Broken tree house

"....Nih gw ada coklat..."

Byakuran berjongkok dan mengambil salah satu batu sebesar kepalan tangan dan membungkusnya dengan bungkus coklat yang baru saja ia dapat..entah dari mana.

Byakuran mendekati sefron dan memasukkan coklat tsb ke mulutnya langsung...

"Dihabiskan ya....."ujarnya sambil senyum setan.

OOT: numpang manggil Ranran

ranran, dipanggil aoi sama angel tuh di VI~ katanya mau di...

@Hime: Gomen ne... Uda out kok di tepi sungai..

Kira heran melihat Sefron terharu.

"Umm.. Sefron?? Kenapa terharu begitu??"

"karena..anda..baik..sekalii..huk..hukk.." katanya sambil menangis haru.

"makasiiihh..." ujar sefron ke byakuran
sefron yang benar-benar kelaparan. meghabiskan 'cokelat' pemberian byakuran. "KREK..KRRUZZ..GRRAAKK.." bunyi cokelat tersebut keika dikunyah.

"r....a..ssany...a..agak anehh..." kata sefron sambil nyengir

"tapi so what?!" ia pun meneruskan memakan cokelat tersebut.

Kira panik mendengar ucapan Sefron.

"Aduh.. Rasanya agak aneh ya?? Maaf.. Padahal baru beli lho.. Masa aneh?? aduh.. Maaf yaa.... >_<"

Karena panik, Kira kabur begitu saja.
--out--

OOT: COKELATNYA BYAKUUU...tauuu...yang aneehhh..

"?"

"salah apa aku?" ujarnya sambil kebingungan melihat kira yang kabur.

"KREKK...GREEAKKK...TTRRAAATAAKKK.." ia meneruskan memakan cokelat tersebut

"Serem ngeliat kelakuan loe yg kyk kuda lumping kali.."ujar byakuran santai sambil memperhatikan sefron yang keliatannya sangat menikmati coklat pemberiannya tsb.

"ha?" ucapnya lalu meneruskan memakan cokelat tersebut.

"KRAAZZ...GRRREETEEKK..GRROOAAKK..NYAEEMM"

Chopin yang tadinya bersama dengan Mient untuk pergi ke Host Club malah tersasar ke Woods. Chopin tersasar karena saat ia sedang mengikuti Mient ia membaca note-nya dan akhirnya tidak memperhatikan jalan yang ia tuju. Ia pun sedikit frustasi dengan kekurangannya itu, yaitu tak mempunyai sense of direction.

"Duh, aku kok bisa di hutan...? Aku pasti tersasar lagi...dan lebih parahnya aku tersasar dari Main Building ke hutan...haaah. Aku memang tak mempunyai sense of direction." Ucap Chopin sambil menghelakan nafasnya.

"Tetapi, aku memang berniat untuk mengunjungi tempat ini...pemandangannya juga...ehh, sedikit menyeramkan, tetapi masih indah. Mungkin aku bisa berjelajah sedikit di lingkungan yang hijau ini..." Ucap Chopin yang kemudian menjelajahi hutan tersebut.

(Beberapa menit kemudian...)

Chopin pun akhirnya beristirahat sementara di sebuah pohon yang besar diantara hutan. Ia kelelahan setelah menjelajahi hutan yang luas itu.

"Hmm...hutan ini cukup luas...kakiku sudah tak kuat lagi...dan selain itu...Haaaah!?" Ucapan Chopin terpotong setelah ia melihat keatas. Ia melihat sebuah rumah pohon tua yang membuat dirinya terkesan.

"Aku tak menyangka bahwa di hutan seperti ini ada sebuah rumah pohon...heeeeeiiii!!!!" Chopin berteriak ke arah rumah pohon tersebut, ia ingin tahu apakah masih ada orang yang tinggal di rumah phon tersebut atau tidak.

"............................."

Tanpa berkata apapun,byakuran mengambil sebuah batu dari pojokan rumah pohon dan melemparkannya kebawah,tepat di kepala Chopin yang berisikanya gak ketulungan.

Chopin yang terkejut oleh jatuhnya batu dari atas yang ia tidak ketahui dari mana datangnya tak bisa menghindar dan kepalanya terkena kepalanya.

"Ow-ow-ow-ow...!" Chopin kesakitan dan mulai memegang kepalanya, mengecek apakah kepalanya tidak bocor atau tidak berdarah.

"Nyah...ada orang ya di atas? Dan...pake ngelempar batu segala. Padahal sakitnya lumayan. Untung aja gak berdarah." Ucap Chopin dalam hati.

Chopin mendekati pohon yang besar tersebut dan mulai berusaha untuk memanjat pohon tersebut. Tak lama, ia pun akhirnya sampai diatas rumah pohon tersebut.

"Yang ngelempar batu ini mana?" Tanya Chopin sambil mengeluarkan batu yang tadi terkena kepalanya.

"Dia..."jawab byakuran datar sambil menunjuk ke sefron.

"KREUK..KRAAUUZZZ...KREESSSHH" sefron sedang asik memakan cokelat mendengar bunyi sesuatu. "BLETAK!!"

"WTH!! BUNYI APA ITU???" tanyanya yang kaget kemudian melihat kebawah. ia melihat ada seroang murid yang mati terkena batu.

spontan sefron loncat dan berniat menolongnya.

"anda gak apa?" tanya sefron sambi memakan coklat.

"hah?? bukann...gw!!"

"dia..yang ngelempar" sefron menunjuk byaku

"Boong....."ucap byakuran cepat...

"Yang ngelempar orang ini....."lanjutnya sambil menolehkan pandangannya pada sefron.

"percaya ama gw... dialah yang ngelempar" kata sefron sambil menunjuk byaku

Chopin dengan muka "swt" langsung mencurigakan kedua orang yang ia lihat tersebut. Ia mulai menggaruk-garuk kepalanya dan kebingungan siapa yang melempar batu tersebut.

"Ehh...jadi bingung. Tapi..." Chopin langsung mengelirik ke arah pria yang sedang memakan coklat tersebut.

"Hahah, dia terlihat terlalu panik. Pasti bukan dia pelakunya. Ya sudahlah, aku gak apa-apa ini." Ucap Chopin dengan santai dan melempar batu tersebut ke tanah di bawah.

"Jadi...rumah pohon ini...sudah lama kah disini?" Tanya Chopin kepada dua orang tersebut.

"sepertinya begitu.."

"kurang tau juga sih..." kata sefron singkat dan kembali memakan cokelat tersebut

"Oh..." Ucap Chopin bengong melihat rumah pohon yang berada persis di pandangannya. Ia melihat-lihat sekitar dan melihat pemandangan indah hutan.

"Oh, iya aku belum mengenalkan diriku. Aku Chopin, Chopin Rosenkrantz. Dari kelas B - Junior High School. Kalian berdua?" Tanya Chopin kepada dua orang tersebut.

"Eh, aku tadi di woods karena apa ya? Aku kok gak inget ya...? Tanya Chopin dalam hati kepada dirinya sendiri yang memegang-megang kepalanya. Sepertinya ia hampir terkena efek amnesia yang sepenuhnya habis terkena batu yang mengenai kepalanya.

"Byakuran....."ucap cowok berambut hitam tsb begitu chopin selesai mengenalkan dirinya.

"Lalu...ngapain kamu disini..?"tanya byakuran,sedikit curiga..tau kenapa

"gw sefron..sefron aja.." ujar sefron singkat.

"................................"

"ng..iya..sedang apa disini?"

Aoi kembali ke woods untuk mencari ikat rambutnya yang tertinggal di rumah pohon itu, ia melihat rumah pohon itu makin ramai. "hm.... rame banget di sana..." batinnya penasaran sambil memanjat pohon itu.

Tidak lama kemudian ia sampai di atas pohon, ia melihat keramaian di sana, ramainya melebihi saat ia terakhir mengunjungi rumah pohon itu.

"ngapain lo balik lagi?" tanya sefron ke aoi singkat

"suka-suka w, ga ada yang melarang w ke sini tuh..." jawab Aoi dengan raut muka jutek lalu mencari ikat rambutnya di sekitar rumah pohon itu.

"Hmm...aku sendiri nggak inget apa yang aku lakukan disini. Umm...pokoknya tadi kalo nggak salah aku lagi menemankan temanku di Main Building...terus...sebelum aku terkena batu tadi aku sudah gak inget. Maaf." Ucap Chopin yang juga masih bertanya-tanya tentang keberadaanya di woods.

"Aku disini...umm...lupa!!" Teriak Chopin di dalam pikirannya sendiri.

"Oh, iya. Ada barang berharga gak ya disini? Heheheh...Magical Bag, Activate!!" Teriak Chopin yang kemudian mememgang tasnya dengan kedua tangannya dan mengubah tasnya menjadi Magical Bag.

"Aku liat-liat di dalam dulu ya!" Ucap Chopin yang langsung membongkar-bongkar rumah pohon tersebut. Memang hobinya mengkoleksi barang-barang tak berguna dan yang bergeletakkan. Memang ia seperti pemulung.

"Hmm, siapa gadis itu?" Ucap Chopin dalam hati menoleh wajahnya ke gadis tersebut sejenak, tetapi melanjutkan apa yang ia lakukan.

Ini pertama kalinya Mient pergi ke woods. Untung ngga nyasar, ngga malu sama Hiino yang pernah memperingatinya, Jangan nyasar ya.

Mient mendengar banya suara disini.
Woods itu tempat yang ramai ya, kukira sepi.. Batin Mient.

Mient melihat Sefron,
"Aaa!! Sefron!! Ngga jadi mati toh~ syukurlah." Mient tersenyum.

Ada Aoi juga, ah! Ada Chopin!! Dan satu orang yang tak kukenal... Pikir Mient.