Training Room

Di sebuah hutan, Ayuri yang entah kapan dia mengganti pakaiannya menjadi kostum misinya sudah dikepung oleh musuh2 berjas hitam. Mereka siap untuk "menerkam" gadis ini kapan saja. Tentunya pengguna Transformation Alice ini tidak mau hal itu terjadi.

Hening...

CLIK! Suara pistol2 yang siap untuk menembak terarah kepada Ayuri. Gadis berambut merah ini hanya berdiam diri saja, entah apa karena pasrah atau tenang.

Tidak lama kemudian...

DOR! DOR! DOR!

Suara tembakan beruntun dari musuh mengarah kepada gadis yang kali ini memakai topeng khas-nya.

Ayuri terus maju menghindari setiap peluru yang melontar kepadanya ke satu kelompok musuh.

Dia melompat dan menendang satu musuh ke arah beberapa kawanannya hingga terjatuh sama2. Berikutnya gadis bertubuh mungil ini menyerang ke musuh tapi arah lain. Mereka memakai pistolnya menembak ke arahnya dan tentunya berhasil dihindarinya.

Satu-persatu musuh dihadapannya terus dihajar. Ada satu musuh yang tidak menyia2kan kesempatan sewaktu gadis tersebut sedang sibuk menghajar sisi lain.

DOR!

Suara tembakan mengarah kepadanya tapi targetnya tidak melihat ataupun mendengar suara letusan pistol itu. Namun...

PRANG!
Suara besi menghalangi peluru tersebut, tidak lain adalah besi dari tangan Ayuri. Peluru itu ada di genggamannya dan menghancurkan peluru tersebut. Gadis itu kemudian melempari satu musuh ke arahnya.

Di saat itulah, mereka menggunakan cara lain yaitu Alice. Alice mereka segera aktif dan mulai menyerang gadis berambut merah tersebut.

Sungguh tidak terduga bahwa mereka adalah pengguna Alice...bukan...karena Alice mereka merupakan Alice kenalannya seperti Death-Schyte, Marrionette, Summoning, Death-eyes dan sebagainya. Gadis bertopeng kupu2 ini harus menghadapi orang2 yang mempunyai Alice yang sama seperti "kawan2"nya.

Namun, itu tidak membuatnya goyah. Ayuri tetap menerjang dan mengalahkan mereka.

Entah berapa waktu berlalu, semua musuh sudah dilumpuhkan. Tetapi...

DOR!

Satu tembakan mengenai dada Ayuri. Keheningan terjadi...seakan waktu berhenti.

...


...


...


...


...


Access Simulation: off

Hutan itu serta orang2 yang berpakaian jas hitam satu demi satu mulai menghilang. Gadis muda itu yang berpakaian misi itu berubah menjadi baju seragamnya.

Ternyata yang diperlihatkan tadi adalah sebuah kamuflase. Tepatnya kamuflase untuk pelatihan.

Ayuri kemudian tersungkur sebentar sebelum dia kembali berdiri dan berjalan keluar dari area yang tertutupi oleh kaca di sekelilingnya.

Sewaktu dia keluar, seorang laki2 datang menghampiri dirinya. "Kau tidak apa2?"

Gadis berambut merah itu tidak menjawab. Hanya mengangguk iya.

"Seperti biasanya, kau belum maksimal dalam menggunakan Alice-mu. Untuk hari ini sudah cukup. Istirahatlah." ujar lelaki baik hati itu kepada Ayuri.

"..." Ayuri hanya terdiam. Dia menatap kepada lelaki tersebut, yaitu kakaknya.

OOT: sori kalo kepanjangan ^^;

Makoto memasuki Training Room, masih memakai topeng seram.
Dia harap, ada anak Dangerous yang bisa ditakutin.
Tapi, ia malah melihat Ayuri.
Makoto melepas topeng seramnya, dan menyimpannya.
"Ayuri-chan? Sedang apa disini? Dan...siapa dia?" Makoto menunjuk kakak Ayuri.

Ayuri menatap sebentar kepada Makoto sebelum dia kembali menundukkan kepalanya karena kecapaian.

Quote :

"Ayuri-chan? Sedang apa disini?"

"..." "Nemesis" melihat Makoto yang mengkhawatirkan adiknya hanya bisa tersenyum.

Quote :

"Dan...siapa dia?" Makoto menunjuk kakak Ayuri.

"Oh...maaf. Namaku Hikarichi Haruki. Aku adalah kakaknya Ayuri." jawabnya sambil terus tersenyum dan mengelus kepala adiknya.

"Oh........Kakaknya Ayuri-chan" kata Makoto.
"Ayuri-chan? Kamu nggak apa-apa kan?" Makoto menatap Ayuri yang tampak lebih lemah dari biasanya dengan tatapan khawatir.

"...aku ambil obat dulu. Tolong jaga adikku sebentar..." ujar Haruki kepada Makoto yang berhenti mengelus kepala adiknya dan mulai beranjak pergi.

Quote :

"Ayuri-chan? Kamu nggak apa-apa kan?" Makoto menatap Ayuri yang tampak lebih lemah dari biasanya dengan tatapan khawatir.

"...kenapa kau...ke sini?" tanya Ayuri kepada Makoto.

"Aku.....Entah, ya? Aku bawa-bawa ini yang kubeli dari Central Town..." Makoto menunjukkan topeng seram buatan Nauka.
"..untuk mengerjai orang...dan kesini...tapi ternyata ada Ayuri-chan disini" kata Makoto senyum.

"...oh..." hanya itu saja yang dilontarkan kepada Ayuri sebelum dia kembali mengfokuskan kepada nafasnya.

"Ayuri-chan baik-baik saja, kan?" kata Makoto dengan nada khawatir.
"...jangan....sampai..kita..tak..bisa..bertemu..lagi...seperti..aku..dengannya" gumam Makoto diluar kesadarannya.
Makoto mencium Ayuri di bibirnya.
"...Yah, itu caraku untuk mengatakan cepat sembuh" Makoto kembali senyum nakal.

OOT: tidak!! chara gw DX
IT:

Quote :

"Ayuri-chan baik-baik saja, kan?" kata Makoto dengan nada khawatir.

"..." Ayuri masih belum bicara karena dia terus fokus pernapasan.

Quote :

"...jangan....sampai..kita..tak..bisa..bertemu..lagi...seperti..aku..dengannya" gumam Makoto diluar kesadarannya.

Gadis berambut merah itu kemudian menatap kepada Makoto yang bergumam akan sesuatu. Dan...

Quote :

Makoto mencium Ayuri di bibirnya.

Ayuri yang tahu betul sikap anehnya cewek yang lebih tua satu tahun ini. Sewaktu akan dicium, dia mengubah bibirnya menjadi besi.

Quote :

"...Yah, itu caraku untuk mengatakan cepat sembuh" Makoto kembali senyum nakal.

"..." Ayuri mengembalikan bibirnya menjadi semula dan menatap tajam kepada Makoto. "...kau tidak normal..."

"Aheee....Ayuri-chan jahaat aaah" kata Makoto sungut.
"Yah..Aku memang nggak normal. Kuakui itu....Tapi yah...Kok aku bisa lupa kenapa aku tidak normal, ya?" Makoto menatap langit-langit ruangan.

"..." Ayuri hanya terus menatap dengan pandangan yang tanpa emosinya kepada Makoto. Siap2

Dia kemudian berjalan sedikit menjauh dari Makoto. Sepertinya pernafasannya sudah mulai membaik.

Byakuran yang entah kenapa malah tersasar ke Training Room khusus Ayuri hanya diam melihat semua yang terjadi disana..mulai dari simulasi pelatihan,sampai diciumnya ayuri oleh makoto.

"...Wew......"ujarnya pelan sambil kembali mengintip dari balik pintu Training room.

Quote :

Ayuri yang tahu betul sikap anehnya cewek yang lebih tua satu tahun ini. Sewaktu akan dicium, dia mengubah bibirnya menjadi besi.

"....Weqs......"heran byakuran begitu Ia melihat bibir ayuri yang berubah dalam sekejap menjadi besi....

"...Mulutnya pasti susah buat ngunyah......"ucapnya pelan,takut terdengar si pemilik bibir...

"Ung?" Makoto melirik ke Byaku.
Makoto mengingat patah hatinya, dan menoleh ke tempat lain.
Dia lari ke arah Ayuri dan berniat menciumnya lagi.
Tapi ga jadi, dia memeluk Ayuri saja.

Sensing Analyzer-nya Ayuri mendeteksi keberadaan seorang pengguna Alice lain selain mereka. Kemudian dia menatap kepada pendatang baru, Byakuran.

Quote :

"...Mulutnya pasti susah buat ngunyah......"ucapnya pelan,takut terdengar si pemilik bibir...

"...keluarlah..." pinta Ayuri kepada Byakuran.

Quote :

dia memeluk Ayuri saja.

"...lepas..." ujarnya kepada Makoto tapi tidak berontak.

"Iya deeeh" Makoto melepaskan pelukannya.
"Ayuri-chan tapi sudah baikan kan? Meski ciumannya gagal" cengir Makoto.

Quote :

"...keluarlah..." pinta Ayuri kepada Byakuran.

Kok kayak deja vu ya.... batin byakuran sambil keluar dari tempat persembunyiannya....

"...Yo...."sapanya pada ayuri dan makoto....datar.

"Kamu pacarnya Misaki-chan, bukan?" tanya Makoto.
"bagaimana...Misaki-chan? Dia baik-baik saja, kan?" tanya Makoto.

Quote :

"Ayuri-chan tapi sudah baikan kan? Meski ciumannya gagal" cengir Makoto.

"...aku tidak mau menerima ciuman dari siapapun..." ujarnya dingin.

Quote :

"...Yo...."sapanya pada ayuri dan makoto....datar.

"..." Ayuri hanya terdiam.

"Aheee...Ayuri-chan peliit....." kata Makoto sungut.
"Satu ciumaaan kaaan nggaaak apaaa-apaaa..." Makoto mencoba menyium Ayuri lagi

Ayuri memegang mukanya Makoto dan mendorongnya mundur beberapa langkah dari gadis yang tidak berkacamata lagi.

"Tidak..." ujarnya singkat.

"Auu~ Ayuri-chaaan jahaaat..." Makoto pun menyium pipi Ayuri.
"Kalau pipi, nggak pa-pa kan?" kata Makoto dengan senyum nakal.

Quote :

"Kamu pacarnya Misaki-chan, bukan?" tanyaMakoto.
"bagaimana...Misaki-chan? Dia baik-baik saja, kan?" tanya Makoto.

"....begitulah...."jawab byakuran perlahan sambil tersenyum pada makoto....

Quote :

"..." Ayuri hanya terdiam.

Byakuran menoleh ke ayuri.

"...Hee....marah yah gara-gara dibilang mulutnya susah untuk mengunyah......?"tanyanya pada gadis pendiam itu dengan nada bercanda..

Quote :

"Auu~ Ayuri-chaaan jahaaat..." Makoto pun menyium pipi Ayuri.
"Kalau pipi, nggak pa-pa kan?" kata Makoto dengan senyum nakal.

"..." Ayuri hanya berdiam diri saja. Dia hanya mengusap2 bekas ciuman Makoto dipipinya.

Quote :

"...Hee....marah yah gara-gara dibilang mulutnya susah untuk mengunyah......?"tanyanya pada gadis pendiam itu dengan nada bercanda..

"Tidak...ada benarnya juga..." jawabnya kepada Byaku

"Hehhe, kalau pipi boleeeh.....Aku nambah yaaa..." Makoto nyium pipi Ayuri lagi.
Makoto berbalik ke Byaku.
"Begitu ya...Senangnya Misaki baik-baik aja" kata Makoto.

"..." pipinya yang dicium oleh Makoto kali ini diproteksi oleh besi hasil transformasinya. Jadi tidak bener2 dicium. Untungnya Makoto tidak sadar dan langsung menoleh kepada Byaku.