Just refreshing at morning

"Benar sekali Neeve juga sudah berapa lama diakademy ini??"kata Himeka pada Neeve.

"Err...sejak usiaku 6 tahun. Sekitar 8 tahun,jadi. Kalian masuk ke akademi ini karena ketahuan dan dipaksa,atau...? Ng...datang sendiri?" tanya Neeve.

"Ketahuan..." Rena memandang ke langit "... Dan dipaksa"

"Bagaimana dengan kalian sendiri?"

"Sayang, aku dipindahkan oleh nenekku karena dianggap orang aneh.Huh...tapi aku benar2 beruntung masuk kesini karena lebih enak disini daripada di rumah nenek..."kata Himeka

"Sama...aku juga ketahuan." ujarnya.

Lalu ia menengok ke arah pohon-pohon sakura.

"Tapi,aku lebih senang di sini."

"Ternyata hanya aku yang dipindahkan kesini ya???"kata Himeka dengan ragu."Tapi aku benar benar bersyukur bisa masuk ke academy ini...Meskipun diawasi bagiku juga tak apa...Yang penting jangan dirumah..."kata Himeka sambil hampir menangis

"Bodoh..."

Gumam Neeve sambil menatap Himeka.
"Kenapa bersyukur dijauhkan dari rumah? Di rumah itu,sedingin apapun masih ada yg menyayangimu. Setidaknya,kalau lulus nanti kau masih punya tempat untuk pulang. Masih ada yg akan menyambutmu..." ujar Neeve.

Lalu ia menghela napas.

"Tidak seperti aku...sendirian...tidak punya tempat untuk pulang."

Neeve tersenyum getir. Namun segera ia rubah menjadi senyumnya yg biasanya.

"Yg jelas,kau jauh lebih beruntung."

"Yah,kau juga benar...Nenek memang menyayangiku...Tapi...Sudahlah...."kata Himeka pada Nevee.
Melihat Neeve tersenyum Himeka pun juga tersenyum meskipun agak dipaksakan..
"Dari kita semuanya beruntung karena kita adalah Alice...."kata Himeka sambil menatap sekitarnya dan membelai Teru.

"Beruntung ?"

Neeve menatap ke langit. Lalu menatap Himeka lagi.

"Sejujurnya bukan beruntung menurutku,tapi bahagia. Aku tidak menganggap kalau aku ini alice dan aliceku adalah kekuatan. Memang kompleks,tapi aku menganggapnya teman. Dia bukan kekuatan,tapi 'kepribadian yg hidup'. Seperti manusia lainnya..."

Neeve tersenyum.

"Jangan mau nangis lagi ya ? Dan jangan sampai menangis... Di sini,semua akan bahagia. Apalagi di musim semi..." lanjut Neeve.

"Ya,alice kitaadalah teman kita,tapi alice juga kekuatan kita."kata Himeka.
"Ehm.....Terima kasih Neeve...Benar benar nggak kerasa sekarang sudah musim semi.Benarkan Rena-san??Aku suka musim semi" lanjut Himeka sambil melihat bunga Sakura di sekelilingnya.

"Aku sangat suka musim semi..."

Neeve menangkap sehelai sakura yg terbang dibawa angin. Ia memasukkannya ke dalam saku.

"...tapi,kepribadianku yg lain sangat benci musim semi. Dasar aneh !" lanjutnya sambil tersenyum geli.

"Kepribadian yang lain??"kata Himeka smambil tertawa terkekeh.
"Lucu sekali...Lalu dia suka musim apa??"lanjut Himeka.

Kemudian menon-aktifkan alicenya..Dengan sekejap Teru hilang dan Himeka kehilangan keseimbangan karena tenaganya terkuras habis.Tampang Himeka pun menjadi agak pucat

"Hei,himeka... Apa kau kelelahan ?? Efek samping alicemu ya ?" tanya Neeve khawatir.

Ia memandang berkeliling,lalu...
"Ah,itu ada bangku. Ayo duduk." ajak Neeve.

Ia merogoh sakunya dan mengambil sebatang coklat,lalu mematahkannya jadi 2 bagian.

"Nih,coklat. Bisa mengembalikan semangat mungkin ?" ujarnya sambil memberikan salah 1 patahan coklat itu pada Himeka.

"Terima Kasih..."kata Himeka.
Beberapa saat kemudian Himeka mengeluarkan sebotol obat dari tas yang dibawanya kemudian menelan obat itu..
"Hah,rasanya sudah kembali lebih baik....Maaf ya..Memang begini efek samping dari Aliceku..Kadang aku sendiri juga sebal.."lanjut Himeka pada Neeve
"Yah,memang apalagi Teru yang susah diatur membuat kondisiku semakin buruk saja..Habis kadang dia juga keluar sendiri.."

Quote :

"Ehm.....Terima kasih Neeve...Benar benar nggak kerasa sekarang sudah musim semi.Benarkan Rena-san??Aku suka musim semi" lanjut Himeka sambil melihat bunga Sakura di sekelilingnya.

"Benar, tak terasa sudah musim semi lagi..." gumamnya sambil memandang ke arah pohon sakura

Quote :

Kemudian menon-aktifkan alicenya..Dengan sekejap Teru hilang dan Himeka kehilangan keseimbangan karena tenaganya terkuras habis.Tampang Himeka pun menjadi agak pucat

"Himeka-san? Apa kau tidak apa-apa? Duduklah dulu..."
Rena terbangun dari lamunannya

Neeve mengerenyitkan dahinya.

"Suka muncul sendiri ?? Sama seperti aliceku. Sulit dikendalikan. 2 controller saja terkadang bisa ditembusnya." cerita Neeve.

Lalu ia teringat sesuatu.

"Ah,bagaimana kalau minta dibuatkan controller lagi ? Aku punya kenalan,seorang blacksmith alice. Bisa membuat controller yg hebat !" jelasnya.

"Lain kali,kalau bertemu akan kukenalkan..."

"Yah tenang saja Rena - san aku sudah terbiasa begini.."kata Himeka sambil agak kewalahan...

"Ya,Teru suka muncul sendiri kadang si konyet,Ran,juga suka keluar sendiri...Ah nggak usah dibuatkan lagi..Baanku memang dari kecil sudah agak lemah...Apalagi sejak aku tau ada Alice ini dalam badanku..Aku sedah merasa aneh saat Teru dan Ran keluar tiba2"kata Himeka sambil tersenyum kecut..

"Alice yg sulit dikontrol... Dangerous ability..." gumam Neeve.

"Hei,semangat dong !! Kau pasti akan menemukan cara untuk mengendalikan alicemu. Sebab kau pemiliknya kan ? " dukung Neeve.

...hah,Raven... Kau mirip sekali dengan alice himeka...

Quote :

"Hei,semangat dong !! Kau pasti akan menemukan cara untuk mengendalikan alicemu. Sebab kau pemiliknya kan ? " dukung Neeve.

"Yosh...!!Semangat lagi!!"kata Himeka..Tpi tiba2 Teru keluar lagi dan menggonggong dan berlarian kesegala arah.
Kemudian Himeka berdiri dan berkata,"Teru!! Kembali!!"tiba2 Teru menghilang seperti angin..
Himeka yang berdiri pun kembali terduduk karena kecapekan dan wajahnya makin pucat..

Rena cuma bisa menghela napas. "Benar kata Neeve-san, kamu yang mempunyai Alice bukan sebaliknya Himeka-san..."

"... Kau harus menjaga dirimu baik-baik..." Katanya dengan nada sedih "... Bila sudah melampaui batas... Istirahat, ok?"

"Mauku carikan anjingmu? Tampaknya kamu sudah tak kuat..."

"Rena,lebih baik jangan kau kejar Teru." ujar Neeve.

"Ngg... Himeka,apa kau bisa men-summon kembali Teru kemari ?" tanya Neeve.

Quote :

"... Kau harus menjaga dirimu baik-baik..." Katanya dengan nada sedih
"... Bila sudah melampaui batas... Istirahat, ok?"

"Mauku carikan anjingmu? Tampaknya kamu sudah tak kuat..."

"Ya,kalau hal itu aku sudah mengerti...Rena - san, Teru jangan dikejar....Nanti dia juga akab pulang sendiri..."kata Himeka pada Rena

Quote :

"Ngg... Himeka,apa kau bisa men-summon kembali Teru kemari ?" tanya Neeve.

"Sebenarnya bisa...Tapi rasanya tenagaku untuk itu sudah tidak
cukup......"lanjut Himeka

"Engg... Begitu ya?"

Neeve lalu menerawang ke langit.

"Himeka,mau ku antar ke hospital ?" tanya Neeve.

"Kau harus istirahat dan mungkin perlu obat tambahan."

"Nggak usah....Lebih baik aku istirahat dulu saja disini...Sedikit istirahat juga sudah memulihkan tenagaku..."kata Himeka pada Neeve.
"Ah!!!itu Teru....Dia sudah kembali ternyata...."lanjut Himeka sambil melihat Teru yang berlari menuju Himeka.

Neeve lalu tersenyum,lega mungkin. Ia menatap Himeka dan Teru sambil tersenyum lalu mendekati mereka.

"Wah,akhirnya kau kembali,Teru..." ujarnya sambil menatap Teru

"Himeka,kau yakin tidak perlu kuantar ke hospital ?"