Istirahat sebentar untuk menghilangkan lelah, eh???

"..."

Kazu akhirnya terdiam. Mungkin sudah capek ngomong?

"Ya, yaaa... Aku mengerti, aku mengerti... Tapi..."

Kazu menepuk kepala Hiigashi.

"...bukan seperti itu cara yang tepat untuk berkata pada orang lain... Jangan berpikir hanya kau saja yang terpaksa menerima kepahitan akibat ini semua, tahu."

Dia sekarang berjalan ke arah Hiino, dan wajahnya pun kembali hangat.

"Mau lanjut, Hiino-kun? Kufufufu~" dia nyengir kuda sambil memeluk pinggang Hiino.

Sensei menepuk kepalanya. Minamoto hanya diam. Berdiri terpautung dengan kepala menunduk dengan wajah ekpresi sedih. Yah, meskipun dia berkata seperti itu, Minamoto tetap masih menganggap bahwa hanya dirinyalah. Hanya dirinya.

"Yah, hanya aku sendiri. Aku seorang saja yang menerimanya." Ujar Minamoto tersenyum kecil dengan ekpresi sedihnya.

Minamoto mengepal tangannya kuat-kuat di depan dadanya. Wajahnya terus menunduk dengan ekspresi sedih.

"Ah! Oh iya, Taiyakinya! Hmm...aku ada Taiyaki dengan es krim, Taiyaki BBQ, Taiyaki Banana, Taiyaki Hijau...oh, itu Taiyaki basi, hahaha! Oh, dan ada Taiyaki Pepper Sauce...tapi Taiyaki biasa saja kali ya..." Ucap Chopin yang kembali mengubrak-ngabrik tasnya, melihat seisi tasnya itu.

"Nah! Ini dia, silahkan Hiino!" Ucap Chopin kepada Hiino yang kemudian memberikan Taiyaki tersebut kepada Hiino tersenyum.

"Oh? Sensei tak mau yang manis? Aku ada Hamburger, Sandwich, Panini, ada Pizza...dan, kayaknya aku ada salad disini. Kalau mendadak lapar bilang ya!" Ucap Chopin kepada Kazu-sensei.

Ia khawatir akan pertengkaran yang sedang terjadi, tetapi ia menunggu aba-aba dari Mient. Ia pun tenang, dan menyantap Taiyaki BBQ-nya dengan senang.

Fiuhh.. Mereka damai dengan sendirinya... Mient merasa lega.

Quote :

"Mau lanjut, Hiino-kun? Kufufufu~"

La..Lanjut?! Mient shock setengah mati mendengar ucapan Kazu, dan berpaling ke Chopin..

"Ada makanan apa saja?" Tanya Mient pada Chopin.

"apa maksud kata-kata itu, mesum?" tanya Hiino mulai kasar, tapi ia sudah lelah. Menghela nafas sebentar kemudian menatap Hiigashi.

"kau berkata seperti cuma kamu yg menderita. anak-anak di tempat ini memang punya masalah masing-masing, tapi kau harus bersyukur ada di tempat ini. Yang namanya 'sahabat' akan mengubah cara berpikirmu" ucap Hiino lebih bijak...

Quote :

"Oh? Sensei tak mau yang manis? Aku ada Hamburger, Sandwich, Panini, ada Pizza...dan, kayaknya aku ada salad disini. Kalau mendadak lapar bilang ya!" Ucap Chopin kepada Kazu-sensei.

"Pizza!" kata Kazu sambil mengacungkan jari telunjuknya, sambil tidak melepaskan pelukannya dari pinggang Hiino.

Augusta yang hanya memperhatikan dari tadi bernafas lega, akhirnya mereka berdamai juga! Baguslah...

"Yo, Chopin! Minta taiyaki BBQ dong!" serunya pada Chopin.

Ia lalu memperhatikan sang Oom senang kembali mengapeli pacarnya... Eew.

Minamoto terdiam allu mengangkat kepalanya perlahan.

"Sahabat? Sahabat? Sahabat, eh?" Minamoto tersenyum kecil.

"Sahabat... yah... 'mereka' lah yang merenggutnya. 'Sahabat' lah yang mengambil semuanya dariku. Anda tahu? Tidak ada yang aku anggap sebagai sahabat. Merekalah yang mengambil SEMUANYA!" Ujar Minamoto dengan tersenyum kecil.

"Aku hanya sendiri. Tidak ada arti sahabat dalam diriku. Mereka hanya memanfaatkanku dan nantinya akan membuangku. Mereka menjauhiku setelah mengetahui siapa aku sebenarnya. Mereka menghancurkan hidupku. Membuatku kembali ke dalam keterpurukan. Jurang yang dalam." Ujar Minamoto tersenyum kecil.

"Yah, aku hanya sendiri di dunia ini. Dan suatu saat nanti, aku akan melenyapkan hal yang namanya 'Sahabat'!" Ujar Minamoto dengan senyum lebar yang melengkung di wajahnya. DIa seperti telah berubah. Dia menjadi aneh.

OOT: Sahabat itu berdasarkan hal nyata!

Quote :

"Pizza!" kata Kazu sambil mengacungkan jari telunjuknya, sambil tidak melepaskan pelukannya dari pinggang Hiino.

Quote :

"Yo, Chopin! Minta taiyaki BBQ dong!" serunya pada Chopin.

"Yak! Tunggu sebentar!" Chopin kembali mengubrak-ngabrik Magical Bagnya. Tak lama ia pun menemukan Pizza yang diminta oleh Kazu-sensei.

"Ah! Ini dia! Tapi...sudah dingin..." Ucap Chopin yang kemudian memperhatikan Pizza tersebut. Tak lama lagi, ia memikirkan suatu ide.

"Ah iya!" Chopin kembali mengubrak-ngabrik tasnya dan menemukan barang yang ia cari. Sepertinya barang tersebut cukup besar.

"Hiyaaaah! Mini-Microwave! Bisa menghangatkan makanan dibawah 1 menit or your money back!" Ucap Chopin. Ia memasukkan pizza tersebut ke dalam microwave dan menunggunya.

"Tunggu sebentar yah, Sensei! Dan Augusta! Ini Taiyaki BBQ-nya!" Ucap Chopin yang memberikan Taiyaki tersebut ke Augusta dari tasnya.

"terserah kau deh, cewek..." ucap Hiino santai sambil menggigit Taiyakinya dengan tenang.

"dari cara bicara, kau anak Dangerous, ya... kita memang punya masalah masing-masing, tapi bawa santai saja..." ucapnya tanpa menatap Hiigashi dan sibuk memakan Taiyaki

"Heeem..." Kazu mengistirahatkan kepalanya di bahu Hiino. "Untuk penutupnya...es krim apa ya..."

"Ah iya, rasa kopi!!!" kata Kazu senang sambil sekali lagi mengacungkan jari telunjuknya.

Quote :

"Yah, aku hanya sendiri di dunia ini. Dan suatu saat nanti, aku akan melenyapkan hal yang namanya 'Sahabat'!" Ujar Minamoto dengan senyum lebar yang melengkung di wajahnya. DIa seperti telah berubah. Dia menjadi aneh

"Terserah deh~ Aku nggak peduli lagi..." jawab Kazu tenang, sambil menghirup pelan aroma rambut Hiino.

Hiino dengan cepat meninju kepala Kazu dengan wajah tanpa ekspresi.

"jangan sok dekat, mesum" ucapnya santai sambil makan Taiyaki

Quote :

Hiino dengan cepat meninju kepala Kazu dengan wajah tanpa ekspresi.

"jangan sok dekat, mesum" ucapnya santai sambil makan Taiyaki

BUGH!!!

Sekalipun terlempar ke belakang, dan dari hidungnya langsung mengalir darah, Kazu masih aja nyengir sambil memeluk Hiino.

"Waduh, waduuuh~"

Minamoto terdiam. Dia lalu menghampiri sebuah pohon besar. Dengan cepat, dia duduk dan menunduk. Bahkan angin yang sepoi-sepoi pun tidak sanggup membuatnya tertawa.

Mient terdiam makan apa yang telah dikeluarkan Chopin, setelah makan, Mient berpamitan.

"Yasudah, aku pergi dulu ya. Daah~" Mient berdiri, dan berjalan menjauhi mereka.
"Ah~ Kau! Sensei! Namamu siapa?" Mient berseru pada Kazu.

Quote :

"Ah~ Kau! Sensei! Namamu siapa?" Mient berseru pada Kazu.

"Maunya dipanggil apa?" tanya Kazu, pura-pura polos, padahal dia masih aja meluk Hiino dengan darah yang mengalir dengan bebasnya dari hidungnya.

Bau darah itu membuat naluri membunuh Hiino yg lama tak muncul akhirnya keluar.

".....".. Lelaki itu terdiam dan melepas paksa pelukan Kazu. Lelaki itu dengan tenang menendang kepala itu dengan tenang. Perlahan terlihat senyuman kecil pada wajahnya...

"darah segar yg mengalir di hidungmu... membuatku ingin membunuhmu saja..." ucapnya tersenyum penuh arti sambil meninggalkan orang-orang yg ada disana....


-out-

Quote :

Lelaki itu dengan tenang menendang kepala itu dengan tenang. Lelaki itu dengan tenang menendang kepala itu dengan tenang.

Bekas sepatu pun muncul di wajah Kazu dan akhirnya dia mengambil sebuah sapu tangan untuk mengelap darah yang mengalir di wajahnya.

Quote :

"darah segar yg mengalir di hidungmu... membuatku ingin membunuhmu saja..." ucapnya tersenyum penuh arti sambil meninggalkan orang-orang yg ada disana....

"Udah berapa kali dia bilang mau bunuh aku ya?" kata Kazu sambil garuk-garuk kepala. "Hn... Berarti aku memang harus kerja keras saat ini~"

Kazu pun bangkit berdiri.

"Yaaak~ karena Julietnya sudah pergi, Romeo ini sebaiknya pergi juga deh... Sampai nanti, kalian semua~"

Kazu pun pergi meninggalkan tempat itu, entah ke mana.

(OUT)

"yasudah, aku balik ya" miet berjalan menjauhi tempat itu.
--out--

Augusta melahap habis Taiyaki tersebut. Ternyata makanan itu enak juga ya.. wah, wah, mungkin ia bisa sering minta makan pada Chopin nih!

ia lalu melihat yg lain pergi. hm.. makin sepi, pergi juga deh..

Augusta berkata pada Chopin sambil lalu, "arigato cho! kapan2 aku minta lagi ya!"

--
OUT

"Ah! Iya, dadah semuanya!" Ucap Chopin melambaikan tangannya ke semua orang-orang yang sudah meninggalkan taman.

Melihat orang-orang pergi, Chopin pun mulai membereskan semua makanan dan alas picnic ke dalam Magical Bagnya. Setelah selesai ia pun mulai meninggalkan taman.

"Haaaa...hari menyenangkan nan aneh..." Ucap Chopin, berjalan sambil bersiul melihat Central Town.

[Out]

Matanya menatap pada rumput yang bergoyang oleh angin di dekat kakinya. Dia lalu berdiri.

"Aku akan pergi dari sini." Ujarnya pelan.

Dilangkahkan kakinya perlahan, dia pun pergi meninggalkan tempat itu.