Dangerous 1st Mission--selamatkan kebun binatang!!

....Ternyata, para mutan berhasil mengalahkan harimau terlemah dan memasukkannya ke kandang, tapi tidak yang sudah expert.
Makoto dan pasukan mutannya, lari!
"Gyaaa!! Kekuatanku masih..." Makoto berbalik ke Mukuro dan Hiino.
"Nanaaaas! Hiino-saaan! Toloooong!" Makoto lari-lari ga jelas.

Quote :

"Nanaaaas! Hiino-saaan! Toloooong!" Makoto lari-lari ga jelas.

"Ajib! Kenapa semua jadi manggil gua nanas sih?" tanya Mukuro melihat Makoto yang lari-lari ke arahnya. Model rambut sial... Udah dipotong berkali-kali tetep aja tumbuhnya begini...ukh...

Mukuro terdiam sejenak, lalu tiba-tiba dia ada pikiran jahil dan mengeluarkan pistol peraknya dari saku. Dia pun menatap Makoto dengan mata kanannya yang perlahan berubah merah dengan kanji 6...

"Arivedderci..." kata Mukuro sambil tersenyum sadis, menempelkan mulut pistolnya ke kepalanya dan...

DHARRRR!!!!

"Gyaaaaa...." Makoto pun dirasuki Muku.
Isi pikiran Makoto........Hentai, hentai, yuri, yuri, yuri, Ayuri, Misaki, dan semua cewek yang ditaksirnya, teman-temannya, dst.

Kebanyakan adalah hentai, tak heran jikalau Muku mimisan.

"..."

Mukuro sweatdropped begitu dia memasuki ruang pikiran MAkoto. Hentai, hentai, dan hentai...astaga...

Namun...dia melihatnya...kenangan saat pembunuhan Kazu... Dan dengan mata kepalanya sendiri, Mukuro menyaksikan ulang pembunuhan itu...dari mata Makoto tentunya.

Mukuro pun tertawa dingin, dan memutuskan untuk memain-mainkan Makoto sejenak.

Mula-mula, dia mengendalikan Makoto untuk memeluk Hiino.

"Gyaa~" Makoto berbalik ke arah Hiino dan memeluknya.
"Uwee....Ada apa niiih?" Makoto tersandung.
"Uwa...Luka.....GYAHAHAHHHAHAH!" Dark Side Makoto keluar. Isi pikiran yang dilihat Mukuro adalah; darah, luka, dan jasad;termasuk jasad Kazu dan Kaname yang telah Dark Side Makoto bunuh.

"Astaga, astaga..."

Mukuro sweatdropped lagi melihat darah, segala macam luka dan mayat. Hmm... Memang dia terbiasa melihat ini semua sih.... Tapi...

Sambil tertawa licik, kali ini dia membuat Makoto mencium Hiino di bibir. Lalu dengan mantap, pemuda itu kembali ke tubuhnya yang tadi terbaring di tanah dengan semena-mena.

"Kufufufu..." gumam Mukuro sambil melihat kejadian ciuman itu.

"Aree?" Mako yang kembali seperti semula...
tiba-tiba mencium Hiino.
Dia langsung mendorong Hiino jauh-jauh
"GYAAA!! Aku cium yang bukan wanitaa!" teriak Makoto panik.
Dia keluar dari kandang anaconda dan memanggil pasukan mutannya.
Tapi pasukannya itu sudah musnah duluan!
Makoto memakai masker....dan melempar masker ke anak-anak dangerous lainnya.
"Ck! Kugunakan ini!" Makoto membuka botol berisi virus polio.
Makoto mengantongi penawarnya.
"Cepat! Tangkap binatangnya! Kalau sudah kubuka penawarnya!" teriak Makoto dengan maskernya.

"KALIAN JANGAN MALAH PACARAAAAN!!!! INI ANAKONDA DIURUS DULU!!!" Seru Laiko yang sekarang manjat terali karena di bawahnya ada beberapa anakonda yang menunggu. Desisan para ular itu membuat Laiko merinding.

"Nanaaasss!!! Tanggung jawab dooongggg!!!" Seru Laiko yang masih belum bisa memakai Alice-nya, namun segera putus asa melihat Nanas yang malah tepar.

"Hiks... Masuk ke akademi ini gak bagus-bagus amet..." Batinnya yang berusaha berpindah tempat.

Quote :

Makoto memakai masker....dan melempar masker ke anak-anak dangerous lainnya.
"Ck! Kugunakan ini!" Makoto membuka botol berisi virus polio.
Makoto mengantongi penawarnya.
"Cepat! Tangkap binatangnya! Kalau sudah kubuka penawarnya!" teriak Makoto dengan maskernya.

"MAKSIAT!!!" teriak Mukuro, gak jelas maksudnya tapi dia lari terbirit-birit sambil memakai maskernya, lalu membawa masker Augusta dan memakaikannya ke pemuda itu.

"Kau mau ngapain?" tanyanya pada makoto.

Quote :

"Nanaaasss!!! Tanggung jawab dooongggg!!!" Seru Laiko yang masih belum bisa memakai Alice-nya, namun segera putus asa melihat Nanas yang malah tepar.

"Iye, iye..." kata Mukuro sambil melempar masker pada Laiko.

Laiko yang panik langsung memakai masker itu dengan satu tangan, tangan lainnya masih memegang terali, takut kalau dia jatuh bukan luka lagi, tapi udah di perut anakonda. Kan serem.

"Seharusnya aku bisa pakai alice-nya sekarang... tapi kayaknya gak perlu..." Batin Laiko.

"... Anakonda emangnya bisa keserang polio?" Tanya Laiko sambil melihat botol yang dibuka Makoto.

Quote :

"... Anakonda emangnya bisa keserang polio?" Tanya Laiko sambil melihat botol yang dibuka Makoto.

"Kali-kali aja..." kata Mukuro di balik maskernya dan dia memutar-mutar tridentnya di atas kepala, menyerbu kandang anakonda.

DAGH!!! DUGH!!! BRUAHAHAH!!! BEGEGEEHH!!

Anakonda itu pun pingsan dengan mata berputar-putar.

"Asiik, udah bisa turun." Ujar Laiko yang langsung melompat ke cela-cela Anakonda yang ngelingker-lingker dan berdoa supaya tiba-tiba kakinya gak salah nginjek.

"Sepertinya aku benar-benar harus belajar penyerangan... --a" Lanjutnya sambil merasa iri pada Makoto dan Nanas yang mempunyai Alice pendukung utuk bertahan hidup dengan singa.

jumlah singa 10, harimau 15, gajah 10, kuda 6
nyah, udah tinggal berapa?
----

"Ekh....Yang lolos bukan anakonda kan?" Makoto nyengir. Tapi ketutupan masker.
"Dan lagi; itu virus bikinanku yang bisa kena binatang" katanya lagi.

Makoto mendorong seekor harimau, seekor kuda, seekor singa ke kandangnya.

"Oke...Gajah ya?" Makoto mendorong gajah. "Berat nih!" teriaknya.

"Aaah!! Asal bukan yang buas aku bisa menanganinya!!" Seru Laiko sambil menghampiri sang gajah yang paling besar, sepertinya pemimpinnya.

"Deathly Charm..."

Laiko memegang maskernya dan meleparnya, lalu menutup mulutnya dengan tangan kirinya, tangan kanannya memegang tulang pinggung kirinya, lalu dengan agak menunduk dia melihat ke sang gajah.

"Bisa perintahkan seluruh gajah lain untuk kembali ke kandang...?" Laiko melirik sang gajah.

Langsung saja gajah itu [masukin gimana gajah bersuarau] dan berdiri dengan dua kaki, lalu menapakkan kedua kaki depannya lagi di tanah yang membuat gempa kecil-kecilan, lalu dengan bahasa gajah ia memerintahkan gajah-gajah lain yang sepertinya bawahannya untuk masuk kandang.

jumlah singa 2, harimau 10, gajah 0, kuda 0
---
"Bagus!" Makoto jadi tambah semangat.
Dia berlari ke arah 2 harimau dan mendorongnya.
"Sedikit lagi semuanyaa!" teriaknya girang.
Ups......botol penawar terbuka. Sekarang para harimau dan singa yang telah tersisa berserk dan mengejar Makoto yang membuat mereka sakit.
"HEEELP!" teriaknya.

Laiko yang melihat gadis cantik dalam masalah langsung berlari ke arah Makoto dan menggendong dipundaknya.

Lagi-lagi marathon, kali ini ada beban pula.

"Ahahaha, semoga kita masih bisa balik ke akademi... Kau ada senjata untuk membius mereka?" Tanya Laiko sambil berlari.

"Membius?" Makoto membuka tasnya.
"Ah! Ada! Tapi harus disuntikkan....Kamu punya cara lain untuk menyuntikannya?" tanya Makoto.

"Coba di... Lempar?" Tanya Laiko yang masih tetap berlari.

"Yang pasti aku tidak mau melakukannya, ada risiko tanganku hilang sih," lanjutnya sambil nyengir.

"Uwee...Ya sudah" Makoto melempar obat bius ke para harimau.

Obat bius pecah dan.....

3 harimau tumbang, sisanya masih mengejar!

"Aduh! Padahal 'boss' sudah bilang jangan ngabisin obat bius! Tapi nyatanya aku udah abisin! Tadi itu terakhir!' Makoto panik.

"Nanasss!!! Bawa yang tumbang ke kandaaang!" teriak Makoto.

Makoto mengobrak abrik tasnya lagi.

Gus sepertinya mulai sadar.. hm.. kacau banget ini tempat!

Ia pun bangkit berlari menuju dua ekor harimau, lalu ia memancing mereka agar mendekatinya.. lalu menyentuh punggung mrk, dan membuat kedua ekor harimau itu tepar.

dan tentunya ia juga tepar karena sudah menyerang nanas boy

"oi nanas.. urusin nih macan 2 ekor.."

BRUGGH

..dan gus-gus pun pingsan.


--
oot: silahkan,mau dibunuh ato digotong. asal jgn di raep

Quote :

"Nanasss!!! Bawa yang tumbang ke kandaaang!" teriak Makoto.

Quote :

"oi nanas.. urusin nih macan 2 ekor.."

"Buset... Enak banget nyuruh orang ya!" teriak Mukuro sambil menyereti hewan-hewan yang pada tepar ke kandang. "Grr..."

Akhirnya, setelah selesai memasukkan binatang-binatang yang tersisa ke kandang, dia pun menghampiri augus yang tepar.

"Ini tepar di sini lagi..." gumam Mukuro sambil membawa Augus ke pohon terdekat dan meletakkannya di sana, lalu kembali menyerbu hewan-hewan yang tersisa.

"Huweee!!!" Jarak Laiko dan Makoto dengan macan-macan lepas semakin dekat.
"Aku punyaaaa ideeeeee!!!" Makoto menarik tangan Laiko, masuk ke dalam kandang.
Para macan mengikuti mereka...Tapi kandang tertutup jadi...Mako dan Laiko nggak bisa keluar!
"Ups, bukan ide bagus...." Makoto menarik Laiko, meloncati para harimau dan singa, membuka kandang, keluar, dan menutup kandang....
Tapi 2 ekor singa mengikuti mereka.......karena berhasil keluar....
"Oopsie...." Makoto kabur.
Makoto menarik tangan Mukuro dan Laiko, lalu manjat ke pohon lain (yang nggak ada Augus).
"Psst, nanas! Aku punya startegi! Aku yang pancing para singa, begitu para singa sibuk dan tidak memerhatikan belakang, serang mereka!" kata Makoto.
Dia merogoh kantongnya.
"Ini obat bius cadangan! Aku lupa tadi; Lempar ke arah singa itu dari belakang! Ohya, kamu bantu bawa singanya ke kandang yah?" Makoto melirik ke Laiko.

Bisa dilihat wajah Laiko membentuk @_@;; karena ditarik2 oleh Makoto.

Lalu begitu ia dilempar obat bius oleh Makoto, ia tersadar.

"Eh-- Eh, iya..." Ujar Laiko bingung.

"Tadi dia ngomong apa?" Batin Laiko sambil menatap bingung Makoto.

"Pokoknya, kamu lempar obat biusnya waktu para singa itu sibuk!"
"Yak! Ayo mulai sekarang!" Makoto loncat dari pohon.
Lalu berteriak.
"Heeeeei!!! Kalian singa bodoh! Kejar aku kalau bisa!" Makoto lari sekencang mungkin.

Setelah kejar-kejaran seberapa lama, Makoto berteriak.

"Nanas, serang! Trus.....siapa kamu? Lempar obat biusnya!" Makoto berteriak.

Quote :

"Nanas, serang! Trus.....siapa kamu? Lempar obat biusnya!" Makoto berteriak.

"OBAT BIUSSS!!!" teriak Mukuro sambil melemparkan entah benda apa yang mengandung obat bius itu.

KABOOOM!!!

Dan obat bius itu mengenai hewan-hewan dan seseorang yang tidak memakai masker...sang student agent itu sendiri...

"Oops..." gumam Mukuro sambil sweatdropped