Liat pemandangan malem hari di atap skul

OOT: bagi yg maw ikutan, silahkan ikut ^^
----------------------------------------------------------------------

Setelah Ryuha dapet pasangan buat valentine, dia menghabiskan sisa waktunya di skul. Sambil liat2 bintang dia minum air hangat.

"Haah..." kata Ryuha. Saking dinginnya, asap keluar dari mulut Ryuha.

"Dingin... tp... entah aku pingin lebih lama di sini..." kata Ryuha sambil merebahkan tubuhnya ke lantai.

"Bintangnya lumayan banyak hari ini, entah besok ada sesuatu yg bagus ga yah?" kata Ryuha.

Nauka nyasar sampe ke atap sekolah () rupanya gen buta arah menurun di darah keluarganya (oot: eanae juga sering nyasar).

Ia melihat Ryuha dan melemparkan sebuah kaleng bekas ke arahnya yang ia dapatkan entah darimana. (namanya juga iseng).

Ryuha yg lagi enak2an tiduran kena kaleng itu.

"Aduh... sapa seh... malem2 gini..." kata Ryuha. Lalu Ryuha menoleh ke belakang.

"Ow... Nauka, met malem dan met ketemu lagi." sapa Ryuha sambil senyum.

Ryuha berdiri.

TARAAA.... rikuri yang sedang mencari udara nyasar ke atap .

OOT: ikut2an Nau "ditendang"

IT:

"uwaa... bintangnya banyak", gumam rikuri berdecak kagum

Nauka tersenyum a la bishie gagal. Ia lalu duduk ngengkang di samping Ryuha (ga ada manis-manisnya).

"Ngapain disini malem-malem?" tanyanya pada Ryuha.

Tiba-tiba ia mendengar suara Rikuri.

"...Bintang?" gumamnya. Ia lalu melayangkan padangan ke angkasa. "Mana sih? Orang ketutupan lampu kota gini."

Chisa belum ngantuk, memutuskan untuk keluar.
Dia menuju atap sekolah.
Dia melihat semuanya berkumpul.
"Senpai-senpai sekalian sedang apa?" tanya Chisa.

Quote :

"uwaa... bintangnya banyak", gumam rikuri berdacak kagum

"Yah... lumayan lah.." kata Ryuha sambil senyum.

Quote :

"Ngapain disini malem-malem?" tanyanya pada Ryuha.

"Hm... sekali2 pingin liat malem gmn. Ternyata bagus" jawab Ryuha juga sambil snyum.

Sesaat kemudian, Chisa datang.

Quote :

"Senpai-senpai sekalian sedang apa?" tanya Chisa.

"Oh? Hm... liat2 pemandangan doang, maw ikutan?" tanya Ryuha.

"Ah! Boleh!" Chisa ikutan melihat.
"Langit itu luas sekali yah..Aku heran apa aja yang ada disana.." kata Chisa.

Nauka bersin-bersin, ngerusak suasana.

"Haduuuh... Tisuuuu! Tisuuuu!" ujarnya dengan suara sengau sementara tangan kirinya tampak menutupi hidungnya (yang sepertinya baru aja meler ingusnya)

"Senpai kenapa?" tanya Chisa pada Nauka.
"Kalau sakit, cepat tidur dong!" nasehat Chisa.

Nauka wrote:

"...Bintang?" gumamnya. Ia lalu melayangkan padangan ke angkasa. "Mana sih? Orang ketutupan lampu kota gini."

"ehm...nau-senpai?" Rikuri melihat ke arah nau. "lumayanlah dari pada di tempat tinggalku dulu...walaupun terlihat remang-remang karena lampu, aku bisa melihat sedikit", kata rikuri lagi sambil tersenyum merusak suasana aja nih nau

Quote :

"Langit itu luas sekali yah..Aku heran apa aja yang ada disana.." kata Chisa.

Ryuha hanya senyum saja. "Sama... aku jug pingin tau."

Quote :

Nauka bersin-bersin, ngerusak suasana.

"Haduuuh... Tisuuuu! Tisuuuu!" ujarnya dengan suara sengau sementara tangan kirinya tampak menutupi hidungnya (yang sepertinya baru aja meler ingusnya)

"Hm? u ga papa?" tanya Ryuha.

"Bintang yah.....Aku ingin rasanya menaruhnya dalam toples untuk hiasan di kamarku" kata Chisa dengan polosnya.
"Haah....Enaknya bisa santai begini.."

Nekomi Chisa wrote:

"Bintang yah.....Aku ingin rasanya menaruhnya dalam toples untuk hiasan di kamarku" kata Chisa dengan polosnya.
"Haah....Enaknya bisa santai begini.."

"Hee? khan gampang aja, tinggal masukin batu ke dalam toples, jadi deh bintang." kata Ryuha sambil setengah canda.

"Ui... Nauka, u ga papa kah?" tanyanya lagi pada Nauka

"Ehhh? Memang batu bisa jadi bintang?" tanya Chisa polos.

Nekomi Chisa wrote:

"Ehhh? Memang batu bisa jadi bintang?" tanya Chisa polos.

"Erm... ga tau juga seh... denger2 gitu..." jawab Ryuha asal2an karena dia memang tidak ngerti ttg pelajaran.

Karena ga ada yang ngasih tisu, akhirnya Nauka mengelap hidungnya dengan lengan baju. (terpaksa)

"Bintaaaaang!!!" teriaknya tiba-tiba. "Bunuh saja semuanya!"

Nauka wrote:

Karena ga ada yang ngasih tisu, akhirnya Nauka mengelap hidungnya dengan lengan baju. (terpaksa)

"Bintaaaaang!!!" teriaknya tiba-tiba. "Bunuh saja semuanya!"

"Eh? Bintang khan memang dah mati..." kata Ryuha.

"Hm? km kenapa lap hidungmu pake baju? kl butuh tissue bilang aja, mungkin aku punya..." kata Ryuha.

Ryuha menggeraya sakunya, tp dia tidak ada.

"Ah... aku lupa kl aku ga pernah bawa tissue..." kata Ryuha sambil swt/

"Hii, senpai jorok. Beli tisu aja lagi!" kata Chisa polos.
"Ettooo....Tissue beli dimana yah?" kata Chisa.

"Darurat sih... Mana mungkin aku jalan dulu ke toko dengan hidung meler," jawab Nauka jujur.

Ia lalu tampak memperhatikan Chisa.

"...Kamu tidak kedinginan?" tanyanya pada anak itu.

"Nihahaha...Biasa aja kok" Chisa membuat tanda peace
(parodina misuzu~~ <3)
"Mungkin karena di tempat asalku sudah sering ada salju yah...Aku juga nggak tahu.."

Nauka tidak bertanya lebih lanjut dan langsung menjatuhkan dirinya ke lantai, terbaring dalam posisi terlentang.

"Aku bosan."

"nggak tahu?", tanya rikuri dengan keheranan ke chisa.

"o, iya omong-omong. aku belum tahu namamu. aku rikuri. kamu siapa?" kata rikuri sambil memperkenalkan diri

Quote :

Nauka tidak bertanya lebih lanjut dan langsung menjatuhkan dirinya ke lantai, terbaring dalam posisi terlentang.

"Aku bosan."

"Nau-senpai bosan?mau main sama aku?"

Nauka memasang senyum mesum.

"Hahaha... Justru aku ingin tanya ke kamu; 'kamu sanggup main sama aku?" tanyanya.

Nauka tidak menunggu jawaban Rikuri dan tertawa, "Becanda. Aku tidak suka anak kecil."

"Jangan main-main dengan lelaki--apalagi saat malam-malam." tambahnya memperingati Rikuri.

Ryuha ga bisa komen apa2. Cuman diem sambil mandangin mereka lagi ngomong.