EANAE vs RYUBE

Sial! Padahal sedikit lagi! ##%$#^^&^#&^#%^^#!$%^%%$$%!!!!!!!!! <--- isi kepala Eanae mulai ga bener lagi.

Eanae melepaskan controller terakhirnya, yaitu kalungnya.

"Aku... tidak... takut... PADA ANGIN!" Seketika itu juga ia melepaskan energi pengubah magnetism yang besar dan mengubah elektron-elektron yang ada.

Kali ini mereka tidak hanya berubah menjadi air, tapi juga berubah menjadi gas CO yang berbahaya.

Eanae panik menyadari perubahan elektron itu, tapi berusaha mengambil kesempatan dari ini.

Ia memperkuat magnet tanah dan menjatuhkan Ryube pada tanah (lagi).

Kemudian ia kabur menjauh dari kawasan dengan gas beracun itu dan bersembunyi di pepohonan yang menghasilkan O2.

(OOC: lama2 ryube kucium beneran dah. illegal sih... ^^;; ato pake jurus kol2)

Semuanya berubah menjadi CO2. Ryube kembali sadar. Ia lalu melepas gelang hitam di tangan kananya.
"Oh ya, aku bisa mengendalikan udara." Ujarnya tersenyum.
"Air Lock." Teriaknya. Seluruh udara CO2 menjadi tidak berpengaruh dan menghilang.
Ia lalu mengguanakan Air Lock kepada Eanae. Mengehntikan uadara di sekitarnya. Sehingga ia tidak dapat bernafas.
"Menyerahlah Eanae." Ujarnya pelan.

(CO mas, bukan CO2. CO2 mah teu nanaon.)

Eanae tersenyum dan menggeleng. Ia menggigit satu daun dan mengunyahnya.

Eanae menggunakan Electron Evolutionnya dan menguraikan molekul udara dalam daun untuk bernafas sedikit-sedikit.

Kalau aku berlari, matilah aku. Eanae lalu meraih ATnya, mengaktifkan batrenya pada maksimal. Dengan berbekal beberapa potong daun, Eanae meluncur ke arah Ryube dan memeluknya lagi.

Ia lalu mengaktifkan Electron Evolution dan menempel erat pada Ryube.

Karena sudah berada dekat Ryube, maka sudah ada udara bersamanya.

"Fuah~ Leganya," ujar Eanae sambil memuntahkan daun yang tadi digigit. "Rasanya tidak enak loh. Coba deh."

Eanae lalu mengubah elektron dalam daun menjadi magnet kuat yang berlawanan dengan elektron tubuh Ryube, dan menempelkan beberapa potong daun pada mulut dan hidung Ryube, sehingga ia sulit bernafas.

GYAHAHAHA REVENGE IS SWEET batin Eanae. *tanduknya keluar*

Bbeberapa potong daun tertempel di hidung dan mulut Ryube. Itu membuatnya sulit bernafas. Tapi, setelah melepas gelang hitamnya, ia dapat mengendalikan udara dan juga angin. Ia mnciptakan udara baru yang dapat ia hirup didalam mulut dan hidungnya. Ia lalu menggunakan jurusnya. "Air Lock Follow."

Ia lalu menggunakannya. Disekitar Eanae sudah tidak ada udara sedikit pun. Walaupun ia pergi kemana pun, tidak ada udara terkecuali Ryube menghentikannya.

Gubraks sejak kapan dia bisa begini? pikin Eanae. Ia lalu (sempet2nya) merogoh ke kantungnya dan membaca profil Ryube. Tapi setelah beberapa saat dia sadar itu tindakan yg bego. AAAGGHHH! GANTI RENCANA KE RENCANA C!

Eanae lalu di tengah-tengah ke frustasiannya mengelitiki Ryube tanpa ampun (/swt).

Awas aja kalau ga dibikin balik tuh udara rese. Mana pohonnya masih jauh lagi. UUGH! POKOKNYA MAKAN NIH KELITIKANKU! batin Eanae frustasi. Aku ga mau pake rencana D soalnya.

"Aku tetap bertahan. Menyerahlah." Ujar Ryube.
Ia lalu menciptakan Wind Drill di sekujur tubuhnya agar tidak dapat di sentuh ataupun di gelikitik. Wind Drill sangatlah tajam. Karena dapat menembus apapun.

Weks

Eanae lalu mengubah Wind Drill menjadi air lagi. Kemudian menempelkan tangannya pada dada kiri Ryube menggunakan magnetism.

Tau ah. Kayaknya mesti pake rencana D pikirnya.

Eanae lalu mengubah elektron magnet pada daerah jantung Ryube.

Mudah-mudah ga terlalu kuat saja...HUP!

Eanae lalu menciptakan aliran listrik menggunakan Electron Evolutionnya. Aliran listrik ia alirkan terus menerus ke tubuh Ryube. Eanae juga menerima serangan listrik itu dan cuma bisa menahan sakit.

Setidaknya di tangan saja




(Note: Keterangan lebih lanjut-->http://en.wikipedia.org/wiki/Electromagnetism

Fisika itu ga kalah indahnya dengan kimia loh anak2)

Ryube terus menggunakan Air Lock Follow. Tiba-tiba saja, tangan Eanaer berada di dada Ryube. Ilmu yang aneh digunakan Eanae.

Ryube merasakan sakit yang luar biasa akibat tersengat listrik di sekitar jantungnya. Ia segera menghentikan menggunakan Air Lock Follow. Ia menciptakan 2 angin yang berputar-putar di tangan Eanae. Angin itu terus berputar-putar. Angin itu bahkan dapat melukai Eanae. Karena di setiap putaran itu sangat tajam menyerupai silet. Ia terus menggunakan itu ke tangan Eanae bahkan ia menambah panjangnya hingga hampir ke bahunya Eanae sambil menahan rasa sakit di dadanya. Kini angin itu berada di seluruh tangan Eanae. Ryube terus menggunakan jurus itu dengan menahan rasa sakit yang ia terima di dadanya.

OOT: Eanae guru fisika ya?

Eanae melepas kedua tangannya, lalu tersenyum ke arah Hiino dan Ryube bergantian.

"Tanganku kesemutan, huehehehe. Rasanya ga enak," Eanae mencubit-cubit tangannya. "Terus geli-geli gimanaa gitu."

Tiba-tiba Eanae bersin-bersin, dan sayangnya dia bersin ke muka Ryube (yah mo gimana lagi, Ryube kan di depannya).

"Brrr... Nae masuk angin nih," Eanae tertawa bego.

Tiba-tiba dia bangkit terus pergi ke Hiino.

"Ga enak badan nih. Pegel-pegel, kesemutan n masuk angin pula. Mainnya mpe hari ini aja deh. HUATSYIII!" Tidak sengaja Eanae bersin ke arah Hiino. Eanae kaget n langsung kabur ke belakang Ryube (takut digebukin Hiino).


"Po-pokoknya aku pulang duluan! Daaah!"

Eanae kabur dari arena. Dia lebih takut sama Hiino daripada ama Ryube.

Tau2 dia balik lagi ke Hiino, "Ma-maaf, toilet terdekat sebelah mana ya? Sakit perut nih..."

()


THE END! RYUBE MENANG YAYS




OOT: Ga kok. Ak masih kelas 1 sma. ^^;; apakah ak kedengeran kayak orang tua? :<

Eanae masuk angin dan AKAN stroke ringan. Tidak bisa melanjutkan pertarungan. kecuali klo mau arena bau karena kentut eanae

Eanae berhenti menggunakan Alicenya. Ryube pun bisa bangkit kembali setelah berbaring di tanah. Ia tersenyum dengan Ryube dan Hiino secara bergantian. Ryube heran melihat tingkah Eanae. Apa yang dia lakukan? Gumam Ryube heran. Eanae tiba-tiba saja bersin di depan Ryube. Ryube langsung menahan dengan menutup mulut dan hidungnya.

Quote :

"Brrr... Nae masuk angin nih," Eanae tertawa bego.

Sepertinya Eanae masuk angin.

"Maaf, Eanae. Gara-gara anginku kamu jadi masuk angin." Ujar Ryube bersalah.

Ryube merasa sedih walau sudah menang. Ia tidak menyangka bahwa Eanae dapat masuk angin terkena Alice Anginnya sejak tadi. Ryube memandangi Eanae. Ryube terus memandangi Eanae yang pergi dari arena pertandingan.