Room 8 ( Tomoyo's Room )

" aduh.. kepalaku.. pusing sekali.. " ucap Moyo sambil tiduran diatas kasur

" aku.. sudah.. hampir tidak kuat lagi.. " ucap Moyo sambil memejamkan matanya

" lebih baik.. aku minum obat dulu.. "

' GLEK.. " moyo meminum obatnya

" kenapa.. malah.. jadi seperti.. ini... " ucap moyo yg matanya berkunang-kunang

[i]' Uhuk uhuk '

[/i]" Aku batuk juga.. "

" ng.. ah.. " ucap Moyo yg tiba2 pingsan

"Huatsyih!" Terdengar suara bersin dari seorang perempuan yang tengah berjalan di koridor gedung rumah sakit. "Sudah minum obat, tapi belum hilang juga flunya..."

Saat dia tengah berjalan menyururi koridor itu, dia kebetulan melihat Tomoyo yang sedang pingsan di dalam kamar nomor 8 itu.

"T-Tomoyo?!" seru Chiaki kaget sambil berlari masuk ke dalam kamar. "Oi... Kalau masih hidup, bangunlah."

Tomoyo yg terbangun dari tidurnya melihat Chiaki

" kak Chiaki knp disini ?" tanya Moyo

"Justru aku yang seharusnya bertanya seperti itu. Aku disini hanya untuk mengambil beberapa obat flu saja. Kenapa Tomoyo ada di sini? Apa kau sakit?"

SREG...

Hime membuka pintu kamar no.8 dengan membawa beberapa obat-obatan yang baru dibelinya.

"Ada orang yah..?" ujarnya melihat Chiaki dan Tomoyo, kemudian mendekati mereka.

"Kalian sakit?" tanyanya ramah pada dua gadis kecil itu.

" i.. iya.. aku .. terlalu banyak.. menggunakan.. aliceku.. " ucap Mooyo sambil memegangi kepalanya yang pusing

" mungkin.. ajalku sudah tiba.. " ucap Moyo

Chiaki menoleh ke arah Hime. "Oh, kak Hime..."

Osaki Hime wrote:

"Kalian sakit?"

"Tidak apa. Aku cuma flu saja kok. Tapi, coba periksa Tomoyo deh... Aku takut ada apa-apa dengannya." jawab Chiaki.

Tomoyo Daidouji wrote:

" mungkin.. ajalku sudah tiba.. "

"J-jangan bicara seperti itu! Jangan berpikiran negatif dulu! Cobalah istirahat seharian. Pasti keadaanmu akan jadi jauh lebih baik."

Quote :

"Kalian sakit?" tanyanya ramah pada dua gadis kecil itu.

" sebetulnya.. kalau aku katakan.. aku bukan sakit.. aku .. hanya.. terlalu banyak menggunakan.. aliceku... " jawab Momoy

Quote :

"J-jangan bicara seperti itu! Jangan berpikiran
negatif dulu! Cobalah istirahat seharian. Pasti keadaanmu akan jadi
jauh lebih baik."

" mungkin.. " ucap Moyo

Hime hanya diam melihat dua gadis kecil di depannya. Kata-kata yang tadi terucap oleh gadis dari divisi Technical ini mengingatkannya pada salah seorang sahabatnya.

"....Kudengar.." Hime melangkah ke arah rak obat-obatan, "akhir-akhir ini banyak murid yang keluar masuk Rumah Sakit, jadi....aku hanya ingin melihat-lihat keadaan." ujarnya singkat sambil meletakkan obat-obatan yang baru dibelinya ke dalma rak.

"Apa iya? Aku memang sering bolak-balik rumah sakit cuma untuk ambil obat flu saja karena aku memang gampang terkena penyakit flu."

Kemudian, pandangannya beralih pada Tomoyo.

"Tomoyo, kau istirahat saja dan jangan mengucapkan hal-hal menyeramkan seperti tadi lagi."

" Jadi.. sempai salah satu perawat disini ya ?" tanya Moyo

" uh... sudah.. aku.. hampir.. tidak kuat lagi... " batin Tomoyo sambil meringis kesakitan

Quote :

"Tomoyo, kau istirahat saja dan jangan mengucapkan hal-hal menyeramkan seperti tadi lagi."

" i.. iya.. " jawab Tomoyo

Hime mendekati Chiaki dan menggunakan Alicenya pada gadis itu.

"...Sudah enakan^^?" tanyanya ramah. Hime kemudian menghampiri Tomoyo. "Bagaimana denganmu^^;?" tanyanya yang sekarang jadi agak bingung.

" a.. aku.. sudah.. hampir.. tidak kuat... lagi.. " ucap Moyo yg pingsan tsb

Chiaki mengecek hidungnya yang awalnya tersumbat karena pilek dan flu. "Wah... Lebih mending daripada tadi. Terima kasih, kak Hime."

Chiaki mengengok ke arah Tomoyo yang sepertinya pingsan lagi.

"T-Tomoyo!" seru Chiaki sambil menangkap tubuh Tomoyo agar tidak jatuh. "Hei...! Kau tidak apa-apa 'kan?"

Hime buru-buru membaringkan tubuh Tomoyo yang lemas dengan benar di atas tempat tidur. Hime mengecek suhu badan Tomoyo. Panas.

"...Sebenarnya dia ini kenapa?" tanyanya bingung pada Chiaki. "Sepertinya bukan sakit biasa.." gumamnya kecil.

Hime mencoba untuk menggunakan Alicenya pada Tomoyo. Tetapi, tiba-tiba perasaan Hime menjadi tidak enak.

Perasaan yang sama seperti saat itu. Hime diam. Pandangannya lurus menatap Tomoyo yang pingsan.

"...Ini..sebenarnya ada apa..?" batinnya kalut.

Osaki Hime wrote:

"...Sebenarnya dia ini kenapa?" tanyanya bingung pada Chiaki. "Sepertinya bukan sakit biasa.." gumamnya kecil.

"Tidak tahu. Bisa tolong periksa dia, kak Hime? Aku khawatir..."

Chiaki terdiam sebentar.

"Apalagi ucapannya tadi... Dia bilang, 'ajalku sudah hampir tiba'... Aku, takut... Kalau sampai kehilangan seseorang lagi di akademi ini..."

" ugh.. " ucap Tomoyo yg barusan sadar

" aku.. benar2 sudah tidak kuat.. " ucapnya

Hime mengangguk kecil. Masih dengan Healing Alice yang aktif yang digunakannya untuk Tomoyo.

"......."

Hime menghentikan Healing Alicenya. Raut wajahnya tampak bingung.

Tomoyo Daidouji wrote:

" ugh.. " ucap Tomoyo yg barusan sadar

" aku.. benar2 sudah tidak kuat.. " ucapnya

Hime mengusap pelan kepala Tomoyo. "...Merasa baikan..? Semoga.." gumamnya kecil.

"....Semoga Aliceku tadi berguna.." pikirnya dalam diam. "...Semoga hal itu tidak terjadi lagi..."




"Hmm.. Chiaki," panggilnya tersenyum pada juniornya. "...Aku mau pergi ke ruangan yang lain dulu. Tidak apa-apa jika kutinggal sendiri?"

"Tidak. Kumohon... Kak Hime jangan pergi dulu dari sini. Kalau ada apa-apa dengan Tomoyo, aku harus bagaimana?"

Chiaki melihat ke arah Tomoyo yang sepertinya keadaannya semakin parah.

"Dia... Eh bukan, maksudku... Kami masih membutuhkan kak Hime disini."

" Kakak kalau mau pergi.. kuperbolehkan kok.. aku..sudah.. lumayan... " ucap Moyo

' semoga saja.. begitu.. ' batin Tomoyo

Yamashita Chiaki wrote:

"Tidak. Kumohon... Kak Hime jangan pergi dulu dari sini. Kalau ada apa-apa dengan Tomoyo, aku harus bagaimana?"

Chiaki melihat ke arah Tomoyo yang sepertinya keadaannya semakin parah.

"Dia... Eh bukan, maksudku... Kami masih membutuhkan kak Hime disini."

Hime tersenyum kemudian mengangguk kecil. Pandangannya kembali pada Tomoyo. "......."

Hime berjalan ke arah rak obat-obatan mencari-cari sesuatu. "....ngomong-ngomong, siapa namamu?" tanyanya ramah pada Tomoyo.

Quote :

"....ngomong-ngomong, siapa namamu?" tanyanya ramah pada Tomoyo.

" aku.. Tomoyo.. " jawab Moyo

" kalau sempai sendiri ?" tanya Moyo

' uh.. benar-benar.. aku.. sudah tidak kuat.. ' batin Tomoyo sambil nmengambil bantal

"Hime^^" jawabnya tersenyum. "Sebaiknya kau beristirahat saja. Sampai pingsan seperti tadi^^;" lanjutnya.

" iya.. " ucap Moyo singkat , ia lalu mengambil obat dan meminumnya

" semoga.. aku masih diberi.. kesempatan hidup.. " ucap Moyo

"Oi, oi, oi... Sudah kubilang, jangan berbicara dan berpikir hal-hal negatif seperti itu." ucap Chiaki.

"Tidak... Aku tidak mau kalau sampai harus kehilangan lagi..."

"Daripada seperti ini terus, lebih baik kau beristirahat saja dan jangan banyak bicara dulu. Kau tidak berpikir untuk meninggalkan akademi ini 'kan?"