Market (...black market! becanda^^)

"Makanya~" Nauka mencubit pipi Amon. "Cari pacar ya, Amon. Jangan dingin begitu."

"Sekalian kalau dapet coklat bagi-bagi ama aku, khihihihi," lanjutnya dalam hati sambil tersenyum licik.

"............" Amon menatap diam Nauka,

"Pacar?" gumamnya,

"Khu Khu Khu........" tawanya sedikit seram,

"Kalau berpacaran denganku mungkin akan menjadi petaka bagi orang itu......" lanjutnya.

"Masa sih?" tanya Nauka sok ga percaya. "Kalau gitu, Amon kan mau ngasi malapetaka buatku, aku aja yg jadi pacarnya Amon ya?" godanya dengan tatapan homo.

"Tapi bo'onk," lanjut Nauka cepat sambil menoleh ke arah Hime. "Cheppa sendiri mau dansa dengan siapa?"

"Hum... harus dansa yah? Well..." kata Ryuha sambil liat sekeliling.

"Hm... ga ada pasangan, ce satu2-nya dari kelompok di sini adalah Hime, yg aku kenal pun cuman ada 2, Ayuri dan Hime, sekarangsi Ayuri lagi ngilang... ga ada pilihan lain deh..." pikir Ryuha.

"Hime, u maw dansa ma aku?" tanya Ryuha langsung tanpa pikir.

"Sepertinya banyak yg naksir denganmu...." ucap Amon sambil melirik Hime,

Ia lalu melirik Nauka sesaat,
"Keh,mau ku bunuh sekarang?" ucapnya entah bercanda entah serius

Nauka menatap Ryuha tajam dengan aura membunuh.

entah apa yang ada di dalam benak Nauka.

Quote :

"Keh,mau ku bunuh sekarang?" ucapnya entah bercanda entah serius

"Aku rela mati di tanganmu," tawa Nauka kejer.

Tatapan Amon yg semula serius berubah menjadi tatapan aneh,

Benar-benar kelainan anak ini.... batinnya.

"Whatever deh........" lanjutnya yg tidak mau ambil pusing,

"Waaai~ Ketemu senpai-senpai lagi~" kata Chisa ceria.
"Sedang apa~? aku ikut boleh~?"

Setelah Ryuha ngomong gitu, dia merasa ada yg aneh.

"Hm... ada apa yah?" tanya Ryuha sambil swt. "Ga boleh kah?" kali ini sambil tampang innocent.

"Ahhh! Aku kok dicuekin!" Chisa mulai bete.
"Ada apa yah??"

Nekomi Chisa wrote:

"Ahhh! Aku kok dicuekin!" Chisa mulai bete.
"Ada apa yah??"

"Erm... kita lagi cari pasangan buat dansa valentine, katanya harus dansa bukan?" kata Ryuha pada Chisa.

"Chi-Chisa!!" Hime tiba-tiba berteriak lalu dengan cepat mendekati Chisa. "Ngg... Kebetulan, sedang apa nih? Nggak kembali ke dorm? Kuantar, sudah malam lho^^;;" ucap Hime buru-buru dengan nada yang cukup cepat.

"Umm....Aku bisa sendiri ^^ tapi aku pengen ikutan senpai-senpai dong!" kata Chisa kembali ceria.
"Hehehehe~"

"Errhh...." Hime tersenyum swt.

"...Sudah malam, bahaya kalau anak kecil, perempuan lagi, sendirian seperti ini^^" lanjutnya dengan cara bicara yang mulai kembali seperti biasa.

"Oi..." panggil Ryuha pada Hime/

"Berarti itu jawaban ngga maw, kah?" tanya Ryuha.

"Nggak apa-apa kok! kan ada senpai-senpai~!" kata Chisa.
"Ya kan? ya kan?"

"Bira kujelaskan^^;" ujarnya pada Ryuha, "pertama, aku nggak bisa dansa. Kedua, valentine... Itu artinya cewe ngasi coklat ke cowo kan? Aku nggak bisa masak." jelasnya.
"Lagipula, sepertinya aku lebih tertarik kalau 'melihat' yang lainnya saja^^;" lanjutnya. "Maaf kalau kau tersinggung^^;"

Amon berbalik,

Ditolak,Hahaha,Ditolak.. Batinnya menahan tawanya,


OOT: No Offense Bro^^

Osaki Hime wrote:

"Bira kujelaskan^^;" ujarnya pada Ryuha, "pertama, aku nggak bisa dansa. Kedua, valentine... Itu artinya cewe ngasi coklat ke cowo kan? Aku nggak bisa masak." jelasnya.
"Lagipula, sepertinya aku lebih tertarik kalau 'melihat' yang lainnya saja^^;" lanjutnya. "Maaf kalau kau tersinggung^^;"

"Hoo... ttg coklat seh aku ga terlalu peduli. Aku juga ga bisa dansa seh hehehe..." kata Ryuha sambil tersenyum.

"Anyway... jawaban gini lebih memuaskan ketimbang ga dikasih jawaban, thx..." kata Ryuha yg masih senyum.

"Ngomongin pesta valentine yah? Ung....Aku sih tidak mau ikut....Kalau tidak sama Eanae-kun.." kata Chisa.
Mukanya jadi merah.
"Ah! Maafkan aku!"

"Ma-maaf ya^^;" lanjutnya yang masih merasa nggak enak pada Ryuha lalu terdiam.

Nekomi Chisa wrote:

"Ngomongin pesta valentine yah? Ung....Aku sih tidak mau ikut....Kalau tidak sama Eanae-kun.." kata Chisa.
Mukanya jadi merah.
"Ah! Maafkan aku!"

"...Eanae?" ulangnya.

Amon melirik Chisa,
"Jaman sekarang...Bocah pun sudah berpacaran........." ujarnya iseng,

"Eh! Dia itu...semacam...pacarku...dia keluar akademi.." kata Chisa. Chisa tertunduk. Dia sedih lagi mengingat perpisahannya dengan Eanae.

Hime mengusap pelan kepala Chisa, "...ingin ketemu ya?" ujarnya.

"Eh...Iya.." kata Chisa dengan muka merah karena malu ngomongin soal Eanae lagi.