An Unexpected meeting

"Eh...ah... Aku harus cepat-cepat cari obat untuk tubuhnya Neeve ini. Lukanya bisa semakin parah...walau aku tidak merasakannya,tapi Neeve merasakan sakitnya."jelas Raven.
"Lagi pula... Jika terlalu lama aku mengendalikan Neeve,bisa-bisa 'bagian diri' Neeve semakin menghilang.."lanjutnya.

Eanae memandang Raven dengan pandangan terenyuh. (meskipun ga gitu ngerti maksud Raven)

Ia lalu menarik tangan Raven

"Aku akan membantu Senior seperti Senior telah membantuku!" ujarnya sungguh-sungguh.

"Pertama kita harus keluar dari hutan ini kan? Kurasa aku bisa melakukannya dengan dengan sedikit pengorbanan."

Eanae kemudian mengaktifkan alicenya sampai maksimal.

KROSAK! KROSAK! Mendadak bermunculan banyak benda-benda besi dari suatu arah.

BLETAK! Eanae terhantam kaleng-kaleng, tapi tetap bertahan. Karena kelelahan, alicenya mati dengan sendirinya.

"...Da-dari arah situ. Kalau terus, akan keluar dari sini." ujarnya dengan nafas terengah-engah. "Daerah hutan ini tidak punya banyak besi, tapi kalau di luar ada. Makanya aku yakin ke arah sana keluarnya."




OOC: Sayang ga ada Idola di roleplay chara sheet. ak pasti uda masukin Raven.

"Hei !! Kau tidak apa-apa kan??"Raven kelihatan cemas melihat Eanae.
Sial! Di saat begini aku tidak bisa menghilang! Neeve,maafkan aku ya...
Raven langsung menggendong(belakang) Eanae yg kelelahan.
"Lebih baik kugendong kau yg sudah mau pingsan ini..."
Raven berjalan ke arah yg ditunjuk Eanae tadi sambil menggendong Eanae.

Eanae terbaring lemas di punggung Raven.

Lagi-lagi aku merepotkan...

OUT

Note: Jalan yang ditunjukin Eanae itu menuju keluar woods ya. jadi pindah. mungkin ke central town aja.