Broken tree house

Kira mulai memasang muka panik dan sweatdropped.
"Aduh..!! Maaf!! Maaf salah... Uhh.... Sori..."

Quote :

"Dan aku punya hak untuk tahu obat-obat yang aku
buat akan kamu gunakan untuk apa. Tapi, kayaknya ada deh.. Tapi di lab,
di kelas Technical, dan lagi, bukankah kamu juga anak Technical?" Ujar
Mient pada Chopin.

"Hmmm...kalau begitu, besok aku akan ambil deh di lab Technical. Tapi, sepertinya...kamu nggak perlu tahu obat-obat yang aku minta untuk apa. Karena itu rahasia pribadi." Ucap Chopin sambil mengacungkan jarinya ke arah Mient.

"Ya, memang aku anak Technical...tapi kemampuanku hanya sebatas mengubah tasku menjadi Magical Bag alias Tas Ajaib... jadi..." Ucapan Chopin terpotong sejenak.

Pandangan Chopin kemudian teralih oleh sebuah batu besar yang tergeletak di bawah. Ia kemudian mengangkat batu tersebut dan memasukkannya ke dalam Magical Bagnya.

"Hap! Oke..." Ucap Chopin sambil menghelakan nafasnya. Chopin pun menuju ke arah ujung rumah pohon.

Quote :

" WEW.." Ucap misaki pelan

" kalian.. sedang apa dsiini..?" tanya Misaki kepada semua roang di tempat itu

"Kalo aku sendiri...lupa kenapa aku bisa disini. Tetapi, banyak sekali barang yang aku dapat! Semuanya, aku pergi dulu ya, daaah!" Teriak Chopin sambil melambaikan tangannya dan memanjat kebawah dari pohon. Muka Chopin mulai sedikit pucat karena suatu hal...

[Out]

" .." tanpa suara, Misaki menghilang dari tempat itu

[out]

Kira memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke central town.

--out--

Quote :

"Hmmm...kalau begitu, besok aku akan ambil deh
di lab Technical. Tapi, sepertinya...kamu nggak perlu tahu obat-obat
yang aku minta untuk apa. Karena itu rahasia pribadi." Ucap Chopin
sambil mengacungkan jarinya ke arah Mient.

"Ya, memang aku anak
Technical...tapi kemampuanku hanya sebatas mengubah tasku menjadi
Magical Bag alias Tas Ajaib... jadi..." Ucapan Chopin terpotong sejenak.

"Hhh~" Mient menghela nafas setelah mendengar ocehan Chopin.
"Ya sudah kalau begitu, kapan-kapan akan kuberi beberapa." Ucap Mient.

Kemudian Mient melihat ke langit, warna langit sudah merah tanda sudah sore.
"Aku juga, pergi dulu ya~" Mient melambaikan tangannya pada semua orang yang ada disana.

Mient berbisik pada Kira,
"Aku sudah dengar, kamu memiliki Cupid Alice kan? Barangkali kamu bisa membantuku lain kali." Setelah berbisik, Mient tersenyum pada Kira dan berjalan meninggalkan woods.

--out--

"....." Hime bingung dengan keadaan tree house yang sebentar rame sebentar sepi. "Banyak yang mondar-mandir nggak jelas.." gumamnya.

"...Hh.. Jadi ngantuk." pikir Hime yang lalu beranjak dari tempatnya semula, mencari tempat lain di tree house tersebut yang enak buat tiduran sebentar. Gadis itu lalu duduk di dekat jendela kecil tree house dan bersender pada dinding kayu di belakangnya.

"........ngilang semua..." batin byakuran sambil memperhatikan kepergian mereka satu persatu.

"........."
Setelah berpikir sejenak,byakuran beranjak dari tempat duduknya di pojok rumah pohon,lalu merogoh kantongnya sejenak...

....

Setelah menemukan apa yang Ia cari,dengan langkah perlahan,Chocoholic tsb berjalan ke pinggir rumah pohon....

"...Topeng gak jelas..."byakuran berujar sambil melemparkan sebuah topeng berbentuk rubah yang penuh dengan bercak-bercak darah yang Ia temukan di atap sekolah ke dalam hutan.

"..Huff..Ok..."Ia meneruskan."Saya duluan ya...Hime-san.."gumamnya pelan sambil berjalan ke tangga rahasia (?) yang ada di pinggiran rumah pohon....

[OUT]

Quote :

"orangnya apa?? cerewet...? nyebelin..?!!" ucapnya sambil membelai rambutnya yang berhasil diikatnya.

"..........."sefron terdiam sejenak sambil berpikir. "cewek ini emang nyebelin"

".......ngga..karena..tiap..ketemu..lo... bawaannya entah kenapa pengin marah.." kata sefron kepada aoi.

"Sampai nanti." jawabnya pada Byakuran.

Hime memandang benda yang dilempar Byakuran. Gadis itu bangkit dari tempatnya dan memungut topeng tersebut. Hime hanya tersenyum, entah mengapa, dan kembali bersandar pada dinding kayu.

"...Ah, sebaiknya aku kembali kesana saja dulu.." pikir gadis itu tiba-tiba dan beranjak dari tempatnya.

"Kalian, aku pergi dulu ya. Senang bertemu denganmu, Aoi^^" ujarnya ramah, yang langsung tahu nama Aoi ketika Sefron memanggilnya begitu, dan turun dari tree house.

(out)

Quote :

".......ngga..karena..tiap..ketemu..lo... bawaannya entah kenapa pengin marah.." kata sefron kepada aoi.

"hm.... cuma itu aja.... kalo mau marah, marah aja...." ucapnya santai sambil iseng memotong ujung rambutnya seperti orang tidak peduli.

Kira berjalan ke broken tree house. Dia duduk di bawah tree house tersebut. "Ah.. Nyamannya... Duduk di sini memang menenangkan.."

Lama-kelamaan dia mengantuk dan akhirnya tertidur dengan sangat nyenyak. "Zzzz...."

Malam pun tiba. Kira terbangun dari tidurnya. "Hoahm... Hah?! Udah malem!! Nyu~~ Gila.. Uda tidur berapa jam ya disini..?? Udah terlanjur sih.. Jalan-jalan ke central town ah..", akhirnya Kira pergi dari broken tree house.

--out--

yukari yng sedang jalan2 diwoods kembali mengunjungi rumah pohon itu....

"loh kok tumben sepi ya!udah lama gak kesini!keatas ah!!"lalu yukari menaiki pohon itu....

"hem...sepi banget ya!tiduran ah!"lalu yukari pun bersender di pohon tersebut
lama2 tertidur...

10 menit kemudian...

"hua...*nguap*nyenyek banget tidur disini adem banget lagi!dah ah mau jalan2 lagi!"yukari pun keluar dan turun dari rumah pohon tersebut!

yukari menjatuhkan sesuatu*sebuah cincin dari orang tuanya*tetapi yukari tidak menyadarinya!

[out]

Quote :

"hm.... cuma itu aja.... kalo mau marah, marah
aja...." ucapnya santai sambil iseng memotong ujung rambutnya seperti
orang tidak peduli.

"......................."

"ahh...dasar...anak ini.." ucap sefron sambil menghela nafas.

Quote :

yukari menjatuhkan sesuatu*sebuah cincin dari orang
tuanya*tetapi yukari tidak menyadarinya!

sefron berjalan mengelilingi tree house. kemudian ia menemukan sebuah cincin.

"adaw!!! sikil gw!!!" teriak sefron sambil memegangi kakinya yang sakit karena menginjak cincin.

"uh? cincin? ditengah hutan begini?? milik siapa ini? hmm.. disimpan dulu saja.. siapa tau nanti pemiliknya kembali.." ujar sefron sambil mengantongi cincin tersebut

"orang yang aneh..." batinnya sambil melihat kelakuan sefron yang aneh. "ukh... kog jadi ngantuk gini ya..??" gumamnya kecil lalu tertidur.

"ah . . . aku bengong lagi . . kenapa skarang aku kebanyakan bengong y . . ??"batin roxas
"Mmm . . Aoi . . ." kata roxas dalam batinnya
"Kok tidur disini . . . tapi kalo tidur lucu juga ya . ."batin roxas sambil melihat Aoi yang sedang tertidur sambil senyam-senyum

"uhk...!! uhk...!!" Aoi terbangun dari tidurnya dan batuk-batuk sambil memegang dadanya yang sesak napas.
".........." ia bangkit dari tidurnya, perlahan membuka matanya dan melihat sekelilingnya tiba-tiba jadi sepi, pandangannya agak buram dan ia mulai lemas. "hm.... kog sepi...??" gumamnya kecil sambil memegang dadanya yang sesak. "ukh.... jam berapa ini??" ucapnya sambil melihat jam tangannya sambil memegang kepalanya yang agak pusing.

Kira berjalan ke broken tree house. Dia bengong melihat bulan yang bersinar dengan indahnya. Dia masih lesu sehabis dari central park, lalu dia duduk di bawah broken tree house dan melamun dengan memasang tampang lesu serta sedih.

"Aku ini kenapa sih?!! ARRGGHH!!!", batin Kira stres memikirkan sebab kelesuannya itu. Kira menitikkan air mata tanpa sebab. "Hah??? Kenapa aku netesin air mata sih?? Aku nggak sedih ato apa kok bisa nangis gini... Hah..", Kira berbicara kepada dirinya sendiri dan menghela napas lagi.

Kira melamun sambil menatap bulan. Dia masih menangis tanpa sebab. Dia benar-benar tidak tahu mengapa ia bisa sangat lesu dan sedih, bahkan menangis. "Bulannya indah.. Lagi fullmoon lagi..", kata Kira yang masih menatap bulan yang sangat indah itu.

Setelah memandangi bulan yang cukup lama, Kira tertidur di bawah broken tree house. Tidurnya melingkar seperti kucing yang sedang tertidur. Dia masih meneteskan air matanya walaupun tertidur. "Aku kenapa?? Help me please someone.. Please help me... Hiks..", pikir Kira dalam tidurnya dan masih saja meneteskan air matanya.

yukaribaru menyadari bahwa cincinnya ilang...yukari pun berlari menuju woods kembali

"duh jatuh dimana ya!kok gak ada!"yukari puter2 sekitar rumah pohon itu..

"duh kayanya ada yang mungut deh....siapa ya!"yukari duduk*nyaris nagis*

"itukan cincin peninggalan orang tua q gimana ya!"tak lama kemudian yukari tertidur disana!

OOT:maaf klo dibales lama w lagi gak boleh ngenet dirumah!

Miyu menyusuri hutan lagi.

Sudah lama gak ke sini...ah, rumah pohon itu lagi..

Miyu menatap rumah pohon itu dari bawah dan tidak naik ke atas.

".................." Aoi sudah benar-benar sadar dari tidurnya, ia bangkit dari duduknya dan menglilingi rumah pohon itu.
"eh.... ada Yukari..." ujarnya semangat melihat Yukari ada di sana. "hm.... dia lagi tidur sih..." gumamnya kecil melihat Yukari yang sedang tidur, ia pun duduk di sebelah Yukari.

Walaupun sudah pagi Kira masih saja tertidur dengan lelap di bawah broken tree house tersebut. Dia masih saja tertidur dengan lelapnya dan juga masih meneteskan air matanya.

Chopin yang tadi habis berlari-lari dari ruang kelasnya karena mendengar suara aneh akhirnya sampai di Woods. Karena kelelahan, ia memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah pohon dimana ia bertemu dengan banyak orang sebelumnya.

Setelah sampai di dekat pohon besar, ia kemudian mencoba memanjat ke atas,tetapi gagal tiga kali.

"Nyah...aku kok gak bisa manjat ya? Padahal kemarin aku disini padahal bisa memanjat ke atas. Coba lagi!" Ucap Chopin dalam hati yang terus mencoba memanjat pohon tersebut dan akhirnya sampai di rumah pohon diatas.

"Nah, akhirny sampai. Fiuh, olahraga yang cukup menantang...Hmm?" Chopin melihat Kira yang sedang tertidur di bawah perlindungan rumah pohon. Chopin kemudian mencoba membanguninya.

"Hei, Kira? Bangun!" Ucap Chopin dengan keras kepada Kira.

Kira terbangun dengan kaget. "Hah?! Kenapa?? Kenapa???", Kira melihat Chopin yang ada di depannya. "Oh.. Chopin.. Pagi.. Jam berapa ini?? Aku udah tertidur di sini ya?? Hehe..", kata Kira sambil tertawa kecil. "Ada apa Chopin??", tanya Kira dengan polosnya.

"Hmm? Oh, sebenarnya nggak apa-apa. Tapi, aku sedikit bosan. Padahal hari ini kita tidak ada kelas." Ucap Chopin sambil menghelakan nafasnya dengan muka bosan.

"Tapi...sebentar. Sebenarnya, aku ingin meminta permintaan padamu Kira. Kira-kira kamu mampu tidak?" Tanya Chopin kepada Kira sambil tersenyum.

Chopin kemudian mengambil sebuah buku dari tas selempangnya dan menunjukkannya ke Kira. Judul buku tersebut adalah "Abstract School Horrors".

"Kamu tahu maksudku?" Tanya Chopin kepada Kira lagi.

"Hah?? Minta tolong??", Kira melihat buku yang ditunjukkan Chopin. Kira tidak mengerti apa maksud Chopin.

"Umm~ Maaf.. Tapi aku nggak ngerti apa maksud kamu..", jawab Kira memelas.