A Shiny Day

" begitu .. " ucap Moyo yg mendengar bisikan Chiaki

" ng ? kak meka ?" kata Moyo sambil mencari sumber suara tsb

"Siapa... Kau?" tanya Chiaki pada Himeka yang baru datang.

"ah..", Mitsu bergumam. Nampaknya ia baru saja kembali dari lamunannya, ia mengobservasi kembali sekelilingnya..

'tempat ini makin ramai saja'

Tomoyo Daidouji wrote:

" ng ? kak meka ?" kata Moyo sambil mencari sumber suara tsb

"Mm....Maaf Moyo.Mii lepas....Sekarang di bawah kakimu...."jawab Meka sambil menunjuk Mii.

Yamashita Chiaki wrote:

"Siapa... Kau?" tanya Chiaki pada Himeka yang baru datang.

"Hem...Aku Himeka...Himeka Kujo....Orang baru disini....Kamu ??"lanjutnya pada cewek itu.

"Yamashita Chiaki. Salam kenal, Himeka." jawabnya sambil tersenyum.

" ng ? Mii ?" kata Moyo yg sudah turun dari pohon

" Miii !!!!!!!" ucap Moyo gembira sambil memeluk mii

Yamashita Chiaki wrote:

"Yamashita Chiaki. Salam kenal, Himeka." jawabnya sambil tersenyum.

"Panggil Meka saja boleh..."ucap Meka pada Chiaki.

Quote :

" ng ? Mii ?" kata Moyo yg sudah turun dari pohon

" Miii !!!!!!!" ucap Moyo gembira sambil memeluk mii

"Ehm....Moyo...ngga usah kencang....kencang...nanti Mii bisa mati..."jawab Meka pada Moyo

"Mii? Apa itu?" tanya Chiaki.

"Ehm.......Kelinci......."sahut Meka pada Chiaki sambil tertawa.

"Wujud aliceku......."lanjutnya lagi.

"Alice Chiaki sendiri ??"

" ha ha ha.. maaf.. " ucap Moyo sambil melepaskan Mii

" ngo2, knp kak meka disini ?"

"Ehm......ngga sengaja...Jalan jalan....."ucapnya pada Moyo seenaknya.
"Moyo dan Chiaki sendiri ??"lanjutnya

" sama kayak kakak.." jawab Moyo polos

"Hem.........Kalo gitu udah dulu .......Mau balik ke dorm...."lanjutnya lagi pada Moyo dan Chiaki.

Kemudian Meka mengambil Mii dan pergi sambil melambai pada Chiaki dan Moyo

[out]

"cewe.....", gumamnya cuek. "makin banyak saja..."

"hup..!", Sei melompat kembali ke bawah. entah berapa jarak dari pohon itu ke bawah.

ia melihat ke atas pohon itu, namun pandangannya kembali terhalang oleh cahaya matahari. sehingga sulit melihatnya. usaha yang sia-sia...

Miyu dtg dgn langkah guntai...kejadian kemarin dgn Shu msh terngiang-ngiang di pikirannya.Bahkan dia tdk sadar sdh sampai di wood.

Chiaki melihat Miyu yang baru saja datang dari atas pohon.

"Miyu!" panggil Chiaki yang masih nangkring berada di atas pohon.

Miyu berjalan dgn pikiran kosong.

Apa kakak marah padaku...

Quote :

"Miyu!" panggil Chiaki yang masih nangkring berada di atas pohon.

Untung panggilan Chiaki menyadarkan Miyu. Klo gak Miyu udah nabrak pohon *malu2in ajah..*

"Chi..Chiaki.."jawab Miyu tp tdk tahu asal suaranya

OOT:Gimn cara nyoret tulisan gt?

OOT : Pake...

Code:

[strike][/strike]

IT :
"Oi! Di atas sini!" seru Chiaki sambil melambaikan tangannya.

Miyu melihat Chiaki..

"Oh,disana.."jawab Miyu murung.

Miyu duduk dibawah pohon tempat Chiaki dan Sei duduk.

Kenapa saat itu aku...menikmati darah?

Chiaki meloncat turun dari atas pohon dan mendekati Miyu.

"Yo! Sudah lama aku tidak melihatmu belakangan ini. Hal-hal apa saja yang kau alami belakangan ini? Ceritakan dong!" ucap Chiaki.

"Maaf,aku tdk bs menceritakannya...terlalu mengerikan...bahkan aku hampir membunuh orang."ujar Miyu sambil menekuk lututnya di kepala

"He? Membunuh?" tanya Chiaki dengan muka sedikit shock.

Chiaki menepuk pelan punggung Miyu.

"Siapa yang berusaha kau bunuh itu? Apa yang telah dia lakukan sehingga membuatmu ingin membunuhnya?"

"Apa kau tdk takut mendengarnya?Aku takut jika kuceritakan,kalian menjauhiku.."ujar Miyu pelan.

Kalu tidak salah namanya....Shu!

"Tidak apa. Sebab..." Chiaki terdiam sebentar. "...aku pernah melihat seorang murid di akademi ini meninggal di depan mataku sendiri..."

Dia kembali teringat kejadian di atap sekolah yang lalu.

"Ah, sudahlah... Kejadian seperti itu tidak perlu diingat kembali...!" ucap Chiaki. "Miyu ceritakan saja apa yang terjadi padamu. Aku akan mendengarkannya kok."

"lemah...", ucap sei. Permen yang ada di mulutnya sudah habis, dan ia telah sadar kembali. sorot mata sei seketika berubah mendengar miyu takut membunuh dan duduk di sisi pohon lain dari yang lain.

"ceritakan saja..", ucapnya dengan pandangan tajam. "kalau kau takut, itu sama saja dengan mengelak dari kenyataan..."