Somewhere in Central....

"HUp.."

Byakuran menaiki batang pohon yang berada di dekatnya,Ia baru saja membeli beberapa coklat dan permen setelah pergi dari Atap junior high building...

Dan...Ia tertidur....

Hime tiba di Central Town sambil memeluk sebungkus tas kertas berwarna coklat. "....Ngg, aku nggak bisa masak juga... Ini mesti diapain yah?" pikirnya sambil mengecek beberapa barangnya.

Tiba-tiba suara dengkuran seseorang terdengar, "......"

"....Kenceng banget.." ujarnya sambil mencari-cari sumber suara.

".....hmm..siapa...?"

Byakuran mengalihkan pandangannya ke bawah pohon..disana Ia melihat seorang cewek berambut pink yang belum pernah dikenalnya bersama dengan tas yang berisi coklat.

"......Ei...saya minta coklatnya ya..."tanya Byakuran,sebelum hime sempat menjawabnya...BYakuran sudah mengaktifkan alicenya..

"Manipulated Times...10 detik.."

1,2,3....
Byakuran turun dari pohon tersebut...

4,5,6..
Mengambil beberapa coklat dari Tas hime..

7,8,9..
Dan kembali naik ke atas pohon..

10..!

Waktu berjalan kembali seperti semula..Byakuran tersenyum diatas pohon sambil memakan coklat yang baru saja dia ambil dari tas hime...

"Boleh kan...?"tanya Byakuran,masih tersenyum...

"......" Hime menatap (T____T) orang baru ditemuinya tiba-tiba langsung mengambil barang belanjaannya.

"...Murid baru kah..?" tanyanya.

"Begitulah...."jawab murid senior high tersebut sambil memakan beberapa batang coklat sekaligus..

......

"Hah...terima kasih atas coklatnya ya..."

Byakuran tersenyum dan turun dari atas pohon,dan berjalan mendekati HIme..
"Ngomong-ngomong....di Junior High Building itu..Ada apa ya...?"tanyanya sambil mengeluarkan sebuah topeng berbentuk rubah dari kantongnya.

"Darah yang mengering dan...topeng berbentuk rubah ini...serta..."

Ia melirik Hime sebentar,sebelum sibuk kembali dengan coklatnya..
"Beberapa helai rambut panjang yang sewarna dengan rambut anda sekarang..."

Hime tersenyum kosong, "...cuma bocah lolipop yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya." jawabnya. "...Kenapa? Kau mengenalnya?"

Hime mengalihkan pandangannya, melihat apa saja yang dapat dilihat di Central Town.

"Hmm....Bocah lolipop...."

Pikiran Byakuran menerawang ke masa lalunya.
.
"Azureghost kah...?"tanya Byakuran,senyuman yang ada diwajahnya menghilang...digantikan ekspresi dingin..

"Kau mengenalnya..?" Hime mengalihkan pandangannya pada Byakuran.

"....."

Tanpa sadar Byakuran tersenyum dingin..
"Bertahun-tahun lalu...."jawabnya sambil memakan coklat ke-2nya.

"Anda juga mengenalnya...?"

"Temanku," jawabnya singkat, "...aku menganggapnya begitu." Hime tersenyum.

"Orang bodoh seperti dia memang pantas untuk mati.."ujar Byakuran dingin..

"Mereka tidak pantas untuk hidup....hanya beban semata..."

"Terserah kau mau bilang apa," Hime menatap orang di depannya.

"...Kata-katamu, seakan-akan kau membencinya."

"Aku tidak membencinya...."jawab Byakuran singkat.

"Hanya saja...bagi saya...Nyawa yang dibuang-buang adalah sesuatu yang tidak pantas...jika memang ingin membuang nyawa...seharusnya tidak usah hidup saja sekalian..."ujarnya panjang lebar.

"Hanya menyusahkan saja..."

"Setiap manusia yang hidup punya alasan kenapa mereka lahir," Hime mengambil minuman dari dalam kantong, "...yang tahu alasannya cuma dia. Mungkin.." lanjutnya lalu meminum minumannya.

"Tapi baguslah, kalau ada yang berpikir hidup itu tidak boleh disia-siakan." Hime tersenyum.

"Setiap manusia yang hidup punya alasan kenapa mereka lahir," Hime mengambil minuman dari dalam kantong, "...yang tahu alasannya cuma dia. Mungkin.." lanjutnya lalu meminum minumannya.

"Tapi baguslah, kalau ada yang berpikir hidup itu tidak boleh disia-siakan." Hime tersenyum.

Byakuran tersenyum,kemudian..kembali memakan coklatnya...

"Tapi....."

kres...

Pemuda penggemar makanan manis tsb menggigit wafer coklatnya dan meneruskan kata-katanya.

"Kematian itu adalah keadaan dimana kita dilupakan...jika,Orang bernama Azure tsb tidak dilupakan..berarti Ia tidak benar-benar mati...minimal...."

Ia menatap Hime sambil tersenyum..
"Dia hidup didalam hati orang-orang yang mengenangnya...."

"Kalau memang kenyataannya dia memang tidak dilupakan, apa boleh buat." Hime ikut tersenyum.

"...Kurasa kematian tidak harus untuk 'melupakan'. Tidak ada salahnya kalau orang yang mati masih terus hidup dalam diri orang lain. Itu hanya pendapatku."

Pandangannya kali ini menerawang, mengingat seorang temannya yang lain. "Beberapa orang mati bukan karena bunuh diri,tapi karena kesedihan.."

Ryuha tidak sengaja lewat ke sana, ia melihat 1 org yang ga dikenalnya dan 1 org lagi tidak lain adalah hime. Ia melihat ada sesuatu yang aneh karena tidak biasanya wajah hime seperti itu. Ryuha memutuskan untuk mendekati mereka.

"Yo... met pagi." Sapa Ryuha.

Hime sedikit tersentak kaget dan menoleh ke arah sumber suara. "Oh, Ryuha. Hallo^^" sapanya ramah.

Ryuha membalas senyum pada hime,

"Hm... ngomong apa yah, ga mungkin aku langsung to the point..." pikir Ryuha.

"Etto... org ini siapa yah?" tanya Ryuha pada Hime.

Hime diam, bengong. "........."

"...Aku juga ngga tau^^;" jawab Hime sambil tersenyum swt. "...Iya yah, nih orang siapa...?" pikirnya bego.

"..Ngg, sedang apa disini^^? Jalan-jalan?"

Osaki Hime wrote:

Hime diam, bengong. "........."

"...Aku juga ngga tau^^;" jawab Hime sambil tersenyum swt. "...Iya yah, nih orang siapa...?" pikirnya bego.

"..Ngg, sedang apa disini^^? Jalan-jalan?"

"Hee...? U juga ga tau?" kata Ryuha sambil swt.

"Jangan2... nih org yg ga dikenal nge-bully..." Pikir Ryuha.

"Err... u di-bully ma dia kah?" tanya Ryuha.

"He? Siapa? Aku?" tanya Hime jadi bingung sendiri

"Err... ga ada org lagi seh..." kata Ryuha swt lagi.

"Tiap kali... kalah ngomong mulu..." pikir Ryuha.

Hime menatap Ryuha heran, "...ada apa? Apa ada yang aneh^^;?" tanyanya.