Central Town Park

Quote :

"Kazu-sen diem bentar ya.. Jangan gerak...", Kira mengambil sapu tangan dan mengelap wajah Kazu-sen yang basah itu dengan pelan.

"Ini kenapa dilapin lagi... Ambil saja, ini punyamu," kata Kazu sambil meletakkan foto itu ke tangan Kira, sebelum perlahan berdiri dari posisi duduknya.

Quote :

"Ahihi...tak ada pilihan soalnya, tadi kamu pingsan sensei. Jadinya, ya aku harus tumpahkan air minumku. Nyahaha~" Jawab Chopin kepada Kazu yang sepertinya masih bingung ditambah mukanya yang basah kuyub.

"Ooh..." gumam Kazu pelan. "Ngomong-ngomong...apa tadi ada kejadian aneh?"

"Entar masuk angin. Ini foto apaan sih???? Bukan punya ku kali...", kata Kira dengan begonya dan mengembailkannya ke Kazu.

"Ada Chopin... Halo~~", kata Kira sambil tersenyum.

Quote :

"Entar masuk angin. Ini foto apaan sih???? Bukan punya ku kali...", kata Kira dengan begonya dan mengembailkannya ke Kazu.

"Woi, ini siapa lagi yang lagi dicium selain kamu?" tanya Kazu sambil menyodorkan foto itu tepat ke mata Kira. "Masih mau bilang bukan punyamu?"

OOT : nimbrung ya!
-------------------
Mient celingak-celinguk di Central Town, mencari Chopin. Akhirnya Mient menemukan Chopin dan beberapa orang lain disana.
"Chopin!!!" Mient berlari ke arah Chopin.
"o--obat yang tadi kau minum..." Mient sedikit takut ngomongnya.
"A...Ada efek sampingnya ternyata!!" Ucap Mient sambil menepuk pundak Chopin.

Quote :

"Ooh..." gumam Kazu pelan. "Ngomong-ngomong...apa tadi ada kejadian aneh?"

"Kejadian aneh...?" Ucap Chopin yang menggaruk-garuk kepalanya, ingin menjelaskan apa yang telah terjadi sebelumnya.

"Sensei, sensei gak inget apa-apa ya? Tadi kan sensei dateng ke Central Town, terus sensei berkumpul dengan anak-anak. Dan kemudian..." Jawab Chopin yang terpotong di satu kalimat.

"Dan kemudian sensei pingsan deh~ End of story." Lanjut Chopin kepada senseinya itu yang sepertinya sudah hilang ingatan alias amnesia.

"Sensei benar-benar tak ingat ya?" Tanya Chopin balik kepada Kazu.

Quote :

"Ada Chopin... Halo~~", kata Kira sambil tersenyum.

"Ah ya, halo juga Kira!" Ucap Chopin tersenyum.

Chopin terkejut melihat Mient yang tiba-tiba datang ke park kembali. Ia kemudian menatapnya dan terkejut apa yang dikatakan olehnya.

"E-e-efek samping!?"

Kira langsung mengambil foto tersebut dan memasukkannya ke dalam
dompet. "Ehehehehehe...", Kira hanya bisa cengengesan nggak jelas.

Hidekazu Kaishou wrote:

"Woi, ini siapa lagi yang lagi dicium selain kamu?" tanya Kazu sambil menyodorkan foto itu tepat ke mata Kira. "Masih mau bilang bukan punyamu?"

"Lha... Mungkin aja itu foto Kazu-sen sama Hiino...", kata Kira asal. Kira melihat Mient yang datang.

"Halo Mient... Jadi.... Kapan mau belajar main biola???", tanya Kira sambil menunjuk tas biolanya dia yang dipegang.

Quote :

"E-e-efek samping!?"

"I..iya.. errr..." Mient mulai bingung bagaimana cara mengatakannya pada Chopin.
"Dosis obat itu, untuk usia 13 tahun keatas adalah 1 sdm. Isi obat itu sekitar 10 sdm, dan kau.... Menelan semuanya.." Ucap Mient sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Ya... Bagiku ini ngga terlalu parah sih, efek samping yang paling lemah sih, paling cuma kram-kram 3 hari.. Tapi, ngga tau juga yang terparah gimana.." Mient menepuk pundak Chopin lagi.

Quote :

"Halo Mient... Jadi.... Kapan mau belajar main biola???", tanya Kira sambil menunjuk tas biolanya dia yang dipegang.

Mient memandang tas biola itu sebentar, dan berkata,
"Ma--Maaf Kira. Untuk sementara aku tidak ingin lihat biola dulu.." Ucap Mient yang mukanya sedikit memerah. Biola.. Membuatku teringat padanya lagi.. Ucap Mient dalam hati.

Quote :

"Sensei, sensei gak inget apa-apa ya? Tadi kan sensei dateng ke Central Town, terus sensei berkumpul dengan anak-anak. Dan kemudian..." Jawab Chopin yang terpotong di satu kalimat.

"Dan kemudian sensei pingsan deh~ End of story." Lanjut Chopin kepada senseinya itu yang sepertinya sudah hilang ingatan alias amnesia.

"Sensei benar-benar tak ingat ya?" Tanya Chopin balik kepada Kazu.

"Rupanya.... dia lagi... Kurang ajar..." gumam Kazu, geram entah karena apa.

Quote :

"Lha... Mungkin aja itu foto Kazu-sen sama Hiino...", kata Kira asal.

"Sama sekali nggak mungkin... Mana mau anak itu difoto lagi dicium," kata Kazu sambil melambaikan tangannya seolah mengusir lalat.

Mientsviel wrote:

Mient memandang tas biola itu sebentar, dan berkata,
"Ma--Maaf Kira. Untuk sementara aku tidak ingin lihat biola dulu.." Ucap Mient yang mukanya sedikit memerah. Biola.. Membuatku teringat padanya lagi.. Ucap Mient dalam hati.

"Uhm~~ Ya sudah!! Kalo mau belajar bilang ya!!", kata Kira dengan ceria. Kira teringat bahwa Chopin bisa memainkan 10 instrumen musik.

"Chopin, mau minta tolong... Bisa main piano nggak??? Kalo bisa, main piano dong.. Mau liat permainanmu.", kata Kira sambil mengingat-ngingat Shota.

Hidekazu Kaishou wrote:

"Sama sekali nggak mungkin... Mana mau anak itu
difoto lagi dicium," kata Kazu sambil melambaikan tangannya seolah
mengusir lalat.

"Oh... Dia nggak mau yah??? Malu mungkin~~", kata Kira.

Quote :

"I..iya.. errr..." Mient mulai bingung bagaimana cara mengatakannya pada Chopin.
"Dosis obat itu, untuk usia 13 tahun keatas adalah 1 sdm. Isi obat itu sekitar 10 sdm, dan kau.... Menelan semuanya.." Ucap Mient sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Ya... Bagiku ini ngga terlalu parah sih, efek samping yang paling lemah sih, paling cuma kram-kram 3 hari.. Tapi, ngga tau juga yang terparah gimana.." Mient menepuk pundak Chopin lagi.

"M-M-Mient! Jangan bercanda! Hidupku bisa mati gara-gara ini! Tapi, benar kan, efek sampingnya tak parah? Huuuh...nasibku benar-benar malang hari ini..." Ucap Chopin yang dengan muka depresi.

"Dan tadi juga aku mimpi buruk! Di mimpiku aku bertemu seorang lelaki berambut hitam, matanya berwarna biru di kiri dan berwarna merah di kanan, dan dia mau memakanku! Seram bukan?" Tanya Chopin kepada Mient dengan teriak-teriak. Ia sekarang cukup stress dengan nasibnya yang buruk itu.

Chopin melirik Kira, yang meminta dirinya untuk bermain piano.

"Piano? Bisa, aku sudah cukup lama bermain piano? Lagu apa? Tapi yang pasti bukan disini ya mainnya...ahahah..." Ucap Chopin dengan senyum.

Quote :

M-M-Mient! Jangan bercanda! Hidupku bisa mati gara-gara ini!

"Yaa, aku bisa menjamin obatku ngga akan mengakhiri hidupmu kok. Bukankah aku sudah bilang, obat itu tidak kubuat mematikan." Mient tersenyum pada Chopin.

Quote :

"Dan tadi juga aku mimpi buruk! Di mimpiku aku
bertemu seorang lelaki berambut hitam, matanya berwarna biru di kiri
dan berwarna merah di kanan, dan dia mau memakanku! Seram bukan?" Tanya
Chopin kepada Mient dengan teriak-teriak. Ia sekarang cukup stress
dengan nasibnya yang buruk itu.

"Cep cep cep.. Tenang, tenang~" Mient mengelus-elus kepala Chopin yang nampak panik itu.

"Ada biola di tas ajaib mu?? Kalo ada... Main yuk~~", kata Kira mengajak Chopin bermain biola. Dia rindu masa-masa dia duet dengan Shota. Kira melirik Mient yang sedang mengelus-elus kepala Chopin.

"Cie~~ Mient, Chopin.... Kapan jadiannya...??", tanya Kira tanpa maksud buruk.

"..."

Kazu pun terdiam mendengar deskripsi Chopin mengenai pria di dalam mimpinya. Entah kenapa...orang itu...dia punya pikiran kalau orang itu adalah...

'Kufufufu... Memang aku... Kau keberatan?'

"Sial..." gumam Kazu sebelum berbalik untuk meninggalkan tempat itu.

Quote :

"Yaa, aku bisa menjamin obatku ngga akan mengakhiri hidupmu kok. Bukankah aku sudah bilang, obat itu tidak kubuat mematikan." Mient tersenyum pada Chopin.

"Ya...iya juga. Tapi aku masih khawatir kalau efek sampingnya tiba-tiba datang dan tidak diketahui. Huh..." Ujar Chopin kepada Mient, mukanya kembali depresi lagi.

Quote :

"Ada biola di tas ajaib mu?? Kalo ada... Main yuk~~",

"Ha? Oh, sebenarnya aku meninggalkan barang-barangku di kamar asrama, yang aku bawa ini adalah tas biasa yang aku belum ubah, maaf yah!" Ucap Chopin meminta maaf pada Kira, menepukkan tangannya.

Quote :

Kira melirik Mient yang sedang mengelus-elus kepala Chopin.

"Cie~~ Mient, Chopin.... Kapan jadiannya...??", tanya Kira tanpa maksud buruk.

"Ehh...ha? Apa maksudmu Kira? Haha..." Tanya Chopin kepada Kira yang masih bingung atas perkataannya.

Quote :

"Sial..." gumam Kazu sebelum berbalik untuk meninggalkan tempat itu.

"S-sensei? Sensei sudah mau pergi?" Tanya Chopin kepada gurunya itu, yang tiba-tiba sepertinya bergegas ingin pergi.

Quote :

"Cie~~ Mient, Chopin.... Kapan jadiannya...??", tanya Kira tanpa maksud buruk.

"siapa yang bilang kami jadian?" Tanya Mient dengan dingin.

Quote :

"Ya...iya juga. Tapi aku masih khawatir
kalau efek sampingnya tiba-tiba datang dan tidak diketahui. Huh..."
Ujar Chopin kepada Mient, mukanya kembali depresi lagi.

"Aku menjamin, tidak akan membuatmu koma apalagi mati. Jadi tenang saja." Mient tersenyum pada Chopin.

"Nggak apa-apa... Nggak ada maksud..", kata Kira kepada Chopin. Kira melamun.

"Chopin, pernah keluar negeri untuk perform main salah satu instrumen yang kamu mainin???", tanya Kira entah apa yang dipikirkannya.

"Mient... Kamu kalo salting tuh jadi dingin ya?? Jadi cuek dan dingin gitu~~", kata Kira asal.

Quote :

"Mient... Kamu kalo salting tuh jadi dingin ya?? Jadi cuek dan dingin gitu~~", kata Kira asal.

Hhhh~ ada-ada aja deh ni anak..
Mient menghela napas mendengar ucapan Kira,
"Kira, tolong jangan sok tahu ya. Aku nggak salting kok." Ucap Mient dengan tenang sambil tersenyum.

"Ampun~~", Kira menundukkan kepalanya, takut Mient marah.

Quote :

"Nggak apa-apa... Nggak ada maksud..", kata Kira kepada Chopin. Kira melamun.

"Ah? Begitukah? Baiklah kalau begitu..." Ucap Chopin yang masih sedikit curiga oleh apa yang dikatakan oleh Kira.

Quote :

"Chopin, pernah keluar negeri untuk perform main salah satu instrumen yang kamu mainin???", tanya Kira entah apa yang dipikirkannya.

"Ugh..." Chopin tak tahu kenapa langsung sedikit terganggu oleh apa yang dikatakan Kira. Ia sepertinya tak ingin mendengar apa yang dikatakan oleh Kira.

"Ya, ya...aku memang pernah main di sekitar Eropa dan juga Amerika, waktu aku masih usia yang bisa dibilang cukup muda. Aku sudah...18 kali perform diatas panggung." Jawab Chopin kepada Kira dengan pucat.

"Kalau begitu~~ Kenal dengan Shota??? Shota Akihiro.. Pianis yang cukup terkenal di Eropa. Dia sering manggung di Eropa.", tanya Kira kepada Chopin.

Quote :

"Ampun~~", Kira menundukkan kepalanya, takut Mient marah.

"Hahaha, tidak apa kok." Mient tertawa kecil.

"Shota? Maaf, tapi sepertinya aku tak pernah dengar nama Shota. Maklumilah, aku memang waktu kecil dulu tak ingat orang-orang yang aku pernah temui. Haha..." Jawab Chopin kepada Kira.

"Ugh...kenapa ia harus bertanya tentang masa laluku? Padahal..." Pikir Chopin yang seolah ingin keluar dari topik pembicaraan tersebut.

Kira melihat wajah Chopin yang sepertinya agak sedih. "Yasudah... Kalo kamu nggak tau... maaf ya sudah bertanya tentang masa lalumu.", kata Kira sambil menundukkan kepalanya.

Quote :

"S-sensei? Sensei sudah mau pergi?" Tanya Chopin kepada gurunya itu, yang tiba-tiba sepertinya bergegas ingin pergi.

"Aaah..." jawab Kazu sambil mengangguk. "Sudah tidak ada gunanya lagi terus di sini... Lalu..."

Sebelum benar-benar pergi, Kazu menoleh ke arah Chopin.

"Bila kau benar-benar bertemu dengan orang yang ada di mimpimu, apapun yang terjadi... jangan mau melakukan kontrak dengannya..."

Dan, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut, Kazu pun pergi.

(OUT)

Quote :

"Aaah..." jawab Kazu sambil mengangguk. "Sudah tidak ada gunanya lagi terus di sini... Lalu..."

"Ya sudah baiklah! Dadah sensei!" Teriak Chopin yang kemudian melambaikan tangannya ke arah Kazu.

Quote :

"Bila kau benar-benar bertemu dengan orang yang ada di mimpimu, apapun yang terjadi... jangan mau melakukan kontrak dengannya..."

"Hah? Kontrak? Orang di mimpiku? Maksudnya...apa?" Pikir Chopin dalam pikirannya. Ia masih bingung dengan semua yang terjadi setelah ia tertidur.