Sweets Cafe

Nafas Azuma terengah-engah. Ia terus berlari menyusuri Central Town karena tidak hampir tidak melihat bayangan seorang pun, mungkin karena sudah hampir malam.

Di dalam keadaanya yang sudah pasrah, mungkin gagal menjalankan rencananya yang ketiga itu. tiba-tiba tercium sebuah aroma wangi, seperti bau makanan manis/ permen. Ia mengalihkan pandangannya ke arah sebuah tempat dimana bertuliskan papan 'Sweets Cafe'.

Walaupun ia sudah bertekad untuk tidak akan pergi ke tempat mana pun sampai ia menemukan dan berkenala dengan seorang murid dari sekolah ini, ia tetap tergiur apalagi perutnya memang sudah lapar.

Semakin ditahan, rasa laparnya semakin menjadi. Air liaurnya hampir menetes dari mulutnya.

'kruyuk...!' Terdengar suara dari perut Azuma yang sedang lapar.

Azuma berusaha membulatkan tekadnya. Ia mengepalkan kedua tangannya dan berusaha untuk tidak mencium aroma dari cafe itu. "Aku tidak akan tergoda!! berjuang!!", ucapnya dengan penuh keyakinan untuk tidak tergoda masuk ke dalam cafe itu.

5 menit kemudian....

Terlihat Azuma sudah berada di dalam cafe itu. Ia berbicara dengan pelayanan toko itu memesan sebuah es-krim vanila dengan krim dan strawberry di atasnya. Tampaknya ia sudah lupa dengan apa yang diucapkannya 5 menit sebelumnya...

"...."
Terlihat seorang lelaki remaja dengan kacamata hitam, melirik sebuah toko makanan manis tanpa ekspresi. Seperti orang yg tidak ada tujuan hidup.

"...." pemuda itu terus terdiam memandangi toko permen-coklat-makanan manis lainnya.

masuk nggak yah...batin pemuda itu. Tangan kanannya ia masukkan ke dalam kantong,dan tangan kirinya memainkan kacamata.

"..."
Pemuda itu masih diam di depan cafe, dan penjaga toko itu terlihat ketakutan, toko manisan dipandangi oleh student agent Dangerous Ability.

"..."
Masih juga diam. Akhirnya pemuda itu masuk ke dalam toko itu...hanya numpang duduk saja. Tidak ada yg berani menanyakan menu yg ingin dipesan.

"Ah! Hiino-san!" sapa seseorang dengan riang
Tentu saja orang itu; Makoto.
"Hiino-san mau makan apa?" tanya Makoto.
"Aku kesini...Mau beli kue buatku dan Skittyku yang lagi jaga kamar!" kata Makoto.

"aaaakh..."..hiino menyandarkan tubuhnya di kursi dan pelan-pelan melorot ke bawah karena bertemu dengan gadis dengan virus 'yuri' tersebut. Hiino menutup wajahnya dengan telapak tangan kanannya, seperti orang stress...
"...aku datang kesini mau beli coklat, tapi malah duduk disini..." jawabnya lemas...

"skitty...ah, jangan bilang kau beli dengan uangku di stand bu sakura..." tanya hiino lemas.

aku jadi ingat charmeleon yg diberikan guru itu waktu ujian, pergi kemana yah...

"Ah! hehehe, jadi nama gurunya bu guru Sakura?" cengir Makoto.
"trus? Kenapa nggak pesen?" kata Makoto.

"ngga mood..." ucap Hiino malas, dengan wajah memerah membayangkan kejadian 'tadi' ...

Hiino akhirnya tiduran di kursinya. Tidak ada yg bisa melihatnya dari jauh, ia sudah ada di bawah meja...

Minamoto berjalan pelan. Langkahnya begitu hati-hati memasuki ruangan yang ramai itu. Dia belum begitu mengenal tempat itu, sehingga dia hanya harus berhati-hati. Dia berjalan pelan. Dihampirinya seseorang yang sedang berada di hadapannya, yang jaraknya cukup jauh.

"Permisi, boleh aku memesan secangkir teh hangat?" Tanya Minamoto pada pemilik Cafe itu.

"Tentu saja, gadis kecil." Ujar Pemilik Cafe itu dengan nada yang cukup lembut.

Sembari menunggu, Minamoto mengambil tempat duduk yang berseblahan dengan dua orang anak yang sedang sibuk bercengkrama. Dan yang satunya lagi, berada di bawah meja. Minamoto hanya mengernyitkan dahinya melihat tingkah anak laki-laki itu. Minamoto mencoba untuk bergabung dengan mereka, tapi, dia mengurungkan niatnya itu. Mungkin saja mereka tidak menerima dirinya yang pendiam itu.

Tidak berselang lama, pelayan itu datang membawakan teh hangat yang berada di dalam cangkir putih transparan. Minamoto tersenyum kecil menerima teh itu. Asap mengepul keluar dari permukaan teh itu. Diminum nya seteguk teh hangat itu, lalu meletakkannya di atas piring kecil yang berada di atas meja.

Minamoto membuka buku kecil bersampul hitam yang selalu dibawanya. Dia membuka halaman yang ujung lembarannya telah dilipat untuk menandai bacaannya. Dia kembali membaca buku itu. Sesekali, diselingi dengan meminum beberapa teguk teh hangat yang menghangatkan badannya pada udara dingin di sekitarnya itu.

"nyo..."

Azuma bergumam dengan mulutnya yang masih memakan es-krim itu. Es-krim putih yang awalnya masih penuh dalam cangkir yang cantik perlahan mulai menghilang bagian-bagiannya, sampai akhrinya habis tak bersisa.

Selesai menghabiskan es-krim, dilihatnya sudah ada tiga orang disana. 2 1 murid laki-laki, dan 2 murid perempuan. Ia memandang ke arah salah satu dari murid perempuan itu, Hiigashi. Lalu berjalan dengan langkah pelan ke tempatnya.

"um....", Azuma berusaha menyapa Hiigashi. Ia tampak ragu-ragu dan takut menyapa Hiigashi. Sekali lagi, Azuma menghimpun keberaniannya.

"anoo.... kamu sendiri? boleh aku...duduk di sampingmu?", tanyanya sambil mengaruk-garuk kepala. Wajahnya memerah karena malu dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri.

Miyu dtg ke cafe ini setelah dr woods.

Hmm..dasar,dia lg yg kutemui disana..

Miyu mendekati pelayan dan memesan segelas cappucino dingin.Lalu Miyu menghampiri dua muda-mudi yg lg pedekatemurid AS yg sedang saling menyapa.

"Hmm..boleh aku duduk disini?Malas duduk sendirian"tanya Miyu

Quote :

"anoo.... kamu sendiri? boleh aku...duduk di sampingmu?"

Minamoto menoleh ke sampingnya setelah melipat ujung halaman yang dibacanya dan menutup buku bersampul hitam berukuran kecil yang telah dibacanya tadi. Terlihat sosok seorang laki-laki yang tampak lebih tua apabila dilihat dari tingginya. Minamoto tersenyum manis. Dia senang apabila ada yang mau menyapanya. Tapi, dia malu-malu apabila laki-laki yang menyapanya karena dia jarang berteman dengan anak laki-laki.

"Err... i-iyah, Senpai boleh duduk di sini." Ujar Minamoto menunduk pelan.

Jarang sekali ada anak laki-laki yang mau dekat dengannya. Dia teringat nak laki-laki yang bersamanya di panti asuhan yang sangat menyebalkan baginya. Minamoto terdiam pelan. Menoleh ke arah laki-laki itu.

"Saya Hiigashi. Nama Senpai siapa? Oh yah, maaf kalau aku memangil anda Senpai." Ujar Minamoto pelan sembari menyodorkan tangannya, mencoba berjabat tangan dengan laki-laki itu untuk berkenalan.

Minamoto tiba-tiba teringat akan dirinya sendiri. Dia cepat-cepat menarik tangannya sebelum laki-laki itu berjabat tangannya.

"Maaf, sebaiknya Senpai tidak usah berjabat tangan dengan saya. Saya takut kalau nanti melukai Senpai." Ujar Minamoto menunduk pelan sembari memegang tangannya sendiri dan meletakkannya dia atas meja.

Minamoto lalu melihat asap yang mengepul dari teh hangatnya. Walaupun kecil, tapi cukup terlihat jelas bahwa asap mengepul dari teh hangatnya. Minamoto lalu kembali menoleh pada laki-laki itu, dan berbalik lagi menunduk ke bawah sembari meletakkan kedua tangannya yang bersentuhan membuat sebuah kepalan tangan di atas meja.

Tidak lama kemudian, seorang perempuan datang pula ke tempatnya. Yah, laki-laki yang tampaknya lebih tua dari Minamoto.

Quote :

"Hmm..boleh aku duduk disini?Malas duduk sendirian"tanya Miyu

Minamoto pun menoleh pada perempuan itu. Tersenyum manis padanya.

"Err, iryah. Silahkan." Ujar Minamoto pelan.

Dia kembali menunduk. Dia tampak malu, di kelilingi oleh orang-orang yang belum dikenalnya semenjak masuk ke dalam Alice Academy.

@Minamoto:Gw bkn laki2..^^;; bs diralat?
-----------------------------------------
"Hmm..kamu murid baru ya di sini?Kalau msh bingung dgn academy ini,aku bs bantu kok.."ujar Miyu sambil tersenyum ke arah Minamoto.

Luna yang mondar-mandir kurang kerjaan memilih mampir ke cafe yang ramai.

Luna mengangguk pada semua orang di situ, yang belum dikenalnya.

Dia kemudian memesan soda dingin, dan melihat orang yang sangat sekaligus tidak dikenalnya.

"EGH!! Cewek badung!!!!(Miyu maksunya)"Luna hampir tersedak.

'sebenarnya aku mau ke mana sih...'

Mitsu menggaruk kepalanya walau tidak gatal dan memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang kosong. Ia mengambil menu yang tergeletak

'ada apa saja di sini?'

Pelayan pun dtg mengantarkan cappucino yg dipesan Miyu.

Miyu yg mendengar suara aneh itu,melirik ke arah dtgnya suara sambil minum cappucino yg br diantar pelayan.

"Akh!Cewe reseh itu!"teriak Miyu sambil tersedak karena kaget.

"Uhuk..uhuk..!ke..kenapa dia ada di sini?"tanya Miyu terkejut setengah mati..

Mengganggu ketentraman aja!

OOT: tenang, Miyu. aku sudah ralat.
______________________
BTT:

Quote :

"Hmm..kamu murid baru ya di sini?Kalau msh
bingung dgn academy ini,aku bs bantu kok.."ujar Miyu sambil tersenyum
ke arah Minamoto.

Minamoto mengangkat kepalanya, menoleh pada Miyu, dan tersenyum kecil. Belum pernah ada yang berkata seperti itu padanya, apalagi mau menolongnya.

"Terima Kasih..." Ujar Minamoto tersenyum pada perempuan itu.

"Perkenalkan, saya Minamoto Hiigashi. Panggil saja saya Hiigashi." Ujar Minamoto tersenyum memperkenalkan diri seraya menyodorkan tangannya mencoba untuk berkenalan.

Untuk kedua kalinya, dia teringat akan dirinya sendiri. Dia tidak mau mencelakakan orang lain. Dia memutuskan untuk menarik kembali tangannya, tidak jadi untuk berjabat tangan dengan orang lain untuk kedua kalinya karena dia cukup berbahaya.

"Maaf, sebaiknya anda juga jangan menyentuhku. Saya tidak ingin anda terluka karena saya." Ujar Minamoto pelan dan kembali menunduk. Sepertinya dia akan merasa bersalah jika menyentuh perempuan itu.

Tidak lama kemudia, datang lagi seorang perempuan yang berteriak, mungkin pada anak perempuan yang berada di sebelah Minamoto. Minamoto kembali mengangkat kepalanya. Melihat perempuan itu. Tidak lama kemudian, dia kmeblai menundukkan kepalanya. Dia tidak begitu mengenal dengan mereka semua.

Quote :

"Perkenalkan, saya Minamoto Hiigashi. Panggil saja saya Hiigashi." Ujar Minamoto tersenyum memperkenalkan diri seraya menyodorkan tangannya mencoba untuk berkenalan.

"Ah..aku Kunogi Miyu.Panggil saja Miyu."balasnya namun dgn perasaan yg msh kaget.

Miyu memperhatikan tingkah gadis disampingnya yg aneh.

"Kenapa?Apa ada sesutau yg aneh?Atau...alicemu?"tanya Miyu bingung namun lgsg pada permasalahan.

"UUUgh... kenapa aku harus ketemu sama cewek badung itu di sini?!" teriak Luna dalam hati.

"Dia bisa senyum ke orang lain?!!" Luna agak tertegun melihat Miyu bisa tersenyum ramah.

Luna melihat seorang cewek baru masuk ke cafe. (MITSU)

"ah, dia yang waktu itu duduk disebelahku di C.T..." Luna sedikit mengamati cewek itu.

"agak mirip denganku..."

Kunogi Miyu wrote:

Pelayan pun dtg mengantarkan cappucino yg dipesan Miyu.

Miyu yg mendengar suara aneh itu,melirik ke arah dtgnya suara sambil minum cappucino yg br diantar pelayan.

"Akh!Cewe reseh itu!"teriak Miyu sambil tersedak karena kaget.

"Uhuk..uhuk..!ke..kenapa dia ada di sini?"tanya Miyu terkejut setengah mati..

Mengganggu ketentraman aja!

"Justru kamu yang mengganggu ketentraman. Anda pikir ini hutan rimba hingga bisa teriak-teriak seperti itu?, ujar Mitsu mendesis pelan

'Di sini ada parfait tidak yah...'

@Miyu: no offense, sumpah!!
@ Luna: Maap, keliatannya Mitsu ga liat Luna ^^;;

"A..apa?!?"ujar Miyu kaget..

Sabar..sabar...jgn kelewat emosi...

"Hhh..untung aku bs sabar..klo ga udah..."Miyu menghentikan kata2nya terhadap Mitsu

Miyu pun beralih kepada Luna.

"Hey,ngapain di sini jg?Ganggu ketentraman org tau gak!"ujar Miyu sambil menatap Luna dgn tatapan sinis.

OOT: @Mitsu: kalau mau bicara diluar topik, sebaiknya menggunakan OOT. bisa lihat seperti saya yang menggunakan OOT untuk berbicara dengan anda di luar RP.

Quote :

"Kenapa?Apa ada sesutau yg aneh?Atau...alicemu?"tanya Miyu bingung namun lgsg pada permasalahan.

Mendengar perkataan itu, Minamoto mengangkat kepalanya. Ternyata, Miyu bisa menebak. Memang, Alice Minamoto cukup berbahaya. Dia tidak ingin melukai siapapun.

"I-iyah... Maafkan saya..." Ujar Minamoto menunduk.

Tiba-tiba saja, terjadi keributan. Minamoto merasa terganggu dengan keributan itu. Keributan dengan teriakan-teriakan sana-sini yang membisingkan telinganya. Minamoto menutup telinganya perlahan, tapi, tetap saja tidak bisa menahan suara bising itu. Minamoto lalu berdiri. Menghampiri seorang anak perempuan yang membuat keributan pada awalnya.

"Hai, salam kenal. Saya Minamoto Hiigashi. Panggil saja saya Hiigashi." Ujar Minamoto sembari menyodorkan tangannya mencoba untuk berjabat tangan dengan anak perempuan itu serta tersenyum kecil.

OOT lagi: Lunamaria, aku bersalaman dengan kamu yah...^^

Tap, tap, tap. Kaki Shu membawanya pada sebuah jalan di sentral akademi alice. Ternyata alice Hime memang ampuh, kakinya dapat berjalan seperti tidak pernah terjadi apa apa, dan tanpa rehabilitasi panjang dan rumit.

Tanpa sengaja, ia melihat sebuah toko ramai yang dikunjungi banyak orang jika dibandingkan dengan toko toko lain yang relatif sepi.


"Toko makanan manis eh...? Sepertinya bukan bidangku."

Tidak heran toko, atau lebih tepatnya, cafe itu ramai.... cafe itu dikhususkan untuk menjual makanan manis.

Seperti impresi pertamanya saat ia memasuki minimarket tempat ia pertama kali bertemu Chiaki dan Luna, sepertinya akademi alice adalah surga bagi mereka yang suka gula.

Yah, semoga saja kadar glukosa yang berlebih tidak menyumbat peredaran darah mereka dan mengakhiri hidup mereka karena diabetes.

Shu mengintip ke dalam toko itu, dan, ia menemukan seorang sosok yang ia kenal, sedang duduk dengan muka tidak senang. Seakan pesanannya baru akan datang setahun lagi.

"Luna-san...? Pasti ia benar benar tidak sabar menunggu pesanannya."

Dalam hatinya, Shu tertawa.
Di matanya, Luna memang seseorang yang agak tempramen, terkadang baik, karena tindakan langsung harus dilakukan untuk beberapa kasus.

Tapi rasanya Shu tidak perlu menangani pemulangan mayat mayat lain hanya karena urusan kue yang terlalu lama jadi.

'Huahahahaha.... apa yang kupikirkan? Rasanya tidak masuk akal jika Luna menggunakan Alicenya untuk yang seperti itu.'

Sekedar untuk menyapa Luna (dan mencoba puding cafe itu), ia masuk dan menghampirinya dalam waktu sesaat.

"Runa-san?", panggil Shu dengan pelan.

Tiba2 lewat seorang pemuda yg di kenal Miyu berada di depan Luna.

Shu...juga???

Miyu melihat Minamoto yg menutup telinga

"Ma.maaf."ujar Miyu sambil tertunduk

"Jadi...bagaimana dgn tawaranku mengantamu jalan2?"tanya Miyu

Kunogi Miyu wrote:

Miyu pun beralih kepada Luna.

"Hey,ngapain di sini jg?Ganggu ketentraman org tau gak!"ujar Miyu sambil menatap Luna dgn tatapan sinis.

"a-anak ini... " sambil menenggak minumannya, sok jaim.

Ingin sekali Luna memesan minuman beralkohol...

"Kamu tuh yang bikin pemandangan jadi butek!!" kata Luna pada Miyu.

Luna menangkap sosok Shu.

"Waaah, Shu!! Kamu benar-benar udah sembuh!!" kata Luna senang,dengan muka agak heran.
Ide jahil Luna muncul, menunjuk Miyu dengan jari telunjuknya, bermaksud agar Mishuto mengikuti apa yang ditunjuknya.

"aku ingin tahu reaksi Shu sekaligus cewek badung itu... fufufu"

Quote :

"Jadi...bagaimana dgn tawaranku mengantamu jalan2?"tanya Miyu

Minamoto menoleh pada Miyu dan tersenyum manis. Belum ada yang mau mengajaknya berjalan-jalan sebelumnya. Minamoto pun mengangguk pelan menandakan bahwa dia mau diajak jalan-jalan.

"Yah, boleh saja. Terima kasih banyak, Miyu." Ujar Minamoto tersenyum.

Minamoto lalu menoleh pada anak laki-laki yang pertama menyapanya itu. Yang namanya belum diketahui oleh Minamoto. Minamoto lalu tersenyum manis.

"Err... Senpai, mau ikut jalan-jalan bersama kami?" Tanya Minamoto pada anak laki-laki itu yang sejak tadi hanya diam.

OOT: Luna tidak menanggapi RP saya yah...??? T.T
gak apa-apa kok...^^

Kunogi Miyu wrote:

Miyu pun beralih kepada Luna.

"Hey,ngapain di sini jg?Ganggu ketentraman org tau gak!"ujar Miyu sambil menatap Luna dgn tatapan sinis.

"a-anak ini... " sambil menenggak minumannya, sok jaim.

Ingin sekali Luna memesan minuman beralkohol...

"Kamu tuh yang bikin pemandangan jadi butek!!" kata Luna pada Miyu.

Luna menangkap sosok Shu.

"Waaah, Shu!! Kamu benar-benar udah sembuh!!" kata Luna senang,dengan muka agak heran.
Ide jahil Luna muncul, menunjuk Miyu dengan jari telunjuknya, bermaksud agar Mishuto mengikuti apa yang ditunjuknya.

"aku ingin tahu reaksi Shu sekaligus cewek badung itu... fufufu"