Di tepi sungai...

"Hem..."

Karena merasakan ada sesuatu yang aneh dengan mukanya, Kazu pun terbangun.

"Hen... Kayaknya nggak ada apa-apa sih..." gumamnya sambil melirik badannya. Yep, dia masih pakai boxernya kok. Bukan baju loli.

Dan dia tidur lagi, tanpa sadar kalau dia udah pake topeng hasil kerjaannya ranran.

Kuri puas menonton (doank) dan sambil menggigit bibir untuk menahan tawa puas, ia berjalan pergi.

Sesaat ia berhenti untuk melirik ke arah Kazu, hanya sekedar untuk melemparkan pandangan mengejek.

Setelah itu Kuri benar-benar pergi.

[out]

BRUK!

Hime langsung duduk dan bersandar pada dahan pohon yang terkena cukup sinar matahari. Untuk mengeringkan tubuhnya yang basah, pikir Hime praktis. Gadis itu kemudian melirik Kazu-sen yang masih di TKP, dengan keadaan yang tidak berubah: tidur dengan boxer dan...topeng?

Hime diam sesaat melihat sebuah topeng sudah melekat diwajah gurunya. Gadis itu mendekat perlahan dan berusaha melepas topeng tersebut, tapi sia-sia. "Buset dah... Jelek, serem, ga bisa dilepas lagi." gumamnya bingung. "Tau deh.." Hime kembali bersandar pada pohon.

"...Nggak tau kenapa, tapi terlihat mirip." pikir Hime menerawang mengingat beberapa hal, menatap sungai yang jernih. "....Ah, orang itu kemana sih?" gerutunya kesal, kembali memegangi pipinya. "......"

Tak lama kemudian Hime merasa mengantuk, dengan tempat yang hangat disinari matahari dan angin sejuk yang bertiup. "Toh Sensei sendiri juga tidur." pikir Hime lalu melipat kedua kakinya dan ikut terlelap.

"Grrrk... Krrrrr..." Kazu mendengkur lagi, dengkurannya terdengar sampai ke penjuru bumi.

Dasar guru sedeng...udah cuma pakai boxer, ada topeng aneh, ngorok lagi...

"Nyem, nyem... Sei..." igaunya lagi.

"Ck!" Hime bangun dan melirik gurunya tersebut, "berisik."gumamnya. Gadis itu lalu mencari-cari sesuatu untuk membungkam mulut gurunya tersebut. "......" Hime menghela napas karena tidak menemukan sesuatu yang bisa dipakai.

Gadis itu lalu pindah ketempat lain yang agak jauh agar tidak mendengar igauan gurunya lagi. "Hmm... Tapi Sei itu siapa ya?" pikir Hime sambil berpindah tempat. "Bodo ah, nggak ada urusan." gumamnya dan melanjutkan tidur. Benar-benar malas untuk kembali ke dorm atau Common Room.

"KRRRRRRRR..."

Dengkurnya perlahan makin keras. Entah kenapa...apa memang Kazu terlalu capek? Ah, tapi nggak ada yang dia kerjakan selama ini kok...

"Sei...ji..."

Untuk pertama kalinya, igauannya komplit.

"......." Hime berjalan mendekati Kazu-sen, sedikit mngendap-endap. "Set dah..." Hime cuma geleng-geleng kepala, kali ini sepertinya nggak bisa tidur akibat igauan gurunya tersebut.

"Kenapa nggak sekalian beritau biodatanya aja? Dari pada cuma nama." gumamnya. Hime terus memandangi Kazu-sen. Tertarik dengan topeng yang dikenakannya. "......."

"Hem... Tapi kalo gini, rasanya bakal aku yang kena marah, bisa-bisa dituduh ganggu seorang guru lagi. Padahal nggak bersalah." senyumnya usil padahal tadi juga udah makein baju loli.

"........." gadis itu lalu memilih duduk dipinggir sungai.

"Nyem..." Kazu membalikkan badannya, tidurnya masih tidak terganggu juga.

Suatu keajaiban dunia, bagaimana seseorang bisa tidur dengan topeng ajaib yang dikenakannya saat itu.

Makoto masuk ke Woods (lagi)
Dia masih menangis dibawah alam sadarnya.
Tapi, tangisannya berhenti, dia kembali sadar.
Dia melihat Kazu yang tidur dengan topeng dan boxer.
"HWAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHA!!" Makoto ketawa kencengnya nggak karuan. Mungkin sensei bisa bangun kalau dia ketawa sekali lagi.
"Dudududuh, sensei aneh-aneh aja!" Makoto ngakak.
Makoto nyengir devil.
Dia mengeluarkan kostum cheerleader Lucky Star

Spoiler:

Sambil ketawa, dia memakaikannya pada Kazusen.
Setelah melihat hasilnya, ia nyengir.
"Cocok!" katanya sambil ketawa lagi.

"Nyem..."

Kazu tidur terus, tanpa sadar kalau sekarang...

...dia bukan cuma pake boxernya, tapi juga...kostum dari makoto...

Hime menoleh karena mendengar suara tawa. "Hem..." gadis itu memperhatikan Makoto.

"Kalau nggak salah, namanya Makoto kan? Ngg... Seorang Special Student." pikir Hime sambil terus memperhatikan Makoto yang memakaikan baju Cheers pada Kazu-sen. "Hidupmu jelek, Sensei. Dikerjain muridnya terus.." tatap Hime iba, tapi tersenyum geli pada gurunya tersebut.

"Aaa....Yang waktu itu duduk-duduk di Host Club, bukan?" Makoto menunjuk Hime.
"Namamu siapa? Kita belum kenalan, kan?" kata Makoto.

"Eh, iya." Hime menundukkan kepalanya, memberi salam pada Makoto. "Osaki Hime, tapi panggil saja Hime." senyumnya ramah, "kau?"

"Kozuki Makoto. Panggil saja Makoto" kata Makoto.
"Hime-san, tadi yang mendandani Sensei duluan Hime-san kan?" kata Makoto.

GLEK!

"......." Hime memandang Makoto. Diam. Bingung harus mengatakan apa. "Ehm.. Yup!" senyum Hime ramah, berusaha tidak menampakkan wajahnya kalau ia sedang sedikit gugup.

"..Kenapa?" tanyanya pada Makoto.

"Nggak. Penasaran aja" senyum Makoto.
"Huuum, Sensei kapan bangunnya, ya? Pengen liat Sensei meledak lagi" kata Makoto.

Hime memilih diam, tidak menjawab karena dari tadi Kazu-sen cuma tidur ngowor gitu aja.

"Ehm.. Ngomong-ngomong, apa yang sedang Anda lakukan disini? Ada perlu disekitar sinikah?" tanyanya sopan pada Makoto, mengingat banyak murid Dangerous yang sering keluar-masuk Woods.

"Ng? Aku nggak tahu. Tadi aku sedang menjenguk Ayuri-chan. Tapi, tiba-tiba aku lari kesini, nggak ngerti..." kata Makoto.
"Mungkin.....Karena aku melupakan seseorang...yang berarti..karena aliceku" kata Makoto.

"Krrrrr..."

Tanpa terganggu, Kazu tetap melanjutkan tidurnya... Maklum, guru sedeng...

Makoto nggak sabar Kazusen bangun.
Lalu dia mendekatinya dan berteriak...
"SENSEEEEEEEIII!! UDAH PAGI DARI TADIIIIII!!!" Makoto berteriak sampai burung-burung berterbangan.

"KRRRRRRR!!!"

Bukannya bangun, ngoroknya Kazu malah makin terdengar ke mana-mana...

Yoh berlari kecil ke tempat itu tak lama kemudian ia merasa kelelahan.

"Syukurlah kali ini tidak terlalu parah..."

Yoh melihat special student , seorang senior yang pernah ia lihat sebelumnya, dan seorang pria yang ia kenali dengan panggilan Kazu-sen yang pernah di jumpainya ditempat ini juga.

"Kayaknya disana rame, lagi ngapain yach?..."

Kata Yoh sambil menghampiri org2 tsb.

"Ada apa ini?.."

Tanya Yoh ingin tahu.

"HEEEIII!!! KENAPA NGGAK BANGUN-BANGUUUN!" Makoto sungut.
Dia menoleh ke Yoh.
"Eh....Cuma sedang mengisengi guru yang lagi bobo pulas" Makoto senyum.

"Mau saya bantu bangunin?.."

Kata Yoh sambil swt melihat guru yang di jailin ama murid sendiri.

"Krrr.... Dango...es krim peach...nanas..."

Kazu pun kembali ngigo gak jelas.