Ayuri's Solo Mission 1

Sebenarnya ini sebagian dari alasan gw gak ikut jahilin Saiga ^^;
Gw punya rencana tersendiri jadi mohon maklum -___-
Gw mulai ceritanya pas Ayuri berada di kamarnya Nauka dan mengikuti cerita RP terakhir.
-------------------------------------------------------------------------------------
Karakter yang terlibat: Ayuri
Genre: General/Mission

Ayuri's Solo Mission 1

Pada malam hari, sekitar jam 9. Di sebuah kamar yang dipenuhi dengan banyak sekali peralatan yang aneh, sekelompok anak2 berpakaian seragam resmi akademi Alice sedang tertidur. Ada yang tidur di ranjang, di lantai dan bersenderan di dinding. Tetapi ada juga yang masih belum terlelap...

3 orang, dua orang berada di beranda kamar sedang menikmati minuman kopi sedangkan satunya lagi....

Seorang gadis berambut merah dan berkacamata sedang membaca buku yang berada di meja kamar tersebut. Dia akan menjadi fokus cerita di sini...

Sewaktu 2 orang lainnya sedang berbincang2, gadis ini masih saja membaca buku walaupun hari sudah larut malam. Tetapi...

"Ayuri..." suatu suara halus yang berada di pikirannya terdengar.

Ayuri mendadak langsung menghentikan membaca.

"...temui aku di Central Woods sekarang juga...di tempat biasa..." lanjut suara tersebut di benaknya.

Kemudian, Ayuri langsung menaruh buku di tempat seperti semula dan segera meninggalkan ruangan tanpa menimbulkan suara apapun supaya yang lain tidak terbangun.

Di Central Woods, Ayuri tiba di tempat 'biasa'-nya dia mendapatkan informasi untuk misi. Suasana sangatlah sepi, tidak heran karena hari sudah malam.

"...Akhirnya kau datang juga..." suara yang sama sewaktu dia dipanggil di pikiran gadis itu terdengar tetapi kali ini pemilik suara itupun muncul.

"..." Ayuri melihat orang yang muncul itu. Sesosok lelaki berumur sekitar 20 tahunan muncul.

Penampilannya tidak bisa dibilang rapi, tidak juga urakan. Rambutnya yang hitam pendek dan bajunya berkaos putih tanpa lengan dengan celana hitam(untuk lebih jelasnya liat gambar ini: http://www.animepaper.net/gallery/scans/Shining-Wind/item148506/)terlihat jelas sewaktu bulan meneranginya.

"...Kau paham bukan kenapa aku memanggilmu ke sini?" tanya orang itu kepada Ayuri.

Ayuri hanya diam saja, tampak tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh pria itu.

"Seperti biasanya...ada misi..."

Lalu, pria itu membalikkan badannya. "ayo..." ajaknya kepada Ayuri.

-to be continued-

Masih ada beberapa part lagi ^^;
Nanti gw lanjutin lagi....

Weks,ayuri ada hubungan ama hantu......
serem,trus mo ngapain lagi dia.....

keren-keren >.<
lanjutin!

Akhirnya ada cerita ttg ayuri><!!
Lanjutin!
Lanjutin!

Ayuri tiba di depan gerbang Akademi bersama lelaki yang tampaknya dia kenal.

Lelaki itu berhenti persis di gerbang Akademinya dan menghadap kepada gadis berkacamata tersebut.

"Baiklah...akan aku segera jelaskan misinya..." ujarnya.

"...misi kali adalah...menjaga seorang siswa dari akademi ini. Namanya adalah Lucia Amami. Kau pasti pernah mendengarnya, seorang soprano kelas atas di dunia musik walaupun dirinya masih berumur 10 tahun."

Ayuri memperhatikan lelaki itu tanpa ekspresi namun sepertinya dia menyimak apa yang dikatakannya.

"...sekitar 4 hari dari sekarang, akan diadakan konser darinya. Aku ingin kau menjadi penjaganya selama itu...sebab Akademi mengetahui bahwa 'mereka' akan segera datang dan melakukan aksinya lagi..." ujarnya sambil menutup mata dan membukanya kembali.

"Dalam misi ini, aku tidak bisa ikut bersamamu...ini sudah menjadi perintah dari atas..."

"Para kepala sekolah dan student agent mempercayakan ini kepadamu...aku juga mengandalkan hal ini kepadamu."

"Apa kau sanggup?" tanya pria itu kepada Ayuri.

Ayuri kemudian menundukkan kepalanya sedikit lalu menegakkannya lagi.

"Mengerti...kakak..." ucap gadis berambut merah itu seiring haluan angin mengibaskan rambut maupun pakaian mereka.

"Baiklah..." lalu lelaki itu melihat ke jam tiang, menunjukkan jam 11.

"Jam 12 tepat gerbang akan segera dibuka. Aku ingin kau bersiap2 sekarang juga. Kutunggu kau di sini..." ucapnya kepada Ayuri.

Lalu Ayuri segera meninggalkan lelaki itu sendirian dan menuju ke Asrama. Suasana menjadi sangat sepi sekarang...

"Bisakah kau keluar sekarang? Di sini sudah tidak ada orang lagi..." ujar lelaki itu sambil tersenyum tanpa bergerak dari posisi semulanya.

Hening lagi...

"Apa...aku harus menyebut namamu?" lanjutnya dengan tatapan serius.

Lalu dari balik kegelapan, muncul sesosok lelaki yang lebih tua darinya (sekitar 25-an). Penampilannya berambut pirang dan berkacamata, berpakaian serba hitam. "Hmph...kasih sayang seorang kakak terhadap adiknya...lucu sekali..." ujar lelaki sambil tertawa kecil.

"...apa yang kau tertawakan? Kalau memang benar?" tanya lelaki itu.

"Tidak juga...aku hanya heran saja...kau yang dijuluki 'Nemesis' mempunyai rasa sayang kepada gadis terkutuk seperti dia..." jawab lelaki tua itu.

Lelaki yang disebut 'Nemesis' itu menghela nafasnya. "Entahlah...mungkin karena...aku masih punya keinginan untuk kembali menjadi manusia..." ujarnya dengan penuh makna.

-TBC-

Capeknya~
Masih sakit juga lagi >_<

Yaah...
Tbc lg...

kyaaa!
makin keren!
lanjutiiin!

Woi, gw mo kritik nih

Wind, kalo kakak itu yang bener onii-san, bukan oni-san...Kalo Oni-san itu artinya IBLIS ya toh!? Masa mau kamu manggil kakakmu sendiri...Iblis? Gak kan? Sorry...

mungkin aja maksudnya emang 'iblis'^^?
bukan 'kakak'^^~

klo ak kayaknya punya kritik yg mungkin lebih baik

klo kmu ga gitu jago bahasa jepun, jgn campur2in bahasa jepun dengan bahasa indonesia.

kecuali klo mereka adalah istilah yang memang tidak ada di indonesia seperti moe dan bishie.


kedengarannya rada kayak mandonglish alias mandarin indonesia english tapi diganti jadi jendoglish.

karena ada kata 'nemesis' disitu.



sedikit terkesan ff kmu itu adalah terjemahan dari terjemahan inggris dari sebuah naskah jepang.

Itulah yang bikin gw makin sebel ama char Ayuri (Bukan kamu lho Wind, tapi Ayuri-nya!!)

Udah g punya ekspresi, jarang ngomong, ga sopan pula!! Masih mending Yuki Nagato ato Ai Enma gitu!!

yah~ yoshi, kan emang karakter charnya gitu^^;a

WeQs, jadi nakayoshi deh gw...Horeee, jadi majalah, laku keras eeuyyy!!

Hime: Ya itulah...Kalo dasarnya nyebelin pasti nyebelin terus selamanya...Wekekeekke...

Quote :

Ya itulah...Kalo dasarnya nyebelin pasti nyebelin terus selamanya...Wekekeekke...

Komentar anda sungguh kejam.....menyakitkan...mengerikan...mirip kuntilanak yang suka ngikik.....kekekkekee....*becanda...

BTw....Omakenya secara keseluruhan keren kok....keep up the good work

humn...

aku belom nemu kerennya [sumpah, tapi jangan dipercaya kata2ku, aku ga punya rasa seni]

mungkin akan lebih baik kalo kita coba2 melenceng dari hal yang sudah umum?

soalnya kayaknya di sini itu agak tercium bau2 'umum'

untuk inggris... secara 'nemesis' mungkin semacam panggil ato gelar, mungkin boleh

tapi hindari penggunaan istilah jepang, mungkin biar keliatan keren ato apa, tapi akan lebih bagus tanpa istilah2 aneh itu

semoga ini bukan tipikal cerita stereotype ^^ aku tau cerita yang tidak stereotype itu bakalan amat-sangat-menarik

@yoshino

chara nyebelin itu diperluin tau.

apalagi chara2 yg bukan stereotype.

IMO untuk hal ga sopannya, masih bisa jadi nilai tambah karena Ayuri menjadi tidak standar.

selain itu, skali2 dibutuhin chara yg klo ngomong langsung pada poinnya, ga banyak acara dulu.

5 menit sebelum jam 12 malam, Ayuri tiba di gerbang Akademi sambil membawa tasnya.

Dia bertemu dengan lelaki yang dipanggilnya 'kakak' dan seorang lagi yang berambut pirang tersebut.

"Oh, kau kembali!" ujar lelaki berambut hitam tersebut melihat kedatangan Ayuri.

"Kau siap?" lanjutnya bertanya. Ayuri hanya mengangguk saja.

"Baiklah..."

Lelaki yang berkacamata itu melihat jam tangannya, jam sudah menunjukkan jam 12 kurang semenit. "Sebentar lagi..."

Suara kendaraan terdengar dari luar gerbang. Tampak sebuah mobil Limousine tiba di depan. Jarum panjang dan jarum pendek pada jam secara bersamaan menuju ke angka 12; suara bel dari menara jam berbunyi diiringi dengan gerbangnya yang perlahan2 terbuka lebar.

Ayuripun melangkah keluar dari Akademi dan misipun dimulai...

-TBC-

Sori kalau terlalu kependekan ^^;
Di RP gak ada yang mengkhawatirkan Ayuri ya?
Sebenarnya pengen gw masukin di sini untuk menjadi selingan dan baru masuk ke pokoknya

Gw nanti lanjutin lagi, mo makan...

masalahnya kalo tertutup susah dikhawatirkan

tapi mungkin uka2 khawatir [nebak2]

humn... lom kerasa nih...

coba di panjangin xD

Di Akademi, pada pagi hari...
Sekelompok anak2 Akademi sedang berkumpul di Central Town.

"Bagaimana tidurnya? Nyenyakkah?" tanya sang prank master yang tidak lain, Nauka dengan senyum lebarnya kepada lainnya.

"Aduh...kepalaku..." rintih murid yang dijuluki 'anak setan' di kalangan Akademi; namanya Azure.

"Badanku...serasa ingin patah..." ujar murid yang tidak kalah kesakitan dengan Azure. Pengguna Indigo Alice, Sefron namanya.

"Hai2, Kappa! Bagaimana dengan dirimu? Kok waktu itu, kau menghilang begitu saja?" tanya sang pemilik kekuatan penyembuhan, Hime.

"Oh itu...aku mengunjungi tempatnya Amon!" ujar Nauka dengan senyuman yang sulit dijelaskan.

Melihat Amon datang ke tempat yang dijanjikan, Nauka langsung saja 'menyerbu' ke pemilik Alice Death Eyes itu.

"Momon~~" girang Nauka yang membuat Amon langsung berpikir untuk kabur tapi, sayangnya sudah terlambat...Nauka memeluk erat Amon hingga mereka berdua terjatuh.

"Aduh! Lepaskan aku!! Lepaskan!!" ucap Amon yang panik bercampur marah kepada Prank Master itu.

"Ah~ jangan begitu donk! Akukan sudah minta maaf...jadi kita bisa ke hal yang baru lagi, bukan?" kalimat yang diutarakan Nauka membuat Amon jadi berkeringat dingin dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

"Nauka benar2 sayang ya dengan kakak 'imut'?" suara anak perempuan yang tidak lain Kaname, pemilik Alice regenerasi muncul di hadapan mereka.

"Hahaha~ begitulah si Nauka..." senyum Hime kepada Kaname.

"Bagaimana dengan yang lain? Aku belum dengar kabar selanjutnya dari sisanya sejak setelah kita berdiskusi bersama di Tree House..." tanya Ryuha, sang 'analisis' karena Alice Cursed Eye-nya tersebut.

"Benar juga...sisanya pada ke mana ya?" bingung Sefron.

"Sudahlah...mereka juga bakal ke sini juga kok. Tenang saja." ucap Azure sambil melipat tangannya.

"Oh ya...jadi ingat...waktu malam, gadis 'serem' itu kok tiba2 pergi ya?" tanya Sefron yang mengingat tadi malam sebelum dia tertidur.

"Maksudmu Ayuri? Dari yang aku lihat, dia memang seperti itu sih..." jawab Azure.

"Mungkin dia kelelahan jadinya balik ke kamarnya..." tanggap Kaname.

"Tapi gak mungkin dia terus tidur2an...hm...sudahlah! nanti dia juga ke sini! Aku tahu kok dia akan datang!" jawab balik Hime mempercayai Ayuri akan datang.

"Begitukah? semoga saja...dan...BISAKAH KALIAN BANTU AKU MENYINGKIRKAN ANAK INI?!!" teriak Amon yang dari tadi tidak diperhatikan oleh yang lainnya karena terus dipeluk oleh Nauka.

"Ayolah, Momon-chan~~ sini! aku cium kamu!!"

"LEPASKAN!!!" teriak Amon hingga langit birupun terdengar.

Balik ke lokasi Ayuri...

Di mobil Limousine, Ayuri sedang bersenderan di tempat duduk ujung sambil memandang pemandangan luar.

Entah sudah berapa jam sejak dia berangkat dari Akademi dan hanya dengan membawa 1 tas-nya yang bisa dibilang tidak terlalu penuh.

Matahari mulai terbenam, menandakan hari sudah sore. Mobil Limousine tersebut berhenti di suatu perhotelan. Hotelnya sangatlah besar dan kelihatan sekali hanya untuk orang2 kaya kelas atas yang bisa tinggal di sana.

Ayuri memasuki Hotel tersebut dan di ruang bagian Receptionist, dia bertemu dengan seorang bapak yang berpenampilan rapi.

"Ah! Apakah kau utusan dari Akademi Alice?" tanya bapak tersebut kepada gadis berkacamata ini.

"..." Ayuri hanya mengangguk sambil memperhatikan penampilan bapak tersebut yang bersama dengan bodyguard-nya.

"Hm...baiklah...selamat datang dan namaku adalah Garu Shiki, pemilik dari Hotel ini. Saya sangat berterimakasih kepada anda untuk datang ke sini. Silakan masuk, kau pasti sangat lelah. Petugasku akan menunjukkan kamarmu. Aku sudah menyiapkan kamar terbaik untuk anda." sambut pemilik Hotel itu dengan senyuman.

Ayuri hanya diam saja dan mengikuti petugasnya ke kamar yang sudah dipersiapkan oleh Garu.

Tiba di depan kamar. Petugas itu membukakan kuncinya dan isinya sangatlah mewah. Tidak bisa dikatakan ini untuk sendirian saja. (silakan bayangkan sendiri kayak gimana ruangannya ^^; )

"Ini akan menjadi kamar anda. Silakan memakainya sesuai keinginan anda..." ujar petugas Hotel itu.

Ayuri sepertinya tidak tertarik dengan hal yang mewah kemudian dia berbalik kepada petugas tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya kepada Ayuri.

"Lucia Amami..." Ayuri membuka mulutnya.

"Eh?"

"Bolehkah saya melihatnya?"

Petugas Hotel itu terdiam sementara melihat wajah Ayuri yang tidak berekspresi itu. Lalu dia tersenyum.

"Silakan ikut saya..." ajaknya kepada gadis berambut merah itu untuk mengikutinya.

Ayuri sekali lagi mengikutinya.

"Ah ya! Saya belum memperkenalkan diri. Nama saya Sakaru Hinatama. Anda?" tanya petugas itu kepada Ayuri yang mengikutinya.

"...Hikarichi Ayuri..." jawab Ayuri.

"Kalau begitu, boleh saya memanggil anda Ayuri?" tanya lagi Sakaru.

"...terserah..." ujarnya rada kasar.

Sakaru tertawa kecil. "Baiklah. Ayuri, aku dengar kau mempunyai kemampuan yang sama dengan Lucia. Kau menjadi seorang penjaganya pasti mempunyai kemampuan yang sangat hebat!"

"...tidak...aku masih lemah..." ujar Ayuri kecil.

Sakaru tersenyum. "Kau rendah hati..."

Mereka tiba di tujuan. "Di sini tempatnya. Lucia sedang latihan sekarang. Apa kau masih tetap ingin menemuinya?" tanya Sakaru.

"...hanya ingin melihatnya bukan berarti mengganggunya..." ujar Ayuri.

"Baiklah..." Sakarupun membuka pintunya.

Ruangan Opera terlihat. Di dalam ruangannya sangat besar dan megah dan banyak sekali tempat duduk berjejeran. Di depan panggung, seorang anak dengan banyak sekali peralatan di badannya sedang bernyanyi di depan mike suara. Suaranya sangatlah merdu dan indah.

Ayuri menatap kepada Lucia yang sedang bernyanyi. "Lucia...Amami..."

-TBC-

Capeknya!!
Besok ato lusa gw usahakan untuk lanjutin >_<

Huhuhu,bagus-bagus,lanjut.........
tapi,kok ada adegan 'pelukan' itu....
lanjut yg cepet yah^^ *digetok*
Lucia kemampuannya apaan yah......

keren2, lanjutin ^&^ uguu~ makin seruu nih...

weleh2 itu Lucia skillx paan?
2 jempol dh, tegang bacax
Ayuri serem pas ending ngmong "Lucia...Amami"
Gw beneran merinding bayangin Ayuri

hime suka waktu amon teriak: "LEPASKAN!!!"
soalnya kayanya amon g bakal teriak segitunya, ahaha^^ jadi ngebayangin^^ *guling2*

peace~~

wkkk skarang nauka uda khilaf kok dan seminggu ini belum peluk2 ato cium2 amon lagi

betewe, kayaknya pas ngenalin chara2, kmu rada tralu sering ngulang kata 'yang tak lain adalah...'

sekali2 bagus, tp coba variasi cara perkenalan biar ga berkesan monoton.

lolol

GW ADA USUL!!

Gw kan gak suka cewek, gimana kalo salah satu dari Ayuri ato Lucia belakangan diketahui kalo sebenernya Ayuri ato Lucia itu...C.O.W.O.K yang nyamar jadi cewek!!