Central Town. But what can I do ?

ini sebagai contoh rp deh.. daripada g ada yg mulai -__-
ntar sapa aja boleh ngikut kq ^^

setting : central town road

------------------------------------------------------------------------

setelah memutuskan persahabatnnya dengan Hiino, ia berlajan-jalan keliling central town g ada tujuan.
sambil berjalan ia menundukkan kepalanya.

"sial, sebenarnya aku tidak salah ... " gumam shiroi tsubasa...

terbuka untuk siapa pun kan?

---------------------------------------------------------

Tempat yang sama

Dekat dengan Shiroi, seorang anak perempuan berjalan dengan santainya sambil membaca suatu komik. Ia adalah Kiara Quiora. Kiara benar-benar khusyuk membaca komiknya. Saking asyiknya membaca komik tersebut, Kiara menubruk Shiroi yang sedang berjalan tanpa arah

*SFX: BRUK!!*

"Aaahh,, maaf! Saya tadi berjalan sambil baca komik sih!", ujar Kiara sambil membersihkan badannya dan mengambil komik yang berjudul zzzholic, karya CLANP [FYI: ini adalah plesetan dari xxxholic karya CLAMP ].

yap...

-----------------------------------------------------------------------------------

"uwah, kau tidak apa-apa?" shiroi kaget karena menabrak seorang gadis
remaja yg sedang membaca komiknya.
"hei, lain kali lihat-lihat jalan, ya ^^" sapa ramah shiroi...

"ayo berdiri" *mau nolongin km yg jatuh, ga tau kalimatnya*

"hei, siapa namamu?"

"Ah, terima kasih", Kiara berdiri dan, "Nama sy Kiara Quiora, murid A-Junior High School. Salam kenal!", ujar Kiara ceria dengan senyum lebar tersungging di wajahnya.

"Dan, ngomong-ngomong, anda ini siapa?"

"kiara... kiara..." Shiroi dengan cepat mencari nama Kiara
di sebuah dokumen berisi list murid-murid smp..
yg daritadi ada di tangan kirinya......

"kau kiara dengan kemampuan pengendalian kertas, bukan? namaku Shiroi Tsubasa, wakil dari tipe Somatic" jawabnya sambil tersenyum lembut


oot : tulis nama gw di char sheet y, habisx qt uda kenalan

Sementara itu, di bakery tidak jauh dari tempat Shiroi dan Kiara berada, Chisa sedang melihat-lihat kue.
"Enaknyaa....kalau rabbit bulan ini sudah dibagikan aku mau beli ah!" kata Chisa riang. "Apa beli Howalon saja yang murah dulu yah....nggak deh, aku mau nabung saja~"
Lalu Chisa berjalan ke arah Shiroi dan Kiara berada, karena mau melihat-lihat toko disekitar situ.
Melihat orang terjatuh, Chisa langsung menghampiri mereka.
Tapi karena berlari terlalu kencang, Chisa terpeleset dan ikut jatuh...
"Aduuh....Mau nolong malah terpeleset sendiri..."

"Yap, benar sekali~ Saya--", ucapan Kiara terpotong oleh suara orang jatuh di dekatnya. Kiara menengok ke arah asal suara.

"Ara, ada anak kecil [?] yang terjatuh disana", ujar Kiara. Ia pun menghampiri anak kecil tersebut dan berusaha untuk membantunya berdiri.

"Kau tak apa?"

"Ah...Terimakasih!" kata Chisa.
"Padahal tadi mau menolong karena melihat kamu terjatuh...malah aku yang ditolong....hehehe..~" kata Chisa sambil memegang kepalanya (OOT: bisa bayangin nggak?)
"Namamu? Aku Chisa! Nekomi Chisa"

"hai adik kecil..." sapa Shiroi

" haha.. perilaku yg agak tidak sopan

"Aah, Nekomi-san ya? Saya Kiara Quiora.", balas Kiara sopan disertai raut muka yang rada 'swt'.

"Ada yang luka?"

oot : gw baru sadar kita bertiga ketabrak & jatoh

*garuk kepala* ... "namamu chisa yah. tolong perbaiki sifatmu sedikit yah, habisnya aku adalah pengawas daerah sini" Shiroi memberitahukan dengan selembut lembutnya.....
"kau terluka, anak kucing (target:chisa)?"
lalu shiroi melihat sekeliling....

"central town masih damai damai saja..."

Kaname datang ke pusat kota, mencari dimana toko senjata, sebab karena datang ke akademi ini, semua barang-barangnya yang dianggap berbahaya disita.

Kebingungan mencarinya, tapi rasa bingungnya tidak tergambar dari wajahnya, sebab hanya raut wajah dingin yang tergambar, mau bertanya pun sulit untuk gadis introvert sepertinya.

Kaoru yang sedang bosan, memutuskan untuk Windows Shoppping.

ketika sedang melihat barang2, ia melihat ada seorang gadis yang terlihat bingung.

tertarik, ia pun mendekati gadis tersebut.

Kaname kaget melihat Kaoru yang berjalan mendekatinya.

"A-apa maumu?" Kaname bertanya dengan nada agak garang, dengan ekspresi yang cukup 'psycho' dan berjalan agak mundur sedikit-demi-sedikit.

"garang sekali? tidak cuma ingin tahu" kata Kaoru ," lgi mau nyari apa?"

"Bu-Bukan urusanmu," ujar Kaname yang langsung berbalik. Tapi karena tidak memperhatikan jalan, ia tersandung batu dan dahinya mengenai rantai borgol alumunium yang dikenakannya sehingga dahinya berdarah.

Tidak lama, luka itu sembuh, tidak berbekas sama sekali.

"eh? menarik. kemampuan apa itu?" tanya Kaoru. lalu ia mendekati gadis itu tanpa perasaaan takut alias cuek.

Kaname panik begitu Kaoru mendekatinya dan dengan brutal ia berusaha menjauhkan Kaoru dengan menggayunkan tangannya, sehingga rantai borgolnya tidak sengaja mengait wristband milik Kaoru hingga terlepas.

Nall melihat Chisa, Kiara , dan Shiroi

"tolong tunggu sebentar... tolong dimaafkan ya. kan, sebenarnya anak ini (chisa.. padahal lom kenal^^) cuman mau berkenalan", ujar Nall membela anak itu.

"uhh, begini saja... kita perkenalkan nama masing-masing. daripada cuman masalah sepele trus jadi konflik ,kan?", kata Nall berusaha menengahi.

mereka pun hanya melihat Nall yang tiba2 datang.

"memang aku agak sedikit kurang sopan apalagi tiba-tiba ikut campur... aku minta maaf ya kak-_- ... dan namaku Nall, Nall Vanslein", ujarnya lagi sambil menunduk.

(oot: nama kalian dimasukin sheetnya?)
(btw chisa kurang sopan karena mengunakan 'kamu' , kan? ato salah ya?)

begitu Wristbandnya terlepas, Kaoru langsung pucat dan mengambil Wristbandnya.

tapi terlambat, ia sudah terlanjur menghisap Alice Kaname.

sambil menahan sakit di kepala, buru2 ia memasang kembali wristbandnya, sebelum menghisap Alice lainnya, membuat otaknya overload.

*Kaoru...... dengan tanpa sadar..... mendapatkan......Regeneration Alice....*

"uuukh...." rintih Kaoru sambil terduduk di lantai

Dengan kebingungan Kaname mendekati Kaoru yang terduduk di lantai.

"Ti-tidak apa-apa?" Tanyanya semi-panik, ekspresi yang jarang dikeluarkan gadis 'psycho' ini.

Eanae celingukan di sepanjang jalanan Central Town. Maklum, ia murid baru. Dan ia sama sekali lupa siapa partnernya.

Tapi itu tidak penting batinnya. Setidaknya aku sudah sampai disini. Sebaiknya aku melihat-lihat.

Saat itulah Eanae berjalan melewati toko robot. Eanae langsung memasang muka horor ketika melihat banyaknya besi itu. Tanpa buang waktu, anak itu mengambil langkah seribu.

"Fiuuh~ untung saja tidak terjadi apa-apa!" ujarnya lega.

BLETAK!

Tiba-tiba sebuah tang menabrak kepalanya.

Eanae kaget dan ngibrit kencang sejauh-jauhnya dari tempat penuh besi itu. Ia berlari menuju pertokoan kue.

"To-toloong! Ada tang yang mengejarku!" jeritnya panik ke arah orang-orang yang berada di sekitar situ. (baca: nall cs)


---------------------------------------------------

OOC: btw, Eanae sekilas kayak cewe loh. n dia juga pendek bgt. tingginya sama dengan anak 4 SD. suaranya juga belum pecah. yg bikin dia cowok cuma celananya.

"...tidak apa-apa. ini cuma efek samping Alice ku..." kata Kaoru.

melihat tampang Kaname yg sedikit bingung, kemudian ia menjelaskan tentang Alicenya.

"... jadi begitulah. kalau di tempat penuh pengguna Alice seperti ini, kontroller harus tetap terpasang." jelas Kaoru asmbil duduk di bangku.

heran, kok kali ini pulihnya lebih cepat ya?

"Benar tidak apa-apa?" Tanya Kaname dengan suara pelan, namun masih bisa terdengar oleh Kaoaru.

"Ma-maaf kalau tadi itu salahku, ada yang bisa ku-kuperbuat?" Tanyanya lagi ke Kaoru.

"eeeh, bisa jelaskan Alicemu itu apa?kok perasaan lebih kuat dari biasanya ya?"kata Kaoru, yang bertubuh lemah.