Broken tree house

"mak lampir menyebalkan" ujar sefron sambil memakan coklatnya.

"mau nyari roxas yaaaa..." sambungnya lagi


"ngh? ini siapa? kok tau gw sefron?" ujar sefron ke mient

Aoi ngga dengerin ocehan sefron, ia tetap mencari ikat rambutnya di sana.

Karena Kira bosan ke Central Town akhirnya dia memutuskan untuk balik lagi ke broken tree house.

'Mient!! Chopin!! Lagi pada ngapain??"

"Loe orang terkenal kali sef.."ujar byakuran asal...

"terkenal sebagai ahli debus mungkin..."

"Hah?" Chopin menemukan sebuah ikat rambut yang tergeletak di atas lantai. Ia langsung mengambilnya dan melihat ikat rambut tersebut.

"Hmm? Bukankah gadis itu kehilangan ikat rambutnya? Aku harus kasih ini ke dia." Ucap Chopin yang kemudian menghampiri gadis tersebut.

"Ehh, apakah ini ikat rambutmu?" Tanya Chopin kepada gadis yang sepertinya sedang mencari-cari ikat rambutnya tersebut. Pandangan Chopin kemudian langsung ke arah luar dimana ia terkejut ada Mient yang tadinya bersama dirinya saat di Main Building. Ia juga melihat Kira berada disana.

"Hahah...kok pada kesini semua ya? Hahah..."

Quote :

"ngh? ini siapa? kok tau gw sefron?" ujar sefron ke mient

"ya, mana mungkin kau ingat. Waktu kita bertemu kau sedang pingsan. Lebih tepatnya nyaris mati.." Ujar Mient pada Sefron.

"kalau begitu, salam kenal ya Sefron, namaku Einzbergh Mientsvielle. Panggil saja Mient." Mient memperkenalkan dirinya pada Sefron.

Quote :

'Mient!! Chopin!! Lagi pada ngapain??"

"ng.. Kau siapa? Kok bisa tahu namaku?" Mient tersenyum heran pada Kira.

Quote :

"Loe orang terkenal kali sef.."ujar byakuran asal...

"lagi bete ya kak?" Mient cengar - cengir.

"huehehehe" tawanya mendengar ucapan byakuran.

"he...masi punya tisu?" ujar sefron kpd kira

"grrr... mana sih ikat rambut itu...?!" batinnya kesal sambil menggenggam rambut panjangnya yang membuatnya risih.

Quote :

"Ehh, apakah ini ikat rambutmu?"

"eh... iya... terima kasih ya..." ucapnya pada Chopin sambil tersenyum ramah.

"hm.... jadi tambah ramai..." batinnya heran sambil mengikat rambutnya.

Karena Kira bosan, Kira duduk-duduk di bawah broken tree house.

"Huh.. Hiino mana ya?? Kazu mau dijodohin sama Hiino, tapi Hiinonya kabur mulu.. Kapan bisa dijodohin kalo gitu...??"
Batin Kira yang bosan menunggu hadirnya Hiino.

Kira melamun, lalu tiba-tiba tersadar dengan sesuatu.

"Mient, kapan kamu mau geret 'dia' ke Abstract?? Abis itu entar kujodohin pake alice ku.. hwehwe.."

Kira mengecek kantungnya dan mengambil tisu lagi, lalu memberikannya kepada Sefron.

"Nih tisu. Masih ada banyak kok.. Hehe.."

" Ah.. balik kesini lagi.." ucap Misaki yang muncul tiba-tiba

" semakin ramai saja tempat ini.." ucapnya pelan, ia lalu naik ke atas rumah pohon dan duduk disana tanpa memerhtikan orang2 yang berkeliaran disana

Quote :

"Mient, kapan kamu mau geret 'dia' ke Abstract?? Abis itu entar kujodohin pake alice ku.. hwehwe.."

"si... siapa maksudmu??" Mient melihat adanya hawa aneh pada orang ini.

"Lagipula, kalau 'dia' yang kau maksud tidak punya Alice, 'dia' tidak mungkin masuk ke Abstract School ini kan?" Ujar Mient.

Wew, orang ini tau aku sementara aku ngga tau dia sama sekali. Dan lagi, siapa yang dimaksud dengan 'dia' itu.

OOT : kira, tolong pisahkan dunia asli dan dunia rp ^^

Quote :

"eh... iya... terima kasih ya..." ucapnya pada Chopin sambil tersenyum ramah.

"Ah, iya sama-sama. Oh iya, perkenalkan namaku Chopin, Chopin Rosenkrantz dari kelas B - Junior High School. Salam kenal!" Ucap Chopin kepada gadis tersebut dengan semangat.

"Aku duluan ya!" Ucap Chopin berlari keluar rumah pohon dan berjalan ke arah Mient dan Sefron sambil melambaikan tangannya ke gadis yang ia tolong, sambil membuka-buka tasnya.

"Hei...Mient, apakah kamu punya sesuatu yang kamu bisa sumbangkan kepadaku? Aku butuh sesuatu nih buat menuh-menuhin tas! Walaupun, gak akan mungkin penuh." Ucap Chopin sambil mengulurkan tangannya seperti pengemis meminta uang.

"Sebaiknya, habis ini aku balik ke asrama..."

"nyaaaaaaammmmmm" ujar sefron spontan.

"nyaem..nyaem" sefron memakan tisu-tisu tersebut.

"ngh..gw sefron.. elo siapa?" ujar sefron ke kira.

"hah? oh.. senang bertemu denganmu mient?"

Quote :

"Ah, iya sama-sama. Oh iya, perkenalkan namaku Chopin, Chopin Rosenkrantz dari kelas B - Junior High School. Salam kenal!" Ucap Chopin kepada gadis tersebut dengan semangat.

"namaku Aoi, dari kelas somatic... salam kenal juga..." ucap Aoi memperkenalkan dirinya pada Chopin.

"he..aoi.." panggil sefron sambil memakan tisu.

"kenapa kita selalu bertengkar sejak pertama kali bertemu?"

Quote :

"Hei...Mient, apakah kamu punya sesuatu yang
kamu bisa sumbangkan kepadaku? Aku butuh sesuatu nih buat menuh-menuhin
tas! Walaupun, gak akan mungkin penuh." Ucap Chopin sambil mengulurkan
tangannya seperti pengemis meminta uang.

"dan untuk apa pula tas-mu itu harus penuh?" Tanya Mient. Mient putar otak untuk menjawab pertanyaan Chopin itu.

"kenapa tanya sama aku..??" tanyanya heran sambil mengikat rambut panjangnya yang susah diikat.

Kira menatap Mient dengan tatapan yang agak 'evil'.
"Perlukah aku menyebutnya Mient?? Sepertinya tidak.."

Kira berpikir sejenak dengan kata-kata Mient.
"Oh iya.. 'Dia' tidak punya alice ya?? Hehe.. Coba kalo punya.. Kujodohin deh kalian berdua.. Abis cocok sih.."

Kira menatap Sefron dengan tampang polos.
"Oh.. Namaku Kira Matsuki, dari B Junior High School. Panggil saja aku Kira. Salam kenal.."

Lalu Kira baru sadar kalau Sefron makan tisu pemberiannya.
"Sefron, kalau kamu masih lapar, aku ada roti cokelat. Kamu mau??"

"karena lo orangnya.." kata sefron singkat.

"orangnya apa?? cerewet...? nyebelin..?!!" ucapnya sambil membelai rambutnya yang berhasil diikatnya.

Quote :

"dan untuk apa pula tas-mu itu harus penuh?" Tanya Mient. Mient putar otak untuk menjawab pertanyaan Chopin itu.

Muka Chopin langsung menampakkan senyum. Dan ia pun menjawab, tetapi tetap meminta-minta ke Mient.

"Ahahah, untuk kepentingan pribadi. Kamu gak perlu tahu. Jadi ada gak? Sesuatu kayak yang berat-berat? Atau mungkin obat-obatan? Oh, dan kamu kelas Technical bukan? Mungkin ada benda yang kamu pernah ciptakan? Kasih ke aku." Ucap Chopin yang tangannya masih menggulur meminta-minta.

"Sebenarnya...aku ingin memenuhi tas ini karena..."

Quote :

Kira menatap Mient dengan tatapan yang agak 'evil'.
"Perlukah aku menyebutnya Mient?? Sepertinya tidak.."

Kira berpikir sejenak dengan kata-kata Mient.
"Oh iya.. 'Dia' tidak punya alice ya?? Hehe.. Coba kalo punya.. Kujodohin deh kalian berdua.. Abis cocok sih.."

"engh... Aku masih ngga ngerti, maksudnya, 'dia' itu siapa? Dan kamu sendiri itu siapa? Tiba-tiba mengatakan seperti itu, aku juga ngga ngerti.. Aneh.." Mient menggaruk kepalanya.

Quote :

"Ahahah, untuk kepentingan pribadi. Kamu gak
perlu tahu. Jadi ada gak? Sesuatu kayak yang berat-berat? Atau mungkin
obat-obatan? Oh, dan kamu kelas Technical bukan? Mungkin ada benda yang
kamu pernah ciptakan? Kasih ke aku." Ucap Chopin yang tangannya masih
menggulur meminta-minta.

"Dan aku punya hak untuk tahu obat-obat yang aku buat akan kamu gunakan untuk apa. Tapi, kayaknya ada deh.. Tapi di lab, di kelas Technical, dan lagi, bukankah kamu juga anak Technical?" Ujar Mient pada Chopin.

Chopin ini orang yang aneh, dan... Kenapa ia bisa begitu mirip dengannya... Batin Mient. Ia memegang erat sketch booknya.

" WEW.." Ucap misaki pelan

" kalian.. sedang apa dsiini..?" tanya Misaki kepada semua roang di tempat itu

Kira baru sadar kalau Mient belum tahu apa-apa tentang dia.
"Sighs.. Namaku Kira Matsuki, satu kelas dengan mu. Salam kenal Einzbergh Mientsvielle.."

Akhirnya dia mengenalkan dirinya juga. Pikir Mient

Quote :

Salam kenal Einzbergh Mientsviel.."

"Mientsvielle, bukan Mientsviel." Ucap Mient tenang

"Salam kenal, Kira." Mient menjulurkan tangannya pada Kira, mengajak salaman.