A Shiny Day

Matahari bersinar di langit yang biru, menandakan hari yang cerah dan hangat.

"hup!", seru Sen sambil melompat untuk sampai ke atas pohon.

sret...

Sebuah buku hampir terjatuh dari sakunya, Sen cepat-cepat mengambilnya sebelum benar-benar terjatuh ke bawah sambil berpegangan pada sebuah ranting yang cukup tebal.

ia kemudian duduk bersandar di pohon yang cukup besar itu.

"hah...", hela Sen. "kenapa barang ini selalu dibawa sih?merepotkan saja..."

Sen kemudian menutup matanya.

"sudah waktunya kamu bangun....", batinnya. Pandangannya terhalang oleh silaunya cahaya Matahari yang menembus sela-sela dedaunan. Sen berusaha menghalanginya cahaya itu dengan salah satu lengannya. Terlihat sebuah cahaya putih menunggu dirinya.

Kesadarannya perlahan-lahan memudar. Membiarkan Tubuh Sei yang sedang tertidur sendirian diatas pohon.

Chiaki berjalan sambil menendangi batu-batu yang ada di hutan.

"Syukurlah kali ini cerah. Tidak hujan lagi." ucapnya.

Saat menengok ke atas, dia melihat Sei yang sedang tertidur di atas pohon. "Sei-senpai...?"

"Oi! Senpai!" panggil Chiaki.

"nh...", Sei berusaha bangun dan membuka matanya sambil mengangkat buku yang menutupi wajahnya.

Sei kemudian melihat ke bawah, terlihat sosok chiaki yang sepertinya dikenalinya.

"ng....Yamashita? ada apa?", ucapnya sambil bersadar ke pohon.

"Lagi tidur ya? Maaf jadi menganggu..." ucapnya.

"Sendirinya? Kenapa senpai tidur di tempat seperti ini? Apa sebaiknya tidak kembali ke dorm saja?"

"tidak. tidak apa", jawabnya. "karena aku sudah bangun sekarang..."

Quote :

"Sendirinya? Kenapa senpai tidur di tempat seperti ini? Apa sebaiknya tidak kembali ke dorm saja?"

"aku tidak suka ke dorm", ujarnya pelan. "aku lebih suka berada di alam bebas"

"Sama denganku. Lebih enak di alam luar dibandingakan dikamar saja."

Chiaki terdiam sebentar.

"Sepertinya... Sikap senpai berbeda dari saat aku terakhir bertemu dengan senpai... Ada apa?" tanyanya.

Mitsu menatap kedua murid itu, lalu terdiam.
Niatnya sih, ia mau pergi ke sekolah. Tapi ia yakin tidak ada guru disana, dan dia merasa malas sekali hari itu.

Akhirnya, ia duduk diam di dekat Sei dan Chiaki


'Kalau ayah tahu aku bolos, dia akan menggorengku'

Moyo menatap burung2 berkicau di woods sambil berlari-lari

" hmm.. cerah sekali.. " ucap Moyo riang

" eh.. itukan... Chiaki-sempai.. " ujar Moyo sambil mendekati Chiaki

" kak Chiaki sdg apa dsini ?" tanya Moyo

Quote :

"Sama denganku. Lebih enak di alam luar dibandingakan dikamar saja."

Chiaki terdiam sebentar.

"Sepertinya... Sikap senpai berbeda dari saat aku terakhir bertemu dengan senpai... Ada apa?" tanyanya.

"begitukah..?", jawabnya. Sei lalu mengucek matanya dan terdiam sejenak.

"kau tidak naik?", tanyanya tanpa emosi karena masih mengantuk.

Chiaki menoleh ke arah Tomoyo. "Oh, Tomoyo. Hai."

Tomoyo Daidouji wrote:

" kak Chiaki sdg apa dsini ?"

"Sedang... Menikmati alam luar. Itu saja."

Dia melihat seorang murid lagi yang sedang duduk di dekatnya. "Yo!" sapanya pada Mitsu.

Nagumo Sei wrote:

"kau tidak naik?"

"Boleh juga. Sepertinya enak melihat pemandangan sekitar sini dari atas." jawabnya sambil memanjat pohon dan duduk di atasnya.

Moyo yg terdiam sejenak melihat seorang lelaki yg tak ia kenal dan sesosok perempuan yg ia juga tak kenal

' kak.. itu siapa.. kakak kenal mereka ?' bisik Moyo sambil menunjuk Sei

"......"

Sei hanya diam. dirinya dikelilingi banyak perempuan. Ia lalu mengambil sebuah permen mint dan memasukkannya ke dalam mulut.

"kenapa banyak cewe disini....?", batinnya yang mulai sadar akibat permen mint itu.

OOT : Moy, Chiaki lagi nyangkut di atas pohon^^ Naik dulu, baru bisa bisik-bisik ke Chiaki^^

IT :

"Oi, Tomoyo! Naik yuk, ke atas pohon!" ajak Chiaki.

Dia menoleh ke arah Sei. "Kenapa diam saja? Bicaralah sesuatu..."

Yamashita Chiaki wrote:

Dia melihat seorang murid lagi yang sedang duduk di dekatnya. "Yo!" sapanya pada Mitsu.

Mitsu melengos. Sepertinya suara Chiaki tidak terdengar olehnya. Dia memikirkan hal yang akan ia lakukan selanjutnya. Hidup tanpa jadwal membuatnya sedikit bingung rupanya...

" ha ? naik ?" ucap Moyo yg tak bisa memanjat

OOT :

beda bgt ma yg punya charnya.. tiap hari mesti manjat2 ..

IT :

" em.. aku coba deh.. " ucap Moyo yg mencoba memanjat

"kau mau akau bicara apa?", tanyanya lagi tanpa melihat ke arah chiaki. "aku tidak pandai bicara"

Ia kembali mengulum permen itu. "pedas.."

"Berjuanglah, Tomoyo!" dukung Chiaki dari atas.

Nagumo Sei wrote:

"kau mau akau bicara apa?", tanyanya lagi tanpa melihat ke arah chiaki. "aku tidak pandai bicara"

"Ah, tidak usah deh kalau begitu... Maksudku, daripada kau diam saja seperti ini melulu, 'kan lebih baik berbicara walaupun hanya sedikit saja..."

Quote :

"Ah, tidak usah deh kalau begitu... Maksudku, daripada kau diam saja seperti ini melulu, 'kan lebih baik berbicara walaupun hanya sedikit saja..."

"......"

Sei tidak menjawab. ia memasang iPod yang jarang dipakainya dan memutar alunan musik dari mozart sebagai tanda cuek dengan orang-orang di sekitarnya.

" ngg.. kak.. bisa.. bantu aku ^^; ?" tanya Moyo yg sepertinya tersangkut di pohon

"Kau kenapa, Tomoyo?" Chiaki menengok ke bawah dan melihat Tomoyo sepertinya sedang tersangkut di pohon.

"Ya ampun... Seharusnya tadi aku tidak menyuruhmu naik ya..." ucap Chiaki sambil turun untuk membantu Tomoyo naik.

Pada akhirnya, dengan susah payah, Chiaki bisa membantu Tomoyo naik ke atas pohon. "Fuuuh... Beres^^"

" haah.. terimakasih.. " ucap Moyo sambil tersenyum

" ng.. itu siapa ?" tanya Moyo sambil menunjuk Sei

"Dia? Dia itu... Nagumo Sei-senpai, kakak kelas. Aku pernah beberapa kali bertemu dengannya." jawab Chiaki.

" o.. " ucap Moyo singkat

" umm... itu.. anak denejers ya?"

"Mungkin... Aku juga tidak terlalu tahu. Coba saja tanya padanya sendiri." bisiknya pada Tomoyo.

Tanpa sengaja Mii lepas dari tangan Meka dan berlari keseorang cewek.Mekapun langsung mengejarnya dan berteriak

"Mii!!..."

Kemudian dia semakin dekat pada cewek itu dan berkata sambil agak terkejut........

"Moyo !??!"