Romantic Cafe

OOT : Sekarang dia yang kabur... =___=

IT :
Setelah melihat Miyu pergi, Chiaki mengulurkan tangannya pada Sei. "Kembalikan kameraku beserta isinya."

Sei lalu mengotak-atik kamera Chiaki mengambil isinya dan menyembunyikannya agar tidak diketahui chiaki.

"kalau aku kembalikan.... kau mau memberikanku apa?", ujarnya.

"K-kameraku..." lirih Chiaki yang melihat kameranya diutak-atik oleh Sei. "Pokoknya, kembalikan saja kameraku... Kau boleh minta dibelikan apa saja deh... Asalkan, kameraku balik..."

"hmmm...kalau begitu...", gumam Sei. Ia tersenyum jahil.... Senyum yang lagi2 seharusnya jarang diperlihatkan.

"kau mau kencan dengannku?", ucapnya dengan ekspresi biasa.

Chiaki bengong mendengar ucapan Sei.

"Eng... Kencan? Kenapa mesti kencan...? Bisakah meminta hal yang lainnya seperti minta dibelikan sesuatu atau lainnya...?"

"tidak", tolaknya.

"kau seenaknya meninggalkanku berdua...", ujarnya. "padahal sudah kubilang..."

"sekarang kau harus terima ganjarannya..."

"atau....kau mau kusiksa perlahan saja?", tanyanya dengan senyum sinis

"B-baiklah... Tapi, sebenarnya... Kalau kencan itu, ngapain saja sih?^^;"

"tidak tahu...", jawabnya tanpa perasaan bersalah.

"aku tidak pernah kencan...", ujarnya. "terakhir kali ku ingat..."

"hatiku hancur ditolak cinta pertamaku...", gumamnya. "dan itu terakhir kalinya di luar sekolah ini aku dekat dengan seorang cewe..."

"Ho..." Chiaki hanya bisa manggut-manggut mendengarkan cerita Sei.

"Ngomong-ngomong... Kapan kau potong rambut? Sepertinya, rambutmu memendek ya...?"

Sei terdiam sejenak

"baru sadar...?", jawabnya

"ngomong-ngomong, sebelum aku lupa...", kata sei. "siapa namamu?"

Chiaki mengangguk kecil. "Lebih mending daripada yang dulu."

Nagumo Sei wrote:

"siapa namamu?"

"Apa itu penting?^^ Yang lebih penting, kembalikan kameraku beserta isinya dulu."

"oh....begitu...", balas sei manggut-manggut sambil mengambil ancang-ancang melempar kamera Chiaki

"kau sudah tidak sayang kameramu rupanya..."

"I-iya, iya... Akan kuberitahu namaku, tapi turunkan kameraku. Aku masih sangat sayang pada kameraku...!" seru Chiaki panik.

"Aku Yamashita Chiaki. Terserah kau mau memanggilku apa. Sudah cukupkah?"

"oh...", jawab sei.

"ya sudah....", katanya sambil melempar kembali kamera chiaki. tetapi tanpa isi/filmnya.

Sei lalu memegangi dahinya. Ia terdiam sejenak lalu menghantam kepalanya sendiri ke dinding.

"uh...", gumamnya seperti tanpa merasakan sakit. tampaknya ada yang salah dengan sistem sarafnya.

ia lalu menghabiskan ice coffenya dan beranjak pergi "tapi...tidak dengan isinya..."

(OOT: Sei belum out)

Chiaki menangkap kameranya yang seenaknya dilempar oleh Sei. "Tidak! Kembalikan juga isinya!" seru Chiaki sambil mengejar Sei.

Nagumo Sei wrote:

Sei lalu memegangi dahinya. Ia terdiam sejenak lalu menghantam kepalanya sendiri ke dinding.

"uh...", gumamnya seperti tanpa merasakan sakit. tampaknya ada yang salah dengan sistem sarafnya.

"S-senpai? Kenapa tiba-tiba melakukan hal seperti itu...?"

sei tidk menjawab. sorot matanya menjadi dingin setelah ia melakukan hal itu.

"kau ingin ini?", tanyanya sambil menggenggam isi dari kamera itu.

Sei tersenyum sinis seperti sebelum ia bertemu dengan Chiaki "sayang sekali..."

setelah mengatakannya ia meremukkan isi/film itu hingga rusak.

(OOT: sori kepribadian ganti2 mulu. alasannya belum bisa ditunjukkin sekarang )

OOT : Oke, oke... Tapi... TT___TT

IT :
"F-filmnya... Padahal, ada foto langka di dalam situ..." lirih Chiaki.

"Hhh... Baiklah... Aku tahu ini kesalahanku." lirihnya sambil memasukkan kameranya ke dalam tas sebelum diambil lagi oleh Sei. "Kau mau pergi sekarang?Berarti, hutangku sudah lunas 'kan?"

"terserah...", jawabnya dingin.

Sei lalu berjalan ke kasir dan membayar minuman dan makanan yang tadi di pesan.

Ia terdiam sejenak dan memandang tajam ke arah chiaki

"memangnya tadi kau mengambil foto siapa?"

(OOT *digebuk, oot mulu* : si bego baru sadar =__= )

"E-eh? Foto?^^; Nggak... Cuma mengambil beberapa gambar pemandangan saja... Nggak ada yang penting lainnya kok." jawab Chiaki.

"Oke, karena hutangku sudah dianggap lunas... Aku boleh kabur pergi dari sini 'kan?"

Sei terdiam sejenak.

"terserah", jawabnya. "satu lagi..."

"anggap saja omonganku tadi tidak pernah ada..", ucapnya lagi lalu meninggalkan chiaki dan pergi entah kemana.

--out--

"Akhirnya bebas juga..." ucap Chiaki sambil menghela nafasnya.

"Festival... Ah, benar juga... Sepertinya sudah hampir dimulai. Pergi ke sana ah..."

Kemudian, dia berjalan meninggalkan cafe.

[Out]

ketika Aoi sedang jalan jalan, ia kebetulan melihat sebuah cafe "wah.... ada cafe, mampir dulu ah..." Aoi memasuki cafe dan beranjak ke tempat duduk. "hm... di sini sepi sekali ya... hari ini aku belum bicara sama satu orang pun, whoah...!!!! membosankan...!!! padahal hari pertama." lagi lagi Aoi bicara sendiri dan mulai melamun.




(20 menit kemudian)
sudah cukup lama Aoi melamun di cafe, karena merasa bosan Aoi memutuskan meninggalkan cafe.



(OUT)