana yah? umm....."
Tahu-tahu Chisa menemukan sesuatu di tanah. Sesuatu itu adalah gelang
"Ini apa? controller ya? Hee~ mungkin bisa dipakai! Tapi....siapa tahu bukan..." Chisa bingung (lagi)

Tiba-tiba muncul Tenma yang sedang kebingungan mencari sesuatu."Aduh dimana topi itu ya?Kalau tidak salah jatuhnya disini".Lalu pandangan Tenma tertuju pada dua orang yang sedang kebingungan.

"Ng...kita duduk saja dulu ya, Eanae-san. Habis.......aku juga bingung soal latihannya.....Kita ngobrol saja, ya...sambil mikir.." kata Chisa polos.
"Ini yang kutemukan, mungkin ini adalah controller" kata Chisa sambil memberikan gelang yang baru saja ditemukannya.
Chisa tak menyadari ada Tenma di garden.

"Nya nya nya nya nya~", gumam Kiara sambil meneguk coca cola [kaleng ] yang melintas di taman. Ia memperhatikan dua orang yang sibuk sendiri dan satu orang yang terlihat sedang mencari sesuatu. Kiara pun memutuskan untuk mendekati dua orang yang masih sibuk sendiri tersebut. Kiara sepertinya mengenal salah satu orang yang sibuk itu.

"Aah~ Chisa-san! Sedang apa?", ujarnya pada Chisa, Kiara menoleh ke arah Eanae, "dan... err... kamu siapa?"

Tiba-tiba Tenma muncul dari arah belakang."Permisi apa kalian melihat benda milikku?".

"Barang apa ya?" tanya Chisa pada Tenma.
"Jangan-jangan ini?" Chisa memberikan gelang itu pada Tenma.

"Bukan itu aku mencari sebuah topi,kalau tidak ada itu kekuatanku bisa lepas kendali..".Tenma menjelaskan.

Ryuen tiba di sana dan melihat 3 anak yang sedang berbincang2. Kemudian dia mendekati mereka dan mendengar percakapan mereka tentang Alice.

"Ada apa?" tanyanya pada ketiga anak itu.

Quote :

"Ng...kita duduk saja dulu ya, Eanae-san. Habis.......aku juga bingung soal latihannya.....Kita ngobrol saja, ya...sambil mikir.." kata Chisa polos.
"Ini yang kutemukan, mungkin ini adalah controller" kata Chisa sambil memberikan gelang yang baru saja ditemukannya.
Chisa tak menyadari ada Tenma di garden.

"Kurasa kita tidak boleh sembarangan memungut benda sepenting controller di jalan... Bagaimana jika ada pemiliknya yang saat ini sedang panik mencari gelang itu?" ujar Eanae (yang tumben2an bijak).

Quote :

Kiara menoleh ke arah Eanae, "dan... err... kamu siapa?"

"Namaku Eanae (doank)," jawabnya sambil membungkuk hormat. Di matanya, semua orang terlihat sebagai senpai karena dia sangat pendek.

Quote :

"Ada apa?" tanyanya pada ketiga anak itu.

"Dia," jawab Eanae sambil menunjuk ke arah Tenma, "Mencari topinya. Sementara aku sedang berusaha mengontrol kekuatanku..."

Nada suaranya lemah. Eanae sudah terlalu banyak menggunakan alicenya hari ini sehingga ia merasa sangat, sangat capai.

"Eanae-san tak apa-apa? Kelihatannya kecapaian..." kata Chisa.
"Istirahat saja dulu di kamarmu....Apa mau aku antar?" kata Chisa dengan nada amat polos.
Tampaknya dia belum mengerti 'bahaya' ke kamar cowok sendirian...

"Ya, aku sedikit capek karena ribut-ribut tadi," ujar Eanae lemah. "Terima kasih ya, Chisa. Aku memang masih sering nyasar ke kamar sendiri. Mungkin... jika tidak apa-apa, Chisa bisa membantu?"

Nampaknya Eanae juga masih belum mengerti bahayanya membawa lawan jenis ke kamar.

"Baiklah, kita ke kamarmu saja ya ^^" kata Chisa ceria.
"Let's go!"
(oot: qii, kamu aj yg bikin topiknya)

Eanae tersenyum lalu pergi dari tempat itu bersama Chisa.

ooc:udaa~

Sementara itu Tenma memandang kearah Ryuen."A-ano Ryuen-san"

"Tidak ada di sini ya..." pikirnya.

Tanpa menjawab pertanyaannya Yuki, dia pergi begitu saja.

(out)

OOT: maaf, Yuki ^^;