untitled episode on hospital

Setting : di kamar hospital deh !! au ah <--- g pernah ke hospital dasar asrpg, kaya amat tiap sakit ke hospital, eh g punya UKS

==================================

Hiino berlari karena cuacanya masih buruk menuju Hospital tanpa berkata apa-apa. Orang-orang hanya melihat pemuda itu dengan pandangan takut atau menusuk.
Hiino terus mencari kamar kosong untuk Chiaki.

Di dalam kamar, Hiino tidak berkata apa-apa & langsung mencari obat yg ada di lemari


[chiaki uda ada di tempat tidur yah, hinao bingung mau nyusun kata-katanya gimana]

"Bau rumah sakit..."

Chiaki mencoba untuk bangun dan melihat Hiino sedang sibuk mencari-cari obat di lemari.

"Hiino..." panggil Chiaki dengan suara yang agak lemah.

Quote :

"Hiino..."

"ada apa....tetaplah disana"
Hiino tidak menatap gadis itu & masih seru mencari obat-obatan

"Tidak perlu repot-repot... Kalau cuma sakit seperti ini sih, istirahat sebentar mungkin juga sembuh."

Chiaki membaringkan badannya ke kasur.

Hiino terus diam tapi tetap mencari obat-obatan. Terdiam sesaat, kemudian berjalan mengambil sebuah aqua gelas yg ada di lemari, persediaan untuk siswa yg sedang sakit. Hiino membuka 1 aqua gelas & Hiino meminum sebuah obat tablet.

Kemudian pemuda itu berjalan mendekati Chiaki & memberikan segelas air putih.

Chiaki kembali bangun dari tempat tidurnya dan menerima air putih dari Hiino.

"...terima kasih..." Chiaki meminum air putihnya itu. "Seharusnya, tadi aku tidak kabur ke atas atap ya... Selain kehujanan, jadi melihat hal menyeramkan seperti itu..."

Hiino terus diam & meneguk minumannya walaupun obatnya sudah diminum. Ekspresinya kesal.


untunglah dia tidak tahu kalau aku adalah orang yg bisa memainkan nyawa orang....

Hiino memutar tubuhnya yg tadinya membelakangi Chiaki


"semuanya kan sudah digariskan"
jawab Hiino. Ia merasa berat menyinggung hal-hal yg disebut dengan kematian.

"Tapi tetap saja... Coba kalau Hiino yang kehilangan seseorang yang menurut Hiino penting bagi Hiino. Apa Hiino mau tetap diam saja dan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun?"

Chiaki terdiam sebentar. "Maaf... Lagi-lagi, aku bicara seenaknya."

Quote :

"Tapi tetap saja... Coba kalau Hiino yang kehilangan seseorang yang menurut Hiino penting bagi Hiino. Apa Hiino mau tetap diam saja dan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun?"

"....."

Ekspresinya terlihat sedikit kaget.

"kehilangan yg berharga yah


mungkin ku akan tetap diam seperti kata-katamu"

ujarnya sambil membenarkan kacamatanya & menundukkan kepalanya.


......

"maaf...."

Hiino terus menunduk & tidak akan ada yg bisa melihat ekspresinya sekarang.

"Kenapa...? Kenapa tetap diam...? Apa Hiino tidak peduli pada kematian orang yang Hiino anggap penting?"

"yap, Aku akan terus diam & tidak melakukan apa-apa, kecuali 'mengingatnya'....

karena orang yg sudah tiada sudah tidak bisa diapakan lagi,

yg bisa kulakukan cuma Jangan melupakan, sebab orang yang sudah tiada hanya bisa hidup di dalam hati manusia " ujar lelaki berkacamata hitam itu.

"nangis atau bersedih itu sama sekali tidak ada gunanya"

....

'seenaknya sekali aku bicara begitu....'

Chiaki tertegun mendengar ucapan Hiino. Kemudian, dia tersenyum kecil.

"Hiino benar... Nangis pun tidak ada gunanya ya? Aku akan coba untuk tidak menangis lagi."

"Ng... Sekali lagi, terima kasih karena sudah mengajarkan hal-hal baru padaku."

OOT:tertegun itu apa sih?
IT

Hiino hanya tersenyum, kali ini asli tersenyum.

"....Chiaki, aku ingin sedikit bercerita, tapi agak panjang....tidak apa-apa?"

OOT : Bengong+kaget+ndelahom^^ Btw... Hi-Hiino senyum...?! <--- (jarang liat orang cool senyum)

IT :
"Hm...? Boleh-boleh saja. Aku akan mendengarkannya kok." jawab Chiaki.

OOT : jadi ekspresinya kyk yg di av y ... btw Hinao hobi merusak imej cowo-cowo cool lho contoh? lihat saja Erio di hmv --dibunuh syana--

IT

Hiino membetulkan kacamatanya yg sedikit jatuh.

"sebenarnya, Dangerous Ability memang ditakdirkan untuk 'cepat mati jika bodoh'. Artinya, jika satu diantara kami 'bodoh', maka dia tidak akan bisa hidup lama....karena kami hanyalah alat untuk akademi ini. kematian satu anggota Dangerous Ability bukanlah hal yg pertama terjadi....

memang berat melawan takdir ini, tapi sepertinya Azure mati dengan tenang. Tidak ada yg perlu dikawatirkan lagi...."


Hiino berteori tanpa arti. Ia melepas kacamatanya & entah kenapa merasa sangat sedih. Ia menatapi tangan kirinya sendiri.

"Cepat mati... Jika bodoh...? Tapi, itu tidak berlaku bagi semua murid Dangerous Ability 'kan?" tanya Chiaki dengan muka sedikit khawatir.

"Apalagi, Hiino sendiri juga murid dari Dangerous Ability. Aku tidak ingin kehilangan teman lagi..."

Quote :

"Cepat mati... Jika bodoh...? Tapi, itu tidak berlaku bagi semua murid Dangerous Ability 'kan?"

"....maka itu aku sering merasa tidak beruntung lahir dengan alice seperti ini....tapi kalau kau juga bodoh dalam menghadapi hidup, tentu saja cepat mati" jawabnya dengan nada datar

Quote :

"Apalagi, Hiino sendiri juga murid dari Dangerous Ability. Aku tidak ingin kehilangan teman lagi..."

"........"




"selama aku punya cermin, aku tidak bisa mati"

Hiino sadar bahwa kata-katanya barusan terlalu bodoh, kemudian ia membelakangi gadis itu

Wanijima Hiino wrote:

"....maka itu aku sering merasa tidak beruntung lahir dengan alice seperti ini....

"Memangnya, Alice Hiino sendiri apa?"

Wanijima Hiino wrote:

"selama aku punya cermin, aku tidak bisa mati"

"Maksudnya...?"

"nggak, nggak penting" ujarnya sambil memakai kacamata hitamnya kembali.

"ceritaku belum selesai.....

aku ini penghidup makhluk atau benda mati....


maka itu, aku benar-benar minta maaf jika aku sering menyakiti perasaan orang lain yg sedang bersedih jika ada seseorang yg mati"

"....." Chiaki terdiam sebentar.

"Hiino memiliki Alice seperti itu...?" Chiaki menundukkan kepalanya. "...berarti bisa memainkan nyawa seseorang yang sudah meninggal...?"

[si Hiino giginya geletukan gitu, kalimatnya silahkan pikir sendiri]


"......maaf...."
ujar Hiino sambil menunduk

"Sebenarnya sih tidak apa... Aku cuma sedikit kaget mendengar Alice seperti itu. Tidak apa kok."

"Ng..." Chiaki mencoba mencari topik pembicaraan baru agar suasana tidak terlalu dingin seperti tadi. "Ngomong-ngomong... Bagaimana dengan hukuman festival dansa yang lalu...?"

Quote :

"Ngomong-ngomong... Bagaimana dengan hukuman festival dansa yang lalu...?"

".....aku males ngurusnya, jadi kubiarkan saja anak-anak yg kabur" jawabnya sambil menggaruk tulang punggung lehernya & mencari sesuatu di kotak obat (hobinya)

"masih pusing?"

"Ng... Masih terasa sedikit pusing sih... Tapi sudah lebih mendingan daripada tadi." jawabnya sambil memegangi kepalanya.

"...baguslah"

Hiino berjalan pelan-pelan mendekati pintu keluar. Jalannya terlihat terseok-seok entah kenapa terlihat seperti orang anemia atau orang lemah, padahal ia tidak menggunakan Alice-nya.


"bajumu basah, kan? kucarikan seragam lain agar kau tidak masuk angin" ujarnya sambil meninggalkan ruangan pelan-pelan.