Relax at Wood

Chiaki mengelap darah yang mengalir dari pipinya.

"Kalau begitu..." Chiaki menjatuhkan pisau milik Sei ke tanah. "Ambil saja. Lagipula, aku tidak membutuhkan benda-benda aneh seperti itu." jawabnya ketus.

"Wew...jadi menarik lagi...."

BYakuran kembali memperhatikan mereka semua dari kejauhan...ekspresinya seperti seorang penonton bola yang sedang menyaksikan pertandingan sepak bola...

"...Hajar dia..."ujarnya asal pada sen..

"....."

Ia terdiam sejenak, "sebenarnya siapa yang merebut pisau itu pertama kali dariku.."

Sen kemudian mengambil pisau itu, dan meremasnya hingga hancur. tangan sen penuh darah, dan pecahan2 pisau itu menancap di tangannya.

"sayangnya, aku tidak mau memiliki barang itu, setelah disentuh oleh orang lain..", ucapnya dengan tatapan sedingin es.

"hei.. kenapa elo selalu.. melakukan ini? sama cewek pula.. apa elo benar-benar cowok ato.." teriak sefron sambil memukul pipi sei sangat keras hingga giginya copot satu.

oot: peace.. lagi puyeng nan boring nih..

Kres..!

Byakuran memakan coklatnya dengan tatapannya yang biasa...dingin.....tampaknya Ia hampir bad mood karena tidak ada hal yang menarik disini.

"....Hmp....membosankan..."gumamnya pelan seraya turun dari pohon dan mendekati sen.

"..Hei..."gumamnya perlahan..."Kenapa kau tidak segera menyerangnya...?"tanya byakuran sambil menunjuk Sefron dan chiaki.

"Lakukanlah sesuatu yang menarik...."lanjut byakuran sambil tersenyum sinis pada sen."BUatlah aku...senang..."

OOT: kurang ajar ^^; *ditabok*

Quote :

"hei.. kenapa elo selalu.. melakukan ini? sama cewek pula.. apa elo benar-benar cowok ato.." teriak sefron sambil memukul pipi sei sangat keras hingga giginya copot satu.

Sen tersenyum sinis. ia tidak menganggap pukulan itu.

"beginilah jadinya kalau seseorang sudah tidak waras", jwabnya tegas.

Ia lalu mencekek leher sefron lalu mengangkatnya tinggi dan melemparnya sehingga badannya menabrak pohon.

"sudahlah...aku tidak ingin mencari ribut", ucapnya yang mulai kesal. "tempat ini sekolah bukan tempat bertarung"

"cih.." sefron segera bangkit dan berteriak "kurang ajaar!!!!!!" dan memukul sei lagi.

"hahh...", helanya.

Dengan mudah ia menghindari serangan sefron dan melompat ke belakang.

"tidak ada artinya melawan mu sekarang, hanya buang2 waktu", ujarnya.

Ia lalu mengalihkan pandangan ke arah byakuran. "hei..kau!", panggilnya. "kau bosan kan?"

"jadi..elo anggap gw lemah ya?" sefron tetap mencoba memukuli sei

"Begitulah..."jawabnya asal pada Sei (atau sen...???)

"Kenapa...?"tanyanya balik...

"ya.", jawabnya pada sefron.

Ia kembali memalingkan pandangannya ke arah byakuran. "punya sesuatu yang menarik? aku bosan melawan mereka"

"cih.. rasakan ini.." sefron berusaha menyabet sei dengan kayu yang entah ia dapat darimana.

Quote :

Ia kembali memalingkan pandangannya ke arah byakuran. "punya sesuatu yang menarik? aku bosan melawan mereka"

"Kamu menyuruhku melawan dia....?"tanyanya sambil menunjuk sefron..

"Lagipula...."Ia menatap sei tanpa emosi.*liat ava*"Apa yang kau sebut dengan sesuatu yang menarik itu....?"

"heh.. emo freak guy.. kembali kesini! bilang aja kalo elo tuh takut" kata sefron yang seperti orang kesetanan sambil tetap berusaha menyabet sei

Quote :

"Kamu menyuruhku melawan dia....?"tanyanya sambil menunjuk sefron..

"Lagipula...."Ia menatap sei tanpa emosi.*liat ava*"Apa yang kau sebut dengan sesuatu yang menarik itu....?"

"tidak", jawabnya "aku tidak menyuruh mu melawannya. tapi kalau kau mau melawannya terserah"

"hal yang menarik....mungkin seperti darah?", ucapnya dengan suara pelan.

Quote :

"heh.. emo freak guy.. kembali kesini! bilang aja kalo elo tuh takut" kata sefron yang seperti orang kesetanan sambil tetap berusaha menyabet sei

"masih belum selesai mainnya?", blasnya ke sefron dengan dingin. "aku sudah bosan denganmu"

oot:sebenernya lagi ada misi ato ga nih kalian?

sefron kesal dan membuang ranting tersebut jauh-jauh.. kemudian duduk tenang dibawah pohon seperti tidak terjadi apa-apa

Roxas yg mendengar akan ada pertarungan disini membawa tas dan handycam ditangan kanannya berlari kepohon terdekat lalu mulai merekam .

kenapa orang ini bawa handycam?

".........................."

"hei roxas.. nih ada coklat buat elo.. tadinya gw pikir buat moyo.. tapi.. dia nanti gendut.." kata sefron tertawa.

"Gw ga seneng ma coklat . . . apalagi dari loe iya klo dari cewe gw trima pastinya dgn seneng ati . . loe ngruba diri loe jd cewe dulu br gw trima tuh coklat . .. . ", kata roxas hampir cekikikan diatas pohon.

"hahaha.. dasar.. ga berubah lo.." kata sefron tertawa sambil memanjat pohon dan duduk disebelah roxas.

"hmm...school is sucks isn't it?" kata sefron kepada roxas

OOT:Br ditinggal pergi,udah ketinggalan brapa page..padahal gw yg mulai..mls bc.
-------------------------------
Miyu yg ada disitu tiba2 terbangun dgn ributnya suara pertarungan..

"Huh..kalian berisik sekali..mengganggu saja..!"

Miyu pun lgsg marah dan kali ini yg dipegangnya bukan pedang air maupun IS lg..kali ini dia mengubahnya menjadi Thunder Sword karna marahnya.

"Mari..biar kuhajar kalian semua yg ada disini..kecuali..hmm.."Miyu menatap Byaku.

"Orang disana...*sambil menunjuk Byaku*..kau punya keinginan yg sama dgnku kan?"

................ngapain jg ngurusin mereka

"Gak jadi deh...lg males.."ujarnya sambil pergi.

(out)

"Sepertinya sudah mulai tenang..." batinnya sambil melihat sekitar.

Chiaki memanjat sebuah pohon dan duduk di atasnya. "Mungkin lebih aman disini. Jadi, tidak terlalu menganggu mereka..."

"....."

Sen tidak berkata apa-apa. tampaknya ia mulai bosan.

"hei...kau!", panggilnya dengan kasar ke arah chiaki.

"apa aku pernah mengenal kalian?", tanyanya dengan dingin.

Chiaki menengok ke bawah dan menjawab pertanyaan Sen. "Mungkin kau tidak ingat. Tapi, aku sudah beberapa kali bertemu denganmu."

"Yah... Walaupun orang yang pernah kutemui itu jauh lebih sopan dibandingkan dia..." (oot : maksudnya Sei^^)

Sen hanya diam tidak membalas ucapan chiaki.

Tiba-tiba hujan turun dan suara guntur terdengar

Ia melihat ke atas, tetes2 air hujan itu membasahi wajahnya.

"hujan....", batinnya

blarr..

Terdengar suara guntur diiringi dengan sambaran kilat/petir yang menumbangkan satu pohon. Sen hanya berdiri mematung di sana.