Central Town Park

Chopin yang melihat Kotori sejenak, dan mendengar apa yang dimintanya oleh Mient langsung menampakkan muka sweatdroppednya.

"Haa...kayaknya aku pernah lihat orang yang membeli obat seperti itu. Mereka kan ingin... Pikir Chopin sejenak dalam dunianya sendiri.

"Hei, Kotori...kalau kamu beli obat itu dan memakainya...pakailah dengan bijak ya!" Ucap Chopin seolah-olah dia tau obat tersebut akan disalahgunakan.

Quote :

"ya, aku pernah coba sih.. Tapi ngga separah itu nelennya. Cuma lebih beberapa teguk dan itu membuat sebagian badanku ngga bisa gerak dalam beberapa hari. Kalo sebanyak itu sih, ya ngga tau ya.." Mient masih tertawa melihat Chopin yang panik.

"tenang aja, obat itu ngga dibuat mematikan kok." Ujar Mient dengan tenang.

"Haaaa!? Itu kan...!" Teriak Chopin yang sedikit panik dan mulai mengacak rambutnya dan kepalanya mulai diraba-raba dengan tangannya sendiri.

"Tapi, tapi, kamu punya obat penatralisir efek samping kan? Punya tidak?" Tanya Chopin kepada Mient, masih panik tentang efek samping obat dari Mient.

"Wanjima....Hiino-san? Hmm..Kukira siapa" pikir Makoto.
"Oooh, begitu...setahuku sih dulu Student Agent Technical beda..." kata Makoto.

Quote :

"Tapi, tapi, kamu punya obat penatralisir efek
samping kan? Punya tidak?" Tanya Chopin kepada Mient, masih panik
tentang efek samping obat dari Mient.

"Ngg.." Mient merogoh-rogoh isi tasnya sesaat.
"Nggak bawa tuh, hehe." Mient tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"sudah kubilang kan, tenang saja. Obat itu ngga punya efek samping membahayakan kok." Mient menyeringai.

Quote :

"Oooh, begitu...setahuku sih dulu Student Agent Technical beda..." kata Makoto.

"ooh, ya Wanijima-san juga sempat bertanya tentang dia." Ucap Mient pada Makoto.

Quote :

"Oooh, begitu...setahuku sih dulu Student Agent Technical beda..." kata Makoto.

"Oh, Wanjiima-san juga sebelum kita dinaikkan, juga membahas tentang Student Agent terdahulu. Tenma Tsubasa kalau tidak salah!" Jawab Chopin kepada Makoto.

Quote :

"Ngg.." Mient merogoh-rogoh isi tasnya sesaat.
"Nggak bawa tuh, hehe." Mient tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"sudah kubilang kan, tenang saja. Obat itu ngga punya efek samping membahayakan kok." Mient menyeringai.

"Hmm...benar juga sih, tapi kata kamu sendiri, kamu kan waktu itu hanya kelebihan beberapa teguk, dan aku...menghabiskan semuanya! Hohoho..." Ucap Chopin dengan ekspresi depresi.

"Oh, tapi...hah! Penyakit flu ku hilang! Nyahaha~ Makasih ya Mient, obatmu ternyata manjur juga ya. Tapi aku masih khawatir..." Ucap Chopin menggaruk-garuk pipinya dengan jari telunjuknya.

Quote :

"Oh, tapi...hah! Penyakit flu ku hilang!
Nyahaha~ Makasih ya Mient, obatmu ternyata manjur juga ya. Tapi aku
masih khawatir..." Ucap Chopin menggaruk-garuk pipinya dengan jari
telunjuknya.

"sudah kubilang kan, tenang saja. Obat itu ngga menyakitkan kok. Hanya disarankan, untuk minum sesuai dosisnya. Tapi sudahlah, toh udah abis ini obatnya." Mient menepuk pundak Chopin.

"Maksudmu apa ... Chopin.... Gunakan dengan bijak " kata kotori dengan muka licik....
*Sambil mengubah mukanya sedikit2 menjadi mirip2 Mientsviel dan menatap
Chopin dan mendekati chopin dan membisik di kuping chopin

"Mau jadi kelinci percobaanku " Bisik kotori

Quote :

"sudah kubilang kan, tenang saja. Obat itu ngga menyakitkan kok. Hanya disarankan, untuk minum sesuai dosisnya. Tapi sudahlah, toh udah abis ini obatnya." Mient menepuk pundak Chopin.

"Haha...oke deh kalau begitu." Ucap Chopin yang menggaruk-garuk kepalanya lagi. Ia kemudian melihat sekitarnya.

"Oh? Ngomong-ngomong, Kira dimana? Dia biasanya bersama kamu, Mient." Tanya Chopin kepada Mient. Karena biasanya ada Mient, ada Kira. Seperti kakak dan adik.

Lalu Chopin terkejut, melihat Kotori, tetapi tiba-tiba bermuka seperti Mient dan berbisik padanya.

"A-a-ah? Kelinci percobaan? Maksudmu?" Tanya Chopin yang sedikit mundur kebelakang. Ia mempunyai firasat buruk.

Kotori kembali ke wajah semula....

"Haha.... maksudmu apa Chopin.... ??? kelinci percobaan apa ??? " Ujar Kotori

Lalu menghadap ke Mient

"mmm pesenan ku kapan bisa kuambil... , Dan kurasa.... Chopin terkena efek samping dari obatmu itu mient.... ^^ Tampaknya ia berhalusinasi "

Quote :

"Oh? Ngomong-ngomong, Kira dimana? Dia biasanya
bersama kamu, Mient." Tanya Chopin kepada Mient. Karena biasanya ada
Mient, ada Kira. Seperti kakak dan adik.

"Kira? Iya, sudah lama aku tidak melihatnya.." Ucap Mient yang juga melihat sekelilingnya.

Quote :

"mmm pesenan ku kapan bisa kuambil... , Dan
kurasa.... Chopin terkena efek samping dari obatmu itu mient.... ^^
Tampaknya ia berhalusinasi "

Mient terbengong melihat tindakan Kotori itu, dan berkata,
"Eh.. Eng, yah... Kapan ya.. Kalau kita bertemu lagi mungkin." Mient tersenyum pada Kotori.

Quote :

Kotori kembali ke wajah semula....

"Haha.... maksudmu apa Chopin.... ??? kelinci percobaan apa ??? " Ujar Kotori

"Tch...wajahnya, kembali ke semula? Jangan-jangan, ia punya Alice mengubah mukanya menjadi muka orang lain lagi...Aku jadi curiga dengan muka aslinya...kalau memang ia punya Alice seperti itu..." Pikir Chopin yang memperhatikan Kotori.

Quote :

"mmm pesenan ku kapan bisa kuambil... , Dan kurasa.... Chopin terkena efek samping dari obatmu itu mient.... ^^ Tampaknya ia berhalusinasi "

"Ahahah~ Aku tidak apa-apa kok Mient! Aku tidak berhalusinasi apa-apa, hanya...ada sesuatu yang menarik perhatianku. Itu saja." Ucap Chopin kepada Mient dengan santainya.

"Aaa.. Begitu ya, yasudah. Aku duluan ya, daah~"
Mient melambaikan tangannya pada semua orang yang ada disana.

Quote :

"Aaa.. Begitu ya, yasudah. Aku duluan ya, daah~"
Mient melambaikan tangannya pada semua orang yang ada disana.

"Ah! Oke, dadah Mient!" Teriak Chopin yang juga melambaikan tangannya ke arah Mient. Setelah Mient pergi, Chopin pun mulai mengantuk lagi.

Angin sepoi-sepoi yang meniup tubuhnya membuatnya lebih mengantuk lagi, ia akhirnya duduk daiats bangku taman dan melihat langit yang biru. Tak disadari ia mulai tertidur sejenak.

Gyakko yang merasa sekarang terlalu ramai sampai-sampai tidak tahu harus melakukan apa pergi dari sana.

"Ah, murid-murid, aku pergi dulu yah," ujarnya ke para murid di sana, sambil melenggang pergi keluar dari central town.

[OUT]

Makoto cuma diem.
Tak lama kemudian, ia memutuskan keluar juga.
[out]

"..."

Kazu yang sejak tadi hanya diam mengamati mereka semua pun tersenyum (seperti di ava) dan kemudian menghampiri Chopin yang tertidur.

"Oya, oya... Memang dia bukan tipemu ya... Tapi cocok untuk 'dimainkan'..." kata Kazu, tapi tidak jelas pada siapa.

Kazu pun melangkah mendekati Chopin, mata kanannya yang masih bertuliskan kanji '6' pun berkilauan. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Chopin, menurunkan bibirnya mendekati bibir pemuda itu dan...

CHU!

...menciumnya.

"Kufufufu... Menarik..."

OOT: Hii...beneran sih ^^;; Ah, ya sudahlah~

---

Chopin yang masih tertidur sedikit terganggu oleh sesuatu yang berada di depan mukanya, ia merasakan sesuatu yang aneh. Tetapi, ia tidak menghiraukannya karena ia sekarang sedang bermimpi.

"Chopin...Chopin...ban...lah...ku..." Suatu suara terdengar di dalam dunia mimpi Chopin.

"Hmm...siapa itu?" Jawab Chopin kepada suara yang aneh tersebut.

Chopin tiba-tiba melihat seorang lelaki berambut hitam, dengan mata berwarna merah dan biru. Ia pun terkejut dan hanya terdiam.

"Aku...akan...memakanmu!!!" Teriak suara dari lelaki tersebut yang tiba-tiba menyeramkan.

"Ha...ha-ha-ha....haaaaa!" Teriak Chopin yang sangat keras, hingga ia pun terbangun dan tangannya tak sengaja menampar Kazu, karena ia sudah benar-benar ketakutan oleh mimpi itu.

"Hmm...? Ah, sensei?" Ucap Chopin yang terbangun dan mengucek-ngucek matanya yang masih sayup-sayup. Maklumlah, ia baru bangun.

PLAK!!!!

"..."

Bekas tangan yang semakin memerah pun muncul di pipi Kazu, dan lelaki yang kini bukan dirinya sendiri itu pun tertawa dengan dingin.

"Kufufufu... Bocah... Enak sekali menampar orang ya?" katanya sambil membuka matanya, kanji 6 jelas-jelas terlihat di mata kanannya.

Quote :

"Kufufufu... Bocah... Enak sekali menampar orang ya?" katanya sambil membuka matanya, kanji 6 jelas-jelas terlihat di mata kanannya.

"Hmm? Saya menampar sensei? Oh ya? Tapi aku tidak sadar kalau aku menampar seseorang, tapi tadi aku ingat memang ada suara tamparan. Nyahaha~" Ucap Chopin kepada Kazu, ia mulai berdiri dari tempat duduknya.

Chopin kemudian membereskan bajunya dan mempererat syalnya yang hampir lepas, ia tiba-tiba memperhatikan Kazu, yang sepertinya lebih aneh dari sebelumnya.

"Hmm...kayaknya sepertinya ada yang aneh dengan dia. Apa ya? Oh, tapi kan dia memang guru yang aneh! Haha!" Pikir Chopin menyengir sedikit.

"...Kufufufu..."

Kazu tertawa lagi, sebelum mata kanannya meredup dan dia berkata dengan jelas.

"Permainan hari ini...cukup menyenangkan... Nanti akan kulanjutkan nanti... Sampai ketemu lagi, bocah..."

Dan, tepat sebelum pelupuk mata pria berambut coklat itu tertutup sepenuhnya, terlihat kalau kanji 6 di matanya hilang dan dia pun tersungkur ke tanah.

OOT: nyahahah~ sekali-kali bikin kazu pingsan

Quote :

"Permainan hari ini...cukup menyenangkan... Nanti akan kulanjutkan nanti... Sampai ketemu lagi, bocah..."

"Hmm? Permainan apa? Maksud Anda, sensei?" Tanya Chopin kepada gurunya itu yang memang sikapnya lebih aneh hari ini.

"Aku harap tak terjadi apa-apa ke guru ini. Makin bahaya saja, sudah aneh tambah aneh lagi...h-hei! Apa yang aku katakan? Itu sih sama aja mengejek..." Pikir Chopin dengan muka sweatdropped.

Quote :

Dan, tepat sebelum pelupuk mata pria berambut coklat itu tertutup sepenuhnya, terlihat kalau kanji 6 di matanya hilang dan dia pun tersungkur ke tanah.

Chopin terkejut melihat gurunya itu tiba-tiba pingsan di tanah begitu saja. Ia langsung menghampiri tubuhnya dan mengecek nadinya, apakah ia masih hidup dan sadar. Ia juga mengecek bola matanya untuk kesadaran.

"Hmm? Matanya..." Ucap Chopin yang memperhatikan mata Kazu. Sepertinya ada yang terlintas di pikirannya.

"Oke! Aku harus banguni dia! Hmm...kira-kira ada sesuatu yang bisa aku gunakan gak ya? Ah, kan aku bawa air minum! Nyahaha!" Chopin kemudian membuka tas selempangnya, yang belum menjadi Magical Bag. Ia membuka tutup botolnya dan mengeluarkan seisinya ke muka Kazu.

"GUWAH!!!!" teriak Kazu begitu Chopin menyiram wajahnya dengan air. "A..apa-apaan ini? Kurang ajar!!!"

Dan dia baru sadar kalau dia kini tiduran di jalanan.

"Lha...? Kenapa aku bisa ada di sini?" gumamnya bingung.

Kira keluyuran ke Central Town park. Dia jalan-jalan tak jelas di sana sambil membawa-bawa biolanya. Kira melihat Kazu-sen yang duduk di jalanan seperti abis tiduran di sana. "Kazu-sen~~", panggil Kira.

"Kazu-sen ngapain??? Kok duduk di sini?? Mau ini???", tanya Kira sambil menyodorkan sebuah capucinno kaleng hangat ke Kazu-sen dan karena kecerobohannya Kira menjatuhkan foto berharganya lagi yang bergambar Shota sedang memeluknya dan mencium pipinya dari belakang, dan kali ini dia benar-benar tidak sadar kalo foto berharganya itu terjatuh.

"Hn?" gumam Kazu bingung sambil menerima kaleng minuman dari Kira. "Ah...terima kasih..."

Ketika dia akan membuka tutup kaleng minuman itu, Kazu melihat selembar foto jatuh dari saku Kira.

"Oi..." kata Kazu sambil mengambil foto itu dan menyerahkannya pada Kira. "Nih, jatuh."

"Apa yang jatuh???", tanya Kira sambil bengong dan belum mengambil fotonya. Kira masih belum sadar kalau foto itu miliknya. Dengan bodohnya Kira malah menatap Kazu-sen dan baru menyadari kalau dia basah karena disiram Chopin.

"Kazu-sen diem bentar ya.. Jangan gerak...", Kira mengambil sapu tangan dan mengelap wajah Kazu-sen yang basah itu dengan pelan.

Quote :

"GUWAH!!!!" teriak Kazu begitu Chopin menyiram wajahnya dengan air. "A..apa-apaan ini? Kurang ajar!!!"

"Ahihi...tak ada pilihan soalnya, tadi kamu pingsan sensei. Jadinya, ya aku harus tumpahkan air minumku. Nyahaha~" Jawab Chopin kepada Kazu yang sepertinya masih bingung ditambah mukanya yang basah kuyub.

Quote :

Kira keluyuran ke Central Town park. Dia jalan-jalan tak jelas di sana sambil membawa-bawa biolanya. Kira melihat Kazu-sen yang duduk di jalanan seperti abis tiduran di sana. "Kazu-sen~~", panggil Kira.

"Ah, hei!! Kira!" Teriak Chopin, melambaikan tangannya ke arah Kira.