Just another moment of waiting

"Nauka-san ngapain ngumpul di sini?" Tanya Kaname, lalu pandangannya dilayangkan ke Hime, kakak imut, kakak kutukan, dan yang lainnya.

"Ah, diculik? Mungkin diseret lebih tepat," jawab Kaname ke pertanyaan Amon.

Menyadari mereka baru saja berbincang-bincang, Kaname mengeluarkan suara yang lebih tepatnya disebut bisikan, yang setidaknya akan kedengaran dengan orang yang paling dekat dengannya.

"Ehm... Aku ganggu kalian bicara ya?" Tanyanya.

Nauka menggeleng cepat dan menggendong Kaname.

"Kita justru sedang nungguin Kanachan! Hehehe,"

"Jadi...."

"Sekarang rencana pada 'bos' bisa berjalan?" celetuk Amon.

"Atau tunggu hujan ini reda dulu......"

"Humn~" Nauka tampak berpikir. "Yak! Menurutku kita bisa tunggu hujan reda dulu."

Nauka melepas jas seragamnya dan memakaikannya untuk menutup kepala Kaname.

"Yang paling muda jangan sampai masuk angin," senyum Nauka.


"Yuk? Mau nyari tempat berteduh dulu?" tanyanya pada siapapun yang mendengar.

"Oh, baguslah kalau begitu," ujarnya.

"Eeh, tunggu dulu kakak imut!!" Serunya ke Amon.

"Aku kan baru datang, jelaskan doong," lanjutnya ke Amon, dengan menggerakkan kedua tangannya ke atas-dan-bawah dengan cepat [entah gimana deskripsiinnya... T_T]

Begitu Nauka melepaskan jas seragamnya dan meletakkannya di kepala Kaname, Kaname langsung mengembalikannya.

"Aku gak perlu, aku tidak bisa sakit lagipula," lanjutnya. Walaupun terdengar agak sedih, tapi tidak begitu terlihat.

"Kalau tidak bisa sakit, setidaknya aku masih mau menjaga kesucianmu," jawab Nauka sambil tetap memakaikan jaketnya dan menunjuk pada kemeja Kaname yang mulai basah dan 'nyeplak'.

"Ga enak jadi bahan tontonan."

*CLIK*
Langkah Amon terhenti saat mendengar kata 'imut',
"Sudah kubilang jangan panggil aku imut atau semacamnya...." balasnya dgn nada agak kesal.

"Imut tidak cocok untuk orang seperti ku....yg cocok keren ,*digetok*

"Hoo... jadi ini toh yg namanya Kaname, met kenal yah" sapa Ryuha sambil tersenyum.

sigh...

"Kenapa hari gini juga ujan, biasanya seh ujan itu pertanda sial, ga tau lagi seh..." keluh Ryuha.

"Eh? Memangnya kelihatan ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri sambil melihatnya.

[OOT : Emang keliatan ya? dia loli, kayaknya ga gitu keliatan deh [ditendang]]

Begitu Amon protes ketika dipanggil imut, Kaname langsung menyangkal dengan sedikit rasa takut.

"Habisnya aku tidak tahu nama kakak imut... Makanya aku buat panggilan, lagipula... Kan namanya bagus..." Ujarnya pelan-pelan, takut menghadapi murid kelas dangerous.

Begitu disapa Ryuha, Kaname langsung mengangguk. Lalu menatap Ryuha.

Hendak mencari nama panggilan yang cocok.

Ryuha masih tersenyum pada Kaname, ketika Kaname tetep melihat Ryuha.

"Well... mending kita berteduh ke suatu toko dulu daripada ujan2 gini, ok? Kasian tuh yg ce2, ntar sakit..." usul Ryuha.

"Amon,Akimoto Amon......." Amon menjawab dgn cepat.

"Itu namaku......Dan kau?" tanyanya balik ke Kaname.


makimodosu CLOCK AND PLAYBACK EVERYDAY
daikirai datte saken de mitatte
kage oikakeru DAY BY DAY
ARE YOU READY? asokomade
kakekko bakka iji wo hatteta na
WE ALWAYS MADE SOME NOISE EVERYWHERE...

Ia melirik iPodnya,
sudah berganti lagu tanpa disadari.

"Kaname." Jawabnya singkat ke Amon.

Lalu kembali mengamati Ryuha, masih mencari nama panggilan.

Sepertinya proses tersebut cukup sulit untuk anak yang berkosa-kata dikit seperti Kaname.

"ui... cari tempat berteduh uy..." kata Ryuha sambil swt karena dikacangin.

"Ah, iya kakak..."

"Panggilnya gimana... Ehm... Tadi katanya benci hujan kan... Humn..."

"... Kakak pembenci hujan," panggilnya ke Ryuha.

"Mau berteduh dimana?" Tanyanya.

Nauka wrote:

"Kamu kelas mana memangnya? Kudengar dia dangerous," tanya Nauka. "Apakah kamu bisa... 'meyakinkan' Ayuri untuk bergabung?"

Nauka menambahkan aksen khusus pada kata 'meyakinkan' dan tersenyum lebar penuh arti.

"Kucoba bicara dengannya^^" Hime tersenyum.

Tak lama kemudian hujan turun, "...Hujan disaat seperti ini?" pikir Hime melihat langit yang menitikkan air.

azureghost wrote:

"Dan...lebih baik anda cepat-cepat berteduh Hime-san..jika tidak...tubuh anda akan terlihat dengan jelas..."gumamnya pelan,masih tetap duduk dikursinya.

"Iya," jawabnya singkat lalu berjalan mengikuti yang lainnya. Hime ikut duduk dikursi tersebut, pandangannya melihat ke arah langit yang gelap.
"Ah... Kameraku.." Hime teringat akan kameranya yang tertinggal, "padahal waktu itu aku belum puas memotret hujan..." ujarnya pelan.

Suasana disana menjadi hening, tapi Hime menikmatinya.
"Oh ya," potong Hime tiba-tiba, "mau dipanggil sekarang? ayo seret ke jurang kemaksiatan XD Akan kucari^^" tanya Hime soal Ayuri.

Quote :

"... Kakak pembenci hujan," panggilnya ke Ryuha.

"Kakak pembenci hujan?" tanya Ryuha. Lalu ia toleh kanan dan kiri. "Sapa yah?"

"Yah kakak," lanjutnya sambil menunjuk Ryuha.

"Aku kan ga tau nama kakak, jadi aku buat nama panggilan, kayak buat Amon-san yang kupanggil 'kakak imut'," lanjutnya.

"Ow... kenapa ngga tanya aja langsung namaku? Ryuha. Kuroyanagi Ryuha." kata Ryuha sambil senyum lagi.

"Well... ayo berteduh" kata Ryuha sambil menyeret yg lain masuk ke kedai kopi.

"Nah... skg sapa yg maw minum kopi susu hangat? Udaranya dingin loh" tanya Ryuha

"Humn... Ryuha-san..." batin Kaname sambil membersihkan sepatunya dari air hujan yang kotor di keset dekat pintu.

"Kopi? Aku kurang suka kopi..." batin Kaname, sambil membayangkan sesosok kopi hitam pahit yang biasanya digambarkan di buku anak kecil.

Chisa yang jalan-jalan di Central Town, berteduh karena hujan di kedai kopi.
Dia melihat sekelompok orang berkelompok.
"Kayaknya ada yang seru..."
"Ano.....Kenapa senpai semua berkumpul ya?"

"Ng...?" pandangan Hime teralih pada seorang anak kecil yang pernah dilihatnya dari kejauhan.

"....Kalau tidak salah...." Hime diam, "anak yang kuberi kamera waktu itu? ....Sudahlah."

Hime kembali melihat hujan yang semakin lama turun semakin deras. "kameraa... DX Udaranya jadi dingin.."

Woke up with yawn. It's dawning, im still alive.
Turned on my radio to start up new day
As goddamned DJ's chattered how to survive
Amazing news got over on the air wave...

Amon sesekali bernyanyi kecil mengikuti lagu di iPod-nya sambil menghentakkan kaki sesuai tempo.Masih dgn lolipop pemberian Azure di mulutnya,

Tonight, love is rationed
Tonight, across the nation
Tonight, love infects worldwide
Almost another day...

"E...etto.....Kakak-kakak sedang ngapain ngumpul-ngumpul?" tanya Chisa.
"Aku sih....sedang jalan-jalan..."

OOT: ng.. sebenarnya kita satu tempat sama ryu-kana (kedai) g?

IT:
Hime menaikkan kedua kakinya ke atas kursi (uhm.. seperti L) sambil menikmati hujan, ".........." Hime melihat bandul (controller) pada kalungnya. "Masih..." pikirnya kemudian sedikit tersenyum muram sambil memeluk kedua kakinya.

Amon menyadari kehadiran seorang gadis kecil didepan mereka,
"Ng?"

"Ada apa?" tanyanya sambil melepas iPodnya dari telinga.


OOT: ga tau,ga peduli *digeplak*