Walking Together in the Wood

"Wuih... Hebat!" Ujar Ryube kagum.
"Berarti, kamu bisa Wind." Ujar Ryube.
Ia juga kagum terhadap Alice yang dimiliki Azure. menurutnya, itu Alice yang sangat hebat untuk mengendalikan 4 unsur. Sangat hebat.

Quote :

"Nggak bisa...."ujar azure cuek."Yang bisa cuma 4 unsur utama..."

"Yaaaah... Kok magnetism ga masuk unsur utama," keluh Eanae.

"Yaa...mau gimana lagi..."azure mengemut kembali permen lolipopnya."Takdir kali..."

"Ngomong-ngomong, permen apaan sih itu, Senior Azure? Dari tadi makan permen mulu," cetus Eanae. "Bagi dong."

Ryube hanya terdiam melihat mereka. Ia memperhatikan Eanae. sifatnya kekanak-kanakan dan sangat suka dengan permen. Anak yang lucu untuk di ajak bercanda.

Quote :

Ngomong-ngomong, permen apaan sih itu, Senior Azure? Dari tadi makan permen mulu," cetus Eanae. "Bagi dong."

"Ini..."Azure melirik ke arah eanae,dan mengajaknya ke pinggir Hutan yg sepi."Ini permen dewa...permen yg bisa membuat pemakannya gak' bisa mati alias abadi..."gumamnya perlahan.

"Ryube memperhatikan mereka. Berbisik-bisik. Sementara berbisik-bisik, Ryube menghampiri mereka. Mencoba menguping pembicaraan mereka.

Quote :

"Ini permen dewa...permen yg bisa membuat pemakannya gak' bisa mati alias abadi..."gumamnya perlahan.

"Hei, Azure. Jangan mempermainkan anak kecil." Ujar Ryube.
Ryube memperhatikan mereka dari dekat setelah menguping pembicaraan mereka.

Quote :

"Ini..."Azure melirik ke arah eanae,dan mengajaknya ke pinggir toko yg sepi."Ini permen dewa...permen yg bisa membuat pemakannya gak' bisa mati alias abadi..."gumamnya perlahan.

"Apa enaknya permen begitu?" celetuk Eanae. "Bukannya enakan klo cepet mati ya?"

ryube terus memandangi Eanae. Sepertinya Eanae percaya dengan Azure. Karena merasa sudah tidak bisa apa-apa lagi, Ryube kembali ke tunggul kayu dan duduk sambil mengemil cemilannya.

Quote :

Apa enaknya permen begitu?" celetuk Eanae. "Bukannya enakan klo cepet mati ya?"

"Cepet mati itu nggak enak..."Azure menggumam lagi perlahan."Rasanya sakit..."Azure berbisik seakan-akan dia pernah merasakan kematian maklum hantu dan berbalik perlahan dan meninggalkan mereka berdua dalam keheningan.sambil berseru "yes..! gw cool banget" dalem hati.

Ryube hanya terdiam melihat mereka. Ia lalu mendengar Azure mengatakan sesuatu.

Quote :

"Cepet mati itu nggak enak..."Azure menggumam lagi perlahan."Rasanya sakit..."

Ryube tertunduk mendengar yang dikatakan Azure.
Sepertinya dia memang orang yang pendiam dan begitu menyeramkan. Tapi, dia tetap sahabatku. Gumamnya dalam hati pelan.
Ia kembali memperhatikan Azure. Azure pergi meninggalkan mereka dalam keheningan.
"Eanae, kemarilah..." Ujar Ryube pelan kepada Eanae.

OOT: Aku panggil Eanae kayak adikku saja ya...

Quote :

"Cepet mati itu nggak enak..."Azure menggumam lagi perlahan."Rasanya sakit..."Azure berbisik seakan-akan dia pernah merasakan kematian maklum hantu dan berbalik perlahan dan meninggalkan mereka berdua dalam keheningan.sambil berseru "yes..! gw cool banget" dalem hati.

OOC: GUBRAKS...

Eanae bengong, "Loh? Bukannya kalau mati, syaraf ga berfungsi lagi? Kalau masih berfungsi kan namanya idup."

"Coba aja tonjok Ryube, pasti dia marah. Tapi klo nonjok mayat, dianya ga marah tuh," celetuk Eanae yang diem2 maniak belajar.

Quote :

"Eanae, kemarilah..." Ujar Ryube pelan kepada Eanae.

"Napa?" tanya Eanae singkat.

Eanae memperhatikan matahari yang mulai tenggelam.

"Maaf, Ryube, bisa ditunda ga? Aku mau cepat2 kembali ke kamar. Takut nyasar kalau gelap. Daah~"

Eanae berlari-lari kecil keluar dari woods, lari pulang.

[out]

Quote :

"Maaf, Ryube, bisa ditunda ga? Aku mau cepat2 kembali ke kamar. Takut nyasar kalau gelap. Daah~"

Ryube melihat ke arah matahari yang sudah hampir tenggelam. Ia juga berpikir untuk kembali ke kamarnya.

"Kaname, ayo kita pergi dari hutan. Hari sudah hampir gelap." Ujar ryube menghampiri Kaname.

Ryube segera memegang tangan Kaname. Ia berjalan sambil menarik tangan Kaname agar Kaname ikut dengannya untuk keluar dari hutan itu. Setelah berjalan, Ryube keluar dari hutan.

(Out)