A Shiny Day

"Terserah apa katamu Sei..padahal kau jg menyaksikan hal itu kan?Jgn pura2 lupa!"kata Miyu sedikit marah.

"Yah, kejadiannya tengah malam 2 hr yg lalu. Saat itu keinginanku hanya membunuh sejak kepala sekolah memberitahukan bahwa...."Miyu memutuskan kata2nya.."Bahwa orang tuaku dibunuh org2 dr organisasi anti-alice saat aku disini.Jd malam itu, aku melukai 2 org.namanya...Shu dan seorg perempuan yg bersamanya.Mungkin karena dia marah pdku,keesokan harinya Shu mau menangkapku.Itu sebabnya kau lgsg pergi kemarin.DI sana kami bertarung habis2an.Padahal aku tdk ingin menyerangnya lagi, tapi dia terus memukuliku, hingga terpaksa aku memotong kedua tangan dan kakinya."uajr Miyu tdk tahan dgn kelakuannya sendiri.

"Untunglah saat itu kakak ku dtg menetralkan keadaan, meskipun masalah belum selesai..."

"sejak kapan....", jawabnya dingin. "kenapa aku harus membuang-buang waktuku hanya untuk menyaksikannya?"

Quote :

"Yah, kejadiannya tengah malam 2 hr yg lalu. Saat itu keinginanku hanya membunuh sejak kepala sekolah memberitahukan bahwa...."Miyu memutuskan kata2nya.."Bahwa orang tuaku dibunuh org2 dr organisasi anti-alice saat aku disini.Jd malam itu, aku melukai 2 org.namanya...Shu dan seorg perempuan yg bersamanya.Mungkin karena dia marah pdku,keesokan harinya Shu mau menangkapku.Itu sebabnya kau lgsg pergi kemarin.DI sana kami bertarung habis2an.Padahal aku tdk ingin menyerangnya lagi, tapi dia terus memukuliku, hingga terpaksa aku memotong kedua tangan dan kakinya."uajr Miyu tdk tahan dgn kelakuannya sendiri.

"Untunglah saat itu kakak ku dtg menetralkan keadaan, meskipun masalah belum selesai..."

"orang tua...", ucapnya lagi. "kau begitu menyayangi orang tuamu?"

Sei menatap miyu tajam. serasa menambah kebenciannya saat miyu menyebutkan nama 'orang tua'nya

"Memangnya kenapa?Dari kata2mu..sepertinya kau membenci orang tuamu yah.."ujar Miyu sambil menatap tajam Sei

"S-Shu...?" Chiaki sedikit tersentak. "Maksudmu, kak Mishuto? Kenapa? Padahal, dia itu orang yang sangat baik..."

Chiaki mengusap kepala Miyu.

"Seharusnya kau menahan emosimu itu... Jangan dilampiaskan dengan bertarung. Bertarung dan membunuh bukanlah suatu penyelesaian."

"Memang..tp saat itu yg terpikirkan di kepalaku hanya membalsa dendam pd org2 anti-alice itu."ujar Miyu sambil menunduk

"Padahal Shu..dia org baik..tp saat aku tdk mau melawannya lagi,kenapa dia terus memaksa..."

"Aku tahu... Kak Shu itu memang bukan orang jahat. Sebab, yang pernah bertemu dengannya bukan hanya kau saja. Aku juga pernah bertemu dengannya."

"Mungkin, di balik semua tindakkannya itu, dia mempunyai maksud yang baik. Dia pasti ingin menyadarkanmu dari tindakkan-tidakkan salahmu."

Quote :

"Memangnya kenapa?Dari kata2mu..sepertinya kau membenci orang tuamu yah.."ujar Miyu sambil menatap tajam Sei

"ya...", jawabnya dingin dan tanpa emosi. "aku sangat membenci mereka, oleh karena dengan tujuan menjauhi mereka. aku dengan ikhlas masuk kemari"

"berbeda darimu yang ingin melindungi orang tuamu..", lanjutnya. "aku sangat ingin membunuh mereka"

Quote :

"Padahal Shu..dia org baik..tp saat aku tdk mau melawannya lagi,kenapa dia terus memaksa..."

"mungkin karena kau belum berubah pada saat itu?", balas Sei asal.

"Mungkin jg.."jawab Miyu murung

"Kakakku pun pasti akan melakukan hal yg sama spt dia..tp tdk seketerlaluan itu.."lanjut Miyu.

"Dari pada membicarakan hal itu..tidak adakah topik lain?Aku tdk mau mengungkit-ungkitnya lagi.."

*OOT=permisiiiii.... boleh gabung?? ^____^*

Luna memasuki the Woods, seperti biasa yang dilakukannya kalau dirinya jenuh. Di kejauhan, dia mendengar suara orang bercakap-cakap. Luna mendekat perlahan, ingin tau tapi tak mau mengganggu orang-orang itu.

"hmm... si cewek badung, chiaki, dan... cowok yang dulu di woods juga..." katanya mengamati.
Dia tidak sengaja menginjak ranting kering dan dedaunan kering, menimbulkan suara berisik di bawah kakinya.

"Hmm?"Miyu melirik ke arah datangnya suara itu.

Cewe yg bersama Shu.

"Hmm..kau rupanya..sedang apa disini?Kenapa tdk temui Shu yg kedua tangannya sdh hilang itu?"tanya Miyu tdk suka pd Luna

"Ah...! Luna-san!" sapa Chiaki pada Luna.

Kunogi Miyu wrote:

"Hmm..kau rupanya..sedang apa disini?Kenapa tdk temui Shu yg kedua tangannya sdh hilang itu?"tanya Miyu tdk suka pd Luna

"Heeei! Jangan berkata hal-hal menyeramkan yang dapat membuat hati Luna-san terluka seperti itu..." ucap Chiaki sambil menepuk lengan Miyu.

"Maaf,jd namanya Luna yah..cewe yg bersama Shu malam itu..."ujar Miyu pelan.

"Aku tidak suka padanya yg tiba2 mencium org dibibir!"

Kunogi Miyu wrote:

"Hmm..kau rupanya..sedang apa disini?Kenapa tdk temui Shu yg kedua tangannya sdh hilang itu?"tanya Miyu tdk suka pd Luna

"..............Hah??????" Luna tak bisa berkata-kata mendengar ucapan anak dihadapannya. Berharap itu hanya gurauan. Dengan mata nanarnya, Luna menatap wajah anak itu. Dia serius.

"........................"
"..............KAMU!!?????" jantung Luna berdegup keras, bingung, kaget, marah. Dia tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Dia bahkan tak memperhatikan Chiaki di sebelahnya.

"kh.....makin banyak cewe...", batinnya dalam hati.

Ia lalu memandangi murid-murid perempuan itu dari jauh.

"apa aku pergi saja ya...", ucapnya kepada diri sendiri dengan suara kecil.

Chiaki kembali tersentak kaget.

"C-c-cium...?!" seru Chiaki kaget. "B-benarkah Luna-san melakukan hal seperti itu?! Siapa yang diciumnya?"

Luna juga tak memperhatikan anak laki-laki yang di dekat mereka. Dia tersentak dengan Chiaki.

"....................." dia hanya menatap Chiaki.
"Chiaki............." bingung bagaimana mau menjelaskannya. Pikirannya bercampur aduk.

Pandangan Luna kembali ke cewek yang melihatnya dengan pandangan tidak suka.

"Siapa.... yang melakukan itu!!!???(yang motong tangan Shu)" suara Luna bergetar. dia tidak mau sembarang menuduh, tapi tak bisa dipungkiri dia sangat marah pada cewek dihadapannya.

"Aku...memangnya kenapa?Terpaksa harus kupotong kesua tangannya..oh, mungkin kakinya jg sdh sulit utk berjalan."jelas Miyu tanpa rasa takut.

"Padahal aku tdk ingin melakukan hal itu..tp dia memaksaku utk melakukannya..apa boleh buat.."ujar Miyu santai.

"S-sudahlah...! Jangan mengungkit-ungkit hal-hal menyeramkan seperti itu lagi...!" seru Chiaki sambil berusaha menenangkan mereka berdua.

"Duh... Hawa di sini makin tidak enak... Apa sebaiknya aku pergi saja yah...?^^;" batinnya.

Kunogi Miyu wrote:

"Aku...memangnya kenapa?Terpaksa harus kupotong kesua tangannya..oh, mungkin kakinya jg sdh sulit utk berjalan."

"Padahal aku tdk ingin melakukan hal itu..tp dia memaksaku utk melakukannya..apa boleh buat.."

"Kenapa harus sampai begitu????" bukannya berteriak, Luna mengatakannya dengan lirih. Lemas mendengar hal yang ditakutkannya benar-benar terjadi.

"Chiaki........... yang dikatakannya tentangku itu....."
"memang benar.." ucapnya pada Chiaki, lebih lirih lagi.

Luna berharap, jangan pergi, Chiaki, jangan tinggalkan aku, jangan benci padaku....

"Hmm...terserahlah...benar kata Chiaki..tidak usah mengungkit-ungkit lagi.Yg penting kau sudah tau kan...Luna?"tanyanya sambil tersenyum

Emosi Luna meledak melihat senyum itu.

Luna menyerang dan mendorong anak itu begitu keras sampai punggung anak itu menabrak batang pohon di belakangnya. Kedua tangannya mencengkeram tangan anak itu, sangat keras.

Luna mendekatkan wajahnya.
Mendekat, sangat dekat.

Hampir menciumnya.

"Bisa saja.....! Bisa saja aku mengendalikan tubuhmu........, gerakanmu......, pikiranmu...!!" suaranya tercekat.

"Tapi......"

"Yang bisa mengendalikan hatimu...., memunculkan kembali cahaya yang hampir hilang dalam perasaanmu yang gelap...

CUMA KAMU!!!" isaknya.

Luna tidak sadar dia sudah menangis.

Dia melepaskan cengkeramannya. Mundur. Menghapus air matanya.
Pergi meninggalkan tempat itu.

(OUT)

"Aduh...sakit.."rintih Miyu.

Sebenarnya aku tdk mau mengatakan hal itu...daripada mereka menertawakanku dan mengatakan..lemah..

Lunamaria wrote:

"Chiaki........... yang dikatakannya tentangku itu....."
"memang benar.."

"L-Luna-san..."

Chiaki mendekati Miyu. "Tidak apa-apa kah? Apa masih terasa sakit?"

" .. " Tomoyo hanya diam melhat kejadaan itu , ia mrs ngeri..

" ... kak.. aku.. maau.. pergi dulu... " ucap Moyo

- out -

Mitsu masih memperhatikan mereka
Tampaknya ada hal yang seru, tapi tak membuatnya tertarik

'sudahlah, aku pergi saja... kemana.. gitu'

[out]