Haunted Attic (Gudang Main Building)

Chopin memasuki gudang yang terdapat pada lantai paling atas Main Building. Ia membuka pintu masuknya dengan pelan-pelan dan melihat gudang tersebut cukup luas dan banyak sekali sarang laba-labanya.

*UHUK* *UHUK*

Chopin terbatuk-batuk oleh sangat banyaknya debu di gudang tersebut yang beterbangan dimana-mana.

"Nah, disinilah gudangnya. Yang rumornya sangat angker. Mau kubacakan cerita hantunya?" Tanya Chopin kepada yang lainnya Mient, Miyu, dan Kira. Ia pun sudah siap dengan bukunya di tangan.

Quote :

"Nah, disinilah gudangnya. yang rumornya sangat
angker. Mau kubacakan cerita hantunya?" Tanya Chopin kepada yang
lainnya Mient, Miyu, dan Kira. Ia pun sudah siap dengan bukunya di
tangan.

"ya, bacakan saja." Ujar Mient sambil merogoh tasnya, mencari minum.

banyak banget sih debunya. Batin Mient, sambil terbatuk-batuk.

"Fuh...aku benci tempat berdebu..."ujar Miyu sedikit kesal.

Quote :

"Nah, disinilah gudangnya. Yang rumornya sangat angker. Mau kubacakan cerita hantunya?" Tanya Chopin kepada yang lainnya Mient, Miyu, dan Kira. Ia pun sudah siap dengan bukunya di tangan.

"Ya..bacakan aja.."

"Oke, ceritanya adalah..." Ucap Chopin sambil mencari-cari halaman yang berisi tentang cerita terhadap gudang Main Building tersebut.

"The Lost Soul..." Ucap Chopin lagi kepada grup investigasinya, ia kemudian memutarkan badannya ke arah mereka semua.

"Konon, pada suatu malam, seorang anak kecil berumur 8 tahun, yang merupakan murid dari sekolah ini mencoba-coba untuk menjelajahi gudang ini sendirian. Saat ia masuk, gudang gelap gulita, dan ia tak dapat melihat apa-apa. Tiba-tiba entah dari mana, ia mendengar suara bisikan dari telinganya. Anak kecil itu kemudian panik dan berlari-lari di gudang..." Cerita Chopin yang kemudian terhenti.

"Ceritanya memang scary story-ish...lanjutkan teman-teman?" Tanya Chopin kepada semuanya apakah mereka ingin mendengar sisa ceritanya.

Kira kaget melihat keadaan ruang gudang. "Uhuk.. Uhuk...", Kira tebatuk-batuk karena debu yang menempel di mana-mana.

"Tempatnya sangat berdebu.. Uhuk.. Ukh.. Aku sesek napas..", kata Kira. Kira duduk di kursi yang ada untuk istirahat sebentar. Setelah itu Kira menundukkan kepala, lalu dia melihat tengkorak merangkak tidak jauh dari dia. Kira shock dan terdiam mematung.

Quote :

"Tempatnya sangat berdebu.. Uhuk.. Ukh.. Aku
sesek napas..", kata Kira. Kira duduk di kursi yang ada untuk istirahat
sebentar.

"Mau ini?" Mient menunjukan tube berisi cairan warna merah muda.
"Akan menghilangkan semua rasa sakitmu." Ujar Mient yang kemudian tersenyum.

Quote :

"Ceritanya memang scary story-ish...lanjutkan teman-teman?"

"Lanjutkan saja." Ujar Mient.

Kira tidak merespon Mient. Dia masih shock dengan merangkaknya tengkorak yang tadi. Dia hanya terdiam mematung seperti orang yang ter-paralyzed.

"Oke, aku lanjutkan..." Ucap Chopin yang kemudian melanjutkan bacaannya.

"Anak tersebut kemudian terhenti langkahnya, ia melihat sebuah surat yang tiba-tiba melayang di depan mukanya. Ia kemudian mendekati surat tersebut dan membukanya. Di dalamnya tertera, "Kau akan mati..." Anak tersebut keluar dari gudang dan langsung melaporkan ini kepada guru-guru. Keesokan harinya, tubuhnya hilang dan akhirnya mayatnya ditemukan di gudang ini... Maka dari itu, semua orang yang masuk kesini nyawanya akan diambil oleh para Lost Souls... The End!" Ucap Chopin yang kemudian menutup bukunya.

Chopin kemudian membalikkan badannya kedepan. Ia melihat sekitar gudang yang cukup luas itu, dan cukup gelap walaupun di siang hari.

"Mau cari mayat-mayatnya? Nyahaha..." Ucap Chopin dengan senyum setan.

Quote :

Maka dari itu, semua orang yang masuk kesini nyawanya akan diambil oleh para Lost Souls... The End!

"Kalau begitu, kita yang masuk sini akan mati dong?" Ujar Mient setengah tertawa.
"Apa ini masuk dari salah satu rencanamu, Chopin?" Mient bertanya pada Chopin.

Quote :

"Mau cari mayat-mayatnya? Nyahaha..." Ucap Chopin dengan senyum setan.

"Lalu, kalau soal mayat. Kurasa Kira baru saja menemukannya." Ujar Mient sambil menunjuk ke arah Kira.

"Yang bener aja...mana mungkin piihak sekolah mau ninggalin mayat di sini?"ujar Miyu sambil berjalan ke arah Kira.

"Ngg kenapa Kira?Kok kaku begitu?"

Kira masih saja tidak menjawab. Dia masih terdiam, dan masih kaku duduk di kursi tadi. Dia sadar, namun dirinya tak bisa bergerak. Sepertinya penyakitnya yang dulu hilang kambuh lagi.

"Akh!! Badanku nggak mau bergerak! Nggak bisa! Nggak boleh! Nggak..! Aku nggak boleh kayak dulu lagi!", batin Kira yang masih duduk kaku. "Bagaimana ini.. Aku harus bisa menggerakkan diriku.. Baiklah...", batin Kira menyemangati dirinya.

Tiba-tiba dia dapat bergerak kembali karena tekadnya untuk sembuh dari penyakitnya yang dulu. "Hosh.. Hosh.. Hosh..", Kira kecapekan gara-gara memaksakan dirinya bergerak.

Quote :

"Kalau begitu, kita yang masuk sini akan mati dong?" Ujar Mient setengah tertawa.
"Apa ini masuk dari salah satu rencanamu, Chopin?" Mient bertanya pada Chopin.

"Hmm? Hahaha...gak mungkin aku berencana supaya kalian terbunuh. Ditambah, anak kecil yang terbunuh oleh aroah hilang itu juga terbunuhnya pada waktu bulan purnama...yang kebetulan...hari ini!? Untungnya, belum malam hari ya. Nyahaha..." Ucap Chopin sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Eh, iya juga ya...hari ini ada bulan purnama. Bisa-bisa...aaaaah!!" Ucap Chopin yang tiba-tiba stress sendiri.

Quote :

"Lalu, kalau soal mayat. Kurasa Kira baru saja menemukannya." Ujar Mient sambil menunjuk ke arah Kira.

"Hah? Mayat? Aku hanya bercanda soal itu lagipula..."

Quote :

"Yang bener aja...mana mungkin piihak sekolah mau ninggalin mayat di sini?"ujar Miyu sambil berjalan ke arah Kira.

"Yap, pihak sekolah sudah menguburkan mayatnya jauh-jauh kok dari sini. Kira memangnya kenapa? Menemukan mayat...?"

"Kenapa sih?"tanya Miyu sambil melihat arah yg dilihat Kira

"A..apa itu yg merangkak?"tanya Miyu sedikit bingung

"Tengkorak yah..Tengkorak???"Miyu kaget

"Eh..eto...anu...ada tengkorak tuh.."ujar Miyu pada Chopin dan Mient

Quote :

"Eh..eto...anu...ada tengkorak tuh.."ujar Miyu pada Chopin dan Mient

Mient menoleh ke arah Miyu dan berkata,
"Ya, aku sudah melihatnya kok." Ujar Mient yang kemudian berjalan ke arah Kira.

"Kamu tidak apa-apa?" Mient menepuk-nepuk pundak Kira.

"Nah, berarti Kira kaku gara2 liat itu?"

"Ternyata memang menegangkan.."gumam Miyu

"Ayo, kita selidiki lagi.."

"Nggak.. Nggak nemuin mayat kok...", jawab Kira yang masih kecapekan. Lalu Kira melanjutkan, "Yah.. Kayak Miyu, tadi ngeliat tengkorak merangkak gitu deh.. Maaf.. Tadi penyakitku yang sudah lama tidak kambuh, kambuh lagi.. Maaf membuat kalian khawatir..", kata Kira. Dia mulai kuat kembali.

"Selanjutnya mau ngapain Chopin??", tanya Kira kepada Chopin.

Quote :

"Tengkorak yah..Tengkorak???"Miyu kaget

"Eh..eto...anu...ada tengkorak tuh.."ujar Miyu pada Chopin dan Mient

"Ha...? Uaaaaah!!!" Teriak Chopin yang terlompat sejnak kebelakang. Ia tak pernah melihat tengkorak yang sebenarnya selain dari lab IPA yang pernaha ada dulu di sekolah lamanya.

"Wah, mungkin ide investigasi hantu ini merupakan ide buruk juga. Tapi... aku harus berani!" Ucap Chopin dengan semangat dalam hatinya.

Tetapi tak lama, ia mendengar sebuah bisikkan halus di telinganya. Bulu kuduknya pun mulai berinding.

"Chopiiiin......" Bisikkan halus tersebut memanggil nama Chopin.

"Ha...ha...ha...ha...hantu!!!!!" Teriak Chopin yang kemudian berlari keluar dari gudang Main Building tersebut.

"Semuanya ada hantu!! Jangan lupa ke Hospital, untuk investigasi kita yang kedua!!" Teriak Chopin tak lupa memberitahu grupnya tentang lokasi investigasi keduanya.

OOT: Ke Hospital, tunggu gua bikin topiknya ^^

[Out]

"Lha?weeew..dia sendiri yg ngajak, tapi dia sendiri yg kabur.."gumam Miyu sambil geleng2 kepala

"Ya udah..ayo kita ke sana..yg terakhir ntar terjebak di sini loh.."ujar Miyu usil.

(out)

Kira melihat Chopin keluar dari gudang. Kira terdiam dan melihat sekelilingnya sebentar. Lalu dia melihat beberapa penampakan lain selain tengkorak.

Dia melihat seorang perempuan sedang menangis. "Itu pasti salah satu arwah mayat tersebut.. Aku harus berani..", batin Kira kasihan melihat arwah perempuan yang mengis tersebut.

Kira jalan menuju arwah perempuan tersebut, menghiraukan teman-temannya yang entah sedang apa. "Kamu kenapa??", tanya Kira kepada arwah tersebut. Arwah tersebut mengangkat mukanya. Wajahnya manis, tetapi matanya berbeda warna. "Namaku Mei. Aku mati dibunuh di sini.. Aku kesepian..", jawab Mei sang arwah kepada Kira.

"Fuh.. Untung arwahnya baik..", batin Kira dalam hati. "Kamu kesepian ya?? Aku akan menjadi temanmu, bagaimana?? Mau??", tanya Kira sambil tersenyum kepada Mei. [i]"Benarkah kamu mau menjadi temanku??", tanya Mei meyakinkan Kira. "Ya! Aku akan mengunjungimu setiap hari. Tapi sekarang aku tidak dapat lama-lama di sini. Aku harus menginvestigasi sesuatu.. Tidak apa-apa kan??", Kira berkata dengan memberikan senyuman hangat kepada Mei. "Baiklah.. Umm.. Kamu sedang menginvestigasi tentang The Lost Soul ya?? Mungkin ini akan membantumu. Ini kunci untuk pintu yang tersembunyi entah di mana..", Mei memberikan Kunci itu kepada Kira. "Terima kasih Mei.. Aku pergi dulu..! Dah!!", Kira pergi meninggalkan Mei.

--out--

melihat mereka semua pergi, Mient pun mengikuti
--out--