Relax at Wood

OOT : Kenapa ujan lagi?^^; Dengan begini, Chiaki udah 4 kali ujan-ujanan~ DX

IT :

"Hupla!"

Sesaat sebelum petir itu menyambar pohon yang dinaiki Chiaki, dia melompat turun dari atas pohon dan...

-gubraks-

...dia mendarat jatuh di tanah dengan cukup keras.

"Aduh..." rintih Chiaki. "Hhh... Sudah jatuh, pakai acara hujan lagi..."

Dia menegok ke arah Sen. "Kau... Daripada nanti sakit, lebih baik cepat cari tempat berteduh sana."

Miyu kembali lagi ke sini..Nampaknya dia tidak ingat dgn kejadian yg dia lakukan disitu td.

"Wah..apa lagi yg terjadi disini.."

Miyu melihat Chiaki yg jatuh disana..

"Chiaki..kau tidak apa2?"tanyanya sambil berlari ke arah Chiaki

Wah,hujan lagi..

Miyu megubah ranting menjadi payung.

Luna memutuskan menyingkir ke sini. Dia melihat Chiaki dan cewek badung yang pernah battle dengannya.

"Chiaki.....dan cewek badung itu!! ngapain dia mendekati chiaki! awas kalo berani menyerang.........." batin Luna tertegun melihat 2 cewek yang diamatinya.

"loh... cewek badung itu........ berubah??" bingungnya.
"a... aku bingung!! pergi saja!!"

Luna pergi dari situ.

---

Quote :

OOT : Kenapa ujan lagi?^^; Dengan begini, Chiaki udah 4 kali ujan-ujanan~ DX

IT :

"Hupla!"


Sesaat sebelum petir itu menyambar pohon yang dinaiki Chiaki, dia melompat turun dari atas pohon dan...

-gubraks-

...dia mendarat jatuh di tanah dengan cukup keras.

"Aduh..." rintih Chiaki. "Hhh... Sudah jatuh, pakai acara hujan lagi..."

Dia menegok ke arah Sen. "Kau... Daripada nanti sakit, lebih baik cepat cari tempat berteduh sana."

"......." Sen tidak menjawab. Sekujur tubuhnya kaku. ia trauma akan petir karena sesuatu di masa lalu.

Sebelum guntur kedua kalinya berbunyi. Sen berusaha bergerak dan segera mencari tempat berlindung dimana tidak ada yang melihatnya.

Kunogi Miyu wrote:

"Chiaki..kau tidak apa2?"

"Iya. Tidak apa-apa kok..."

Hujan mulai turun dan membasahi tubuh Chiaki. "Cih... Hujan-hujanan lagi..."

Dia melihat ke arah Sen yang sepertinya sedang mencari tempat berlindung dari petir yang baru saja menyambar pohon hingga tumbang.

"Hei, Miyu..." panggil Chiaki. "Daripada memikirkanku, lebih baik pikirkanlah dia yang sepertinya takut dengan petir itu." ucapnya sambil menunjuk ke arah Sen.

"Hmm..tidak apa2..."ujar Miyu.

DEG!Tiba2 Miyu mulai berubah lagi.

"Maaf aku harus pergi dulu.Ada urusan yg sgt penting dgn 'org itu'"ujarnya sambil berjalan pergi

(out)

Hujan mulai reda, sehingga bunyi guntur mulai tidak terdengar lagi.

Sen hanya diam. dan melihat Miyu pergi dari kejauhan.

"aku merasakan akan ada sesuatu yang terjadi...", batinnya sambil tersenyum sinis dan segera melompat ke bawah dan pergi.

--out--

Chiaki melambaikan tangan pada Miyu yang kemudian pergi.

"H-hatsyih!"

Tiba-tiba, Chiaki bersin. Mungkin akibat terlalu lama berada di bawah hujan.

"Cih, masuk angin... Benar, harusnya aku tidak hujan-hujanan lagi..." batinnya. "Aku kembali ke kamar juga deh..."

[Out]

"...................."

BYakuran hanya diam melihat apa yang terjadi...

"Tiba-tiba hujan....mengesalkan..."ujarnya kesal sambil berjalan keluar dari hutan...meninggalkan Roxas dan Sefron yang duduk berdua di pojokan sambil berhujan-hujanan....

...Sesaat sebelum keluar dari hutan...BYakuran menoleh kembali ke arah sepasang Kekasih murid tsb....Ia menggelengkan kepalanya perlahan dan menggumam pelan..

"..Hng...Pasangan yang cocok..."

-out-

" himeko.. aku pergi ke lapangan dulu yach.. aku mo liat udah mulai pa blom.. sekalian aku sebenarnya mo daftar estafet..tapi gak tau tempat daftarnya.. trus aku takut nyasar...!!!! aku duluan yach..."
ujar nami sambil melambaikan tangan sambil berlari menghadap himeko...
(out)

Aoi datang dan duduk di sebuah batu besar "huh....!!! capek... enaknya ngapain ya??? ga ada siapa siapa lagi di sini. Aoi diam dan termenung sambil duduk di batu besar itu. "ya ampun...!!! dari tadi aku masih membawa i pod dari kamar...!!! ya sudahlah" lalu Aoi membuka bungkus permen yang baru dibelinya dan memakannya

dan lagi lagi Aoi melamun

karena kelamaan melamun, Aoi merasa bosan dan meninggalkan woods



(OUT)

"ah.. gw baru inget sesuatu.." kata sefron memukul dahinya.

"nanti ya xas.." kata sefron segera melompat dari atas pohon meninggalkan roxas dan segera cabs dari tempat tersebut.


[out]

"hosh....hosh...." Aoi datang dengan napas terengah-engah. "huh.... akhirnya bisa santai juga." Aoi memanjat sebuah pohon dan mulai membaca manganya.

"lho... permenku ketinggalan..!! ya ampun...!!!" Aoi pergi untuk membeli permen.


(OUT)

Sefron wrote:

"hahaha.. dasar.. ga berubah lo.." kata sefron tertawa sambil memanjat pohon dan duduk disebelah roxas.

"hmm...school is sucks isn't it?" kata sefron kepada roxas

"Karep loe . . gw ga urus . . n turun loe dari kediaman gw(pohon)" kata roxas ndorong sef yg maw pegi dr pohon

Karena males ngrekam lagi akhirnya roxaspun pegi dr sana

(OUT)

OOT : gw ketinggalan beberapa topik nih . . oh ya sory sef br mbales skarang

Setelah keluar dari central town, mimi berjalan menyusuri hutan. mimi merasa perlu beristirahat sejenak.

"hyah~~aku capek." ujar mimi

mimi lalu memandang sekelilingnya



wah, tempat yang sangat sepi dan sunyi. batin mimi



mimi duduk bersender di sebuah pohon besar, merenungi nasibnya di alice academy.



hmm, sudah berapa lama ya aku berada disini? sepertinya sudah lama sekali. mimi senang, karena banyak mendapat teman baru. pikir mimi sambil menyunggingkan senyum.



tiba-tiba mimi terpikirkan keadaan orangtuanya.

mimi lalu mengeluarkan sebuah foto dari dompetnya, fotonya bersama
orangtuanya. foto itu diambil setahun yang lalu sebelum kedatangannya
ke alice academy.



bagaimana ya keadaan papa dan mama? apa mereka baik-baik saja?
apakah mereka sangat merindukan aku seperti aku merindukan mereka?



tak lama, air mata mulai menetes dari kedua bola mata mimi. mimi merasa sangat kangen pada kedua orangtuanya.



"papa..mama..mimi sangat merindukan kalian" ujar mimi sambil terisak-isak

"na...na....na....." Aoi berjalan dengan riangnya sambil bernyanyi, ia tidak bisa mendengar apa-apa karena telinganya dipasang earphone ipod-nya.

"hm....akhirnya bisa santai juga." gumam Aoi sambil memanjat pohon.

Ami mengikuti Aoi sampai ke hutan
Lalu melihat Aoi memanjat pohon ,Ami mencoba memanjat pohon tapi gagal
"Anooo,, Aoi-chan tolong aku agar bisa manjat pohon"
Sambil menoleh ke arah Aoi yang sedang diatas pohon

"whoa.....Ami...!!!" Aoi kaget melihat Ami dan melepaskan earphone-nya. "ayo...!!! raih tanganku...!!!" ujar Aoi sambil mengulurkan tangannya pada Ami.

"Hupla,, kyaa~~," Ami mencoba memanjat pohon dengan pertolongan Aoi...

Akhirnya Ami sampai juga diatas pohon..
"thanks ya atas pertolonganmu, oia ngomong-ngomong kamu belajar manjat dari mana??, mahir bangt ><"

"hm.....aku punya rumah pohon di halaman rumahku, jadi udah terbiasa." ucap Aoi pada Ami sambil tertawa kecil. "eh.... ngomong-ngomong suara apa itu...??" tanya Aoi sambil memegang telinganya.

Ada satu urusan yang harus Shu selesaikan ia Shu melapor untuk pengiriman pulang jenazah anak itu: mengambil biola kesayangannya yang tertinggal di hutan.

Siang itu, hutan akademi terlihat berbeda,
Seakan aura menyeramkan yang harusnya dipancarkannya menghilang. Tergantikan oleh hawa menenangkan dari kicauan burung dan udara bersih pergunungan yang disirkulasi oleh pohon pohon besar disekitarnya.

Masih ada bekas bekas pohon pohon tumbang pasca kejadian tidak menyenangkan beberapa hari yang lalu. Jadi, jika ia benar, biola kesayangannya ada di sekitar sini. Karena banyaknya jumlah pohon yang tumbang di area yang sekarang diinjaknya lebih dari jumlah jari kedua tangan.

Tanpa alasan yang jelas, Shu mendongkak.

... dan melihat dua siswi, yang sepertinya masih SMP, ada diatas pohon.

'Pohon setinggi itu? Apa mereka punya rasa takut?'

Shu mengumpulkan suaranya dan berteriak.

"HOI!!!! CEPAT TURUN DARI SANA! BAHAYA!"

'Ada ada saja'.......

Lalu meneruskan perjalanannya.

(OUT)

"Huaa,, ada orang dibawah, Aoi sepertinya ia berteriak-teriak kearah kita, apa sebaiknya kita turun"

Lalu ia berteriak ke arah bawah tempat seorang senpai itu berada
"Maaf senpai bisa ulangi lagi apa perkataanmu?"
"yah dia sudah pergi"

"Aoi aku turun dulu ya?""Takutt"

"ya sudah, hati-hati, pohon ini cukup tinggi, awas kepeleset.." ucap Aoi pada Ami yang sedang menuruni pohon.

OOT: jangan sampe jatuh ya.... nanti dimarahi senior.

"Iya,, bye Aoi",

Ami menuruni pohon yang tinggi tersebut dan melambaikan tangannya ke Aoi
"Hupla, samapi kebawah juga"
"Bye,, moga2 kita bertemu lagi" Ia melambaikan tangannya ke Aoi

"bye....!!!" Aoi melambai balik pada Ami.

"sendirian lagi deh....."

karena sendirian Aoi turun dari pohon dan meninggalkan woods.



(OUT)