Room No 13

"Heh..." gumam Amon dengan Nada meremehkan,

"Aku yg 5 bulan lagi mati saja masih tenang-tenang...." gumamnya lagi tidak jelas,

Hime diam dan tidak mengatakan apa-apa. "...Lagi yah..?" gumamnya kecil hampir tak terdengar.

Quote :

"...itu memang kesalahan kalian..." ujarnya dingin.

Byakuran hanya memasang tampang swt.

"........"

Quote :

"...aku...tidak punya apa2 lagi..." jawabnya kemudian.

Begitu mendengar kata-kata Ayuri..Byakuran hanya tersenyum dan melirik ke HIme dan Amon.

"Lalu....mereka ini apa.....?"

Quote :

"Heh..." gumam Amon dengan Nada meremehkan,

"Aku yg 5 bulan lagi mati saja masih tenang-tenang...." gumamnya lagi tidak jelas,

"...kita tidak akan tahu kapan kita matinya...Kita bukan Tuhan." ujarnya menanggapi perkataan Amon.

"...hari ini, besok, lusa... semuanya bisa...menjadi akhir penentuan hidup..."

Quote :

"Lalu....mereka ini apa.....?"

"...aku tidak bisa menentukannya...teman atau musuh...tidak ada hal semacam itu..."

Byakuran wrote:

Begitu mendengar kata-kata Ayuri..Byakuran hanya tersenyum dan melirik ke HIme dan Amon.

"Lalu....mereka ini apa.....?"

Hime tersenyum mendengar perkataan Byakuran. Walaupun jawabannya besar kemungkinan bisa ditebak.

"Kadang dinding yang tebal itu kita sendiri yang membuatnya." ujarnya entah pada siapa. Pandangannya dialihkan keluar jendela. "....Banyak dari kalian yang berpikiran seperti itu.." lanjutnya kali ini menundukkan kepalanya.

".....Padahal menurutku kalian berharga.." ujarnya dengan suara yang hampir tak terdengar.

Quote :

"...aku tidak bisa menentukannya...teman atau musuh...tidak ada hal semacam itu..."

"...Maaf ya...."gumamnya pelan sambil mengarahkan telunjulnya di dahi Ayuri dan..

Tak...!!

Cowok berumur 17 thn tsb menyentil dahi ayuri...cukup keras..

"..Sakit nggak'.....?"tanyanya..."Klo' sakit bales....klo nggak sakit ya nggak usah dibales...."

"..." Ayuri tidak membalas perkataan atau perbuatan kepada Hime dan Byakuran.

Gadis berkacamata itu mengelus2 dahinya yang disentil oleh Byakuran.

Quote :

"..Sakit nggak'.....?"tanyanya..."Klo' sakit bales....klo nggak sakit ya nggak usah dibales...."

"...apa maksudmu?" tanya Ayuri kepada Byakuran

Quote :

"...apa maksudmu?" tanya Ayuri kepada Byakuran

"Nggak...cuma mau ngetes aja'...."jawabnya asal."aku cuma mau ngetes..kamu itu masih mempunyai rasa sakit atau nggak....."lanjutnya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Soalnya...rasa sakit itu menandakan bahwa kita ini hidup.....Jadi.....klo' kamu nggak' merasakan sakit....itu berarti kamu nggak' hidup..."

Ia terdiam sebentar..menghela nafas dan meneruskan.
"Begitu juga dengan hati...."Ia menggenggam tangan Ayuri dan meletakkannya perlahan di dadanya.

"Kalau kamu nggak' merasakan yang namanya 'kesakitan'...disini..."gumamnya sambil melirik ke dadanya."Berarti kamu sudah mati....."

"Tapi..aku lihat..kamu tadi nggak' kayak gitu kan....?"

"Kamu bisa marah...bisa kesal...bisa membalas....dan bisa nggak' setuju.....yang berarti...Kamu bisa merasakan yang namanya 'Sakit'....Artinya..kamu masih hidup..."

"Kalau kamu masih hidup....berarti nggak' masalah...."gumamnya asal..*bener2an asal*

Hime tersenyum mendengar perkataan Byakuran. "Kadang sakit itu kenang-kenangan... Walaupun nggak menyenangkan dan kadang membekas...." ujarnya pelan.

"Semua orang juga merasakan sakit biarpun kadarnya berbeda."

"..Pokoknya bersyukurlah gara-gara masih diberikan hidup...."gumam Byakuran sambil keluar dari ruangan tsb.

....

Tidak berapa lama kemudian..Ia sudah balik dengan membawa 2 buah baju Perawat yang didapatnya entah dari mana..

".....Sry...soalnya gw lagi bosen nih...."

"Manipulated Times...30 sec..."

.....

Hikarichi Ayuri...seorang murid dangerous A-senior high kembali terkena 'fenomena' aneh untuk ke-2 kalinya....Pakaian yang dipakainya tiba-tiba 'berubah'...dari hanya seragam sekolah biasa...menjadi Seragam Perawat.

Spoiler:

"Khukhukhu....jadi lebih bagus....Lebih innocent...."ujar Byakuran sambil ngeloyor pergi.

-out-

"...aku...memang tidak punya hal semacam itu..." ujarnya dengan suara kecil.

Tiba2 bajunya langsung berubah menjadi seragam perawat karena Byakuran. Ayuri kemudian berdiri dari kursinya dan pergi keluar dari tempat.

(out)

"....Aku sudah menduga kalau itu jawabannya..." batin Hime sambil melihat kepergian Ayuri dari ruangan.

Gadis itu menundukkan kepalanya sesaat, kemudian menoleh ke arah Amon. ".....Ngg, aku duluan.." ujarnya tersenyum, hanya saja senyumannya seperti dipaksakan, kemudian meninggalkan tempat tersebut.

(out)

"Lama-lama aku jadi nggak suka suasana berat gini....." gumam Amon santai,

Quote :

"...kita tidak akan tahu kapan kita matinya...Kita bukan Tuhan." ujarnya menanggapi perkataan Amon.

"...hari ini, besok, lusa... semuanya bisa...menjadi akhir penentuan hidup..."

"Benar juga...'5 bulan' lagi itu kan perhitunganku...Mungkin meleset..."

"Terserah deh..."

Amon beranjak keluar dari ruangan itu,

[OUT]

OOT: Weks... aku kemarin ga ol ^^;;
===========================================

"Err.... thx atas bantuannya." teriak Ryuha sebelum Hime keluar.

"Hm... memang ajaib seh... alice-nya ini... apa?" batin Ryuha sambil keluar dari rumah sakit.

"Aku harap tadi dia denger kl aku ngomong thx..." kata Ryuha lagi.

"..."

"Temuin lagi aja, trus ngomong thx... beres..."

[out]