Blues Cafe...

Byakuran hanya terdiam sambil memasuki Cafe tsb...Begitu Ia sampai di dalam terdengar alunan musik yang khas...alunan musik yang jarang didengar oleh Pemuda berambut putih yang merupakan murid baru ini.

"........."
Tanpa berbicara satu kata pun,Ia duduk di kursi kosong yang kebetulan berada didekatnya...setelah selesai mengenyakkan dirinya...Ia menoleh ke luar jendela dengan tatapan yang aneh...Ia tersenyum....namun pandangan matanya dingin..sedingin es..

"...Lihat apa?" Hime duduk, kemudian ikut menoleh keluar jendela.

Nauka berlari-lari kecil memasuki cafe tersebut lalu menengok ke belakang, mencari-cari Ayuri.

Mungkin sebentar lagi ia akan menyusul, pikir Nauka. Ia lalu menyadari keberadaan Hime dan bermaksud menyapanya.

"Oiii~~ Cheppa!"

Hime menoleh dan tersenyum ke arah orang yang menyapanya. "Mau makan siang juga^^?"

"Iya. Maunya sih bareng Ayuri, tapi dia belum sampai." jawab Nauka. "Sama Cheppa juga gapapa deh~"

Nauka masang senyum paling manis. (?)

( )
Hime cuma membalas senyum Nauka, "nanti Ayu nyusul yah? Hmm... Mau makan bareng^^?" Hime menunjuk ke arah mejanya yang sudah ada Byakuran disana, "Ryuha nanti juga akan datang, bakal rame nih^^"

Nauka mengangguk dengan pasti lalu segera mengambil tempat duduk.

"Makaaan! Makaaan!" Nauka mulai mendendangkan lagu karangannya sendiri yang ga jelas nadanya diambil dari mana. Ia mengambil menu dan mulai membaca-baca.

"Cheppa yang traktir ya?"

Rupanya itu maksud dari senyuman manisnya.

"Nggak mau," Hime tersenyum geli, "lagi seret soalnya. Ngg... Dia yang traktir deh, tadi dia yang ngajak makan siang." Hime melirik Byakuran.

"Beres, sekarang ayo pesan^^" ujarnya riang.

"Sep dah! No money no cry!" ujar Nauka riang lalu mulai memesan satu porsi... ramen. (dasar orang yg terbiasa seret, klo ga mesen ramen ya bakmie wkkk)

Hime kemudian memesan pizza emang lagi pesen beneran *diinjeg* dan tak lama kemudian pesanannya datang. Tanpa basa-basi, Hime mengambil sepotong dan memakannya.

"Hmm... Ayu dan Ryuha kok nggak datang-datang yah?"

Ryuha membuka pintu tersebut, lalu Ryuha langsung kaget ketika dia melihat Nauka.

"Ukh... seperti yg aku bayangkan..." kata Ryuha. "Err... bayar sendiri2 khan?" tanya Ryuha.

Nauka nyengir dan melambaikan tangannya ke arah Ryuha.

"Dibayarin anak baru!" jawab Nauka cepat sambil menunjuk Byakuran.

Hime tertawa mendengar percakapan Ryuha dan Nauka, "waktu Ryuha yang traktir pasti habis banyak yah?" ujarnya sambil mengambil potongan pizza yang kedua.

Quote :

Nauka nyengir dan melambaikan tangannya ke arah Ryuha.

"Dibayarin anak baru!" jawab Nauka cepat sambil menunjuk Byakuran.

Ryuha menghela napas panjang, "Huff... akhirnya... selamat hari ini rupanya..."

Quote :

Hime tertawa mendengar percakapan Ryuha dan Nauka, "waktu Ryuha yang traktir pasti habis banyak yah?" ujarnya sambil mengambil potongan pizza yang kedua.

"Err... iya..." jawab Ryuha sambil swt. "Sampe harus korban jaket..." batin Ryuha karena ngga maw ketauan.

"Nggak pesan sesuatu^^?" tanyanya pada Ryuha.

Osaki Hime wrote:

"Nggak pesan sesuatu^^?" tanyanya pada Ryuha.

"Hum... tunggu dulu deh." kata Ryuha. Ryuha mengambil menunya lalu membacanya.

"Hm... yg enak yg mana yah..."

"Ah... ini dia.." Ryuha mengangkat tangannya lalu beberapa saat kemudian, org yg melayani datang. "Hm.. aku bisa minta Lasagna?" tanya Ryuha sambil senyum.

Org tersebut mengangguk, lalu pergi ke arah dapur.

"Skg... nunggu." kata Ryuha. Ryuha lalu mikir.

"Azure... menyerang tanpa syarat, pasti yg lain pun juga ada... tp siapa... harus jaga2... siapa tau, org dari sini..."

Nauka mesem-mesem ga jelas lalu makan ramennya dengan cepat. (orang kampung masuk kafe begini nih) Begitu selesai ia langsung menyandarkan punggungnya.

"Huaaahh... Akhir-akhir ini sepi ya," gumam Nauka sambil menghela nafas panjang.

Ryuha mendengar Nauka ngomong, jadi langsung aja dijawab biar tidak ketauan lagi khawatir.

"Hm? Sepi? Apanya yg sepi?" tanya Ryuha.

"Permainanku lagi stuck. Sayangnya ga ada gamefaqs yang bisa dibuka untuk permainanku," jawab Nauka. "Satu NPC hilang, sekarang lagi masa-masa sulit."

"Ga ada event yg terlalu berarti lagi buatku."

Nauka wrote:

"Permainanku lagi stuck. Sayangnya ga ada gamefaqs yang bisa dibuka untuk permainanku," jawab Nauka. "Satu NPC hilang, sekarang lagi masa-masa sulit."

"Ga ada event yg terlalu berarti lagi buatku."

"Tinggal tunggu waktu doang khan?" tanya Ryuha.

"Sabar2..." sambil menepuk bahu Nauka.

Nauka wrote:

"Permainanku lagi stuck. Sayangnya ga ada gamefaqs yang bisa dibuka untuk permainanku," jawab Nauka. "Satu NPC hilang, sekarang lagi masa-masa sulit."

Hime cuma diam mendengarkan percakapan Nauka dan Ryuha, menghentikan acara makannya dan beralih pada minumannya.

"Berapa banyak NPC yang Kappa punya?" tanya Hime tiba-tiba.

"Banyak banget," jawab Nauka. "Semua orang yang ada di kehidupanku itu bagian dari permainanku. Termasuk kalian berdua."

Nauka wrote:

"Banyak banget," jawab Nauka. "Semua orang yang ada di kehidupanku itu bagian dari permainanku. Termasuk kalian berdua."

"Hm? Permainanmu? Hoo..." kata Ryuha sambil angguk2. "Byakuran gmn?" tanya Ryuha sambil menunjuk Byakuran.

Hime kembali meminum minumannya.
"...Sekarang masih bermain game, atau istirahat sebentar?" tanyanya, "aku penasaran dengan game yang Kappa mainkan. Walaupun mungkin tidak begitu mengerti." lanjutnya kemudian tersenyum.

Ryuha wrote:

"Hm? Permainanmu? Hoo..." kata Ryuha sambil angguk2. "Byakuran gmn?" tanya Ryuha sambil menunjuk Byakuran.

Hime melirik Byakuran sesaat kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Semua bisa jadi NPC?" tanyanya lagi.

"Bukan 'bisa' jadi NPC," jelas Nauka sambil menyeruput teh panas (gratisan). "Tapi mau tidak mau, pasti menjadi NPC."

"Gameku tidak mengenal yang namanya 'time out' atau 'pause' dan tidak mengenal yang namanya 'restart' dan 'save points'," lanjutnya.